• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Analisis Potensi Perolehan Pajak Hotel kota Mojokerto

4.3.1 Tarif Kamar Rata – Rata Hotel

Hotel Tegal Sari

No Tipe kamar

Jumlah

Kamar Tarif Kamar

Hasil sewa kamar 1 Ekonomi V 2 60.000 120.000 2 Ekonomi IV 4 65.000 260.000 3 Ekonomi III 5 70.000 350.000 4 Ekonomi II 8 80.000 640.000 5 Ekonomi I 6 95.000 570.000 6 Vip II 6 145.000 870.000 7 Vip I 5 175.000 875.000 Total 36 3.685.000

Sumber : data diolah peneliti

Dari data yang diperoleh dan dengan asumsi bahwa :

1. Masa pergantian Kamar : 1 x 1 hari

2. Jumlah hari dalam setahun : 360 hari

3. Rata-rata tarif kamar dan tingkat hunian kamar hotel di kota mojokerto

tahun 2013

4.3.1 Tarif kamar Rata-rata Hotel

Dalam menghitung tarif kamar rata-rata diperlukan data mengenai jumlah kamar,

tarif kamar dan hasil sewa kamar. Dalam penelitian ini digunakan dua sampel

hotel yaitu perhotel untuk menentukan tarif kamar rata-rata. Adapun cara

menghitung tarif kamar rata-rata hotel berdasarkan Harun (2003) dalam Aditya

(2013) adalah sebagai berikut:

Tarif kamar rata-rata = (X1 x Y1) + (X2 x Y2) + (X3 x Y3)

Z

Keterangan :

X1 = Jumlah kelas kamar suite

X2 = Jumlah kelas kamar deluxe

X3 = Jumlah kelas kamar standart

Y2 = Tarif kamar deluxe

Y3 = Tarif kamar standart

Z = Total jumlah kamar

Tarif kamar rata-rata hotel dalam penelitian ini menggunakan asumsi nilai

yang sama yaitu tahun 2009 – 2013, dari hasil perhitungan langsung dapat dilihat

dari tabel berikut :

Tabel 4.9 : Tarif Rata-Rata Kamar Hotel di Kota Mojokerto

No Nama Hotel Tarif Kamar 2009 2010 2011 2012 2013 1 H. Surya Kertajaya 158.083 158.083 158.083 168.083 168.083 2 H. Raden Wijaya - - - 251.000 276.000 3 H. Tenera 109.25 109.250 109.250 119.250 119.250 4 H. Slamet 157.500 157.500 157.500 162.187 158.300 5 H. Sekar putih 121.636 121.636 121.636 121.636 128.546 6 H. Tegal Sari 100.9 100.9 100.900 100.900 100.900 7 H. Surya Mojopahit 158.750 158.750 158.750 168.750 168.750 Sumber : data diolah peneliti

Tabel 4.10 tarif rata-rata kamar hotel di Kota Mojokerto yang merupakan

perhitungan dari tabel Tabel 4.9 dimana perhitungan tarif rata-rata kamar yang

diambil dalam penelitian hanya tujuh hotel dari sembilan hotel yang digunakan.

Ada kenaikan dari tahun ke tahun, namun ada juga tetap dari tahunnya, kenaikan

tarif kamar ini dapat disebabkan adanya kenaiakan dari PLN atau ada juga yang

mengikuti suku bunga.

4.3.2 Perhitungan Potensi Pajak Hotel

Berdasarkan data yang ada yaitu, klasifikasi hotel, tingkat hunian kamar,

tarif kamar rata-rata, jumlah hari setahun, tarif pajak hotel dan jumlah hotel, maka

dapat dihitung potensi pajak hotel digunakan rumus yang Menurut Mahmudi

74   

Keterangan:

PPH = potensi pajak hotel

JK = jumlah kamar

TK = tarif kamar rata-rata

JH = Jumlah hari

TH = tingkat hunian

10% = tarif pajak hotel

Berdasarkan perhitungan tarif kamar rata-rata hotel, langsung dapat

dihitung potensi sebenarnya pajak hotel pada tahun 2009 – 2013 dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.10 : Perhitungan Potensi Pajak Hotel di Kota Mojokerto Tahun 2009

No Nama Hotel Jumlah Kamar Tarif Kamar Rata-Rata Jumlah hari Tingkat Hunian Omzet pertahun 1 Surya Kertajaya 60 158.083 360 0,25 853.362.000 2 Raden Wijaya - - - - - 3 Tenera 27 109.250 360 0,24 254.858.400 4 Slamet 64 157.500 360 0,48 1.741.824.000 5 Sekar Putih 55 121.636 360 0,20 480.597.480 6 Tegal Sari 36 100.900 360 0,24 313.839.360 7 Surya Mojopahit 40 158.083 360 0,25 142.274.700 Jumlah 282 3.786.755.940

Sumber : data diolah peneliti

Potensi pajak hotel = Rp 3.786.755.940 x 10% = Rp 378.675.594

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa omzet pertahun hotel di

kota Mojokerto adalah sebesar Rp 3.786.755.940. dengan demikian potensi

penerimaan pajak hotel adalah sebesar Rp 378.675.594. berbeda realisasi pajak

hotel tahun 2009 yaitu sebesar Rp 108.697.150. jika dari jumlah selisihnya

tersebut maka dapat dilihat selisihnya sebesar Rp 269.978.444 selisih ini PPH = (JK x TK x JH x TH) x 10%

menggambarkan bahwa realisasi pajak hotel pada tahun 2009 tidak sesuai

dengan potensi yang sebenarnya dimiliki kota Mojokerto.

Tabel 4.11 :Perhitungan Potensi pajak hotel di Kota Mojokerto tahun 2010

No Nama Hotel Jumlah Kamar Tarif Kamar Rata-Rata Jumlah hari Tingkat Hunian Omzet pertahun 1 Surya Kertajaya 60 158.083 360 0,28 956.085.984 2 Raden Wijaya - - - - - 3 Tenera 27 109.250 360 0,25 265.477.500 4 Slamet 64 157.500 360 0,40 1.451.520.000 5 Sekar Putih 55 121.636 360 0,20 481.678.560 6 Tegal Sari 36 100.9 360 0,25 326.916.000 7 Surya Mojopahit 40 158.750 360 0,25 571.500.000 Jumlah 282 4.053.178.044

Sumber : data diolah peneliti

Potensi pajak hotel = Rp 4.053.178.044 x 10% = Rp 405.317.884

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa omzet pertahun hotel kota

Mojokerto adalah sebesar Rp 4.053.178.044. dengan demikian potensi

penerimaan pajak hotel adalah sebesar Rp 405.317.884. berbeda realisasi pajak

hotel tahun 2010 yaitu sebesar Rp 115.825.600. jika dari jumlah selisihnya

tersebut maka dapat dilihat selisihnya sebesar Rp 289.492.284 selisih ini

menggambarkan bahwa realisasi pajak hotel pada tahun 2010 tidak sesuai

dengan potensi yang sebenarnya dimiliki kota Mojokerto.

Tabel 4.12 : Perhitungan Potensi pajak hotel di Kota Mojokerto tahun 2011

No Nama Hotel Jumlah Kamar Tarif Kamar Rata-Rata Jumlah hari Tingkat Hunian Omzet pertahun 1 Surya Kertajaya 60 158.083 360 0,30 1.089.177.840 2 Raden Wijaya - - - - - 3 Tenera 27 109.250 360 0,25 265.477.500 4 Slamet 64 157.500 360 0,57 2.068.416.000 5 Sekar Putih 55 121.636 360 0,28 674.349.984 6 Tegal Sari 36 100.900 360 0,20 260.755.200 7 Surya Mojopahit 40 158.750 360 0,30 801.900.000 Jumlah 282 5.160.076.524

76   

Potensi pajak hotel = Rp 5.160.076.524 x 10% = Rp 516.007.652

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa omzet pertahun hotel di

kota Mojokerto adalah sebesar Rp 5.160.076.524. dengan demikian potensi

penerimaan pajak hotel adalah sebesar Rp 516.007.652.berbeda realisasi pajak

hotel tahun 2011 yaitu sebesar Rp 147.306.029. jika dari jumlah selisihnya

tersebut maka dapat dilihat selisihnya sebesar Rp 368.701.623 selisih ini

menggambarkan bahwa realisasi pajak hotel pada tahun 2011 tidak sesuai

dengan potensi yang sebenarnya dimiliki kota Mojokerto.

Tabel 4.13 : Perhitungan Potensi pajak hotel di Kota Mojokerto tahun 2012

No Nama Hotel Jumlah Kamar Tarif Kamar Rata-Rata Jumlah hari Tingkat Hunian Omzet pertahun 1 Surya Kertajaya 60 168.083 360 0,35 1..270.787.480 2 Raden Wijaya 30 251.000 360 0,50 1.355.400.000 3 Tenera 27 119.250 360 0,28 324.550.800 4 Slamet 64 162.187 360 0,50 1.868.394.240 5 Sekar Putih 55 121.636 360 0,30 722.517.840 6 Tegal Sari 36 100.900 360 0,20 260.755.200 7 Surya Mojopahit 40 168.750 360 0,30 801.900.000 Jumlah 312 6.279.754.760

Sumber : data diolah peneliti

Potensi pajak hotel = Rp 6.279.754.760 x 10% = Rp 627.975.476

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa omzet pertahun hotel di

kota Mojokerto adalah sebesar Rp 7.087.104.756berbeda realisasi pajak hotel

tahun 2012 yaitu sebesar Rp 6.279.754.760 . jika dari jumlah selisihnya tersebut

maka dapat dilihat selisihnya sebesar Rp 807.349.996 selisih ini

menggambarkan bahwa realisasi pajak hotel pada tahun 2012 tidak sesuai

Tabel 4.14 : Perhitungan Potensi pajak hotel di Kota Mojokerto tahun 2013 No Nama Hotel Jumlah Kamar Tarif Kamar Rata-Rata Jumlah hari Tingkat Hunian Omzet pertahun 1 Surya Kertajaya 60 168.083 360 0,30 1.089.177.840 2 Raden Wijaya 30 276.000 360 0,57 1.699.056.000 3 Tenera 27 119.250 360 0,20 231.822.000 4 Slamet 79 158.300 360 0,50 2.251.026.000 5 Sekar Putih 55 128.546 360 0,27 687.206.916 6 Tegal Sari 36 100.900 360 0,25 326.916.000 7 Surya Mojopahit 40 168.750 360 0,33 801.900.000 Jumlah 327 7.087.104.756

Sumber : data diolah peneliti

Potensi pajak Hotel =Rp 7.087.104.756 x 10% = Rp 708.710.475

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa omzet pertahun hotel di

kota Mojokerto adalah sebesar Rp 7.087.104.756. dengan demikian potensi

penerimaan pajak hotel adalah sebesar Rp 708.710.475.berbeda realisasi pajak

hotel tahun 2013 yaitu sebesar Rp 184.371.613. jika dari jumlah selisihnya

tersebut maka dapat dilihat selisihnya sebesar Rp 524.338.862 selisih ini

menggambarkan bahwa realisasi pajak hotel pada tahun 2013 tidak sesuai

dengan potensi yang sebenarnya dimiliki kota Mojokerto.

Dari tabel diatas, maka potensi pajak hotel secara keseluruhan selama

kurun waktu 2009 – 2013 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.15 : Potensi Pajak Hotel di Kota Mojokerto tahun 2009 -2013

Tahun Potensi pajak Hotel

2009 378.675.594 2010 405.317.884 2011 516.007.652

2012 627.975.476

2013 708.710.475 Sumber : Data diolah peneliti

78   

Selanjutnya akan dilakukan perbandingan antara target penerimaan dan

potensi penerimaan pajak hotel di kota Mojokerto tahun 2009 – 2013. Selain itu

juga penulis membandingkan antara realisasi penerimaan pajak hotel di kota

Mojokerto tahun 2009 – 2013. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel

berikut:

Tabel 4.16: Perbandingan Target Penerimaan dan Potensi Penerimaan Pajak

Hotel di kota Mojokerto Tahun 2009-2013

Tahun Target (Rp) Potensi (Rp) Selisih (Rp)

2009 94.500.000 378.675.594 284.175.594 2010 110.000.000 405.317.884 295.317.884 2011 120.000.000 516.007.652 396.007.652 2012 155.000.000 627.975.476 472.976.476 2013 170.000.000 708.710.475 538.710.475 Jumlah 649.500.000 2.636.687.081 1.987.187.081

Sumber : DPPKAK Kota Mojokerto, data diolah

Apabila dibandingkan dengan perhitungan target yang dibuat oleh dinas

pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset kota Mojokerto berdasarkan tabel

4.17 jumlah potensi penerimaan pajak hotel lebih besar dibandingkan target

pajak hotel. dengan jumlah target sebesar Rp. 649.500.000 dan jumlah potensi

sebesar Rp. 2.636.687.081. Hal ini dapat disimpulakan bahwa dalam selisih di

tabel 4.17 menunjukkan, jika dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Kota Mojokerto telah kehilangan potensi yang jumlahnya sebesar Rp

1.987.187.081 dimana dalam tahun 2009 – 2013 yang seharusnya hotel

membayar pajak sebesar potensi. Hal ini menggambarkan bahwa DPPKAK

lemahnya dalam penetapan target, dimana DPPKAK seharusnya menerima

pajak hotel yang lebih besar. Dalam penetapan target ini DPPKAK kota

Mojokertok tidak seharusnya melihat dari Target sebelumnya.

Dengan demikian dapat disumpulkan bahwa target penerimaan pajak

hotel yang diberikan oleh DPPKAK lebih kecil dibandingkan potensi pajak hotel

yang akan berpengaruh terhadap penerimaan Pendapatan Asli Daerah. Bahwa

berdasarkan pada realisasi tahun sebelumnya, setelah itu dianalisis untuk

memperhitungakan berapa kenaikannya dan selanjutnya disusun target yang

akan dicapai. seharusnya pemerintah kota Mojokerto dapat menganalisis potensi

sebenarnya dari pajak hotel lebih cermat lagi, dan mendata ulang pengusaha

hotel yang benar-benar aktif sehingga dapat memperkirakan jumlah pajak hotel

yang akan diterima pada tahun berikutnya.

Sedangkan perbandingan antara potensi dan realisasi penerimaan pajak

hotel di kota Mojokerto dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut :

Tabel 4.17: Perbandingan Realisasi Penerimaan dan Potensi Penerimaan

Pajak Hotel Kota Mojokerto Tahun 2009-2013

Tahun Realisasi (Rp) Potensi (Rp) Selisih (Rp)

2009 108.697.150 378.675.594 269.978.444 2010 115.825.600 405.317.884 289.492.284 2011 147.306.029 516.007.652 368.701.623 2012 159.081.104 627.975.476 468.894.372 2013 184.371.613 708.710.475 524.338.862 Jumlah 715.281.496 2.636.687.081 1.921.405.585

Sumber: DPPKA Kota Mojokerto, data diolah.

berdasarkan tabel 4.18 dengan kesimpulan bahwa dalam kurun waktu

yang berturut-turut dari tahun 2009-2013 perbandingan antara potensi pajak

hotel dengan realisasi pajak hotel terdapat selisih yang cukup besar. Dengan

realisasi pajak hotel sebesar Rp. 715.281.496dan potensi pajak hotel sebesar

Rp. 2.636.687.081. Hal ini menyebabkan bahwa kota Mojokerto telah kehilangan

potensi penerimaan pajak hotel yang sebesar Rp. 1.921.405.585. dengan

demikian, pemerintah kota Mojokerto tidak lagi mengalami kenaikan atau surplus

pada pendapatan, padahal perhitungan potensi ini berdasarkan jumlah hotel,

tingkat hunian, tarif rata-rata hotel dan jumlah hari menginap. Padahal dalam

pelaksanaan otonomi daerah , tiap-tiap daerah harus meningkatkan pendapatan

80   

Dengan menghitung dan mengetahui potensi penerimaan pajak hotel,

maka dapat membuat kontribusinya semakin tinggi. Hal tersebut membuktikan

bahwa potensi adalah suatu alat yang dapat membantu untuk memproyeksikan

kontribusi pajak hotel terhadap penerimaan pajak daerah maupun pajak asli

daerah yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk pengukuran kinerja

pemerintah kota Mojokerto. Apabila pemerintah kota mojokerto dapat

mengetahui semua potensi daerah yang ada di kota mojokerto, maka

penerimaan pajak daerah akan semakin meningkat dan dapat digunakan dalam

rangka meningkatkan pendapatan asli daerah yang nantinya juga digunakan

untuk memenuhi kebutuhan daerah kota Mojokerto.

Dokumen terkait