• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

F. Tata Cara Penelitian

1. Pembuatan Asam Fosfat 0,1 M

Larutan pekat H3PO4 dengan konsentrasi 85% diambil sebanyak

1,2 mL, kemudian diencerkan dengan akuabides 100,0 mL sehingga

konsentrasi H3PO4menjadi 0,1M.

2. Pembuatan Bufer Kalium Dihidrogen Fosfat 0,01M

Sebanyak 0,68 g KH2SO4ditimbang seksama dan dilarutkan dalam

akuabides hingga 500,0 mL sehingga konsentrasi menjadi 0,01 M,

kemudian pH diatur dengan penambahan asam fosfat 0,1 M hingga

mencapai pH 3,0.

3. Pembuatan Fase Gerak

Fase gerak dibuat dari campuran metanol : 0,01 M bufer kalium

gerak tersebut disaring dengan kertas saring Whatman dengan bantuan

pompa vakum, kemudian diultrasonikasi selama 15 menit.

4. Pembuatan Larutan Baku Salbutamol Sulfat dan Guaifenein untuk

Penentuan Panjang Gelombang

a. Pembuatan Larutan Baku Salbutamol Sulfat

Larutan baku salbutamol sulfat konsentrasi 1000 µg/mL dibuat

dengan menimbang secara seksama baku salbutamol sulfat sebanyak

10,0 mg dan dilarutkan dengan metanol ke dalam labu takar 10,0 mL

hingga tanda, kemudian dibuat larutan seri dengan 3 konsentrasi

berbeda yaitu 100; 300; dan 600 µg/mL dengan mengencerkan 1,0;

3,0; dan 6,0 mL larutan stok tersebut dengan metanol hingga 10,0 mL.

b. Pembuatan Larutan BakuGuaifenesin

Larutan baku guaifenesin konsentrasi 400µg/mL dibuat dengan

menimbang secara seksama baku guaifenesin sebanyak 20,0 mg dan

dilarutkan dengan metanol dalam labu ukur 10,0 mL hingga tanda,

kemudian dibuat larutan seri dengan 3 konsentrasi berbeda yaitu 20;

60; dan 100 µg/mL dengan mengencerkan 0,5; 1,5; dan 2,5 mL larutan

stok tersebut dengan metanol hingga 10,0 mL.

5. Penetapan Panjang Gelombang(λ) Maksimum Salbutamol Sulfat dan

Guaifenesin dengan Spektrofotometer UV-Vis

Masing-masing konsentrasi larutan seri baku salbutamol sulfat

100; 300; dan 600μg/mL dan guaifenesin 20; 60; dan 100μg/mL dibacaserapannya pada panjang gelombang 200-400 nm dengan

spektrofotometer UV-Vis. Nilai λ maksimum merupakan λ yang

memberikan serapan terbesar dan sama pada tiap konsentrasi dari tiga seri

larutan baku salbutamol sulfat dan guaifenesin.

6. Pembuatan Larutan Baku Salbutamol Sulfat

a. Pembuatan Larutan Stok Salbutamol Sulfat

Larutan stok salbutamol sulfat konsentrasi 200 μg/mL dibuat dengan menimbang secara seksama baku salbutamol sulfat sebanyak

10,0 mg dan diencerkan dengan metanol ke dalam labu takar 50,0 mL

hingga tanda.

b. Pembuatan Larutan Intermediet Salbutamol Sulfat

Larutan intermediet salbutamol sulfat konsentrasi 20μg/mL dibuat dengan mengambil sebanyak 500,0 µ L larutan stok salbutamol

sulfat denganmicropipetdan dimasukkan ke dalam labu takar 5,0 mL,

kemudian diencerkan dengan metanol hingga tanda

7. Pembuatan Larutan Baku Guaifenesin

Larutan stok guaifenesin konsentrasi 900 μg/mL dibuat dengan menimbang secara seksama baku guaifenesin sebanyak 22,5 mg dan

diencerkan dengan metanol dalam labu takar 25,0 mL hingga tanda.

8. Pembuatan Seri Larutan Baku Campuran Salbutamol Sulfat dan

Guaifenesin

Seri larutan baku campuran salbutamol sulfat dan guafenesin

konsentrasi (0,8 dan 36); (1 dan 45); (1,2 dan 54); (1,4 dan 63); dan (1,6

700,0; 800,0µL larutan intermediet salbutamol sulfat dan mengambil

sebanyak 400,0; 500,0; 600,0; 700,0; 800,0µL larutan baku guaifenesin

dengan micropipet dan masing-masing dimasukkan ke dalam labu takar

10,0 mL, kemudian diencerkan dengan metanol hingga tanda. Larutan

kemudian disaring denganmilliporedan diultrasonikasi selama 15 menit.

9. Pengujian Stabilitas Baku Pembanding

Pengujian stabilitas baku pembanding menggunakan tiga seri

larutan baku salbutamol sulfat konsentrasi 0,8; 1,2; 1,6 µg/mL dan

guaifenesin konsentrasi 36; 54; 72 µg/mL yang telah disaring dengan

milipore dan diultrasonikasi selama 15 menit. Tiga seri larutan baku

salbutamol sulfat dan guaifenesin masing-masing konsentrasi diinjeksikan

sejumlah 20 µL pada sistem KCKT fase terbalik dengan komposisi fase

gerak campuran metanol : 0,01 M bufer kalium dihidrogen fosfat pH 3,0

(40:60) dan kecepatan alir 1,0 mL/menit hasil optimasi. Pengujian

stabilitas baku pembanding dilakukan selama tiga hari.

10. Pembuatan Kurva Baku Salbutamol Sulfat dan Guaifenesin

Pembuatan kurva baku salbutamol sulfat dan guaifenesin

menggunakan seri larutan baku campuan salbutamol sulfat dan guaifenesin

konsentrasi (0,8 dan 36); (1 dan 45); (1,2 dan 54); (1,4 dan 63); dan (1,6

dan 72) μg/mL yang telah disaring dengan millipore dan diultrasonikasi selama 15 menit. Seri larutan baku campuran salbutamol sulfat dan

guaifenesin masing-masing konsentrasi diinjeksikan sejumlah 20 µL pada

metanol : 0,01 M bufer kalium dihidrogen fosfat pH 3,0 (40:60) dan

kecepatan alir 1,0 mL/menit hasil optimasi. Berdasarkan kromatogram

akan diperoleh luas area salbutamol sulfat dan guaifenesin untuk

masing-masing konsentrasi seri larutan baku campuran. Deteksi luas area ini

kemudian diplotkan terhadap konsentrasi seri larutan baku campuran

salbutamol sulfat dan guaifenesin untuk memperoleh regresi linear dengan

persamaan y = bx + a dengan kriteria keberterimaan (r) ≥ 0,998

(Kazakevich dan Lobrutto, 2007).

11. Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil 10 unit sediaan

sirup secara acak yang mewakili satu batch dari produksi sediaan sirup

merek“X”kemudian dicampur menjadi satu hingga homogen.

12. Keseragaman volume

Keseragaman volume menggunakan piknometer untuk mengetahui

berat jenis sampel dengan standar air yang memiliki berat jenis 0,997

g/mL pada suhu 250C. Pengukuran berat jenis sampel dikakukan replikasi

sebanyak tiga kali.

13. Preparasi Sampel

a. Pembuatan Larutan Stok Sampel

Sediaan sirup merek “X” mengandung 1,20 mg salbutamol

sulfat dan 50,0 mg guaifenesin tiap 5,0 mL.Larutan stok sampel

konsentrasi 12 µg/mL salbutamol sulfat dan 500,0 μg/mL guaifenesin dibuat dengan mengambil sampel yang telah dicampur

homogen menggunakan micropipet sebanyak 250,0 µL kemudian

dimasukkan ke dalam labu ukur 5,0 mL dan diencerkan dengan

metanol hingga tanda.

b. Pembuatan Larutan Sampel

Larutan sampel konsentrasi 1,2 µg/mL salbutamol sulfat

dan 50,0μg/mL guaifenesin dibuat dengan mengambil larutan stok sampel menggunakan micropipet sebanyak 500,0 µL kemudian

dimasukkan ke dalam labu ukur 5,0 mL dan diencerkan dengan

metanol hingga tanda. Larutan sampel disaring menggunakan

milliporedan diultrasonikasi selama 15 menit.

14. Penetapan Kadar Sampel

Larutan sampel yang telah dipreparasi diinjeksikan sejumlah 20 µL

ke sistem KCKT yang telah dioptimasi dan divalidasi.Berdasarkan

kromatogram sampel akan diperoleh AUC salbutamol sulfat dan

guaifenesin dari masing replikasi. Selanjutnya AUC

masing-masing sampel di masukkan ke persamaan regresi linear bakusalbutamol

sufat dan guaifenesin yang diperoleh dari hasil validasi, sehingga

diperoleh kadar salbutamol sulfat dan guaifenesin dalam sampel.

Dokumen terkait