• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian

H. Instrumen Penelitian

I. Tata Cara Penelitian 1.Observasi awal1.Observasi awal

Observasi awal dilakukan dengan cara mencari informasi mengenai jumlah mahasiswa dan mahasiswi aktif di kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta serta tempat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan responden pada saat pengukuran parameter.

2. Permohonan izin dan kerjasama

Permohonan izin pertama diajukan kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk memenuhi etika penelitian karena penelitian ini menggunakan

sampel biologis berupa darah manusia. Permohonan izin yang kedua ditujukan kepada rektorat yaitu kepada wakil rektor I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk memperoleh izin melaksanakan penelitian. Permohonan yang ketiga diajukan kepada Laboratorium Parahita untuk melakukan kerja sama dalam pengambilan data sampel dan mengukur darah sampel. Permohonan yang keempat diajukan kepada responden untuk bekerja sama mengikuti penelitian ini. Responden yang bersedia ikut dan terlibat dalam penelitian ini kemudian mengisi informed consent. Permohonan izin yang kelima diajukan kepada kepala bagian Rumah Tangga untuk meminjam ruangan yang akan digunakan untuk penelitian. 3. Pembuataninformed consentdanleaflet

a. Informed consent

Merupakan bukti tertulis pernyataan kesediaan subyek penelitian untuk ikut serta dalam penelitian. Informed consent ini sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Responden diminta untuk mengisi nama, alamat, dan usia, serta menandatanganinya.

b. Leaflet

Merupakan lembaran kertas yang berisi pesan tercetak untuk disebarkan kepada umum sebagai saran informasi mengenai suatu hal atau peristiwa. Pada penelitian, pemberian leaflet bertujuan untuk membantu peneliti menjelaskan mengenai pengukuran antropometri dan pentingnya melakukan pemeriksaan darah (baik gula maupun profil lipid) untuk mengetahui adanya gangguan kesehatan

yang berhubungan dengan pengukuran antropometri dan pemeriksaan darah tersebut,sehingga responden bisa mengukur deteksi kesehatannya secara mandiri. 4. Pencarian responden

Pencarian responden dilakukan setelah mendapat surat ijin penelitian dari wakil rektor I Universitas Sanata Dharma. Surat permohonan kepada dekan kampus III dan kaprodi dari masing-masing fakultas di kampus III Universitas Sanata Dharma dibuat untuk meminta data mengenai nama dan nomor induk mahasiswa dan mahasiswi yang masih aktif dan dilanjutkan dengan melakukan pengacakan sampel secara acak, kemudian memberikan surat permohonan kepada kepala BAPSI untuk meminta nomor handphone dari mahasiswa dan mahasiswi.Data nomor handphone yang sudah didapat langsung dihubungi dan didata responden yang bersedia mengikuti penelitian ini. Dari hasil random tidak semua nomor handphone dari mahasiswa bisa dihubungi, karena alasan itulah peneliti mengubah cara pengambilan sampel menjadi tidak acak.Responden yang bersedia dan bisa dihubungi yaitu sebanyak 76 orang, kemudian peneliti mencari responden dengan cara meminta secara langsung kepada mahasiswa dan mahasiswi yang ada dikampus III untuk bersedia menjadi responden dalam penelitian dan responden yang didapat 135 orang.

Responden yang bersedia mengikuti penelitian dikumpulkan di ruangan untuk memberi penjelasan lebih mendetail mengenai penelitian dengan sistem presentasi dan membagikan leaflet, serta meminta responden untuk menandatangai informed consentdan mengisi kuisioner. Jumlah responden yang hadir dan mengisi informed consent yaitu 171 orang. Kuisioner dimaksudkan

untuk mengetahui data dari responden yang sedang merokok, mengkonsumsi obat, atau memiliki penyakit yang tercantum dalam kriteria eksklusi.

Responden yang sudah mengisi informed consent dan sudah dipilih sesuai dengan kriteria ekslusi akan dihubungi satu hari sebelum pengukuran parameter untuk mengingatkan persyaratan yang harus dipenuhi sebelum pelaksanaan pengukuran parameter yaitu berpuasa 8-10 jam melalui SMS dan telepon jika responden tidak membalas SMS dari peneliti. Pada hari pengambilan dan pengukuran parameter, beberapa responden yang sudah menandatangani informed consent dan tidak datang ditelepon untuk memastikan kedatangannya.

5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

Menurut Sugiyono (2010), instrumen yang valid adalah instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur hal yang seharusnya diukur. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan untuk mengukur berkali-kali memiliki hasil pembacaan yang sama.

Instrumen yang baik adalah instrumen yang memiliki presisi, digambarkan dengan CV, yang baik. Dikatakan baik jika memiliki CV (koefisien variasi)≤ 5%

(DepKes RI, 2011). Pengukuran instrumen yang digunakan, skinfold caliper, dilakukan sebanyak 5 kali pada masing-masing bagian yang dijadikan parameter penelitian baik untuk wanita maupun pria. Skinfold caliper dengan merek pi zhi hou du fi® memiliki nilai CV untuk pengukuran wanita pada bagian triceps sebesar 0,00%, pada bagianabdominalsebesar 1,07%, dan pada bagiansuprailiac sebesar 2,11%. Untuk pengukuran pria pada bagian triceps sebesar 0,37%, pada bagian abdominal sebesar 1,05%, dan pada bagian suprailiac sebesar 1,34%.

Hasil validasi dari instrumen dari pengukuran wanita maupun pria dan pada bagian yang akan diuji memiliki CV yang baik yaitu kurang dari 5% dengan perhitungan validasi yang terlampir pada lampiran.Alat yang digunakan untuk mengukur kadar LDL, HDL, dan rasio LDL/HDL yang bermerek Architect ci 8200®sudah dilakukan validasi oleh Laboratorium Parahita.

6. Pengukuran parameter

Pengukuran parameter yang dilakukan yaitu pengukuran triceps skinfold thickness, abdominal skinfold thickness, dan suprailiac skinfold thickness yang dilakukan oleh peneliti dan pengukuran LDL, HDL, dan rasio LDL/HDL yang dilakukan oleh Laboratorium Parahita. Pada pengambilan triceps skinfold thickness,responden diminta untuk berdiri tegak dan posisi tangan biasa (tidak tegang atau lemas) kemudian lipatan kulit dijepit dengan menggunakan skinfold caliper.Pengukuran abdominal skinfold thicknessdansuprailiac skinfold thickness responden diminta untuk berdiri tegak dan mengangkat sedikit bajunya untuk kemudian lipatan kulitnya dijepit dengan menggunakanskinfold caliper.

7. Pembagian hasil pemeriksaan

Peneliti secara langsung memberikan hasil pemeriksaan kepada responden. Hasil pemeriksaan dimasukkan dalam amplop dan peneliti memberikan penjelasan secara langsung kepada responden mengenai hasil laboratorium tersebut.

8. Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan dengan kategorisasi data sejenis, yaitu menyusun data dan menggolongkannya dalam kategori-kategori dan kemudian dilakukan interprestasi data.

9. Analisis data penelitian

Data yang sudah diperoleh kemudian diolah secara statistik. Langkah pertama yaitu uji normalitas, hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah suatu data memiliki distribusi yang normal atau tidak. Parameter suatu data dikatakan normal jika sesuai dengan kriteria dari metode yang ada. Metode dan kriteria dapat dilihat pada tabel IV.

Tabel IV. Metode distribusi data normal atau tidak (Dahlan, 2012)

Metode Parameter Kriteria

Deskriptif Koefisien varian <30%

Rasio skewness -2–2

Rasio kurtosis -2–2

Histogram Simetris, tidak miring kekiri maupun kanan, tidak terlalu tinggi

maupun rendah Box plot Simetris, median tepat

ditengah, tidak ada ourlieratau nilai ekstrim Normal Q-Q plots Data menyebar sekitar

garis

Detrended Q-Q plots Data menyebar sekitar garis pada nilai 0

analitik Kolmogorov-Smirnov p>0,05

Shapiro-Wilk p≤0,05

Data yang terdistribusi normal dilanjutkan dengan uji korelasi dengan menggunakan Pearson dan jika data tidak terdistribusi normal maka dilakukan dengan uji Spearman. Taraf kepercayaan yang digunakan sebesar 95%. Uji

hipotesis dilakukan dengan melihat nilai signifikansi p<0,05 (Dahlan, 2012). Tabel kekuatan korelasi dapat dilihat pada tabel V.

Data juga diolah untuk mengetahui kategori sampel yang ada dilihat dari distribusi triceps skinfold thickness, abdominal skinfold thickness, dan suprailiac skinfold thickness. Jika data terdistribusi normal digunakan uji T tidak berpasangan, dan jika data tidak terdistribusi normal digunakan uji Mann-Whitney. Jika nilai p<0,05 maka terdapat perbedaan bermakna antara setiap kategori yang dianalisis (Dahlan, 2012).

Tabel V. Uji hipotesis berdasarkan kekuatan korelasi, nilai p, dan arah korelasi (Dahlan, 2012)

Parameter Nilai Interpretasi

Kekuatan korelasi (r) 0,0 - <0,2 Sangat lemah

0,2 - <0,4 Lemah

0,4 - <0,6 Sedang

0,6 - <0,8 Kuat

0,8–1 Sangat kuat

Nilai p p<0,05 Korelasi bermakna

p≥0,05 Tidak terdapat korelasi yang bermakna

Arah korelasi + (positif) Searah

- (negatif) Berlawanan arah

Dokumen terkait