• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu penentuan judul dan tujuan penelitian, tinjauan pustaka, identifikasi variabel penelitian, perumusan hipotesa, penentuan sampel dan teknik pengumpulan data, serta pengolahan data. Pada Gambar 7 disajikan tahapan-tahapan penelitian secara lengkap.

a. Identifikasi Variabel

Berdasarkan masalah khusus yang dikaji, maka ditetapkan beberapa variabel yang mewakili variabel indikator dan variabel laten baik yang bebas maupun terikat. Variabel laten bebas adalah pelatihan yang terdiri dari delapan variabel indikator. Sedangkan variabel laten terikatnya adalah produktivitas karyawan yang dibentuk oleh enam variabel indikator.

b. Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh berdasarkan wawancara dan pengisian kuesioner dengan pihak-pihak yang terkait dengan menyebarkan kuesioner yang diberikan kepada 120

1 δ 2 δ 4 δ 5

δ

6

δ

7

δ

3 δ M etode P elatiha n P en g ajar/P elatih Fa silita s P elatih a n K ebutuhan akan P e la tih a n D u k un g a n P e ru s a h a a n M a n fa a t P e la tih a n P ela tih a n P erila ku K e rja M in a t P restas i K e rja Pe ngalam an T a n g g u n g J a w a b M otivasi 1 ε 3 ε 2 ε 5 ε 4 ε 6 ε Prod uktivitas K a ry a w a n 1 1 λ 21 λ 31 λ 41 λ 5 1 λ 61 λ 7 1 λ 1 1 λ 2 1 λ 3 1 λ 4 1 λ 5 1 λ 61 λ 1 1 γ M ateri Pe latihan Pe serta Pe latihan 8 1 λ 8 δ

Gambar 6. Kerangka Pemikiran Penelitian

1

2 Ne 1 N + = n

responden serta melakukan pengamatan langsung. Data sekunder diperoleh dengan mempelajari dokumen atau data yang dimiliki perusahaan.

c. Penentuan Sampel

Pengambilan sampel mengikuti kaidah teknik quota sampling, yaitu pengambilan sampel penelitian ini jika akan mengkaji suatu fenomena dari beberapa sisi maka responden yang dipilih adalah orang-orang yang diperkirakan dapat menjawab semua sisi itu. Responden dipilih berdasarkan masa kerjanya karena masa kerja menunjukkan tingkat frekuensi dari pelatihan sehingga responden yang diambil sangat mengerti dengan kuesioner yang diberikan. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin (Umar, 2005) yaitu :

dimana : N = Ukuran populasi n = Jumlah Sampel

e = Error untuk penelitian sosial (10%)

Responden pada penelitian ini merupakan karyawan dari Departemen Plantation dan Research and Development PT. Gunung Madu Plantations. Berdasarkan pada aturan penentuan

sample size pada suatu populasi yang berjumlah 1595 orang dengan error 10 %, maka responden yang dipilih minimal harus berjumlah 94 orang dan dalam penelitian ini dipilih 120 orang responden yang terdiri dari karyawan plantation sebanyak 80 orang danResearch and development 40 orang.

d. Perumusan Hipotesa

Hipotesa yang disusun dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

21

a) Metode pelatihan, pengajar atau pelatih, fasilitas pelatihan, kebutuhan akan pelatihan, dukungan perusahaan, manfaat pelatihan, materi pelatihan dan peserta pelatihan membentuk pelatihan.

b) Pelatihan berpengaruh terhadap produktivitas karyawan.

c) Perilaku kerja, minat, prestasi kerja, pengalaman, tanggung jawab dan motivasi membentuk produktivitas karyawan.

e. Penyusunan Kuesioner dan Skala Pengukuran

Kuesioner terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang berbentuk tertutup yang berjumlah 46, yaitu bentuk pertanyaan dimana responden dapat memilih alternatif jawaban yang telah disediakan. Skala pengukuran yang digunakan untuk setiap jawaban yang diberikan responden adalah menurut aturan Likert yang dimodifikasi, yaitu pemberian skala dengan 4 kategori yaitu SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), STS (sangat tidak setuju). Kuesioner ini berguna untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh pelatihan terhadap produktivitas karyawan dan mengetahui indikator-indikator yang membentuk pelatihan dan produktivitas karyawan.

f. Pengumpulan dan Pengolahan Data

Tahapan yang dilakukan dalam pengumpulan dan pengolahan data ini adalah (1) mengumpulkan kuesioner yang disebarkan, (2) memberikan skor pada setiap jawaban responden, (3) tabulasi nilai (skor) jawaban sebagai data, (4) menganalisis dan mengolah data. Analisis data digunakan untuk menjelaskan keeratan hubungan antara pelatihan terhadap produktivitas karyawan. Analisa data juga digunakan untuk menentukan indikator yang paling dominan dari tiap unsur pelatihan dan produktivitas karyawan.

Analisa data menggunakan Structural Equation Modeling

(SEM), yaitu suatu teknik variabel ganda yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan keterkaitan hubungan linier secara simultan variabel-variabel pengamatan, yang sekaligus melibatkan variabel laten yang tidak dapat diukur secara langsung. Variabel laten pelatihan (ξ1) terdiri dari indikator-indikator :

X1 = metode pelatihan X5 = dukungan perusahaan X2 = pengajar/pelatih X6 = manfaat pelatihan X3 = fasilitas pelatihan X7 = materi pelatihan X4 = kebutuhan akan pelatihan X8 = peserta pelatihan dikorelasikan dengan variabel produktivitas karyawan (η), dengan indikatornya yang terdiri dari :

Y1 = perilaku kerja Y4 = pengalaman Y2 = minat Y5 = tanggung jawab Y3 = prestasi kerja Y6 = motivasi

Penetapan indikator-indikator dari setiap masing-masing variabel didasarkan atas studi pustaka. Adapun Definisi masing- masing variabel adalah sebagai berikut :

a. Indikator pelatihan meliputi metode pelatihan, pengajar/pelatih, fasilitas pelatihan, kebutuhan akan pelatihan, dukungan perusahaan, manfaat pelatihan, materi pelatihan dan peserta pelatihan (Notoatmodjo, 2003)

b. Produktivitas karyawan meliputi perilaku kerja, minat, prestasi kerja, pengalaman, tanggung jawab dan motivasi (Sedarmayanti, 2001)

Analisa data masing-masing variabel akan diproses dengan menggunakan software LISREL (Linear Structural Relationship) 8.30. Menurut Hisyam (2003) terdapat tujuh tahap dalam SEM yaitu :

Membangun model berdasarkan teori : Model SEM berdasarkan hubungan kausal, dimana perubahan dari sebuah variabel akan mempengaruhi variabel lainnya.

23

Membentuk path diagram : Diagram jalur adalah sebuah gambar yang menampilkan hubungan yang lengkap dari sekelompok konstruk.

Menerjemahkan path diagram ke dalam persamaan : Setelah model disusun ke dalam path diagram, langkah berikutnya adalah menerjemahkan diagram tersebut ke dalam bentuk persamaan matematis. Terdapat dua kelompok persamaan matematis yaitustructural model danmeasurement model. Menentukan matrik input dan mengestimasi model : dimana inputnya berupa matriks varian kovarians atau matriks korelasi. Mengidentifikasi model struktural yang dihasilkan : Pada saat estimasi nilai yang dihasilkan tidak bermakna atau tidak masuk akal. Hal ini disebabkan karena program tidak dapat menghasilkan solusi yangunique. Satu hal yang harus dipenuhi bahwa persamaan yang ada harus lebih banyak dari parameter yang akan ditaksir.

Menguji kecocokan model : Terdapat empat langkah yang harus dilakukan dalam menguji kecocokan model yaitu memperhatikan nilai taksiran yang rusak, uji keseluruhan, uji individual measurement model dan uji individual structural model.

Menginterpretasi dan memodifikasi model : Setelah model dapat diterima dari segi statistik, peneliti harus menguji apakah hasil yang diperoleh sesuai dengan teori yang diajukan atau tidak.

IV. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Dokumen terkait