• Tidak ada hasil yang ditemukan

kertas dan ukuran, pengetikan, daftar dan gambar, penomoran, kutipan, tingkatan judul dan penomorannya, persamaan, penulisan daftar pustaka, lampiran, dan penulisan nama.

1. BAHASA

1.1. Bahasa yang digunakan

a. Bahasa Indonesia atau bahasa Inggris yang baik dan benar.

b. Bila diperlukan atau belum ada istilah yang tepat dalam Bahasa Indonesia, boleh menggunakan bahasa aslinya dengan memperhatikan tatacara penulisan bahasa asing.

c. Acuan utama yang digunakan dalam penulisan Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2009) dan Kamus Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta tahun 2008.

1.2. Bentuk kalimat

Kalimat-kalimat yang digunakan tidak boleh menampilkan orang pertama dan orang kedua (saya, aku, kami, kita, engkau dan lain-lainnya), tetapi dibuat berbentuk pasif. Untuk mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif dan juga sebaliknya dapat dilakukan dengan mengubah awalan pada predikat me- atau ber- dengan di- atau ter- dan begitu sebaliknya. Penyajian ucapan terima kasih pada kata pengantar, kata saya diganti dengan penulis.

1.3. Istilah

a. Istilah yang dipakai ialah istilah Bahasa Indonesia atau yang sudah diindonesiakan.

BAB VI

TATA CARA PENULISAN

Panduan Penulisan Proposal Penelitian dan Tesis Tahun Akademik 2016-2017 Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Veteriner F KH Unsyiah

xxxi

b. Jika terpaksa harus memakai istilah asing, gunakannlah huruf miring pada istilah itu.

Pedoman penulisan istilah bahasa Indonesia atau yang sudah diindonesiakan dapat merujuk pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.

1.4. Kesalahan yang sering terjadi

a. Kata penghubung, seperti sehingga, dan sedangkan, tidak boleh dipakai memulai suatu kalimat.

b. Kata depan, misalnya pada, sering dipakai tidak pada tempatnya, misalnya diletakkan di depan subyek (merusak susunan kalimat). c. Kata di mana dan dari kerap kurang tepat pemakaiannya, dan

diperlukan tepat seperti kata “where” “of” dalam Bahasa Inggris. Dalam Bahasa Indonesia bentuk yang demikian itu tidaklah baku dan jangan dipakai.

d. Awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan di. e. Tanda baca harus dipergunakan dengan tepat.

2. KERTAS DAN UKURAN

2.1. Kerta Sampul dan Warna

Sampul depan usulan proposal penelitian menggunakan kertas plastik mica, sedangkan sampul belakang menggunakan kertas kertas omega warna ungu tua no 31 dalam bentuk soft-cover, sedangkan untuk sampul tesis (depan dan belakang) dalam bentuk hard-cover dibuat dari kertas omega warna ungu tua no 31 bertinta emas dan dilaminating (Lampiran 19).

2.2. Format sampul darft proposal penelitian sesuai contoh pada Lampiran 1

2.3. Kertas untuk materi terdiri dari kertas HVS berat 70 gram (untuk proposal penelitian) dan kertas HVS berat 80 gram (untuk penulisan tesis). Pengetikan pada kertas tidak bolak balik, ukuran kertas A4 210.0 mm x 297,0 mm, dan warna putih. Kertas pemisah antar bab pada penulisan tesis menggunakan kertas HVS warna hijau dan berlogo UNSYIAH ukuran 10 x 11 cm.

3. PENGETIKAN 3.1. Jenis Huruf

a. Naskah diketik dengan jenis huruf Times New Roman dengan ukuran huruf 12, sehingga memenuhi keseragaman untuk seluruh naskah.

b. Judul bab, sub bab dan anak sub bab diketik dengan cetak tebal (bold).

c. Pengetikan istilah asing diketik dengan huruf miring (italic).

d. Apabila terdapat lambang, huruf Yunani, atau tanda-tanda lainnya yang tidak dapat diketik, harus ditulis dengan rapi memakai tinta hitam.

3.2. Bilangan dan Satuan

a. Bilangan diketik dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat. b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan titik.

c. Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik dibelakangnya misalnya Rp, m, g, kg, dan %.

d. Bilangan atau lambang yang memulai suatu kalimat, harus dieja, misalnya : Saratus Dua Puluh Ribu Rupiah, bukan ditulis Rp. 120.000,00

Panduan Penulisan Proposal Penelitian dan Tesis Tahun Akademik 2016-2017 Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Veteriner F KH Unsyiah

xxxiii 3.3. Jarak baris

Jarak baris antara 2 baris dibuat 1,5 spasi, kecuali abstrak, kutipan langsung, judul tabel, judul gambar, bab, sub bab, dan anak sub bab yang lebih dari 1 baris, dan daftar pustaka, diketik dengan jarak 1 spasi ke bawah.

3.4. Batas tepi

Batas - batas pengetikan dari tepi kertas, diatur sebagai berikut: a. Tepi atas : 4 cm

b. Tepi bawah : 3 cm c. Tepi kiri : 4 cm d. Tepi kanan : 3 cm

3.5. Alinea baru

Alinea baru dimulai pada ketukan yang ke-8 dari batas tepi kiri.

3.6. Judul bab, subbab, anak subbab dan seterusnya.

a. Judul bab diketik dengan huruf besar (kapital) semua, ditebalkan (bold) dan dibuat center text, dengan jarak 4 cm dari tepi atas tanpa diakhiri titik.

b. Subbab diketik mulai dari batas tepi kiri, semua kata dimulai dengan huruf besar (kapital), kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah subbab dimulai dengan alinea baru.

c. Anak subbab dan seterusnya diketik mulai dari batas tepi kiri, tetapi hanya huruf yang pertama saja yang berupa huruf besar, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah anak subbab dimulai dengan alinea baru.

3.7. Rincian ke bawah

Rincian ke bawah yang terdapat dalam naskah (jika ada), menggunakan nomor urut dengan angka atau huruf yang sesuai

dengan derajat rincian. Penggunaan garis penghubung (-) atau tanda lainnya yang ditempatkan di depan rincian tidak dibenarkan.

4. PENULISAN TABEL DAN GAMBAR

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan tabel dan gambar (peta dan grafik) sebagai berikut.

4.1. Tabel

a. Nomor tabel diberi nomor urut dengan angka Arab (menunjukkan nomor urut tabel) yang diikuti dengan judul ditempatkan di atas tabel, tanpa diakhiri dengan titik.

b. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali terpaksa harus diputus, sehingga tidak mungkin diketik dalam satu halaman. Pada halaman lanjutan tabel, dicantumkan nomor tabel dan kata lanjutan, tanpa judul.

c. Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar pemisahaan antara yang satu dengan lainnya cukup tegas.

d. Kalau tabel lebih besar dari ukuran lebar kertas, sehingga harus dibuat memanjang, maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas (landscape).

e. Tabel diletakkan sejajar dengan margin kiri.

f. Tabel yang lebih dari 2 halaman atau yang harus dilipat, ditempatkan pada lampiran.

4.2. Gambar

a. Bagan, grafik, peta, dan foto semuanya disebut gambar (tidak dibedakan).

b. Gambar tidak boleh dipenggal.

c. Keterangan gambar dituliskan pada tempat-tempat yang lowong di dalam gambar dan jangan pada halaman lain.

Panduan Penulisan Proposal Penelitian dan Tesis Tahun Akademik 2016-2017 Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Veteriner F KH Unsyiah

xxxv

d. Bila gambar melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas gambar harus diletakkan di sebelah kiri kertas.

e. Ukuran gambar (lebar dan tingginya) diusahakan supaya sewajar-wajarnya (jangan terlalu kurus atau terlalu gemuk).

f. Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi atau ekstrapolasi.

g. Letak gambar disejajarkan dengan margin kiri dan jangan dibingkai.

5. PENOMORAN

5.1. Penomoran Halaman

a. Halaman untuk bagian awal diberi nomor dengan huruf Romawi (i, ii, iii, iv, v, dsb), ditulis di bagian bawah tengah, empat spasi di bawah tesk.

b. Halaman sampul depan (cover) tidak dihitung, sedangkan halaman sampul dalam dihitung tetapi tidak diberi nomor. d. Bab Pendahuluan dan seterusnya diberi nomor halaman dengan

angka Arab (1. 2. 3 dst)

e. Pada halaman dengan judul bab, nomor halaman ditulis di bawah tengah (empat spasi dibawah tesk)

f. Pada halaman lain, nomor halaman ditulis di kanan atas (1,5 cm dari tesk)

5.2. Penomoran Tabel dan Gambar

a. Tabel diberi nomor dengan angka Arab secara berurut Tabel 1, Tabel 2 dst..., sejak dari halaman pertama tabel ditempatkan. b. Tabel diberi judul di atas tabel dengan jarak 1 spasi.

c. Gambar diberi nomor dengan angka Arab secara berurut Gambar 1, Gambar 2 dst..., sejak dari halaman pertama Gambar ditempatkan.

d. Gambar diberi judul di bawah gambar dengan jarak 1 spasi. e. Tabel dan gambar yang perlu disajikan di lembar yang lebih

luas, dapat dilipat disesuaikan dengan luas halaman materi. f. Tabel dan gambar yang dikutip dari buku lain harus

dicantumkan sumbernya.

g. Nomor gambar yang diikuti dengan judulnya diletakkan di bawah gambar tanpa diakhiri dengan titik.

6. KUTIPAN

a. Kutipan atau cuplikan ditulis sesuai naskah aslinya, sedangkan kutipan yang berbahasa asing harus disertai terjemahannya

b. Kutipan ditulis dengan jarak tepi kiri dan tepi kanan yang berbeda dengan tesk yang lain

c. Ditulis dengan jarak 1 spasi, diawali dengan tanda petik (“) dan juga diakhiri dengan tanda petik (“).

7. PERSAMAAN

Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus matematis dan lainnya ditulis dengan angka arab di dalam kurung dan ditempatkan di dekat batas tepi kanan.

8. PENULISAN DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN

Penulisan kata Daftar Pustaka dan Lampiran, huruf besar dan diboldkan, tidak memerlukan pencantum bab, sebab daftar pustaka dan lampiran tidak termasuk bagian inti karya tulis (tesis). Cara penulisan

Panduan Penulisan Proposal Penelitian dan Tesis Tahun Akademik 2016-2017 Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Veteriner F KH Unsyiah

xxxvii

referensi dalam daftar pustaka yang digunakan dilakukan dengan menggunakan metode Harvard.

Cara penulisan sumber pustaka dalam daftar pustaka menggunakan metode Harvard. Sistem Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari penulis yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya tepat di belakang tahun publikasi (baik penulisan dalam daftar pustaka maupun sitasi dalam naskah tulisan). Dalam daftar pustaka, semua nama penulis harus ditulis dan tidak dinyatakan sebagai et. al. Beberapa contoh penulisan daftar pustaka sistem Harvard dapat dilihat pada Lampiran 14.

PELAKSANAAN KOLOKIUM

Kolokium memiliki makna sebagai pertemuan keahlian atau seminar atau kegiatan belajar yang dilakukan dalam bentuk seminar untuk membahas penelitian bertaraf lanjutan (Kamus Bahasa Indonesia V1.1). Setelah mahasiswa menyelesaikan penyusunan proposal penelitian untuk tesisnya, maka langkah selanjutnya adalah pelaksanaan kolokium untuk menyampaikan seminar proposal dan seminar hasilnya.

Kolokium merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi Maggister Kesehatan Masyarakat Veteriner FKH Unsyiah. Kegiatan kolokium dilaksanakan sebagai salah satu media komunikasi ilmiah bagi mahasiswa di Prodi Magister Kesmavet untuk menyampaikan rencana penelitian tesisnya. Pelaksanaan kolokium dikelola Prodi Magister Kesmavet FKH Unsyiah dalam bentuk seminar dan dihadiri oleh mahasiswa, dosen pembimbing, dosen penguji.

TUJUAN PELAKSANAAN KOLOKIUM

1. Memberikan kemampuan kepada mahasiswa menyampaikan proposal dan hasil penelitiannya , baik secara lisan maupun tulisan.

2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menampung masukan dari forum akademik, baik berupa pertanyaan maupun pendapat, demi perbaikan proposal dan hasil penelitiannya.

3. Melatih cara menyampaikan pendapat atau tanggapan terhadap suatu presentasi atau penyampaian proposal dan hasil penelitian.

BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PEMRASARAN UNTUK MENDAFTAR KOLOKIUM

1. Pemrasaran merupakan mahasiswa Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Veteriner FKH Unsyiah dan aktif, dibuktikan dengan

BAB VII

PELAKSANAAN KOLOKIUM

Panduan Penulisan Proposal Penelitian dan Tesis Tahun Akademik 2016-2017 Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Veteriner F KH Unsyiah

xxxix

memperlihatkan Kartu Rencana Studi (KRS) pada semester yang berjalan.

2. Pemrasaran sudah mengikuti kuliah pendahuluan seminar yang dilaksanakan oleh tim kolokium/seminar.

3. Calon pemrasaran seminar proposal harus mendaftarkan diri melalui prodi dengan melengkapi borang yang disediakan oleh sekretariat yaitu form pendaftaran (Lampiran 19), menyerahkan form biodata (Lampiran 20), menyerahkan kartu seminar bagi yang akan melaksanakan seminar hasil, dan menyerahkan makalah kolokium/seminar yang telah disetujui oleh komisi pembimbing.

4. Pemrasaran wajib menghadirkan dosen penguji setelah dosen penguji mengembalikan Surat Kesediaan Menguji (Lampiran 21a dan 21b) kepada Prodi.

5. Pendaftaran dilakukan maksimal 1 (satu) minggu sebelum jadwal kolokium/seminar dilaksanakan. Alur pelaksanaan kolokium dapat dilihat pada Lampiran 22.

6. Mahasiswa Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Veteriner FKH Unsyiah berhak dan berkewajiban menjadi pemrasaran pada forum

kolokium jika telah merampungkan proposal rencana penelitian yang

akan dilakukan dan telah disetujui oleh komisi pembimbing. Kolokium dilaksanakan sebelum penelitian tesis dimulai dan setelah penelitian dilaksanakan.

7. Mahasiswa yang membatalkan kolokium setelah mendaftar, maka untuk pelaksanaan kolokium berikutnya harus mendaftar kembali ke prodi.

KARTU KOLOKIUM

1. Kartu kolokium (Lampiran 23) dikeluarkan oleh Program Studi dan wajib dimiliki oleh mahasiswa Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Veteriner FKH Unsyiah.

2. Setiap mahasiswa yang mengikuti kolokium dapat menyerahkan kartu seminar kolokium kepada moderator untuk pengesahan bukti kehadiran setiap kali menghadiri seminar kolokium.

3. Kehadiran mahasiswa pada saat kolokium, menjadi syarat untuk pendaftaran dan pelaksanaan kolokium untuk seminar hasil. Jumlah kehadiran kolokium tersebut minimal 8 kali.

MAKALAH KOLOKIUM (RINGKASAN SEMINAR PROPOSAL DAN SEMINAR HASIL)

1. Makalah kolokium (ringkasan proposal tesis dan ringkasan seminar hasil) yang akan dipresentasikan harus sesuai dengan panduan penulisan makalah kolokium yang telah dikeluarkan oleh Prodi.

2. Makalah kolokium yang telah disetujui dan ditandatangani oleh komisi pembimbing, diserahkan kepada Prodi sebanyak 6 (enam) eksemplar paling lambat seminggu sebelum waktu pelaksanaan kolokium. Makalah kolokium yang telah dikumpulkan akan akan disampaikan ke komisi pembimbing dan dosen penguji serta arsip pada Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Veteriner FKH Unsyiah. Untuk Dosen Penguji dan arsip pada PS KMV PPS Unsyiah selain diserahkan makalah seminar kolokium juga diserahkan makalah Proposal Tesis.

3. Makalah kolokium diperbanyak oleh pemrasaran minimal 10 (sepuluh) eksemplar untuk diberikan kepada peserta kolokium.

Panduan Penulisan Proposal Penelitian dan Tesis Tahun Akademik 2016-2017 Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Veteriner F KH Unsyiah

xli TATA TERTIB PELAKSANAAN KOLOKIUM

1. Waktu yang disediakan untuk 1 (satu) orang pemrasaran adalah maksimum 60 menit dengan rincian 15 menit untuk presentasi makalah, 35 menit untuk diskusi, dan 10 menit untuk komentar dari komisi pembimbing.

2. Pemrasaran menggunakan slide projector atau LCD yang telah disediakan oleh prodi dalam penyampaian makalah kolokiumnya.

3. Seminar kolokium dipandu oleh moderator yang ditunjuk oleh Ketua Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Veteriner FKH Unsyiah dan dihadiri komisi pembimbing dan dosen penguji serta mahasiswa. 4. TPMA melakukan evaluasi terhadap hasil kolokium dan mahasiswa

wajib menyerahkan hasil perbaikan proposal penelitian tesis sesuai masukan dari penguji/pembahas sebelum penelitian dilaksanakan. 5. Hasil evaluasi kolokium dapat berupa pernyataan

DITERIMA/DITERIMA DENGAN CATATAN/ DITOLAK proposal penelitian yang dibacakan oleh moderator.

PENILAIAN KOLOKIUM (SEMINAR PROPOSAL)

Penilaian dilakukan dosen pembimbing, dosen penguji, dan moderator yang hadir dalam forum kolokium. Penilaian terhadap seminar proposal penelitian tesis didasarkan kepada:

I. Penilaian Komponen Presentasi (40%) mencakup:

1. Sistematika penulisan materi dan presentasi (30%). 2. Penyajian presentasi dan tampilan slide (30%). 3. Kemampuan dalam tanya jawab saat diskusi (40%) II. Penilaian Komponen Proposal Penelitian (60%), mencakup:

1. Pendahuluan (30%)

3. Metodologi Penelitian (35%)

4. Kepustakaan (10%)

Nilai akhir kolokium merupakan nilai rataan dari nilai yang diserahkan oleh dosen yang hadir berdasarkan form (Lampiran 24a, 24b, 24c, dan 24d) yang sudah ditetapkan oleh tim kolokium. Hasil evaluasi kolokium

dapat berupa pernyataan “LAYAK”, jika hasil rekapitulasi nilai mencapai

kategori B. Seorang mahasiswa yang hasil kolokium proposal penelitian

tesisnya dinyatakan “LAYAK” dapat menyandang status CALON

MAGISTER dan dapat segera melaksanakan penelitian tesis.

Hasil evaluasi kolokium berupa pernyataan “BELUM LAYAK”, jika

hasil rekapitulasi nilai belum mencapai katagori B. Dalam hal ini, mahasiswa yang bersangkutan harus segera berkonsultasi dengan komisi pembimbing untuk memperbaiki usulan penelitiannya. Pelaksanaan kolokium dengan hasil evaluasi belum memenuhi persyaratan (BELUM LAYAK) dari Dosen Penguji yang ditunjuk maka pelaksanaan penelitian akan ditinjau kembali berdasarkan rapat tinjauan proposal (melalui rapat komisi) penelitian antara dosen penguji, komisi pembimbing dan ketua prodi.

PENILAIAN KOLOKIUM (SEMINAR HASIL PENELITIAN)

Penilaian dilakukan dosen pembimbing, dosen penguji dan moderator. Penilaian terhadap seminar tesis mencakup,

1. Sistematika penulisan materi dan presentasi (20%). 2. Penyajian presentasi dan tampilan slide (20%). 3. Kejelasan hasil, pembahasan, dan kesimpulan (25%). 4. Kemampuan dalam tanya jawab saat diskusi (35%).

Panduan Penulisan Proposal Penelitian dan Tesis Tahun Akademik 2016-2017 Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Veteriner F KH Unsyiah

xliii

Moderator dan pembimbing beserta tim seminar melakukan evaluasi terhadap hasil seminar. Mahasiswa pemrasaran diberi waktu untuk memperbaiki makalah tesis (bukan makalah seminar tesis) sesuai masukan pada saat seminar sebelum ujian tesis dilakukan sampai ada persetujuan dari dosen pembimbing perihal perbaikan tesisnya. Nilai akhir seminar merupakan nilai rataan dari nilai yang diserahkan oleh dosen yang hadir (pembimbing, penguji dan moderator) berdasarkan form (Lampiran 25a, 25b, 25c, dan 25d) yang sudah ditetapkan oleh TPMA. Hasil evaluasi seminar hasil berupa pernyataan dalam kategori huruf, jika hasil rekapitulasi nilai belum mencapai katagori B, mahasiswa yang bersangkutan harus segera berkonsultasi dengan komisi pembimbing untuk memperbaiki penulisan tesisnya, dan segera mengajukan rapat komisi. Pelaksanaan seminar hasil dengan hasil evaluasi belum memenuhi persyaratan (belum mencapai kategori B) maka pelaksanaan seminar hasil akan dilaksanakan kembali setelah ada persetujuan komisi pembimbing dan dosen penguji pada saat rapat komisi.

Andriaty, E dan T. S. Sundari. 2008. Petunjuk Teknis Cara Penulisan Sitiran dan Daftar Pustaka Pada Tulisan Ilmiah. Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. Universitas Brawijaya [UB]. 2011. Pedoman Umum Penulisan Tesis Dan Disertasi Program Pascasarjana Universitas Brawijaya, Malang. Fadilla, A. F. 2006. Panduan Penulisan Referensi Akademik Sistem

Referensi Harvard http://informatika.ums.ac.id/wp-content/uploads/2012/06/harvad_style_terjemahan.pdf

Institut Teknologi Bandung [ITB]. 2008. Pedoman Format Penulisan Tesis Magister. Sekolah Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung.

Lapau, B. 2012. Metode Penelitian Kesehatan: Metode Ilmiah Penulisan Skripsi, tesis, dan Disertasi. Pustaka Obor Indonesia. Jakarta.

Pedoman Tesis. 2012. Program Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada. Sumber: http://ph-gmu.org/test/admisi/download/panduan_tesis.pdf. (26 Desember 2012)

Permendiknas. 2009. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2009 Tentang Pedoman Umum Ejaan

Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.

http://www.dikti.go.id/files/atur/Permen46-2009.pdf. (26 Desember 2012)

Rahardjo, B. 2005. Panduan Menulis dan Mempresentasikan Karya Ilmiah: Thesis, Tugas Akhir, dan Makalah. Sumber: http://globalnetlink.com/books/thesis/tulis.pdf (25 Desember 2012) Universitas Indonesia [UI]. 2008. Pedoman Teknis Penulisan Tugas Akhir

Mahasiswa Universitas Indonesia. Universitas Indonesia, Depok. Universitas Diponegoro [Undip]. 2011. Buku Pedoman Penyusunan Tesis

2011/2012. Master of Regional and Urban Development Department of Urban and Regional Planning. Diponegoro University, Semarang

BAB VIII

Dokumen terkait