BAB II DASAR TEORI
B. TGT (Team Game Tournament)
digunakan sejak lama di dalam kelas. Salah satu metode, yang disebut
Classwide Peer Tutoring (Pengahargaan Berpasangan Seluruh Kelas), cara kerjanya adalah dengan memilih teman kelas sebagai pengajar seperti pada prosedur pelajaran sederhana. Pengajar akan mengemukakan masalah kepada yang diajar. Jika dia bisa menjawab dengan benar maka akan mendapatkan poin. Jika tidak, si pengajar akan memberikan jawaban dan yang diajar harus menuliskan jawaban tersebut sebanyak tiga kali, membaca ulang kalimatnya dengan benar; atau bisa juga membenarkan kesalahan mereka. Tiap sepuluh menit si pengajar dan yang mengajar berganti peran. Pasangan yang mendapatkan poin paling banyak akan diberikan penghargaan.
B. TGT (TEAM GAME TOURNAMENT)
Pada mulanya TGT dikembangkan oleh David DeVries dan Keith Edwards, ini merupakan metode pembelajaran pertama dari Johns Hopkins. Metode ini menggunakan materi pelajaran, pengajaran guru, dan tim kerja yang sama dengan STAD. Akan tetapi kuis digantikan dengan turnamen, dimana siswa memainkan game akademik dengan anggota tim lain untuk mendapatkan skor bagi timnya. Siswa memainkan game bersama 2 - 4 orang pada “meja turnamen”, dimana 2 - 4 peserta dalam satu meja turnamen ini adalah para siswa yang memiliki tingkat kemampuan kurang lebih sama.
Di dalam TGT teman satu tim akan saling membantu dalam mempersiapkan diri untuk permainan dengan cara mempelajari lembar
kegiatan dan masalah-masalah yang ada dalam materi pelajaran, tetapi sewaktu siswa bermain dalam game, temannya tidak boleh membantu lagi untuk memastikan tanggung jawab indidual. TGT sangat sering dikombinasikan dengan STAD, dengan menambahkan turnamen tertentu pada struktur STAD yang biasanya.
Deskripsi dari komponen-komponen TGT adalah sebagai berikut: 1. Presentasi di Kelas
Materi dalam TGT pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas. Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang seringkali dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru, tetapi bisa juga memasukkan presentasi audiovisual. Bedanya presentasi kelas dengan pengajaran biasa hanyalah bahwa presentasi tersebut haruslah benar-benar berfokus pada unit TGT. Dengan cara ini, para siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas, karena dengan demikian akan sangat membantu mereka mengerjakan kuis-kuis, dan skor kuis mereka menentukan skor tim mereka.
2. Tim
Tim terdiri dari dua sampai empat siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras, dan etnis. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi, adalah untuk
mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. Setelah guru menyampaikan materinya, tim berkumpul untuk mempelajari lembar-kegiatan atau materi lainnya. Yang paling sering terjadi pembelajaran itu melibatkan pembahasan permasalahan bersama, membandingkan jawaban, dan mengoreksi tiap kesalahan pemahaman apabila anggota tim ada yang membuat kesalahan.
Tim adalah komponen yang paling penting dalam TGT. Pada saat melakukan permainan ditekankan setiap anggota tim melakukan yang terbaik untuk tim, dan tim pun harus melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggotanya. Tim ini memberikan dukungan kelompok untuk meningkatkan kinerja mereka dalam pencapaian prestasi, seperti memberikan perhatian dan kritikan yang membangun. Sehinggga tercipta hubungan yang positif dalam tim dan dapat meningkatkan rasa harga diri. 3. Game
Gamenya terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang isinya relevan untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari presentasi di kelas dan pelaksanaan kerja tim. Game tersebut dimainkan di atas meja dengan tiga orang siswa, yang masing-masing mewakili tim yang berbeda. Kebanyakan game hanya berupa nomor-nomor pertanyaan yang ditulis pada lembar yang sama. Seorang siswa mengambil sebuah kartu bernomor dan harus menjawab pertanyaan sesuai nomor yang tertera pada kartu tersebut. Sebuah aturan tentang penantang memperbolehkan para pemain saling menantang jawaban masing-masing. Aturan tentang penantang ini
berlaku jika isi dari permainan tersebut melibatkan permasalahan. Berikut ini pada gambar 1 dijelaskan contoh peraturan game untuk 3 orang pemain.
Pembaca
1. Ambil kartu bernomor dan carilah soal yang berhubungan dengan nomor tersebut pada lembar permainan.
2. Bacalah pertanyaannya dengan keras. 3. Cobalah untuk menjawab
Penantang I Menantang jika memang dia mau (dan memberikan jawaban berbeda) atau boleh melewatinya.
Penantang II
Boleh menantang jika penentang I melewati, dan jika memang dia mau. Apabila semua penantang sudah menantang atau melewati, guru (sebagai juri) dan salah satu siswa memeriksa lembar jawaban. Siapapun yang jawabannya benar berhak menyimpan kartunya. dan tidak ada sanksi pengurangan skor.
Gambar 1. Aturan Permainan (TGT)
4. Turnamen
Turnamen adalah sebuah struktur di mana game berlangsung. Biasanya turnamen berlangsung pada akhir minggu atau akhir bab, setelah guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan kerja kelompok terhadap lembar-kegiatan. Pada turnamen pertama, guru menunjuk siswa untuk berada pada meja turnamen (lihat gambar 2). Pada
gambar 2, dimisalkan penempatan pada meja turnamen untuk tiga siswa yang berprestasi tinggi sebelumnya pada meja 1, tiga berikutnya pada meja 2, dan seterusnya. Kompetisi yang seimbang ini, seperti halnya
sistem skor kemajuan individual dalam STAD, memungkinkan para siswa dari semua tingkat kinerja sebelumnya berkontribusi secara maksimal terhadap skor tim mereka jika mereka melakukan yang terbaik.
Setelah turnamen pertama, para siswa akan bertukar meja tergantung pada kinerja mereka pada turnamen akhir. Pemenang pada tiap meja “naik tingkat” ke meja berikutnya yang lebih tinggi (misalnya, dari meja 6 ke meja 5). Skor tertinggi kedua tetap tinggal pada meja yang sama, dan yang skornya paling rendah “diturunkan”. Dengan cara ini, jika pada awalnya siswa sudah salah ditempatkan, untuk seterusnya mereka akan terus dinaikkan atau diturunkan sampai mereka mencapai tingkat kinerja yang sesungguhya.
TIM A
TIM B TIM C
Gambar 2. Penempatan pada Meja Turnamen
A-1 A-2 A-3 A-4
Tinggi Sedang Sedang Rendah
Meja Turnamen 2 Meja Turnamen 1 Meja Turnamen 3 Meja Turnamen 4 B-1 B-2 B-3 B-4
Tinggi Sedang Sedang Rendah
C-1 C-2 C-3 C-4