• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes. Pemberian tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan representasi matematis siswa.

24 F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah perangkat tes kemampuan representasi matematis siswa dengan butir soal berbentuk uraian. Materi yang di-ujikan adalah pokok bahasan segiempat. Dalam penyusunan soal, terlebih dahulu membuat kisi-kisi tes yang disesuaikan dengan indikator representasi matematis siswa. Kriteria pemberian skor jawaban siswa disusun berdasarkan indikator ke-mampuan pemecahan masalah matematis siswa diadaptasi dari Mudzakir (2006: 47) yang disajikan pada Tabel 3.2

25 Tabel 3.2 Tabel Penskoran Tes Kemampuan Representasi Matematis

No Indikator Keterangan Skor 1. Membuat gambar bangun

geometri untuk memperjelas masalah

a. Tidak ada gambar geometri 0 a. Membuat gambar bangun geometri

tetapi tidak sesuai konsep

1 b. Membuat gambar bangun geometri

untuk memperjelas masalah namun kurang tepat

2 c. Membuat gambar bangun geometri

untuk memperjelas masalah dengan tepat

3 2. Membuat persamaan atau

ekspresi matematis

a. Tidak menjawab 0 b. Membuat persamaan atau ekspresi

matematis tetapi tidak sesuai konsep

1 c. Membuat persamaan atau ekspresi

matematis secara benar namun kurang lengkap

2 d. Membuat persamaan atau ekspresi

matematis dengan tepat 3 3. Menyelesaikan masalah

yang melibatkan ekspresi matematika

a. Tidak menjawab penyelesaian

masalah 0 b. Menyelesaikan masalah yang

melibatkan ekspresi matematika namun tidak sesuai konsep

1 c. Menyelesaikan masalah yang

melibatkan ekspresi matematika namun kurang lengkap

2 d. Menyelesaikan masalah yang

melibatkan ekspresi matematika dengan tepat

3 4. Menuliskan

langkah-langkah penyelesaian masalah dengan kata-kata atau teks tertulis

a. Tidak menjawab langkah-langkah

penyelesaian masalah 0 b. Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian masalah dengan kata-kata atau teks tertulis namun tidak sesuai konsep

1 c. Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian masalah dengan kata-kata atau teks tertulis namun kurang lengkap

2 d. Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian masalah dengan kata-kata atau teks tertulis dengan tepat

3

Instrumen tes yang digunakan adalah yang memenuhi kriteria tes yang baik, yaitu validitas tes, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal.

26 1. Validitas Tes

Validitas isi dari kemampuan representasi ditentukan dengan cara membanding-kan isi yang termembanding-kandung dalam tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan indikator kemampuan representasi matematis yang telah ditentukan. Soal tes dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru mitra. Jika penilaian dosen pembimbing dan guru mitra telah sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator kemampuan representasi, maka tes tersebut dinyatakan valid. Penilaian terhadap kesesuaian isi tes dengan kisi-kisi tes yang diukur dan kesesuaian bahasa yang digunakan dalam tes dengan kemampuan bahasa siswa dilakukan dengan menggunakan daftar ceklis (√) oleh guru. Berdasarkan penilaian guru mitra, soal yang digunakan dinyatakan valid (Lampiran B.5 dan B.6).

2. Reliabilitas

Perhitungan reliabilitas instrumen pada penelitian ini dilakukan menggunakan rumus Alpha (Arikunto, 2006: 195).

( )

Keterangan :

: koefisien reliabilitas instrumen tes : banyaknya butir soal (item)

∑ : jumlah varians dari tiap-tiap item tes : varians total

Nilai koefisien reliabilitas yang diperoleh diinterpretasikan dengan indeks reliabi-litas. Menurut Arikunto (2006: 195) kriteria indeks reliabilitas diinterpretasikan pada Tabel 3.3

27 Tabel 3.3 Interpretasi Indeks Reliabilitas

Koefisien Reliabilitas ( ) Kriteria

0,80 < r11≤ 1,00 Sangat tinggi 0,60 < r11≤ 0,80 Tinggi 0,40 < r11≤ 0,60 Cukup 0,20 < r11≤ 0,40 Rendah

r11≤ 0,20 Sangat rendah

Berdasarkan hasil perhitungan uji coba instrumen tes, diperoleh bahwa nilai koefisien reliabilitas tes adalah 0,77. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen tes yang digunakan memiliki reliabilitas yang tinggi, sehingga instrumen tes ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan representasi matematis siswa. Hasil per-hitungan reliabilitas uji coba soal dapat dilihat pada Lampiran C.2.

3. Tingkat Kesukaran

Menurut Sudijono (2008: 372) suatu tes dikatakan baik jika memiliki derajat kesukaran sedang, yaitu tidak terlalu sukar, dan tidak terlalu mudah. Perhitungan tingkat kesukaran suatu butir soal menggunakan rumus sebagai berikut.

Keterangan:

TK : tingkat kesukaran suatu butir soal

JT : jumlah skor yang diperoleh siswa pada butir soal yang diperoleh IT : jumlah skor maksimum yang dapat diperoleh siswa pada suatu butir soal

Untuk menginterpretasi tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan kriteria indeks kesukaran menurut Sudijono (2008: 372) yang tertera pada Tabel 3.4

28 Tabel 3.4 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran

Nilai Interpretasi 0,00 ≤ TK ≤ 0,15 Sangat Sukar 0,16 ≤ TK ≤ 0,30 Sukar 0,31 ≤ TK ≤ 0,70 Sedang 0,71 ≤ TK ≤ 0,85 Mudah 0,86 ≤ TK ≤ 1,00 Sangat Mudah

Berdasarkan hasil perhitungan uji coba instrumen tes, diperoleh bahwa nilai tingkat kesukaran tes adalah 0,58 sampai dengan 0,70. Hal ini menunjukkan bah-wa instrumen tes yang diujicobakan memiliki tingkat kesukaran sedang sehingga instrumen tes ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan representasi ma-tematis siswa. Hasil perhitungan tingkat kesukaran uji coba soal dapat dilihat pa-da Lampiran C.3.

4. Daya Pembeda

Menurut Daryanto (2007: 183), daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Untuk menghitung daya pembeda, terlebih dahulu mengurutkan siswa yang memperoleh nilai tertinggi sampai siswa yang memperoleh nilai terendah. Daya pembeda butir dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya tingkat diskriminasi atau angka yang menunjukkan besar kecilnya daya pembeda. Menurut Menurut Sudijono (2008: 389-390) rumus yang digunakan untuk menghitung daya beda adalah sebagai berikut.

Keterangan :

DP : indeks daya pembeda satu butir soal tertentu JA : rata-rata kelompok atas pada butir soal yang diolah

29 JB : rata-rata kelompok bawah pada butir soal yang diolah

IA : skor maksimum butir soal yang diolah

Hasil perhitungan daya pembeda diinterpretasi berdasarkan klasifikasi menurut Sudijono (2008: 388) yang tertera dalam Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Interpretasi Nilai Daya Pembeda

Nilai Interpretasi

Negatif ≤ DP ≤ 0,09 Sangat buruk 0,10 ≤ DP ≤ 0,19 Buruk 0,20 ≤ DP ≤ 0.29 Sedang 0,30 ≤ DP ≤ 0,49 Baik DP ≥ 0,50 Sangat baik

Berdasarkan hasil perhitungan uji coba instrumen tes, diperoleh bahwa nilai tingkat kesukaran tes adalah 0,31 sampai dengan 0,5. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen tes yang diujicobakan memiliki daya pembeda yang baik sehingga instrumen tes ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan representasi ma-tematis siswa. Hasil perhitungan tingkat kesukaran uji coba soal dapat dilihat pada Lampiran C.3.

Setelah dilakukan analisis reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal tes kemampuan representasi matematis diperoleh rekapitulasi hasil tes uji coba dan kesimpulan yang disajikan pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Tes Uji Coba No

Soal Reliabilitas Daya Pembeda

Tingkat Kesukaran Kesimpulan 1a 0,77 (Reliabilitas tinggi)

0,31 (baik) 0,50 (sedang) Dipakai

1b 0,33 (baik) 0,70 (sedang) Dipakai

1c 0,49 (baik) 0,61 (sedang) Dipakai

2a 0,44 (baik) 0,69 (sedang) Dipakai

2b 0,42 (baik) 0,58 (sedang) Dipakai

30 Dari Tabel 3.6 terlihat bahwa koefisien reliabilitas soal adalah 0.77 yang berarti soal memiliki reliabilitas tinggi. Karena soal telah dinyatakan valid dan meme-nuhi reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran yang ditentukan, maka soal tes kemampuan representasi matematis sudah layak digunakan untuk mengum-pulkan data.

Dokumen terkait