Tekanan Hidrostatis merupakan tekanan dari air menuju ke semua arah di titik ukur manapun yang diakibatkan gaya gravitasi. Tekanan hidrostatis meningkat seiring dengan bertambahnya kedalaman yang diukur dari permukaan air.
Karena adanya gaya gravitasi, partikel air akan menekan partikel yang ada di bawahnya, hal ini juga berlaku pada partikel-partikel air yang ada di bawahnya sehingga akan saling menekan ke dasar air yang mengakibatkan tekanan di bawah menjadi lebih besar dari tekanan yang di atas.
Semakin dalam suatu benda dari permukaan air, maka semakin banyak volume air yang ada di atas benda tersebut dengan permukaan air yang mengakibatkan tekanan yang diberikan air pada benda akan semakin besar.
Berikut adalah beberapa sifat tekanan hidrostatis:
• Besar Tekanan zat cair ke segala arah adalah sama.
• Besar Tekanan zat cair pada kedalaman yang sama adalah sama.
5
• Bergantung pada gravitasi.
• Bergantung pada massa jenis zat cair.
• Tidak akan bergantung pada bentuk wadah.
• Semakin jauh keadalaman benda dari permukaan air, tekanannya semakin besar.
Tekanan hidrostatis tidak dipengaruhi oleh luasan permukaan air, maupun bentuk wadah air. Tekanan hidrostatis menuju ke semua arah. Satuan tekanan adalah Pascal (Pa) atau Newton per meter kuadrat (N/m2).
Tekanan hidrostatis dirumuskan sebagai berikut:
P = ρ × g × h
Rumus tersebut bisa dipakai untuk mengetahui berapa besar tekanan hidrostatis pada wadah tertutup. Misalnya botol, tangki, tabung tertutup.
Untuk mengukur besar tekanan di suatu titik di bawah permukaan air pada wadah terbuka misalnya danau, sungai, laut atau segala wadah terbuka, perlu ditambahkan besar tekanan atmosfer pada perhitungan [5].
6 2.3 Modul dimmer
Modul dimmer merupakan modul yang digunakan untuk mengontrol tegangan pada suatu beban. Dimmer modern yang dibangun dari silikon yang dikendalikan rectifier (SCR) bukan resistor variabel, karena mereka memiliki efisiensi yang lebih tinggi. Sebuah resistor variabel akan menghilang kekuasaan sebagai panas dan bertindak sebagai pembagi tegangan.
Sumber : https://ecs7.tokopedia.net/img/cache/700/product-
1/2019/1/31/3044950/3044950_b1468f75-4f37-4447-8579-1f56b0dbce48_700_700.jpg Gambar 2.1. Modul dimmer
Komponen utama rangkaian dimmer adalah TRIAC, DIAC dan Variabel Resistor. TRIAC sebagai komponen utama berfungsi mengatur tegangan AC yang masuk ke beban. DIAC dan VR berfungsi mengatur bias TRIAC yang menentukan titik kerja on-off dari TRIAC [6].
2.4 Modul relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).
Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar
7
sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi [7].
Sumber :
https://ecs7.tokopedia.net/img/cache/700/product-1/2018/2/15/17324859/17324859_b1f41629-a609-4d9e-bd2d-6eb2cb7e13a4_1000_750.jpg
Gambar 2.2. Modul Relay
Modul relay memiliki 6 pin utama yaitu VCC, GND, VOUT, NC, NO, dan Coil. Pin VCC dan GND dihubungkan pada VCC dan GND Arduino Uno, pin VOUT dihubungkan pada pin A2 Arduino Uno dan pin NO dan Coil dihubungkan pada listrik AC yang ingin digunakan, sedangkan pin NC tidak dihubungkan apa-apa.
Modul relay pada sistem pengatur tekanan berfunggsi sebagai saklar otomatis untuk menghidupkan wasser pump.
2.5 Motor servo
Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di-set-up atau diatur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output motor.
Motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo,
8
sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo [8].
Sumber : https://fit.labs.telkomuniversity.ac.id/mengenal-motor-servo/
Gambar 2.3 Motor servo
Motor servo mempunyai 3 pin utama yaitu VCC, GND, dan VOUT. Pin VCC dan GND terhubung pada VCC dan GND pada Arduino dan VOUT terhubung apda pin digital 13. Motor servo pada sistem pengatur tekanan pada alat shower therapy berfungsi sebagai pengatur tekanan air dengan cara memutar potensio pada rangkaian dimmer .
2.6 Arduino Uno
Sumber: https://www.caratekno.com/pengertian-arduino-uno-mikrokontroler/
Gambar 2.4 Arduino Uno ATMega328
9
Arduino Uno adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada ATMega328. Arduino Uno memiliki 14 pin input/output (6 diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 pin input analog, sebuah osilator kristal 16MHz, sebuah konektor USB, sebuah power jack, dan sebuah tombol reset. Arduino memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah komputer dengan menggunakan kabel USB atau mensuplainya dengan adaptor AC ke DC, atau menggunakan baterai untuk memulainya [9].
2.7 Transducer pressure sensor
Sensor tranduser pressure adalah sensor yang mengubah tekanan menjadi sinyal listrik analog. Konversi tekanan menjadi sinyal listrik dicapai dengan deformasi fisik gages regangan yang terikat ke diafragma transduser tekanan dan kabel ke konfigurasi jembatan wheatstone. Tekanan yang diterapkan pada transduser menghasilkan defleksi diafragma yang menyebabkan tekanan pada pengukur. Strain akan menghasilkan perubahan resistansi listrik sebanding dengan tekanan [10].
Sumber :
https://imgaz3.staticbg.com/thumb/large/oaupload/banggood/images/BF/EB/140a ba50-0aab-496b-8dd4-82ffc4e71827.jpg
Gambar 2.5 Transducer pressure sensor
10
Transducer pressure sensor memiliki 3 pin utama, yaitu pin VCC, GND, dan VOUT. Pin Vcc dan GND dihubungkan pa da VCC dan GND pada Arduino Uno, sedangkan pin Vout pada sensor dihubungkan ke pin A0 pada Arduino Uno.Sensor ini digunakan untuk membaca tekanan air yang keluar.
2.8 Liquid Crystal Display (LCD) 20X4 dan Inter Integrated Circuit (I2C)
Sumber : https://ae01.alicdn.com/kf/HTB11KifRCzqK1RjSZPxq6A4tVXas/Sunfounder-IIC-I2C-Twi-Serial-2004-20X4-LCD-Modul-Perisai-untuk-Arduino-Uno-Mega2560-elektronik-DIY.jpg
Gambar 2.6 LCD dan I2C
LCD merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk menampilkan data, baik huruf atau karakter [11]. LCD perlu dihubungkan dengan port yang sesuai dengan port yang terdapat pada Arduino. Port yang telah digunakan untuk LCD tidak dapat digunakan untuk fungsi lain, sehingga untuk mengefisienkan jumlah port yang terpakai pada Arduino, maka digunakan sebuah modul komunikasi serial yang disebut Inter Integrated Circuit (I2C). I2C hanya menggunakan 2 jalur yakni serial clock (SCL), dan serial data (SDA).
Sistem pengatur tekanan ini menggunakan LCD 20X4 (20 karakter, 4 baris), dan I2C untuk menampilkan nlai pembacaan tekanan air yang keluar.
11 2.9 Wasser Pump pb 169 ea
Sumber :
https://www.tokopedia.com/rekomendasi/1125733452?ref=googleshopping&c=1149 2194246&m=283095005&p=1125733452&gclid=Cj0KCQjw_dWGBhDAARIsAMc
YuJyD-HDVxluCmVxl3qCeqhd_uHE8I8kyZXdV2FLkXJczZ6B5vgO6J80aAjCxEALw_wc B&gclsrc=aw.ds
Gambar 2.7 wasser pump pb 169 ea
Wasser merupakan salah satu merek pompa air yang ada di pasaran. Pompa air Wasser terdiri dari beberapa jenis produk yang masing-masing berbeda fungsi dalam peruntukan dan penggunaannya [12].
Pompa Wasser untuk pompa booster - Pompa pendorong untuk meningkatkan tekanan air. dapat diaplikasikan pada pemanas air, peralatan, mandi, dan peralatan dapur. Tipenya antara lain :PB-169 EA,
Tabel 2.1 Spesifkasi Wasser Pump Daya Listrik Tanpa
Beban 130 / 110 / 80 Watt
Daya Listrik Full Load
198 /154/ 110 Watt
12 Daya Hisap
Tidak bisa Hisap
Daya Dorong
10 / 8 / 6 meter
Debit Air
60 / 48 / 38 liter/menit
Pressure
-
Intlet
1 Inch
Outlet
Ya
3.0. Sensor deteksi air
Sensor Water Level adalah sensor ketinggian air yang murah dan mudah digunakan. Sensor ini terdiri sejumlah garis yang disusun paralel untuk menentukan ketinggian permukaan air. Nilai konversi ketinggian air ke sinyal analog yang dihasilkan dapat langsung dibaca board Arduino. [13].
13
Sumber : https://store.ichibot.id/product/sensor-water-level-ketinggian-air/
Gambar 2.8 Sensor deteksi air
14 BAB III PERANCANGAN 3.1 Deskripsi Sistem
Rancang bangun sistem kontrol tekanan air auitomatic shower therapy berbasis mikrokontroler dibuat untuk mengontrol tekanan pada air yang keluar sesuai yang kita inginkan. Sistem ini menggunakan Wasser Pump sebagai sumber tekanannya.
Dan rancang bangun sistem kontrol tekanan air pada alat shower therapy menggunakan rangkaian dimmer yang digunakan untuk mengatur tekanan air yang keluar dengan cara mengatur tegangan yang masuk pada Wasser Pump, serta sistem kontrol tekanan pada alat shower therapy ini dilengkapi dengan sensor Transducer pressure untuk mengukur tekanan air yang keluar dari Wasser Pump dan kemudian akan ditampilkan pada LCD. Alat ini juga dilengkapi dengan push button start, push button stop, push button mode 1, push button mode 2, push button mode 3 dan timer.
Gambar 3.1 Desain shower therapy
Untuk memulai terapi maka harus menekan push button start, jika push button ditekan modul relay akan aktif dan menghidupkan wasser pump. Rancang bangun sistem kontrol tekanan air pada alat shower therapy terdapat tiga pengaturan tekanan air, untuk mengubah pengaturan tekanan dengan cara menekan tombol angka 1
15
sampai dengan 3 pada push button mode 1 sampai 3. Dan jika push button stop ditekan maka relay akan mati dan mematikan wasser pump dan sistem akan mulai dari awal, masuk pada menu.
3.2 Diagram Blok
Gambar 3.2 Diagram blok
Berdasarkan dari gambar dapat dijelaskan fungsi dan cara kerjanya seperti pada tabel. :
Tabel 3.1 Input – Output diagram blok
Mikrokontroler ATmega328 = pusat sistem input, proses dan output INPUT
Driver tombol :
• Tombol Start
• Tombol Stop
• Tombol Up
• Tombol Start digunakan untuk memulai sistem.
• Tombol stop digunakan untuk
16
• Tombol down menghentikan sistem sebelum
waktu yang di atur habis.
• Tombol up digunakan untuk mengatur waktu .
• Tombol down digunakan untuk mengatur waktu
Tombol Mode Sebagai pengatur tekanan dengan menekan tombol pada Tombol Mode dari angka 1 – 3
Sensor Transducer Pressure Sebagai sensor tekanan air Sensor Deteksi Air Sebagai sensor pendeteksi air OUTPUT
Modul relay Sebagai saklar untuk mengalirkan listrik AC pada modul dimmer sebagai sumber tegangan untuk wasser pump.
Motor servo Sebagai pengatur tekanan dengan memutar potensio pada modul dimmer, sesuai inputan dari push button mode
LCD (Liquid Crystal Display) Sebagai tampilan hasil pembacaan sensor Transducer Pressuren.
Modul dimmer Sebagai pengatur tekanan air.
3.3 Perancangan Mekanik
Rancang bangun sistem pengatur tekanan air automatic shower therapy memiliki 2 bagian. Blok pengatur tegangan output pada modul dimmer secara otomatis dengan
17
menggunakan motor servo seperti pada gambar 3.3. Dan blok kontrol sistem yang digunakan untuk menempatkan beberapa modul seperti modul relay, modul dimmer, LCD tampilan, push button seperti pada gambar 3.4. Blok saluran air digunakan untuk menyalurkan air dari bak penampung sampai pipa nozzle, pada blok saluran air terdiri dari pipa 1 inch, selang, sambungan pipa. Seperti pada gambar 3.5.
Gambar 3.3 Blok pengatur tegangan otomatis pada modul dimmer
18
Gambar 3.4 Blok sistem control
Gambar 3.5 Blok Saluran air 3.4 Perancangan Elektrik
Adapun perancangan elektronik secara umum memiliki beberapa blok sistem yaitu pada blok sistem kontrol dengan memanfaatkan beberapa modul Arduino yang telah ada. Selain itu ada beberapa rangkaian pendukung lainnnya yaitu rangkaian tombol.
Gambar 3.6 Rangkaian tombol
3.5 Perancangan perangkat lunak
Berdasarkan gambar 3.7. menjelaskan sistem atau cara kerja dari Rancang bangun sistem kontrol tekanan alat shower therapy.
19
20
21 BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Perencanaan Mekanik
Perancangan Mekanik pada alat ini telah selesai dan sesuai dengan harapan pada setiap bloknya. Pada blok pengatur tegangan output modul dimmer secara otomatis. Dan hasilnya seperti gambar 4.1
Gambar 4.1 Blok Modul Dimmer
Hasil dari blok pengatur tegangn output modul dimmer sesuai dengan apa yang diharapkan motor servo berfungsi dengan baik untuk memutar potensio pada modul dimmer.
Ket :
1. Motor servo 2. Modul relay 3. Potensio 4. Modul dimmer
Dan pada blok sistem kontrol memiliki ukuran yang sesuai yang diharapkan yaitu dengan panjang kotak 28,5 cm, lebar kotak 23 cm, dan tinggi kotak 12 cm seperti pada gambar 4.2
1
4 3
2
22
Gambar 4.2 Blok Sistem Kontrol Keterangan :
1. LCD
2. Tombol start stop 3. Tombol naik turun 4. Tombol mode
Dan pada blok Saluran air dan alat keseluruhan sesuai dengan apa yang diharapkan tinggi 90cm lebar 46cm panjang 40cm
Gambar 4.3 Blok Saluran air dan keseluruhan 1
3 2
4
23 4.2 Implementasi Perencanaan Elektrik
Perencanaan elektronik yang telah direncanakan pada bab 3, telah selesai dikerjakan secara umum memiliki beberapa blok sistem yaitu pada blok sistem kontrol dengan memanfaatkan beberapa modul Arduino yang telah ada. Selain itu ada beberapa rangkaian pendukung yaitu rangkaian tombol.
4.2.1 Rangkaian Tombol
Rangkaian tombol berfungsi sesuai dengan yag diharapkan, inputan tombol sudah dapat dibaca oleh mikrokontroler. Rangkaian timbol seperti gambar 4.5.
Gambar 4.4 Rangkaian Tombol 4.3 Implementasi Perancangan Perangkat Lunak
Adapaun I/O(input – output) pada pin mikrokontrolerATmega 328 pada papan Arduino Uno yang digunakan pada rancangan ini seperti dijelaskan pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 I/O pada sistem Arduino 1
24 INPUT
Pin Komponen / Modul
D9 Tombol down untuk atur waktu
D10 Tombol up untuk atur waktu
D11 Tombol stop untuk menghentikan sistem
D12 Tombol OK untuk memulai system
A1 Sensor Transducer Pressure
A2 Sensor deteksi air
OUTPUT
25
D3 Modul Servo
4.4 Troubleshooting
Selama melakukan pengujian setelah rancangan diimplementasikan, masih terjadi beberapa masalah atau kendala. Oleh sebab itu, selama pengujian dilakukan juga pengecekan ulang dan troubleshooting.
4.4.1 Sensor Transduser membaca tekanan yang keluar secara acak.
Ketika dilakukan percobaan sensor transduser membaca tekanan yang acak sehingga menyebabkan pembacaan yang tidak akurat.
➢ Analisa : konektor sensor yang kurang pas saat dimasukan
➢ Solusi : mengencangkan bagian konektor sensor dan menyoldernya
➢ Hasil : sensor bisa digunakan kembali 4.5 Pengujian Alat
Pengujian dari setiap komponen harus dilakukan untuk mengetahui ketepatan hasil dari komponen tersebut.
4.5.1 Pengujian rangkaian dimmer
Rangkain dimmer digunakan untuk mengatur tegangan yang masuk pada wasser pump, untuk mengatur tekanan air yang keluar pada pompa air. Percobaan dilakukan sebanyak 3 kali supaya mendapatkan hasil yang maksimal. Rincian hasil percobaan seperti pada tabel 4.2, 4.3 dan 4.4.
Tabel 4.2 hasil pengujian modul dimmer 1
Level kecepatan Vout
1 111V
2 144V
26
3 180V
Tabel 4.3 hasil pengujian modul dimmer 2
Level kecepatan Vout
1 135V
2 158V
3 200V
Tabel 4.4 hasil pengujian modul dimmer 3
Level kecepatan Vout
1 140V
2 175V
3 213V
4.5.2 Pengujian Rangkaian Tombol
Rangkaian tombol adalah rangkain yang digunakan untuk mengaktifkan tombol yang digunakan. Pengujian dengan cara memasukan program pembacaan pin Arduino yang dipakai oleh masing- masing tombol. Jika masing – masing tombol ditekan dan datanya terbaca oleh mikrokontroler maka rangkaian tombol dalam kondisi baik dan dapat digunakan.
27
Gambar 4.5 Pengujian rangkaian tombol
Dari hasil pengujian ini rangkain tombol berfungsi dengan baik dan tidak ada jalur yang putus.
4.5.3 Pengujian motor servo
Motor servo digunakan untuk mengatur tegangan pada rangkaian dimmer dengan cara setelah mendapatkan inputan dari Tombol mode lalu motor servo memutar potensio pada rangkaian dimmer sesuai kecepatan yang dipilih.
28
Tabel 4.5 Data motor servo
Level kecepatan
Gambar posisi Sudut
1 0 o
2 90 o
29
3 180 o
30
Gambar 4.6 Hasil pengujian motor servo
Rincian sudut yang digunakan motor servo untuk memutar potensio pada modul dimmer.
Seperti pada tabel 4.5.
4.5.4 Pengujian liquid Crystal Display (LCD) dan Inter Integrated Circuit (I2C)
Pengujian Liquid Crystal Display (LCD) dan Inter Integrated Circuit (I2C) dengan cara menghubungkan LCD pada I2C dan dihubungkan ada pin Arduino. Setelah selesai menghubungkan, dibuat kode program untuk diupload ke Arduino. Pada gambar 4.12.
menunjukkan bahwa LCD sudah menampilkan karakter. Hal ini menunjukkan bahwa LCD dapat berfungsi dengan baik
31
Gambar 4.7 Hasil pengujian karakter LCD dan I2C 4.5.5 Pengujian Wasser Pump
Wasser pump dapat digunakan dengan baik mode automatis dan manualnya juga berungsi dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.
4.5.6 Pengujian Modul Relay
Pengujian modul relay dengan cara menghubungkan pin VCC modul relay pada VCC Arduino, pin GND modul relay pada GND Arduino, dan pin IN4 modul relay pada pin 13 Arduino seperti pada gambar 4.16 Lalu masukan program blink pada Arduino. Lalu ukur tegangan yang masuk pada kaki NO dan COM modul relay dengan cara menggunakan multimeter, langkahnya :
1. Pilih voltmeter pada multimeter
2. Hubungkan Probe merah pada kaki COM 3. Hubungkan Probe hitam pada kaki NO
4. Lalu lihat pada multimeter, jika tegangan yang terbaca dan jeda pembacaanya selama 1 detik sesuai pada program blink tandanya relay masih baik dan dapat digunakan.
32
Gambar 4.8 Pengujian modul relay
Dari hasil pengujian yang dilakukan modul relay dapat bekerja bekerja dengan baik.
4.5.7. Pengujian Transducer Pressure Sensor
Pengujian Transducer Pressure Sensor dengan cara menghubungkan pin VCC sensor dengan VCC Arduino, GND sensor dengan GND Arduino dan pin data sensor dengan pin A0 Arduino. Untuk pengujian transducer pressure sensor dengan cara memberi tekanan pada sensor dengan meniup ujung sensor sekuat tenaga, dan amati perubahan nilai yang terbaca. Apabila sensor ditiup dan nilainya bertambah maka sensor masih baik dan dapat digunakan. Hasil pengukuran tekanan seperti gambar 4.9 dan untuk spesifikasi data sensor transducer pressure seperti pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Data sensor Data Sensor
Range Pressure 0 – 12 Bar ( 1.2 Mpa = 174 Psi )
VCC 5V DC
Output 0.5 – 4.5 V
33
Gambar 4.9 Pengujian Transducer Pressure Sensor 4.5.8. Pengujian gabungan(dimmer,servo,sensor Transducer Pressure)
Pengujian ini dilakukan supaya dapat memperoleh nilai dari setiap komponen sehingga dapat mengetahui tegangan yang dikeluarkan oleh dimmer dan dapat memperoleh tekanan yang dibaca oleh sensor transducer pressure. Rincian percobaan seperti pada tabel yang ada dibawah ini mulai dari tabel 4.7,4.8,4.9.
Tabel 4.7 hasil pengujian gabungan 1
Servo Dimmer Sensor transducer pressure
0° 111V 6Psi
90° 135V 9Psi
180° 158V 11Psi
Tabel 4.8 hasil pengujian gabungan 2
Servo Dimmer Sensor transducer pressure
0° 135V 9Psi
90° 158V 11Psi
180° 200V 13Psi
34
Tabel 4.9 hasil pengujian gabungan 3
Servo Dimmer Sensor transducer pressure
0° 140V 10Psi
90° 175V 12Psi
180° 213V 14Psi
4.5.9. Pengujian Sensor water level
Pada pengujian water level ini dilakukan dengan cara menentukan nilai batas atas dan batas bawah menggunakan arduino sehingga dapat menentukan batas atas maupun bawah pada sensor water level . seperti pada gambar 5.0 batas atas dan 5.1 batas bawah
Gambar 5.0 Penempatan sensor water level batas atas
35
Gambar 5.1 Penempatan sensor water level batas bawah
Sensor water level dapat berfungsi dengan baik, bisa digunakan mendeteksi batas atas dan batas bawah.
4.6.Pengujian Sistem
Proses pengujian sistem dilakukan untuk menguji semua blok rangkaian dan semua komponen yang ada, apakah alat sudah dapat bekerja dengan baik (sesuai harapan) atau belum.
Dalam pengujian sistem tekanan pada alat shower therapy menggunakan sensor Transducer pressure dan pressure gauge, hasil yang di dapatkan dari hasil pembacaan sensor Transducer pressure dan pressure gauge seperti pada tabel 5.0. Dan untuk penempatan sensor transducer pressure dan pressure gauge pada alat shower therapy seperti pada gambar 5.2.
36
Gambar 5.2 Penempatan sensor transducer pressure dan pressusre gauge
Tabel 5.0 Hasil pembacaan sensor Transducer pressure dan pressure gauge No Transducer pressure sensors Pressure gauge
1 10psi 10 psi
2 12 psi 13 psi
3 14 psi 15 psi
Pada hasil pebacaan sensor transducer pressure dan pressure gauge terjadi perbedaan hasil pembacaan, ini mungkin dikarenakan pressure gauge yang dipakai mempunyai spesifikasi pembacaan sampai 16 bar, sedangkan tekanan yeng terbaca < 16 psi. Jadi jarum pada pressure gauge pembacaan tekanannya tidak terlalu terlihat, karena jarum hanya bergerak sedikit.
37 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil perancangan sistem kontrol tekanan pada alat shower therapy adalah sebagai berikut :
1. Rancang bangun sistem kontrol tekanan air automatic shower therapy berbasis mikrokontroler telah berhasil dibuat.
2. Sistem pengontrol tekanan sudah dapat bekerja dan dapat mengatur tekanan dengan 3 pilihan tekanan. Pada level 1 tekanan yang digunakan yaitu 10 psi, level 2 tekanan yang digunakan yaitu 12 psi, level 3 tekanan yang digunakan yaitu 14 psi.
3. Sistem keamanan deteksi air sudah dapat bekerja dengan baik. Ketika tidak air yang ada pada bak penampung maka sistem akan menampilkan pemberitahuan pada LCD.
5.2 Saran
Dari hasil pembuatan sistem pengatur tekanan alat shower therapy terdapat beberapa hal yang masih dapat ditingkatkan sebagai rekomendasi perbaikan alat kedepan dan peningkatan kualitasnya, diantaranya:
1. Mengganti modul dimmer dengan dengan modul dimmer elektrik yang mengatur keceptan motor pompa dengan mengatur sinyal PWM. Karena pada modul dimmer pada alat ini masih menggunakan potensio dan motor servo yang digunakan untuk memutar potensio uyntuk mengatur kecepatan putaran motor pompa air.
2. Mengganti tombol button dengan yang lebih baik karena supaya lebih mudah saat menekan/memilih mode.
38
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Ayasweda, “JENIS TERAPI AIR,” Terapi Air pada Spa, 30 Oktober 2012. [online].
Tersedia : https://sihusky.wordpress.com/2012/10/30/terapi-air-pada-spa/ [Diakses 10 Mei 2021].
[2]. LOUISE JUMARANI, The Essence Of ndonesian Spa, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009.
[3]. Abu Muhammad, “Pengertian dan Ruang Lingkup Terapi Air atau Hydrotherapy,” Terapi menggunakan Air atau Hydrotherapy, 27 Februari 2019.[online]. Tersedia : https://qaritsa.net/pengertian-dan-ruang-lingkup-terapi-air-atau-hydrotherapy/ [Diakses 10 Mei 2021]
[4]. FK unair, “Alternatif Penyembuhan Anak Autis”, Natural Therapy With Massages, 30 Juli, 2011.
[5]. Mitha, “Tekanan Hidrostatis: Pengertian, Sifat, Rumus, Contoh Soal dan pembahasannya, 10 Mei 2021. [online]. Tersedia : https://gurubelajarku.com/tekanan-hidrostatis/
[Diakses 8 Juni 2021]
[6]. Herlan, & Prabowo, d. B. (2009). Rangkaian Dimmer Pengatur Iluminasi Lampu Pijar.
INKOM, 14-21.
[7]. Saleh, muhamad, dan Munnik haryanti, “RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN RUMAH MENGGUNAKAN RELAY”, Jurnal Teknologi Elektro Universitas Mercubuana, vol.8, no.3, 181-186, September 2017.
[8]. Latifa, Ulinnuha, dan Joko Slamet Saputro, “PERANCANGAN ROBOT ARM GRIPPER
BERBASIS ARDUINO UNO MENGGUNAKAN ANTARMUKA LABVIEW”,
Barometer, vol.3, no.2, 138-141, Juli 2018.
[9]. Adriansyah, Andi, dan Oka Hidyatama, “Rancang Bangun Prototype Elevator Menggunakan
[9]. Adriansyah, Andi, dan Oka Hidyatama, “Rancang Bangun Prototype Elevator Menggunakan