• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

3.6 Teknik Analisis Data

3.6.1 Analisis Bahan Baku, Analisis Bahaya Raw Material, Analisis Titik Pengawasan dan Analisis Bahaya Proses

Kualitas bahan baku merupakan faktor yang sangat penting untuk menentukan mutu suatu produk yang dihasilkan melalui proses pengolahan. Perusahaan harus mengendalikan mutu dari bahan baku dengan memperhatikan beberapa hal yaitu, menyeleksi sumber bahan baku (supplier), memeriksa penerimaan bahan baku yang sesuai dengan Standard Purchase Specification (SPS) dan cara penyimpanan bahan baku, memantau proses pengolahan dan memeriksa peralatan yang digunakan. Hal-hal tersebut harus dilakukan dengan baik dan benar, sehingga kemungkinan produk berkualitas rendah dapat ditekan. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, perusahaan harus memiliki Standard Purchase Specification (SPS) dan memiliki tempat penyimpanan yang baik dan tepat.

Dalam menganalisis bahan baku pada bagian receiving, tidak hanya tergantung dengan SPS yang merupakan standar dari bahan baku yang diperlukan. Tetapi dilapangan diperlukan analisis untuk menilai bahan baku dari mulai karakteristik, golongan, asal-usul, metode produksi yang digunakan dan penyimpanan dengan menggunakan tabel sebagai berikut :

Tabel 3.4

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis bahaya terhadap bahan baku untuk menentukan apakah bahan baku mengandung bahaya atau tidak . Potensi bahaya yang harus dinilai dengan melihat dari pohon keputusan CCP dan diperlukan tindakan yang tepat untuk mangatasi bahaya yang muncul baik secara disengaja atau tidak disengaja diperlukan tabel sebagai berikut :

Tabel 3.5

Emergency Preparedness and Response

No Type of

Crisis

Risk evaluation of food safety Corrective action

Pic.

Food Raw Material Food Raw Material

Untuk mengendalikan bahaya pada bahan baku dimulai dari sumber hingga menjadi suatu produk dari bahan baku tersebut dilakukan analisis bahaya (hazard) proses dengan menggunakan tabel sebagai berikut :

Tabel 3.6

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.7

Operational Prerequisite Programs ( OPRP’s)

Critical Step Hazard Preventive Measure Monitoring Procedure & Frequency

Recorder Pic Corrective

Action Recorder Pic

Data dari tabel analisis bahaya proses menjadi data awal untuk perencanaan sistem keamanan makanan, karena dalam tabel 3.6 merupakan prinsip 1 dan 2 dari Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) Plan.

3.6.2 Analisis Deskriptif Verifikatif 3.6.2.1Analisis Korelasi

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama. (Sugiyono 2012;228)

Rumus yang digunakan bila sekaligus akan menghitung persamaan regresi.

Sumber : Sugiyono2012;228 R = Koefisien validitas item yang dicari

Ʃxy = Jumlah hasil skor x dan y setiap responden

Ʃx = Jumlah skor dalam distribusi x

Ʃy = Jumlah skor dalam distribusi y

Ʃx2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi x

Ʃy = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi y n = Banyaknya responden

Tabel 3.8

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,000 – 0,199 0,200 – 0,339 0,400 – 0,599 0,600 – 0,799 0,800 – 1,000 Sangat Randah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat (Sumber: Sugiyono, 2012;231) 3.6.2.2Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi, yaitu untuk mencari besarnya koefisien determinasi dari variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu:

r=

� −

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KD = r2 x 100%

Menurut Sugiyono (2012:231) dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan koefisien determinasi, yang besarnya adalah kuadrat dari koefisien korelasi(r2). Koefisien ini disebut koefisien penentu karena varians yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel independen.

Rumus koefisien determinasi

(Sugiyono, 2007:275):

Menurut Sugiyono (2012:231) koefisien determinasi uji r2 merupakan proporsi atau persentase dari total variasi Y yang dijelaskan oleh garis regresi. Koefisien regresi merupakan angka yang menunjukan besarnya derajat kemampuan atau distribusi variabel bebas dalam menjelaskan atau menerangkan variabel terkaitnya didalam fungsi yang bersangkutan. Koefisien determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi. Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui presentasi pengaruh yang terjadi dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebas dengan asumsi sebagai berikut:

0 ≥ r2≥ 1

1. Jika nilai r2 nya semakin mendekati angka 1, maka model tersebut baik dan tingkat kedekatan antara variabel bebas dan terkait semakin dekat pula.

2. Jika nilai r2 nya semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terkait tidak mendekati.

Tabel 3.9

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Determinasi Standar Guilford

Interval koefisien Hubungan <20 Sangat Rendah 0,20 – 0,40 Rendah 0,40 – 0,70 Sedang 0,70 – 0,90 Kuat

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 0,90 – 1,00 Sangat Kuat

Sumber : Dwi Sudarsono (2008:49)

3.6.2.3Analisis Regresi Linier Sederhana

Menurut sugiyono (2012 : 261), regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :

Y = a + b (x) Dimana : a = konstanta

b = koefisien regresi

Y= variabel dependen (variabel tak terbatas) X= variabel independen (variabel bebas)

3.7 Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Dokumen terkait