• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERSEPSI KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PRODUK BERBASIS STANDARD OPERATING PROCEDURE DAN SANITATION STANDARD OPERATING PROCEDURE DI FOOD AND BEVERAGE THE AMAROOSSA HOTEL BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PERSEPSI KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PRODUK BERBASIS STANDARD OPERATING PROCEDURE DAN SANITATION STANDARD OPERATING PROCEDURE DI FOOD AND BEVERAGE THE AMAROOSSA HOTEL BANDUNG."

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERSEPSI KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP

KUALITAS PRODUK BERBASIS

STANDARD OPERATING PROCEDURE DAN SANITATION

STANDARD OPERATING PROCEDURE DI FOOD AND

BEVERAGE THE AMAROOSSA HOTEL BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata

Disusun Oleh : RIZKI INSAN ARIF

0907432

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INDUSTRI KATERING

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

(2)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food and Beverage The Amaroossa Hotel Bandung” (Survei Pada Konsumen Food and Beverage The Amaroossa Hotel Bandung) beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika-etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Januari 2014 Yang Membuat Pernyataan

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS PERSEPSI KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PRODUK BERBASIS STANDARD OPERATING PROCEDURE DAN SANITATION STANDARD OPERATING PROCEDURE DI FOOD AND

BEVERAGE THE AMAROOSSA HOTEL BANDUNG

(Survei Pada Konsumen Food and Beverage The Amaroossa Hotel Bandung)

Skripsi ini disetujui oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Agus Sudono, SE, MM. Wendi Adriatna, STP, M.Si

NIP. 19820508.200812.1.002

Mengetahui

Ketua Program Studi Manajemen Industri Katering

Agus Sudono, SE, MM. NIP. 19820508.200812.1.002

Mahasiswa

(4)
(5)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rizki Insan Arif, 0907432, Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure dan Sanitation Standard Operating Procedure di Food and Beverage The Amaroossa Hotel Bandung. (Survei Pada Konsumen dan Karyawan The Amaroossa Hotel Bandung) di bawah bimbingan Agus Sudono, SE, MM. dan Wendi Adriatna,

STP, M.si

Sektor pariwisata memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia baik sebagai salah satu sumber pendapatan maupun sebagai pencipta lapangan kerja serta kesempatan berusaha. Seiring dengan perkembangan globalisasi, banyak dari beberapa hotel Kagum Management menambahkan fasilitas-fasilitas yang dapat menarik perhatian wisatawan juga untuk meningkatkan pendapatan dan kualitas hotel. Subjek dari penelitian ini The Amaroossa Hotel Bandung yang tepatnya di daerah R.E Martadinata. Objek dari penelitian ini yaitu, sistem keamanan makanan dan kualitas produk berbasis Standard Operating Procedures (SOP) dan Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP) yang menjadi variabel independen, sedangkan variabel dependen adalah kepuasan konsumen. Penelitian ini menggunakan teknik analisi regresi linier sederhana terhadap orang yang telah merasakan produk food and beverage dari Amaroossa Hotel sebagai responden dan metode yang digunakan yaitu metode deskriptif verifikatif. Dari hasil penelitian, secara simultan variabel independen memiliki korelasi yang tinggi positif dengan kepuasan konsumen, sementara itu, Performance and Importance Matrix digunakan untuk memperkuat hasil penelitian. Oleh karena itu, sangat disarankan terhadap Food and Beverage Department untuk menerapkan standar bahan baku untuk menghasilkan kualitas standar dari Food and Beverage product.

(6)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rizki Insan Arif, 0907432, Perception Analysis of Consumer Satisfaction Concerning of Quality Product Based on Standard Operating Procedure and Sanitation Standard Operating Procedure at Food and Beverage Department The Amaroossa Hotel Bandung. Mentored by Agus Sudono, SE, MM. and Wendi Adriatna, STP, M.si

The tourism sector plays an important role in the Indonesian economy both as a source of revenue and as a creator of jobs and business opportunities. Along with the development of globalization, many of the hotels in Kagum Management adds several facilities that can attract the attention of tourists to increase revenues and hotels quality. The subject of this research is The Amaroossa Hotel Bandung located at R.E. Martadinata. As the object of this research are food safety system and quality of product based on Standard Operating Procedure (SOP); and Sanitation Standard Operating Procedure (SSOP) which become independent variable while dependent variable is customer satisfaction. This research used simple linear regression analysis techniques on people who have experienced food and beverage product in Amaroossa Hotel as respondents and the method used is descriptive verification method. The result shows, independent variables simultaneously have a high positive correlation on customer satisfaction, meanwhile Performance and Importance Matrix was applied to strengthen the result of this research. In summary, it is strongly suggested that Food and Beverage Department puts standard of raw materials to order to produce standard quality of food and beverage product.

(7)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ...iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 10

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 10

1.3.1Tujuan Penelitian ... 10

1.3.2Manfaat Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1Mengenai Pariwisata ... 12

2.2Mengenai Wisata Gastronomi ... 12

2.3Teori Mengenai Hotel ... 14

2.3.1Pembagian Departemen Hotel ... 15

2.3.2Pengertian, Fungsi dan Peranan Dapur Hotel ... 16

2.4Mengenai Keamanan Makanan ... 17

(8)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.4.1.1Definisi Sanitation Standard Operating Procedures ... 20

2.4.1.2Definisi Standard Operating Procedures ... 22

2.4.2Titik-titik Proses Pengawasan ... 23

2.4.2.1Bahan Baku ... 27

2.4.2.2Equipment ... 28

2.4.2.3Sumber Daya Manusia ... 35

2.4.2.4Analisis Titik Pengawasan ... 37

2.5Kualitas Produk ... 38

2.5.1Atribut Produk ... 39

2.5.2Tingkatan Produk ... 40

2.5.3Spesifikasi Produk ... 41

2.6Persepsi Kepuasan Konsumen ... 42

2.6.1Pengukuran Kepuasan Konsumen ... 45

2.7Kajian Empirik Beberapa Hasil Penelitian Terdahulu ... 50

2.8Kerangka Pemikiran ... 51

2.9Hipotesis ... 53

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1Objek Penelitian ... 55

3.2Jenis dan Metode Penelitian ... 55

3.2.1Jenis Penelitian ... 55

3.2.2Metode Penelitian ... 56

3.3Populasi dan Teknik Penarikan Sampel ... 57

3.3.1Populasi ... 57

3.3.2Teknik Penarikan Sampel ... 58

3.4Operasional Variabel... 60

3.5Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 63

(9)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6.1Analisis Bahan Baku, Analisis Bahaya Raw Material, Analisis

Titik Pengawasan dan Analisis Bahaya Proses ... 65

3.6.2Analisis Deskriptif Verifikatif ... 67

3.6.2.1Analisis Korelasi ... 67

3.6.2.2Koefisien Determinasi ... 68

3.6.2.3Analisis Regresi Linier Sederhana ... 69

3.7Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 70

3.7.1Uji Validitas ... 70

3.7.2Uji Reliabilitas ... 72

3.7.3Uji Hipotesis ... 73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Profil Perusahaan The Amaroosa Hotel Bandung ... 75

4.1.1Struktur Organisasi Food and Beverage Department The Amaroossa Hotel Bandung ... 76

4.2Penerapan Sistem Keamanan Makanan Berbasis Standard Operating Procedures (SOP) dan Sanitation Standar Operating Procedures (SSOP) Food and Beverage Department The Amaroossa Hotel Bandung ... 79

4.2.1Pencatatan Semua Bahaya Potensial yang Berkaitan dengan Setiap Tahapan, Pengadaan Suatu Analisa Bahaya dan Menyarankan Berbagai Pengukuran untuk Mengendalikan Bahaya-Bahaya yang Teridentifikasi ... 80

4.2.2Penentuan Titik Kendali Kritis dan Batas-batas kritis ... 82

(10)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2.4Keterkaitan Karyawan Food and Beverage Department The Amaroossa Hotel Bandung terhadap Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP) ... 88 4.2.5Keterkaitan Karyawan Food and Beverage Department The

Amaroossa Hotel terhadap Standard Operating Procedures (SOP) ... 89 4.3Profil Konsumen Food and Beverage Product The Amaroossa Hotel

Bandung ... 90 4.3.1Profil Konsumen dilihat dari Asal Tinggal Konsumen ... 90 4.3.2Keterkaitan Profil Konsumen dilihat dari Jenis Kelamin dan

Usia ... 91 4.3.3Keterkaitan Profil Konsumen dilihat dari Rata-rata Penghasilan .. 92 4.3.4Keterkaitan Profil Konsumen dilihat dari Pekerjaan ... 93 4.3.5Keterkaitan Profil Konsumen dilihat dari Perolehan Informasi

Mengenai The Amaroossa Hotel Bandung ... 94 4.3.6Keterkaitan Profil Konsumen dilihat dari Jumlah Kunjungan ... 95 4.3.7Keterkaitan Profil Konsumen dilihat dari Alasan Berkunjung ke

The Amaroossa Hotel Bandung ... 96 4.4Tanggapan Konsumen terhadap Kualitas Produk Food and Beverage

The Amaroosa Hotel Bandung ... 96 4.4.1Appearance ... 97 4.4.2Kandungan Bahan Tambahan ... 98 4.4.3Rekapitulasi Hasil Tanggapan Konsumen Food and Beverage

The Amaroosa Hotel Bandung ... 99 4.5Kepuasan Konsumen The Amaroossa Hotel Bandung ... 101 4.5.1Analisis Performance dan Importance Matrix... 101 4.5.2Kepuasan Konsumen Food and Beverage The Amaroossa Hotel

(11)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.5.3Kepuasan Konsumen Food and Beverage The Amaroossa Hotel

Bandung Atas Kandungan Bahan Tambahan Pangan... 105

4.5.4Rekapitulasi Tanggapan Konsumen Kepuasan Konsumen Food and Beverage The Amaroossa Hotel Bandung terhadap Kualitas Produk ... 106

4.6Analisis Kualitas Produk dalam Meningkatkan Kepuasan Konsumen The Amaroossa Hotel Bandung ... 107

4.6.1.Analisis korelasi ... 108

4.6.2.Koefisien Determinasi ... 108

4.6.3.Analisis Regresi ... 109

4.6.3.1Pengujian Hipotesis dengan Uji t ... 110

4.6.3.2Pengujian Hipotesis dengan Uji f... 111

4.7Implikasi Hasil Temuan Penelitian ... 112

4.7.1.Temuan Penelitian Bersifat Teoritik ... 113

4.7.2.Temuan Penelitian Bersifat Empirik ... 113

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 115

5.2Saran ... 116 DAFTAR PUSTAKA

(12)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pariwisata di Indonesia semakin berkembang seiring dengan laju perekonomian dunia. Indonesia sebagai Negara Kepulauan yang memiliki beragam suku, bahasa dan agama yang kaya akan wisata alam, budaya dan kuliner. Pemerintah menyadari pentingnya pariwisata sebagai sektor yang dapat memperbaiki taraf hidup masyarakat Indonesia secara umum dan secara khusus akan meningkatkan taraf hidup masyarakat regional, dengan kata lain meningkatkan pendapatan masyarakat yang bertempat tinggal di lingkungan sekitar tempat wisata.

Wisata kuliner atau gastronomi termasuk salah satu wisata industri karena yang dicari dari wisata ini yaitu barang dan jasa. Wisata ini dapat diartikan sebagai pengalaman kuliner yang unik dan berbeda dengan beragam jenis. Beberapa fasilitas akomodasi bersaing meningkatkan kualitas dari penjualan produk kulinernya untuk menarik konsumen dengan tujuan untuk meningkatkan loyalitas konsumen juga meningkatkan pendapatan untuk perusahaan.

Menurut Bagyono (2007:21), keberadaan sarana pariwisata atau akomodasi penting dan mutlak untuk menyajikan pelayanan yang berkualitas kepada wisatawan baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam pariwisata diperlukan fasilitas-fasilitas yang dapat memenuhi kebutuhan pelaku wisata. Untuk mendukung suatu kegiatan pariwisata perlu diimbangi dengan sarana dan prasarana untuk menjadikan pariwisata yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang atau jasa yang ditawarkan.

(13)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini pariwisata Kota Bandung akan mengalami kejenuhan. Menurut Kepala Bidang Promosi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bandung Doddy Iriana Memed (12/1/2011 Bandung Kompas.com) , mengatakan tanda-tanda penurunan produktivitas kepariwisataan di Kota Bandung sudah mulai terasa dengan potensi penurunan tingkat kunjungan sekitar 15%.

Kemacetan yang terjadi di Kota Bandung dapat disebabkan oleh volume lalu lintas yang telah melampaui kapasitas jalan. Tingginya volume lalu lintas di jalan dapat disebabkan oleh terbatasnya lahan atau fasilitas parkir di berbagai kawasan wisata yang menjadi pemusatan kendaraan. Terjadinya peningkatan volume kendaraan yang masuk ke Kota Bandung pada tahun 2011-2012. Berikut data kunjungan wisatawan hasil pengolahan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang datang ke Kota Bandung.

Tabel 1.1

Data Kunjungan Wisatawan yang Datang ke Kota Bandung Tahun 2008-2012.

No Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012

I Jumlah kendaraan yang

masuk via gerbang tol 26.352.032 27.523.864 28.686.824 30.533.812 32.587.386

II a) Jumlah pengunjung

melalui gerbang tol 59.264.795 62.796.847 65.442.916 69.674.507 73.976.993 b) Jumlah pengunjung

melalui bandara, stasiun, terminal

4.901.023 7.147.694 7.990.407 6.388.447 6.524.071

Jumlah 64.165.818 69.944.541 73.433.323 76.062.954 80.501.064

III Wisatawan yang melalui pintu gerbang kedatangan

a) Wisman 175.111 185.076 228.449 225.585 176.855 b) Wisnus 4.320.134 4.822.532 4.951.439 6.487.239 5.080.584 Jumlah 4.495.245 5.007.608 5.179.888 6.712.824 5.257.432

IV Wisatawan yang menginap

a) Wisman 157.066 168.712 180.603 194.062 158.848 b) Wisnus 2.481.489 2.928.157 3.024.666 3.882.010 3.354.857 1. Jumlah tamu

(14)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Jumlah tamu tidak

menginap 1.856.690 1.910.739 1.974.619 2.636.752 1.743.734

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung 2012

Pada tahun 2012 terjadi penurunan kunjungan dari pengunjung yang tidak dapat dihindari jika pada tahun 2013 akan terjadi penurunan kembali. Pemerintah harus segera menetapkan mengenai Peraturan Pemerintah Tentang RIPPARNAS Tahun 2010-2025. Objek Daerah Tujuan Wisata (ODTW) harus ditunjang dengan aksesibilitas, prasarana umum, fasilitas umum dan fasilitas pariwisata.

Karena sektor pariwisata memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia baik sebagai salah satu sumber pendapatan maupun sebagai pencipta lapangan kerja serta kesempatan berusaha. Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, pengembangan pariwisata perlu dilanjutkan dan ditingkatkan melalui perluasan, pemanfaatan sumber dan potensi pariwisata nasional, sehingga diharapkan mampu mendorong dan menggerakkan sektor-sektor ekonomi lainnya (Heriawan :2002).

Selain hal tersebut di atas, akomodasi perhotelan tidak dapat dipisahkan dengan pariwisata. Tanpa kegiatan kepariwisataan dapat dikatakan akomodasi perhotelan akan lumpuh. Sebaliknya pariwisata tanpa hotel merupakan suatu hal yang tidak mungkin, apalagi kalau kita berbicara pariwisata sebagai suatu industri. Hotel termasuk sarana pokok kepariwisataan (main tourism superstructures). Ini berarti hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada banyak atau sedikitnya wisatawan yang datang.

(15)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hotel di Kota Bandung meningkatkan atau menambahkan jumlah kamar dan beberapa fasilitas penunjang berdasarkan tabel 1.2 berikut :

Tabel 1.2

Jumlah Perusahaan/Usaha, Kamar dan Tempat Tidur Menurut Jenis Akomodasi di Jawa Barat, 2009-2012

Jenis Usaha Akomodasi Tahun Hotel Kamar Tempat Tidur

Hotel Berbintang

2009 166 13.648 22.663

2010 178 14.548 23.949

2011 198 16.732 27.380

2012 210 18.643 30.942

Akomodasi lainnya

2009 1.367 29.374 48.948

2010 1.374 29.433 48.156

2011 1.386 29.458 48.814

2012 1.442 31.721 51.661

Berbintang dan Akomodasi lainnya

2009 1.533 43.022 71.611

2010 1.552 43.981 72.105

2011 1.584 46.190 74.194

2012 1.652 50.364 82.603

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat 2012

(16)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Kotler dan Armstrong, produk adalah semua hal yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan (2008:266). Fasilitas yang diberikan hotel untuk pengunjung hotel baik untuk menginap, meeting, atau pameran yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan hotel dengan menjaga kualitas makanan dan minuman. Produk berupa food and beverage harus berstandar agar tetap konsisten dari mulai porsi, rasa, penampilan dan pelayanan. Kebanyakan konsumen atau pengunjung jarang menerima kualitas yang biasa saja, karena konsumen menginginkan kualitas produk dari suatu barang atau jasa yang lebih dari yang diharapkan.

Kualitas atau mutu adalah kesesuaian serangkaian karakteristik produk atau jasa dengan standar yang ditetapkan perusahaan berdasarkan syarat, kebutuhan, dan keinginan konsumen. Melalui tim marketing, perusahaan mengidentifikasikan dengan benar permintaan konsumen terhadap produk yang akan dihasilkan. Permintaan konsumen diterjemahkan menjadi spesifikasi produk (standar produk). Perusahaan kemudian menghasilkan produk atau jasa yang sesuai dengan spek yang telah ditetapkan. (Muhandri, Tjahja, Kadarisman, Darwin 2012 :12)

Dalam hal memasarkan suatu produk dan jasa, maka akan dibahas terlebih dahulu pengertian dari pemasaran . Pemasaran adalah peperangan antara produsen untuk merebutkan persepsi konsumen. Persepsi menurut Philip Kotler ( 2005:216 ) yaitu, merupakan suatu proses yang digunakan oleh individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterprestasi masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.

(17)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kepuasan pelanggan menurut Tse & Wilton yaitu,

“Respon konsumen pada evaluasi persepsi terhadap perbedaan antara

ekspektasi awal atau standar kinerja tertentu dan kinerja aktual produk

sebagaimana dipersepsikan setelah konsumsi produk.” (Fandy Tjiptono

dan Gregorius Chandra 2005 : 198)

Pengertian kepuasan pelanggan menurut Kotler dan Keller (2009:164) menjelaskan bahwa tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Apabila persepsi terhadap kinerja tidak bisa memenuhi harapan, maka yang terjadi adalah ketidakpuasan. Sebaliknya jika persepsi terhadap kinerja bisa memenuhi harapan konsumen akan merasa sangat puas. Persepsi kepuasan konsumen pada kualitas makanan dan minuman dapat terjamin dengan adanya sistem keamanan makanan berbasis Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) yang berkaitan dengan campur tangan manajemen perusahaan dalam menerapkan sistem tersebut.

Beberapa bahaya yang ada dapat dicegah atau diminimalkan melalui penerapan prasyarat dasar pendukung sistem HACCP seperti Good Manufacturing Practices (GMP) , Sanitation Standard Operational Procedure (SSOP) , Standard Operational Procedure (SOP), International Standardized Organization (ISO), Standar Nasional Indonesia (SNI) dan sistem pendukung lainnya.

(18)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dinamis industri perhotelan. Berikut daftar hotel Kagum yang berada di Kota Bandung :

Tabel 1.3

Daftar Hotel Kagum di Kota Bandung

No Nama Hotel Alamat

1. The Amaroossa Hotel Jl. Aceh No 71A Bandung 40115

2. Banana Inn Hotel & Spa Jl. Setiabudhi No.191 Bandung

3. Gino Feruci Kebonjati Jl. Kebon Jati No. 71-75 Bandung

4. Gino Feruci Braga Jl. Braga No 67 Bandung

5. Golden Flower Hotel Jl. Asia Afrika No 15-17 Bandung

6. Grand Serela Setiabudhi Jl. Hegarmanah No. 9-15 Bandung

7. Malaka Hotel Jl. Halimun No 36 Palasari Bandung 40.263

No Nama Hotel Alamat

8. Serela Riau Jl. Simpang LLRE. Martadinata (Riau) No 56 Bandung

9. Serela Merdeka Jl.Purnawarman No.23 Bandung

10. Verona Palace Jl. Surya Sumantri No.36 Bandung

11. Zodiak Paskal Jl. Pasirkaliki No.50 Bandung

12. Zodiak Sutami Jl. Prof.Dr.Sutami No.133 Bandung

13. Zodiak Asia Afrika Jl. Asia Afrika No.34 Bandung

Sumber : Hasil Pengamatan Pra Penelitian 2013

(19)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk meningkatkan kualitas tersebut setiap departemen harus bekerja sama, adapun departemen-departemen dalam hotel untuk menunjang baiknya operasional suatu hotel, seperti : Food and Beverage Department (F&B Product and F&B Service), Front Office, House Keeping, Accounting, Engineering, Marketing, Purchasing. Salah satu departemen tersebut memiliki pengaruh besar yaitu Food and Beverage Department. Departemen ini memiliki tugas utama yaitu, mengelola penyediaan serta penyajian makanan dan minuman bagi tamu hotel maupun pemesanan di luar hotel (Bagyono 2007;81).

Dalam hal mengolah makanan, rentan terhadap kontaminasi atau kerusakan pada makanan. Maka dari itu dibutuhkan pengetahuan untuk semua departemen yang berhubungan dengan pengolahan produk mengenai manajemen keamanan pangan. Kontaminan atau cemaran adalah zat asing yang tidak diinginkan yang terdapat dalam bahan pangan dan dapat merusak karakteristik dari bahan pangan tersebut. Jenis cemaran dibagi menjadi tiga kelompok yaitu, fisik, kimia dan biologi atau mikrobiologi. Sumber kontaminasi dalam industri pangan bisa terdapat pada bahan baku, pekerja, hewan dan lingkungan.

Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) adalah analisa bahaya atas titik pengawasan penting terhadap makanan. Sistem ini digunakan untuk menjamin keselamatan makanan. Juga digunakan untuk menentukan komponen, kondisi atau proses yang harus dimonitor dengan baik untuk meyakinkan produk aman dan memenuhi persyaratan makanan. Keamanan makanan sangat penting maka dari itu dibutuhkan sebuah sistem untuk meyakinkan keamanan yang disebut HACCP. Konsep HACCP harus diterapkan pada unit produksi makanan manapun, baik industri pangan modern maupun industri boga rumah tangga. (Bagyono 2005; 71).

(20)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam menjalankan kegiatan sehari-hari di suatu lembaga untuk menjamin standar mutu hasil pekerjaan. Dengan membuat SOP, standarisasi pelaksanaan pekerjaan dilapangan dapat dikontrol. Dengan demikian mutu hasil pekerjaan pun pada gilirannya dapat diawasi untuk secara bertahap, dari waktu ke waktu melalui proses monitoring dan evaluasi serta perbaikan secara berkesinambungan. Sedangkan Standar Operasional Prosedur Sanitasi atau Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP) adalah prosedur pembentukan dalam pengembangan dan pencegahan kontaminasi langsung atau pemalsuan produk.

Berkaitan dengan hal tersebut, data mengenai tingkat kepuasan belum tersedia di Amaroossa Hotel Bandung maka peneliti melakukan pra penelitian untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan konsumen food and beverage The Amaroossa Hotel Bandung dengan menyebarkan 30 kuesioner terhadap responden yang merupakan bagian dari pengunjung atau konsumen The Amaroossa Hotel Bandung. Dalam pra-penelitian ini, penentuan skor tertinggi dan terendah dari indikator-indikator variabel kualitas produk yang diteliti, yaitu dihitung dengan skor tertinggi 7 x 30= 210 sedangkan skor terendah 1 x 30= 30. Untuk setiap indikator skor itu digunakan untuk mencari bobot setiap indikator dari variabel dengan interval nilai skor yang diperoleh dengan cara nilai tertinggi dikurangi nilai terendah dan kemudian dibagi tujuh, dan nilai intervalnya adalah 25.71, (Sugiyono, 2010:95). Berikut tabel 1.4 hasil pra-penelitian mengenai tingkat kepuasan konsumen food and beverage The Amaroossa Hotel Bandung.

Tabel 1.4

Hasil Pra-penelitian Kepuasan Konsumen Food and Beverage The Amaroossa Hotel Bandung

No. Pertanyaan Skor Skor Ideal Keterangan

1. Kesesuaian ukuran atau porsi 188 210 Sangat Sesuai

(21)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Kesesuaian warna 180 210 Sesuai

4. Kesesuaian kandungan penyedap rasa 186 210 Sangat Sesuai

5. Kesesuaian kandungan pemanis 167 210 Sesuai

6. Kesesuaian kandungan pewarna 171 210 Sesuai

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer Pra Penelitian 2013

Berdasarkan tabel 1.4 rata-rata konsumen food and beverage The Amaroossa Hotel Bandung sudah merasa sesuai. Namun pada pertanyaan pada no 2,3,5,6 nilai skor masih di bawah skor ideal 210, oleh karena itu perlu untuk diperbaiki dan ditingkatkan kembali kualitas produk yang diterapkan sistem keamanan makanan berbasis SOP dan SSOP pada Food and Beverage Department The Amaroossa Hotel.

Untuk menjaga makanan yang aman bagi konsumennya, The Amaroossa Hotel dengan Kagum Hotel bekerja sama dengan Training Instructor untuk

memberikan pelatihan “Penerapan Hazard Analysis Critical Control Point” secara berkala. Sasaran dari training tersebut yaitu, untuk mendefinisikan HACCP, mengetahui dan memahami prinsip HACCP dan menerapkan prinsip-prinsip HACCP tersebut dalam setiap tahapan produksi dalam proses pengolahan makanan, mengetahui food poisoning dan perjalanan makanan.

Dengan adanya sistem keamanan makanan dalam mengolah produk yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen maka penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut dan mengambil judul ANALISIS PERSEPSI KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PRODUK BERBASIS STANDARD

OPERATING PROCEDURE dan SANITATION STANDARD

OPERATING PROCEDURE DI FOOD and BEVERAGE THE

AMAROOSSA HOTEL BANDUNG”.

(22)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dilihat dari latar belakang masalah di atas, penulis akan mengidentifikasikan masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem keamanan makanan berbasis Standard Operation Procedure (SOP) dan Sanitation Standard Operating Procedure (SSOP) di Food and Beverage Department The Amaroossa Hotel.

2. Bagaimana kualitas produk berbasis SOP dan SSOP yang dihasilkan Food and Beverage Department The Amaroossa Hotel.

3. Bagaimana kepuasan konsumen terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh Food and Beverage Department The Amaroossa Hotel.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui penerapan sistem keamanan makanan berbasis SOP dan SSOP di Food and Beverage Department The Amaroossa Hotel. 2. Untuk mengetahui kualitas produk yang dihasilkan dengan sistem

keamanan makanan berbasis SOP dan SSOP.

3. Untuk mengetahui kepuasan konsumen terhadap produk yang diterapkan sistem keamanan.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan dua macam manfaat, yaitu sebagai berikut :

(23)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dan manfaat untuk meningkatkan ilmu dan wawasan mengenai keamanan makanan bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis khususnya.

b. Manfaat Praktis

(24)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian adalah faktor yang tidak dapat dipisahkan dalam sebuah penelitian yang merupakan inti dari permasalahan penelitian. Objek dari penelitian ini yaitu, sistem keamanan makanan berbasis Standard Operation Procedure (SOP) dan Sanitation Standard Operating Procedure (SSOP) dan kualitas produk yang menjadi variabel independen (variabel bebas), sedangkan variabel dependen (variabel terikat) adalah kepuasan konsumen.

Menurut Husein Umar, objek penelitian adalah menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu (2005:303). Responden dalam penelitian ini adalah para konsumen yang mengkonsumsi hasil produksi dari Food & Beverage Department The Amaroossa Hotel Bandung. Dari variabel tersebut maka akan diteliti mengenai sistem keamanan makanan dan kualitas produk Amaroossa Hotel yang mempengaruhi kepuasan konsumen.

Dengan mengetahui kepuasan konsumen, maka peneliti dapat membantu dalam pra penerapan keamanan makanan di Amaroossa Hotel. Dalam hal ini peneliti memilih Amaroossa Hotel dikarenakan ijin yang sudah didapat untuk melakukan penelitian di area kitchen / food and beverage department.

3.2 Jenis dan Metode Penelitian 3.2.1 Jenis Penelitian

(25)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72). Menurut Sugiyono metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. (2012 : 21)

Dalam penelitian ini menggunakan jenis data penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012;23), data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. Data kuantitatif dapat dikelompokan menjadi dua yaitu data diskrit dan data kontinum. Data diskrit adalah data yang diperoleh dari hasil menghitung atau membilang (bukan mengukur). Data ini sering juga disebut data nominal. Data nominal biasanya diperoleh dari penelitian yang bersifat eksploratif atau survey. Data kontinum adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran. Data kontinum dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu: data ordinal, interval dan rasio.

Dilihat dari variabel X1 (sistem keamanan makanan) yang berbentuk data ordinal, X2 (kualitas produk) bentuk data ordinal dan variabel Y (kepuasan konsumen) berbentuk data ordinal, maka jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif jenis kontinum.

3.2.2 Metode Penelitian

(26)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan pokok permasalahan sehingga akan didapat data yang diinginkan. pengertian dari metode penelitian menurut Sugiyono adalah sebagai berikut:

“Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. (Sugiyono 2012:1)

Sifat penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hioptesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan guna memprediksi dan menjelaskan hubungan atau pengaruh dari suatu variabel ke variabel lainnya. Data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah-masalah yang ada dan sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data tersebut akan dikumpulkan, dianalisis dan diproses lebih lanjut sesuai dengan teori-teori yang telah dipelajari, jadi dari data tersebut akan ditarik kesimpulan. Sedangkan menurut Mashuri, penelitian verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan (2008:45).

Pada penelitian deskriptif verifikatif dengan analisis yang dilakukan mencakup : Pra-penerapan HACCP, Analisis Bahan Baku, Analisis Bahaya Raw Material, Analisis Titik Pengawasan, Analisis Bahaya Proses. Analisis Bahan Baku dilakukan analisis dengan perbandingan yang dilakukan objek penelitian dengan standar prosedur yang sudah tetap sehingga data perbandingan dapat diperoleh. Sedangkan Analisis Bahaya Raw Material, Analisis Titik Pengawasan, Analisis Bahaya Proses dilakukan untuk mendapatkan data kepuasan konsumen dengan membandingkan hasil produksi dengan keinginan konsumen.

(27)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda – benda alam yang lainnya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek yang diteliti. (Sugiyono 2012;61)

3.3.2 Teknik Penarikan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik slovin. Menurut Djalaludin Rakhmat (2000:49) (dalam Kusumawati, 2010:74) untuk menentukan besarnya sampel minimal dalam penelitian ini menggunakan teknik solvin, yaitu ukuran sampel merupakan perbandingan dan ukuran populasi dengan kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan dalam pengambilan sampel yang masih dapat ditorelir atau diinginkan. Dengan populasi yang diperoleh saat pra penelitian sebagai berikut :

Tabel 3.1

Jumlah Tamu The Amaroossa Hotel Bandung 2013

No Bulan Jumlah Tamu

Perbulan

1 Januari 2688

2 Februari 2795

3 Maret 2794

4 April 2681

5 Mei 2745

(28)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7 Juli 2776

8 Agustus 2856

9 September 2777

10 Oktober 2685

11. November 2791

Jumlah 30268

Sumber : Hasil Pengolahan Data Pra Penelitian 2013

n = N

1 + N(e2)

Sumber Djalaludin Rahkmat, (2000:49)

Dengan :

n : Ukuran Sampel Minimum N : Ukuran Populasi

e : Kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir Maka diperoleh sampel sebesar:

= 30628

1 +30628 (0.1)2 = 99.67 = 100

Berdasarkan perhitungan diatas, maka penulis mengambil sampel dengan jumlah 100 responden dengan menggunakan metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode “Disproportionate Stratified Random Sampling”, karena semua anggapan populasi yang dilakukan secara acak dari konsumen atau tamu dan karyawan dengan kata lain populasi dianggap strata. (Sugiyono 2012;64)

(29)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Operasional variabel dalam penelitian ini terdapat 3 variabel penelitian, yaitu sistem keamanan makanan (variabel X1) dan kualitas produk (X2) sebagai variabel independen dan kepuasan konsumen (variabel Y) sebagai variabel dependen.

Adapun pengertian dari operasionalisasi variabel menurut Husein Umar adalah :

“Penentuan suatu construct sehingga menjadi variabel atau variabel-variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasi construct sehingga memungkinkan peneliti yang lain untuk melakukan replikasi (pengulangan) pengukuran dengan cara yang sama, atau mencoba untuk mengembangkan cara construct yang lebih baik.” (2002:33)

Dari pengertian diatas, maka operasionalisasi variabel merupakan definisi yang dinyatakan dengan cara menentukan pemikiran atau gagasan berupa kriteria-kriteria yang dapat diuji secara khusus bagi suatu penelitian menjadi variabel-variabel yang dapat diukur.

Tabel 3.2 Operasional Variabel

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analisis Skala No. Item

(30)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mutu keamanan

pangan. Pentingnya penerapan system HACCP pada industry pangan adalah karena bahan-bahan yang

 Penyimpanan Hybrid

Ordinal III.2.1

 Persiapan Hybrid

Ordinal III.2.2

 Pemasakan Hybrid

Ordinal III.2.3

 Pendinginan Hybrid

Ordinal III.2.4

 Pemanasan kembali

Hybrid

Ordinal III.2.5

 Penyajian Hybrid Ordinal merupakan segala sesuatu yang dapat

B.Kandungan Bahan Tambahan

 Pemanis buatan Hybrid

Ordinal IV.2.1

keinginan. Itu adalah penilaian terhadap produk atau jasa yang memberikan tingkat

Performance dari Appearance (Penampakan)

Performance

(31)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu warna dari

Performance dari Kandungan Bahan Tambahan

Performance

Importance dari Appearance (Penampakan)

Importance

Importance dari Kandungan Bahan Tambahan

(32)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penyedap rasa penyedap rasa

berbanding

Expectation dari Appearance (Penampakan)

Expectation

Expectation dari Kandungan Bahan Tambahan

(33)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu korbanan

3.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber data merupakan subjek dimana data tersebut diperoleh. Dalam penelitian ini menggunakan dua data, yaitu data secara langsung (data primer) dan data tidak langsung (data sekunder) yang berhubungan dengan objek penelitian. Berdasarkan sumbernya, data dikelompokan menjadi dua yaitu :

1. Data Primer (Primary Data Source)

Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif maupun kasual dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survey ataupun observasi, dengan cara mewawancarai dan membagikan kuisioner.

2. Data Sekunder (Secondary Data Source)

Data sekunder merupakan struktur data historis mengenai variabel-variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak lain. Sumber data sekunder bisa diperoleh dari dalam suatu perusahaan (sumber internal).

Untuk memperoleh data primer, digunakan penelitian lapangan ( field research) dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Studi literatur, yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, makalah, majalah, serta artikel-artikel guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan konsep-kosep yang berkaitan dengan masalah penelitian.

(34)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

konsumen dan penerapan manajemen keamanan makanan terhadap kualitas produk.

3. Kuesioner, yaitu daftar pertanyaan terstruktur yang ditujukan kepada responden yang terpilih sebagai sampel. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan dan tamu yang merasakan kualitas produk yang dihasilkan.

4. Dokumentasi, dilakukan untuk mendapatkan data ordinal dan data interval untuk setiap data variabel yang dibutuhkan untuk mencocokkan analisis penerapan.

Tabel 3.3

Sumber Data Penelitian

No. Jenis Data Sumber Data Kategori

1. Data Kunjungan Wisatawan yang Datang ke Kota Bandung Pada Tahun 2008-2012

BPS dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung 2012

Data Sekunder

2. Jumlah Perusahaan/Usaha, Kamar dan Tempat Tidur Menurut Jenis Akomodasi di Jawa Barat 2008-2010

BPS Provinsi Jawa Barat dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung 2012

Data Sekunder

3. Daftar Hotel Kagum di Kota Bandung Website Kagum Hotel Group Data Sekunder 4. Regulasi Keamanan Makanan Food safety (general food hygiene and

temperature control regulations) Chadwick

House Group Ltd. Court, Chadwick, (1995).

Data Sekunder

5. Jumlah Konsumen/Tamu Amaroossa Hotel pada bulan Januari – November 2013

Database The Amaroossa Hotel Bandung 2013

Data Sekunder

6. Hasil Pra-Penelitian Kepuasan Konsumen Food and Beverage

Amaroossa Hotel Bandung

Hasil Pra-Penelitian (2013) Data Sekunder

7. Program Penerapan Keamanan Makanan

Standar Nasional Indonesia 01-4852-1998 Data Sekunder

8. Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Food and Beverage

Amaroossa Hotel Bandung

Konsumen dan karyawan Food and

Beverage Amaroossa Hotel Bandung

Data Primer

9. Tanggapan Responden Mengenai Kepuasan Konsumen Food and Beverage Amaroossa Hotel Bandung

Konsumen Food and Beverage Amaroossa Hotel Bandung

Data Primer

(35)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6 Teknik Analisis Data

3.6.1 Analisis Bahan Baku, Analisis Bahaya Raw Material, Analisis Titik Pengawasan dan Analisis Bahaya Proses

Kualitas bahan baku merupakan faktor yang sangat penting untuk menentukan mutu suatu produk yang dihasilkan melalui proses pengolahan. Perusahaan harus mengendalikan mutu dari bahan baku dengan memperhatikan beberapa hal yaitu, menyeleksi sumber bahan baku (supplier), memeriksa penerimaan bahan baku yang sesuai dengan Standard Purchase Specification (SPS) dan cara penyimpanan bahan baku, memantau proses pengolahan dan memeriksa peralatan yang digunakan. Hal-hal tersebut harus dilakukan dengan baik dan benar, sehingga kemungkinan produk berkualitas rendah dapat ditekan. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, perusahaan harus memiliki Standard Purchase Specification (SPS) dan memiliki tempat penyimpanan yang baik dan tepat.

Dalam menganalisis bahan baku pada bagian receiving, tidak hanya tergantung dengan SPS yang merupakan standar dari bahan baku yang diperlukan. Tetapi dilapangan diperlukan analisis untuk menilai bahan baku dari mulai karakteristik, golongan, asal-usul, metode produksi yang digunakan dan penyimpanan dengan menggunakan tabel sebagai berikut :

Tabel 3.4

(36)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis bahaya terhadap bahan baku untuk menentukan apakah bahan baku mengandung bahaya atau tidak . Potensi bahaya yang harus dinilai dengan melihat dari pohon keputusan CCP dan diperlukan tindakan yang tepat untuk mangatasi bahaya yang muncul baik secara disengaja atau tidak disengaja diperlukan tabel sebagai berikut :

Tabel 3.5

Emergency Preparedness and Response

No Type of

Crisis

Risk evaluation of food safety Corrective action

Pic.

Food Raw Material Food Raw Material

Untuk mengendalikan bahaya pada bahan baku dimulai dari sumber hingga menjadi suatu produk dari bahan baku tersebut dilakukan analisis bahaya (hazard) proses dengan menggunakan tabel sebagai berikut :

Tabel 3.6

(37)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.7

Operational Prerequisite Programs ( OPRP’s)

Critical

Step Hazard

Preventive Measure

Monitoring Procedure &

Frequency

Recorder Pic Corrective

Action Recorder Pic

Data dari tabel analisis bahaya proses menjadi data awal untuk perencanaan sistem keamanan makanan, karena dalam tabel 3.6 merupakan prinsip 1 dan 2 dari Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) Plan.

(38)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama. (Sugiyono 2012;228)

Rumus yang digunakan bila sekaligus akan menghitung persamaan regresi.

Sumber : Sugiyono2012;228 R = Koefisien validitas item yang dicari

Ʃxy = Jumlah hasil skor x dan y setiap responden

Ʃx = Jumlah skor dalam distribusi x

Ʃy = Jumlah skor dalam distribusi y

Ʃx2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi x

Ʃy = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi y n = Banyaknya responden

Tabel 3.8

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,000 – 0,199 0,200 – 0,339 0,400 – 0,599 0,600 – 0,799 0,800 – 1,000

Sangat Randah Rendah

Sedang Kuat Sangat Kuat (Sumber: Sugiyono, 2012;231)

3.6.2.2Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi, yaitu untuk mencari besarnya koefisien determinasi dari variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu:

r=

� −

(39)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KD = r2 x 100%

Menurut Sugiyono (2012:231) dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan koefisien determinasi, yang besarnya adalah kuadrat dari koefisien korelasi(r2). Koefisien ini disebut koefisien penentu karena varians yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel independen.

Rumus koefisien determinasi

(Sugiyono, 2007:275):

Menurut Sugiyono (2012:231) koefisien determinasi uji r2 merupakan proporsi atau persentase dari total variasi Y yang dijelaskan oleh garis regresi. Koefisien regresi merupakan angka yang menunjukan besarnya derajat kemampuan atau distribusi variabel bebas dalam menjelaskan atau menerangkan variabel terkaitnya didalam fungsi yang bersangkutan. Koefisien determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi. Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui presentasi pengaruh yang terjadi dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebas dengan asumsi sebagai berikut:

0 ≥ r2≥ 1

1. Jika nilai r2 nya semakin mendekati angka 1, maka model tersebut baik dan tingkat kedekatan antara variabel bebas dan terkait semakin dekat pula.

2. Jika nilai r2 nya semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terkait tidak mendekati.

Tabel 3.9

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Determinasi Standar Guilford

(40)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 0,90 – 1,00 Sangat Kuat

Sumber : Dwi Sudarsono (2008:49)

3.6.2.3Analisis Regresi Linier Sederhana

Menurut sugiyono (2012 : 261), regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :

Y = a + b (x) Dimana : a = konstanta

b = koefisien regresi

Y= variabel dependen (variabel tak terbatas) X= variabel independen (variabel bebas)

3.7 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 3.7.1 Uji Validitas

(41)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam uji validitas dapat menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) dan dapat digunakan rumus teknik korelasi product moment (Sugiyono, 2012;274)

Keterangan : r = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item

x = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

2

x = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden

Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah validitas dari variabel kualitas produk yang terdiri dari appearance dan kandungan bahan tambahan pangan sebagai instrumen variabel X dan Kepuasan Konsumen sebagai variabel Y. Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi menurut Arikunto (2012: 245) adalah sebagai berikut :

Tabel 3.10

Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi

Besarnya Nilai Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Sangat tinggi

Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi

Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup

Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah

Antara 0,199 sampai dengan 0,000 Sangat Rendah

(42)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keputusan pengujian validitas item instrumen, menggunakan taraf signifikansi adalah sebagai berikut :

1. Nilai r dibandingkan dengan nilai rtabel dengan dk= n-2 dan taraf signifikansi

2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid, jika rhitung > rtabel 3. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid, jika rhitung < rtabel

4. Berdasarkan jumlah angket yang diuji sebanyak 30 responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) n-2, (30-2=28), maka didapat nilai rtabel sebesar 0.3610.

Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program SPSS 17 for windows. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS (Statistical Product for Service Solution)17 for windows diperoleh hasil pengujian validitas dari item pertanyaan yang diajukan peneliti. Berikut ini adalah hasil pengujian validitas dari item pertanyaan yang diajukan peneliti.

Tabel 3.11

Hasil Pengujian Validitas Variabel (X2) Kualitas Produk Dan Variabel (Y)

Kepuasan Konsumen

No. Pertanyaan rhitung

Performance

rhitung

Expectation rtabel Keterangan

A.Appearance

1. Ukuran atau porsi 0.779 0.940 0.361 Valid

2. Bentuk 0.854 0.973 0.361 Valid

3. Warna 0.873 0.963 0.361 Valid

B.Kandungan Bahan Tambahan Pangan

1. Penyedap rasa 0.801 0.972 0.361 Valid

2. Pemanis 0.772 0.974 0.361 Valid

3. pewarna 0.816 0.964 0.361 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data Pra Penelitian 2013

(43)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

²

�⬚

− 1

2

Produk menunjukan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid karena skor rhitung lebih besar daripada skor rtabel yang bernilai 0.3610.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Imam Gozali, 2002).

r = koefisien reliability instrument k = banyaknya butir pertanyaan

Σσb2 =

total varians butir

σt2 =

total varians

Untuk mencari varians tiap butir menggunakan rumus :

Σ = varians tiap butir X = jumlah skor tiap butir n = jumlah sampel s2 = varians sampel

Keputusan untuk menentukan reabel atau tidaknya item instrument adalah

sebagai berikut :

(44)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Item pertanyaan yang diteliti dikatakan reliabel, jika rhitung> rtabel

 Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak reliabel, jika rhitung< rtabel

Keputusan pengujian reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Jika koefisien internal seluruh item rhitung > rtabel dengan tingkat signifikansi

5% maka item pertanyaan dikatakan reliabel.

2. Jika koefisien internal seluruh item rhitung < rtabel dengan tingkat signifikasi 5% maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.

Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan terhadap 30 responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) n-2 (30-2=28) dengan menggunakan software komputer SPSS (Statistical Product for Service Solution) 17.0, berikut hasil pengelohan data uji reliabilitas:

Tabel 3.12

Hasil Pengujian Reliabilitas Kualitas Produk The Amaroossa Hotel Bandung

No. Variabel Perceived rhitung (Alpha

Cronbach) rtabel Keterangan

Performance

1. Appearance 0.777 0.70 Reliabel

2. Kandungan Bahan

Tambahan Pangan 0.710 0.70 Reliabel

Expectation

1. Appearance 0.956 0.70 Reliabel

2. Kandungan Bahan

Tambahan Pangan 0.966 0.70 Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan Data Pra Penelitian 2013

3.7.3 Uji Hipotesis

(45)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan uji t dan pengujian hipotesis secara simultan dengan uji f sebagai berikut:

thitung = √ −2

√ − 2 (Sugiyono, 2012:230)

Keterangan: thitung = nilai t

r = nilai koefisien korelasi n = jumlah sampel

a. jika thitung ≤ ttabel maka H0 diterima dan menolak Ha yang artinya tidak terdapat pengaruh secara parsial.

b. jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan menerima Ha yang artinya terdapat pengaruh secara parsial.

Fhitung = 2

2

(Sugiyono, 2012:235)

Keterangan:

R = Nilai koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel independen (bebas) n = Jumlah anggota sampel

a. Jika Fhitung ≥ Ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh antara sistem keamanan makanan dan kualitas produk berbasis SOP dan SSOP terhadap kepuasan konsumen.

(46)

Rizki Insan Arif, 2014

Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif verifikatif antara sistem keamanan makanan dan kualitas produk berbasis Standard Operating Procedures (SOP) dan Standard Sanitation Operating Procedures (SSOP) yang berimplikasi terhadap kepuasan konsumen food and beverage The Amaroossa Hotel Bandung yang dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

Gambar

Data Kunjungan Wisatawan yang Datang ke Kota Bandung Tahun 2008-Tabel 1.1 2012.
Jumlah Perusahaan/Usaha, Kamar dan Tempat Tidur Menurut Jenis Tabel 1.2 Akomodasi di Jawa Barat, 2009-2012
Tabel 1.3 Daftar Hotel Kagum di Kota Bandung
Tabel 3.1 Jumlah Tamu The Amaroossa Hotel Bandung 2013
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis yang diajukan terdiri dari hipotesis mayor yaitu ada hubungan antara citra merek dan persepsi terhadap kualitas produk dengan kepuasan konsumen, dan hipotesis

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif dan verivikatif dengan menggunakan analisis regresi berganda antara

Hasil analisis regresi sederhana yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa kualitas produk mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen Gee Eight Clothing

Merupakan metode analisis yang digunakan untuk menganalisis pengaruh antara Brand Awareness dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Ulang Yamaha Vixion dengan

Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk melihat pengaruh antara variabel bebas yaitu Kualitas Produk (X) terhadap variabel terikat (Y) yaitu Kepuasan Pelanggan yang

Untuk analisis gambar histogram kualitas produk di atas data tersebut dikelompokkan dengan membandingkan antara nilai rata – rata dengan skor minimum ditambah dengan

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas produk, kualitas pelayanan dan persepsi harga terhadap kepuasan konsumen Mie Gacoan Dipatiukur

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan untuk pertimbangan dalam upaya pencegahan permasalahan yang ada pada perusahaan mengenai pengaruh kualitas pelayanan, kualitas produk dan