• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini Nasution (Sugiyono, 2007:336) menyatakan bahwa analisis telah mulai

sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data, dan dalam kenyataannya analisis data kualitatif berlangsung selama proses pengumpulan data daripada setelah selesai pengumpulan data.

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yakni proses mengumpulkan dan menyusun secara baik data-data yang didapatkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi serta berbagai bahan lain yang tentunya berkaitan dengan kearifan lokal masyarakat adat Cikondang dan proses pewarisannya dalam pembelajaran sejarah di sekolah. Untuk mempermudah peneliti dalam proses menganalisis berbagai data penelitian ini, maka peneliti menggunakan dua pendekatan yaitu:

1. Analisis sebelum di lapangan

Dalam penelitian kualitatif sebagaimana yang telah diungkapkan diatas oleh Sugiono bahwa proses penelitian kualitatif berlangsung sebelum peneliti terjun ke lapangan. Maka dalam penelitian ini, sebelum terjun ke lapangan peneliti melakukan analisis terhadap berbagai data yang berkaitan dengan kearifan lokal, budaya masyarakat Cikondang, proses pewarisan nilai dalam pendidikan sejarah baik disertasi, tesis, jurnal, hasil seminar budaya, tulisan dalam bentuk buku maupun artikel yang ditemukan di berbagai mas media cetak maupun elektronik. Guna memperoleh makna yang berarti maka proses analisis data dilakukan secara terus menerus, proses dimaksud untuk peneliti menemukan hal-hal penting untuk membantu, mempermudah peneliti dalam mengkaji kearifan lokal masyarakat serta budaya lokal yang tumbuh dan berkembang menjadi sumber belajar guna membangun kesadaran sejarah generasi muda. Namun proses analisis yang dilakukan peneliti sebelum terjun ke lapangan masih sifatnya sementara, penelitian ini berkembang setelah peneliti berada di lapangan dan mengumpulkan data-data yang terkait dengan masalah penelitian.

2. Analisis selama di lapangan model Miles dan Huberman

Miles dan Huberman (Sugiyono, 2007:246) mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Langkah-langkah analisis ditunjukkan pada gambar berikut:

Komponen dalam analisis data (interaktif model) Miles dan Huberman (Sugiyono, 2007:247)

Gambar tersebut di atas memperlihatkan sifat interaktif koleksi data atau pengumpulan data dengan analisis data. Pengumpulan data itu sendiri juga ditempatkan sebagai komponen yang merupakan bagian integral dari kegiatan analisis data, saat mengumpulkan data peneliti akan dengan sendirinya terlibat melakukan perbandingan-perbandingan, apakah untuk memperkaya data bagi tujuan konseptualisasi, kategorisasi, ataukah teoritisasi.

1. Data Reduction

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Seperangkat reduksi data juga perlu diorganisasikan ke dalam suatu bentuk tertentu sehingga terlihat secara lebih utuh.

Data Collection Data Display

Data Reduction Conclusion:

Pada tahap reduksi, semua catatan lapangan menyangkut masyarakat Cikondang dan lingkungan sekolah dipilah berdasarkan butir pertanyaan yang ada misalnya semua data baik wawancara dan observasi menyangkut nilai-nilai budaya Cikondang yang akan dikategorikan ke dalam bagian point khusus sehingga akan memudahkan peneliti ketika melakukan display data. Kemudian dapat dilihat pula perbedaan setiap data yang diperoleh dari masing-masing narasumber. Peneliti melakukan kategorisasi sesuai dengan masalah (1) menyangkut profil kehidupan masyarakat Cikondang (2) nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan lokal masyarakat Cikondang (3) aktualisasi nilai-nilai budaya Cikondang dalam pembelajaran sejarah di sekolah (4) internalisasi nilai-nilai budaya Cikondang melalui pembelajaran sejarah. Pemenuhan aspek-apek dimaksud memudahkan peneliti dalam melakukan penyajian data dan berujung pada penarikan kesimpulan dari hasil penelitin ini.

2. Data Display

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antara kategori flowchart dan sejenisya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Sesuai dengan gambar siklus analisis data yang

disebutkan di atas, prosesnya tidaklah “sekali jadi”, melainkan berinteraktif,

secara bolak balik. Perkembangannya bersifat sekuensial dan interaktif, seberapa proses bolak balik tersebut tentunya bergantung pada kompleksitas permasalahan

yang hendak dijawab. Juga, banyak bergantung pada seberapa “tajam pisau analisis” yang dipakai saat mengumpulkan data itu sendiri. Artinya kepekaan dan ketajaman daya lacak peneliti di dalam melakukan ketika proses pengumpulan data.

Cara yang peneliti lakukan dalam proses penelaahan data ini adalah dengan cara melakukan pengamatan terhadap data-data yang dikumpulkan untuk kemudian disajikan, diinterpretasi untuk mendapat kebermaknaan dari simbol atau fenomena nilai-nilai budaya masyarakat adat Cikondang yang diamati.

sebagaimana dengan reduksi data, penyajian data dalam penelitian ini tidaklah terpisah dari analisis. Penyajian data yang peneliti lakukan adalah dengan merancang keseluruhan data berupa catatan lapangan yang telah direduksi ke dalam kolom-kolom sebuah tabel, yaitu dalam bentuk narative text (menceritakan) masing-masing point tersebut. Penulis terlebih dahulu menggambarkan lokasi penelitian yaitu Kampung Cikondang Desa Lamajang Kecamatan Pangalengan, kemudian profil kehidupan masyarakat Cikondang, sebagai contoh dalam mengamati upacara Wuku Taun pada bulan Muharram, peneliti berusaha menggali makna dari prosesi Wuku Taun yang berlangsung dari tanggal 1-24 Muharram dan puncak upacaranya di tanggal 15 Muharram, yang menurut hasil wawancara itu merupakan bentuk ungkapan rasa syukur masyarakat kepada Allah SWT atas nikmat kehidupan yang diperoleh dalam satu tahun. Selanjutnya mendeskripsikan dan menyajikan nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan lokal masyarakat Cikondang yang dapat dijadikan sumber belajar sejarah, serta bagaimana aktualisasi dan internalisasinya melalui pembelajaran sejarah di sekolah.

3. Conclusion Drawing/Verification

Langkah ketiga dalam menganalisis data hasil penelitian kualitatif adalah

conclusion drawing, menurut Miles and Huberman (1992) adalah penarikan

kesimpulan dan ferifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila dtemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Analisis data dilakukan per sumber dan per butir masalah, yakni sesuai dengan nilai budaya yang berkembang dalam masyarakat Kampung Cikondang. Analisis ini dilakukan secara terus menerus hingga menghasilkan kesimpulan yang utuh dan menyeluruh mengenai nilai-nilai kearifan lokal Cikondang yang akan dijadikan sumber belajar sejarah. Sedangkan penarikan kesimpulan dan

verifikasi atas data yang diperoleh di sekolah, dilakukan pada sumber dan butir masalah yaitu mengenai pewarisan nilai-nilai budaya masyarakat adat Cikondang dalam pembelajaran sejarah di Madrasah Aliyah Al-Hijrah. Analisis dilakukan hingga mendapatkan kesimpulan yang utuh dan menyeluruh mengenai manfaat sumber pembelajaran tersebut sebagai pendidikan nilai dalam pembelajaran sejarah.

Kesimpulan-kesimpulan yang ada, kemudian diverifikasi selama penelitian ini berlangsung. Verifikasi ini berupa pemikiran kembali yang melintas dalam pikiran peneliti selama masa penulisan (penyusunan dan pengolahan data), tinjauan ulang pada catatan-catatan selama masa penelitian (di lapangan), tinjauan kembali dengan saksama berupa tukar pikiran dengan para ahli (pembimbing) untuk mengembangkan kesepakatan intersubjektif, serta membandingkan dengan temuan-temuan data lain yang berkaitan dengan kearifan lokal masyarakat adat Cikondang.

Dengan demikian reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan merupakan satu kesatuan atau unsur-unsur penting dalam analisis hasil sebuah penelitian kualitatif sebagaimana yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Berkaitan dengan itu maka, analisis data dalam penelitian ini merupakan sebuah proses untuk mencari serta menyusun secara sistematik data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan cara mengorganisir data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Dokumen terkait