METODOLOGI PENELITIAN
G. Teknik Analisis Data
1. Untuk masalah pertama yaitu mengenai kinerja PT. Sari Husada Tbk.
selama tahun 1996 sampai tahun 2005 menggunakan rumus analisis rasio
keuangan :
a. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek atau
kemampuan perusahaan untuk melunasi utang jangka pendek tepat pada
waktunya.
Ada 3 macam rasio untuk mengukur likuiditas perusahaan yaitu
Current Ratio, Quick Ratio, dan Cash Ratio. Namun yang paling umum dipergunakan ada 2, yaitu:
- Rasio Lancar (Current Ratio )
Rasio lancar adalah membandingkan total aktiva lancar dengan
utang lancarnya. Aktiva lancar pada umumnya terdiri dari kas, surat
berharga, piutang dan persediaan.
Rasio lancar merupakan ukuran yang paling umum digunakan
untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek
karena rasio ini menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditor jangka
pendek dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam
periode yang sama dengan jatuh tempo utang.
Rasio lancar yang rendah biasanya dianggap menunjukkan
terjadinya masalah dalam likuiditas. Sebaliknya suatu perusahaan yang
rasio lancarnya terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan
banyaknya dana yang menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi
kemampuan perusahaan (Brigham dan Houston, 2001: 79 ). Rumusnya adalah :
Aktiva Lancar
Current Ratio=
Kewajiban Lancar
Secara umum dikatakan bahwa perusahaan dalam keadaan likuid bila
Current Ratiolebih dari 1,00.
- Rasio Cepat (Quick Ratio)
Rasio cepat yaitu kemampuan perusahan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang paling liquid, tidak memperhitungkan persediaan karena perusahaan memerlukan waktu yang
relatif lama untuk direalisir sebagai kas, walaupun mungkin persediaan
lebihliquiddari pada piutang ( Brigham dan Houston, 2001: 80 ). Rumusnya adalah :
Aktiva Lancar - Persediaan
Quick Ratio=
Kewajiban Lancar
b. Rasio Profitabilitas.
Profitabilitas merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba. Untuk mengukur kemampuan tersebut ada dua tasio
atau ukuran , yaitu:
1. Rasio Antara Laba dengan Penjualan.
Ukuran atau rasio laba dengan penjualan ini digunakan untuk
mengukur laba yang dihasilkan oleh setiap unit penjualan (produk yang
dijual ). Dari rasio ini dapat diketahui kemampuan margin laba untuk
menutup biaya tetap dan bunga serta kemampuan perusahaan untuk
membagikan dan membayar dividen.
- Gross Profit Margin, yaitu perbandingan antara laba kotor dengan penjualan.
Rumusnya adalah :
Laba Kotor
Gross Profit Margin =
Penjualan
- Operating Profit Margin, yaitu perbandingan antara laba operasi ( laba sebelum biaya bunga dan pajak/ EBIT ) dengan penjualan.
Rumusnya adalah :
EBIT
Operating Profit Margin =
Penjualan
- Net Profit Margin, yaitu perbandingan anatra laba bersih ( laba setelah biaya bunga dan pajak/ EAT ) dengan penjualan.
Rumusnya adalah :
EAT
Net Profit Margin=
Penjualan
2. Rasio Antara Laba dengan Aktiva dan Modal Sendiri.
Ukuran atau rasio laba dengan aktiva ini digunakan untuk mengukur
penggunaan sumber-sumber yang ada untuk menghasilkan laba perusahaan.
Dari rasio ini dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam mengunakan
dan menghasilkan aktiva dan modal sendiri yang dimiliki untuk
menghasilkan laba yang memuaskan.
Umumnya ada 3 rasio dalam perhitungan ini, yaitu:
- Return On Investment(ROI), yaitu perbandingan antara laba setelah biaya bunga dan pajak ( laba bersih/EAT) dengan total aktiva perusahaan.
Rumusnya adalah :
EAT
Return On Investment =
Total Aktiva
- Operating Income On Operating Asset, yaitu perbandingan antara laba sebelum biaya bunga dan pajak ( laba operasi/EBIT) dengan aktiva operasi
Rumusnya adalah :
EBIT
Operating Income On Operating Asset=
Aktiva Operasi
- Tingkat Pengembalian atas Ekuitas Saham Biasa ( Return on Common Equity= ROE ).
ROE adalah rasio laba bersih setelah pajak terhadap ekuitas saham
biasa. Rasio ini mengukur tingkat pengembalian atas investasi bagi
pemegang saham biasa.
Rumusnya adalah :
ROE = Laba Bersih / Jumlah Modal Sendiri
c. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio untuk mengukur seberapa efisien
perusahaan menggunakan sumber dananya.
-Inventory Turn Over
Rasio perputaran persediaan ini juga sering disebut rasio
pemanfaatan persediaan, didefinisikan sebagai penjualan dibagi dengan
persediaan. Dari rasio ini juga dapat ditentukan berapa lama rata-rata
persediaan tersebut ada di gudang, yaitu dengan membagi jumlah hari
dalam satu tahun dengan angka perputaran persediaan. Semakin tinggi
angka perputaran maka makin rendah angka hari rata-rata persediaan.
Semakin besar nilai perputarannya maka semakin cepat persediaan
Rumusnya adalah :
Harga Pokok Penjualan
Inventory Turn Over=
Rata-rata Persediaan
- Total Asset Turn Over
Total Asset Turn Overadalah rasio untuk mengukur perputaran semua aktiva dalam perusahaan. Semakin besar nilai perputarannya berarti
semakin efisien perusahaan menggunakan aktivanya.
Rumusnya adalah :
Penjualan
Total Asset Turn Over=
Total Aktiva
- Fixed Asset Turn Over
Fixed Asset Turn Over adalah rasio untuk mengukur perputaran aktiva tetap dalam perusahaan. Semakin besar maka semakin efisien
perusahaan menggunakan aktiva tetapnya.
Rumusnya adalah :
Penjualan
Fixed Asset Turn Over =
Aktiva Tetap Bersih
d. Rasio Leverage
Rasio ini mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh
pemilik dengan dana yang dipinjam perusahaan dari kreditu. Rasio ini
finansialnya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Termasuk rasio
ini antara lain:
- Total Debt to Total Asset Ratio
Merupakan perbandingan total hutang dengan total aktiva. Rasio ini
menunjukkan berapa total aktiva yang disediakan untuk menjamin hutang
perusahaan.
Rumusnya adalah:
Total Hutang
Total Debt to Total Asset Ratio=
Total aktiva
- Total Debt to Equity Ratio
Merupakan perbandingan total hutang dengan modal sendiri. Rasio
ini menunjukkan berapa rupiah modal sendiri yang disediakan untuk
membayar hutang.
Rumusnya adalah:
Total Hutang
Debt to Equity Ratio =
Total Modal
- Long Term Debt to Equity Ratio
Merupakan perbandingan antara total hutang jangka panjang dengan
jumlah modal sendiri. Rasio ini menunjukkan jaminan atas hutang jangka
panjang yang tersedia dari modal sendiri.
Rumusnya adalah:
Hutang Jangka Panjang
Long Term Debt to Equity =
- Times Interest Earned
Merupakan perbandingan antara laba opersi (EBIT) dengan biaya
bunga. Rasio ini adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar bunga.
Rumusnya adalah:
EBIT
Times Interest Earned =
Bunga
2. Untuk masalah kedua yaitu mengenai evaluasi tingkat pertumbuhan PT.
Sari Husada Tbk. selama tahun 1996 sampai tahun 2005 menggunakan
rumus :
EPSt– EPSt—1 g =
BAB. IV