• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.8 Teknik Analisis Data (tes)

Teknik yang digunakan oleh peneliti merupakan teknik analisis data dengan menggunakan program komputer IBM SPSS 20 for Windows yang meliputi beberapa langkah, yaitu:

3.8.1 Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi dalam kurva normal atau tidak (Priyanto, 2012: 132). Uji normalitas data yang digunakan pada penelitian ini adalah Kolmogorov-Smirnov dengan tingkat kepercayaan 95%. Metode pengambilan keputusan uji normalitas adalah sebagi berikut:

1. Jika harga Sig. (2-tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal. Jika data terdistribusi normal maka teknik analisis selanjutnya menggunakan teknik statistik parametrik, dalam hal ini dapat digunakan independent samples t- test atau paired samples t-test (Priyanto, 2012: 17-25).

2. Jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05 maka distribusi data tidak normal. Jika data tidak normal maka teknik statistik yang digunakan adalah statistik non-parametrik Mann-WhitneyU test atau Wilcoxon signed ranks test.

3.8.2 Uji Pengaruh perlakuan

3.8.2.1 Uji Perbedaan Rerata Skor Pretest

Uji perbedaan kemampuan awal dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Uji perbedaan kemampuan awal ini bertujuan untuk memastikan apakah kedua kelompok tersebut memiliki kemampuan awal yang sama, sehingga kedua

35 kelompok tersebut bisa dibandingkan. Kondisi yang ideal terjadi jika kedua kelompok tersebut memilki kemampuan awal yang sama. Jika data yang diperoleh normal maka pengujian perbedaan skor kemampuan awal menggunakan statistik parametrik yaitu independent sampel t-test, namun jika data termasuk kategori tidak normal maka pengujian statistiknya menggunakan non-parametrik Mann- Whitney.

Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan kata lain, data kemampuan awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama.

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan kata lain, kemampuan awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak sama.

Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan adalah:

1. Jika harga Sig. (2-tailed) > 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan kata lain kedua kelompok memiliki kemampuan yang sama.

2. Jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima artinya ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan kata lain kedua kelompok tidak memiliki kemampuan yang sama.

3.8.2.2 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan

Uji selisih skor pretest-posttest digunakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan ( metode inkuiri) terhadap pengaruh perlakuan terhadap kemampuan membangun empati dan memahami diri sesuai dengan rumus (O2-O1)-(O4-O3). Cara yang digunakan adalah dengan mengurangkan Langkah yang digunakan ditempuh dengan cara mengurangkan rerata selisih pretest pada kelompok eksperimen terhadap selisih posttest pada kelompok kontrol. Uji statistik yang digunakan adalah independent samples t-test jika data terdistribusi dengan normal

36 dan uji statistik yang digunakan adalah Mann-Whitney U test jika data terdistribusi tidak normal.

Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut.

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest-pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan kata lain, penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan membangun empati dan kemampuan memahami diri.

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest-pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan kata lain, penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh terhadap kemampuan membangun empati dan kemampuan memahami diri.

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

1. Jika harga Sig. (2-tailed) > 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest. Dengan kata lain tidak terdapat kenaikan yang signifikan yang terjadi antara pretest ke posttest pada setiap kelompok.

2. Jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05 maka Hnull ditolak dan Hi diterima artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest. Dengan kata lain terdapat kenaikan yang signifikan yang terjadi antara pretest ke posttest pada setiap kelompok.

Uji peningkatan skor dilakukan untuk mengetahui apakah ada kenaikan skor pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan membandingkan skor kemampuan awal dan kemampuan akhir.

3.8.3 Analisis lebih lanjut

3.8.3.1 Uji Kenaikan Rerata Skor Pretest-posttest

Uji peningkatan skor dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Teknik statistik yang digunakan adalah

paired samples t-test. Jika data terdistribusi dengan normal atau Wilcoxon jika data terdistribusi dengan tidak normal.

37 Hi : Ada perbedaan skor yang signifikan dari pretest ke posttest baik pada kelompok eksperimen dan/atau kelompok kontrol. Dengan kata lain terdapat kenaikan skor yang signifikan dari pretest ke posttest.

Hnull : Tidak ada perbedaan skor yang signifikan dari pretest ke posttest baik pada kelompok eksperimen dan/atau kelompok kontrol. Dengan kata lain tidak terdapat kenaikan skor yang signifikan dari pretest ke posttest.

Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Jika harga Sig. (2-tailed) > 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan kata lain tidak terdapat peningkatan skor yang signifkan dari pretest ke posttest.

2. Jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan kata lain terdapat peningkatan skor yang signifkan dari pretest ke posttest.

Untuk mengetahui persentase kenaikan skor pretest ke posttest digunakan rumus sebagai berikut:

Kenaikan =

3.8.3.2 Uji Besar Pengaruh (effect size)

Uji besar pengaruh perlakuan (effect size) dilakukan untuk lebih memastikan seberapa besar efek atau pengaruh yang ditimbulkan (Cohen, Manion, & Morrison, 2007: 292). Pengaruh yang ditimbulkan yang dimaksudkan disini adalah penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan membangun empati dan memahami diri. Uji besar pengaruh perlakuan dapat dihitung dengan menggunakan rumus koefisien korelasi Pearson sebagai berikut Field, (2009: 57 & 179) jika data terdistribusi secara normal cara untuk mengetahi koefisien korelasi r yaitu dengan rumus dibawah ini:

38 Keterangan:

r = besar pengaruh (effect size) dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson t = harga uji t

df = derajat kebebasan

Jika distribusi data tidak normal, besar pengaruh perlakuan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Field, 2009: 550)

√ Keterangan:

Z = harga Z yang diambil dari perhitungan statistik non parametik dari program SPSS

N = 2x jumlah responden yang bersangkutan

Kriteria untuk mengetahui besar pengaruh dapat diklasifikasi sebagai berikut(Field, 2009: 550)

r = 0,10 termasuk efek kecil yang setara dengan 1% pengaruh perlakuan r = 0,30 termasuk efek menengah yang setara dengan 9% pengaruh perlakuan r = 0,50 termasuk efek besar yang setara dengan 25% pengaruh perlakuan

Persentase pengaruh perlakuan dihitung dengan mengkuadratkan harga r (harga koefisien korelasi Pearson yang didapat) atau R2 x 100%.

3.8.3.3 Uji retensi pengaruh perlakuan

Uji retensi pengaruh perlakuan dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri apakah masih kuat seperti pada posttest I. Dengan cara mengambil data kembali yaitu posttest II soal masih sama dengan

posttest I. Uji retensi pengaruh dianjurkan dilakukan dengan posttest II sesudah sekian waktu dari posttest I untuk lebih mengetahui sensitifitas perbedaan perlakuan (Krathwohl, 2004: 546). Dianjurkan untuk melakukan pengumpulan data dalam waktu singkat untuk mengurangi bias yang mungkin terjadi karena eksperimen dilakukan terlalu lama (Krathwohl, 2004: 547). Data yang diperoleh dari posttest II kemudian diuji normalitasnya dan dibandingkan dengan hasil dari

posttest I. Analisis dilakukan dengan program komputer IBM Statistics 20 for Windows dengan tingkat kepercayaan 95%. Data dapat diuji dengan menggunakan

39 teknik statistik Paired-samples t test jika data berdistribusi normal atau Wilcoxon signed ranks test jika data berdistribusi tidak normal. Hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut.

Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:

Hi : Ada perbedaan skor yang signifikan dari posttest I ke posttest II baik pada kelompok eksperimen dan/atau kelompok kontrol. Dengan kata lain terdapat penurunan/peningkatan skor yang signifikan dari posttest I ke posttest II.

Hnull : Tidak ada perbedaan skor yang signifikan dari posttest I ke posttest II baik pada kelompok eksperimen dan/atau kelompok kontrol. Dengan kata lain tidak terdapat penurunan/peningkatan skor yang signifikan dari posttest I ke

posttest II.

Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Jika harga Sig. (2-tailed) > 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II

pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan kata lain tidak terjadi peningkatan signifikan dari skor posttest I dan posttest II pada kemampuan membangun empati dan memahami diri di kelompok eksperimen atau kelompok kontrol.

2. Jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan kata lain terjadi peningkatan signifikan dari skor posttest I dan posttest II pada kemampuan membangun empati dan memahami diri di kelompok eksperimen atau kelompok kontrol.

Untuk mengetahui presentase peningkatan skor posttest I ke posttest II digunakan rumus sebagai berikut

Peningkatan =

x 100%

Dokumen terkait