BAB III METODE PENELITIAN
3.7 Teknik Pengujian instrumen
Instrumen penelitian diuji coba terlebih dahulu sebelum nantinya diberikan kepada responden. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya pertanyaan dan bahasa yang digunakan kurang jelas. Pengujian instrumen ini dilakukan juga dimaksudkan untuk mngetahui validitas dan reliabilitas instrumen penelitian yang telah dibuat.
No. Variabel Indikator Kriteria Skor
Jika menyadari dan mampu menjelaskan 1 manfaat sifat cahaya yang merambat lurus dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat
3
Jika menyadari namun tidak
menjelaskan manfaat sifat cahaya yang merambat lurus dalam kehidupan sehari-hari
2
Jika tidak menyadari dan tidak mampu menjelaskan manfaat sifat cahaya yang merambat lurus dalam kehidupan sehari-hari
1
Mengenali benda- benda yang dapat menjadikan cahaya merambat lurus
Jika mampu mengenali dan menyebutkan 2 benda yang dapat menjadikan cahaya merambat lurus
4
Jika mampu mengenali dan menyebutkan 1 benda yang dapat menjadikan cahaya merambat lurus
3
Jika mampu mengenali namun tidak menyebutkan benda yang dapat menjadikan cahaya merambat lurus
2
Jika tidak mampu mengenali dan tidak menyebutkan benda yang dapat menjadikan cahaya merambat lurus
1
Merefleksikan apa yang belum dipahami
Jikamampu merefleksikan apa yang belum dipahami dengan sangat jelas
4 Jikamampu merefleksikan apa yang belum dipahami dengan jelas
3 Jikamampu merefleksikan apa yang belum dipahami dengan kurang jelas
2
Jika mampu menjelaskan sejauh mana memahami materi dengan alasan yang sangat logis
1
Menilai diri sejauh mana memahami materi cahaya merambat lurus
Jika mampu menjelaskan sejauh mana memahami materi dengan alasan yang logis
4
Jika mampu menjelaskan sejauh mana memahami materi dengan alasan yang kurang logis
3
Jika tidak mampu menjelaskan sejauh mana memahami materi
2 Tidak mampu menjelaskan sejauh
mana memahami materi
31
3.7.1 Uji Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2012: 267). Suatu skala pengukuran dikatakan valaid apabila skla tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sarwono, 2006: 99). Menurut Masidjo (1995: 243-245) mengungkapkan ada 3 (tiga) macam atau jenis validitas, yaitu validitas isi, validitas konstruk, dan validitas kriteria. Validitas isi adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau diteskan. Validitas konstruksi atau konsep adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai dengan suatu konsep yang seharusnya menjadi isi tes atau alat pengukur tersebut atau konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat pengukur tersebut. Validitas kriteria adalah suatu validitas yang memperhatikan hubungan yang ada anatara tes atau alat pengukur dengan pengukur lain yang berfungsi sebagai kriteria atau bahan pembanding.
Penelitian ini menggunakan validitas isi dan konstruk. Tahapan pertama adalah dilakukannya validitas isi. Validitas isi dilakukan dengan cara expert judgment.Expert judgment dilakukan dengan cara melakukan konsultasi kepada ahli IPA dan guru pengajar SD Kanisius Sengkan guna melihat kualitas kisi-kisi materi sifat-sifat cahaya yang akan digunakan sebagai penelitian. Tahapan kedua adalah validitas konstruk. Validitas ini dilakukan dengan berdasarkan analisis analisis faktor. Untuk mempermudah perhitungan validitas konstruk maka peneliti menggunakan program komputer IBM SPSS Statistic 20 for Windows.
Pengujian validitas ini dilakukan di SDK Demangan dengan mempertimbangkan bahwa SD ini memilki kelas paralel, dan memilki akreditasi yang sama dengan SD yang dijadikan tempat penelitian. Uji validitas ini dilakukan dengan jumlah responden kelas IV adalah 83 siswa.
Instrumen atau item soal dikatakan valid jika harga sig. (2-tailed) di bawah 0,05 (p < 0,05), atau nilai rhitung> r tabel . Menurut Sutrisno (2004: 288) r tabel untuk jumlah responden adalah 0,220.
32 Berikut adalah hasil perhitungan validitas yang dilakukan di SD Kanisius Demangan dengan menggunakan perhitungan SPSS.
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas
No .
Variabel Indikator r tabel r hitung
sig.(2- tailed)
Keterangan 1 Menjelaskan Menunjukkan 0,213 0,318 0,003 Valid
Menjelaskan 0,213 0,295 0,007 Valid Memperkirakan 0,213 0,241 0,028 Valid Memberi contoh 0,213 0,322 0,003 Valid 2 Mengiterpretasi Menginterpretasi 0,213 0,277 0,11 Valid Mengritisi 0,213 0,277 0,11 Valid Memberi ilustrasi 0,213 0,385 0,000 Valid Menceritakan 0,213 0,307 0,005 Valid 3 Menerapkan Menemukan 0,213 0,221 0,045 Valid Memutuskan 0,213 0,219 0,047 Valid Membuat 0,213 0,349 0,001 Valid Menggunakan 0,213 0,349 0,001 Valid 4 Mengembangka n perspektif Mengkritisi 0,213 0,489 0,000 Valid Memberi Argumen 0,213 0,489 0,000 Valid Menganalisis 0,213 0,613 0,000 Valid Membandingkan 0,213 0,613 0,000 Valid 5 Membangun Empati Mengambil peran sebagai 0,213 0,577 0,000 Valid Mempertimbangkan 0,213 0,553 0,000 Valid Membayangkan 0,213 0,637 0,000 Valid Menghubungkan 0,213 0,674 0,000 Valid 6 Memahami Diri Menyadari 0,213 0, 417 0,000 Valid Mengenali 0,213 0,334 0,002 Valid Merefleksikan 0,213 0,519 0,000 Valid Menilai diri 0,213 0,549 0,000 Valid Berdasarkan uji validitas di atas, peneliti menggunakan dua varibel yaitu membangun empati dan memahami diri. Setiap variabel terdiri dari 4 indikator.
33 Hasil perhitungan pearson correlation variabel membangun empati yang terdiri dari empat indikator yakni mengambil peran sebagai sebanyak 0,577, indikator mempertimbangkan sebanyak 0,553, indikator membayangkan sebanyak 0,637, indikator menghubungkan sebanyak 0,674. Untuk variabel memahami diri juga terdiri dari empat indikator yakni indikator menyadari sebanyak 0,417, indikator mengenali sebanyak 0,334, indikator merefleksikan 0,519, indikator menilai diri 0,549. Variabel membangun empati dan memahami diri nilai sig. (2-tailed)
dibawah 0,05 (p <0,05) sehingga dinyatakan valid.
3.7.2 Uji Reliabilitas
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2010: 173). Untuk melakukan uji realibilitas digunakan teknik pengujian untuk memeriksa internal consistensy yaitu dengan Alpha Cronbach. Untuk itu digunakan program SPSS 20 dengan tingkat kepercayaan 95%. Suatu konstrak dikatakan reliabel jika harga Alpha Cronbach > 0,60 Nunnally (dalam Ghozali, 2009: 46). Hasil perhitungan reliabilitas dihitung dengan menggunakan
IBM SPSS Statistic 20 for Windows untuk pengujian di SD Kanisius Demangan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6 Tabel Perhitungan Reliabilitas semua indikator
No. Variabel Indikator Cronbach Alpha Kualifikasi
1. Menjelaskan Menunjukkan 0,803 Reliabel
Tinggi Menjelaskan Memperkirakan Memberi contoh 2. Mengiterpretasi Menginterpretasi Mengritisi Memberi ilustrasi Menceritakan 3. Menerapkan Menemukan Memutuskan Membuat Menggunakan 4. Mengembangkan perspektif Mengkritisi
34
No Variabel Indikator Cronbach Alpha Kualifikasi
Memberi Argumen 0,803 Reliabel
tinggi Menganalisis
Membandingkan 5. Membangun
Empati
Mengambil peran sebagai Mempertimbangkan Membayangkan Menghubungkan 6. Memahami Diri Menyadari
Mengenali Merefleksikan Menilai diri