• Tidak ada hasil yang ditemukan

SPAP PSA NO.04

E. Teknik Analisis Data 1. Uji Kualitas Data

Ketepatan pengujian suatu hipotesa tentang hubungan variabel penelitian sangat tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut (Sigarimbun & Effendi, 1989 : 122). Dalam suatu penelitian diperoleh instrumen yang valid dan reliabel. Validitas menujukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Realibilitas adalah suatu nilai yang menujukkan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama (Husein Umar, 2003 : 113).

a. Validitas

Seperti yang telah diutarakan bahwa uji validitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Pengujian validitas tiap butir pertanyaan pada kuesioner digunakan analisis korelasi total (corrected item – total correlation), yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan total yang merupakan jumlah tiap butir dalam tabel.

ix

Setiap butir pertanyaan dapat dilihat dalam output spss (lampiran). Suatu instrumen penelitian dikatakan valid apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :

1). Bila r hitung > 0,300, maka dinyatakan valid 2). Bila r hitung < 0,300, maka dinyatakan tidak valid

b. Reliabilitas

Menghitung raliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Pada penelitian ini, reliabilitas diukur dengan menggunakan Cronbach Alpha. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach Alpha >0,6 (Nunnally dalam Nugroho, 2005:72).

Rumus varians: =

n : Jumlah sampel X : Nilai skor yang dipilih

Rumus Cronbach’s Alpha ( : Reliabilitas instrument

k : Banyak butir pertanyaan : Varians total

ix : Jumlah varians butir

3. Uji Normalitas dan Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Tujuan pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model regresi variabel independen dan variabel independen dan variabel dependen keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Modal regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan Normal P-Plot. Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal.

b. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (tidak terjadi multikolinearitas). Menurut Ghozali (2005:91), uji multikolienaritas dilihat dari nilai tolerance dan variance inflantion factor (VIF). Suatu model regresi yang bebas dari multikolinearitas adalah mempunyai nilai

ix

VIF lebih kecil dari 10 dan mempunyai nilai tolerance lebih besar dari 0,1.

2) Uji Autokolerasi

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t (sekarang) dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi autokorelasi. Uji autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin Watson (DW). Menurut Santoso (2001:216), regresi yang terjadi autikorelasi jika memiliki nilai DW antara -2 dan +2(-2<d<2), sedangkan untuk regresi yang terjadi autokorelasi positif jika memiliki nilai DW lebih rendah dari -2 dan regresi yang terjadi autokorelasi negatif jika memiliki nilai DW lebih besar dari +2.

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan Variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variable terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Jika grafik plot menujukkan suatu pola titik seperti titik yang bergelombang atau melebar kemudian mengemput,

ix

maka dapat disimpulkan bahwa terjadi homoskedastisitas (tidak terjadi heteroskedastisitas) (Ghozali, 2005:105).

4. Analisis Regresi Berganda

Dalam penelitian ini digunakan model analisis regresi berganda (multiple regression analysis). Model ini digunakan karena penulis ingin mengetahui tentang pengaruh variabel Audit fee (X1), Lamanya hubungan audit dan penugasan audit akuntan public (X2), Tekanan peran ( Role Stress) (X3) Pengaruh sosial dalam menyelesaikan tugas audit (X4) dan Audit Delay (X5) terhadap kualitas kinerja audit akuntan publik yaitu independensi (Y). dengan menggunakan rumus regresi:

Y = a + ß1X1 + ß2X2 + ß3X3 + ß4X4 + ß5X5 + e Dimana :

Y : Independensi

a : konstanta (harga Y bila X = 0)

b1-5 : koefisien regresi (menujukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan nilai variabel independen)

X1 : Audit fee

X2 : Lamanya hubungan audit dan penugasan audit akuntan publik X3 : Tekanan (konflik peran) dalam penugasan/ penyelesaian audit

X4 : Pengaruh sosial dalam menyelesaikan tugas audit X5 : Audit delay

ix e : error

5. Uji Hipotesis

a. Uji R dan R Square (R2)

Uji ini digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen (Nugraha, 2005:50) nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen mampu memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.

b. Uji Statistik F

Uji statisitk F dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005:84). Kriteria yang dipakai untuk membuat keputusan terhadap hasil uji hipotesis yang diuji adalah berdasarkan tingkat signifikansi sebesar 0,05 yang merupakan probabilitas kesalahan sebesar 5%. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1) Jika probabilitas > 0,05 dan nilai F < 4, maka Ha ditolak 2) Jika probabilitas < 0,05 dan nilai F > 4, maka Ha diterima Dimana, Ha : bk 0 semua variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

ix c. Uji Statistik t

Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara individu terhadap variable dependen (Ghozali, 2005:84). Kriteria yang dipakai untuk membuat keputusan terhadap hasil uji hipotesis yang diuji adalah berdasarkan tingkat signifikansi sebesar 0,05 yang mrnujukkan probabilitas kesalahan sebesar 5% dasar pengambilankeputusan adalah sebagai berikut:

1) Nilai Signifikansi > 0,05 dan nilai t < 2, maka Ha ditolak 2) Nilai Signifikansi < 0,05 dan nilai t > 2, maka Ha diterima Dimana, Ha : bi 0 variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

BAB IV

Dokumen terkait