• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. Desain Uji Coba

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan untuk mendapatkan produk LKPD berbasis model creative problem solving pada materi Tata cara penyelenggaraan jenazah, memenuhi kevalidan, dan keefektifan.

Langkah – langkah dalam menganalisis kriteria produk yang dikembangkan adlah sebagai berikut :

a. Analisis Kelayakan

Analisis kelayakan pada penelitian ini dapat dilakukan melalui angket yang diberikan kepada tiga validator, yaitu validator bahasa, validator desain, dan validator materi PAI dan Budi Pekerti. Angket tersebut berisi LKPD dengan komponen lembar kerja peserta didik.

1) Kelayakan Ahli Bahasa

Kelayakan dari ahli bahasa ini adalah penilaian yang dilakukan oleh ahli materi bahasa terhadap bahasa yang ada di dalam lembar kerja peserta didik yang dikembangkan yaitu materi tata cara penyelenggaraan jenazah. Penilaian yang diberikan ini mengenai penelitian soal yang meliputi ketepatan penggunaan bahasa serta ketepatan materi yang tertuang dalam lembar kerja peserta didik yang nantinya akan diisi oleh bapak Shidiq Ardianta, M.Pd dengan kriteria ahli bahwa beliau merupakan dosen bahasa Indonesia.

2) Kelayakan Ahli Desain

Kelayakan ahli desain ini merupakan penilain yang diberikan oleh ahli desain yang berkaitan dengan desain yang ditampilkan pada lembar kerja peserta didik berbasis model creative problem solving pada materi tata cara penyelenggaraan

jenazah. Penilaian yang diberikan ini meliputi tampilan tulisan, tampilan gambar, fungsi media LKPD, serta manfaat media.

Melalui penilaian ahli desain maka akan didapatkan hasil kevalidan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan akan diisi oleh ibu Masrurotullaily, M.Sc dengan kriteria ahli bahwa beliau merupakn dosen yang memiliki gelar Master of Science (MSc) adalah gelar S2 yang punya fokus khusus pada bidang studi yang terkait dengan Sains, Teknologi, Teknik dan Matematika dan sudah menerbitkan 2 artikel tentang desaign di google cendikiawan.

3) Kelayakan Ahli Materi PAI dan Budi Pekerti

Kelayakan ahli pendidikan PAI dan Budi Pekerti yaitu penilaian yang diberikan oleh ahli pendidikan PAI dan Budi Pekerti mengenai kesesuaian materi dengan silabus, kompetensi dasar, kompetensi inti, kebutuhan mengajar, indikator, serta tujuan pembelajaran. Selain itu juga dilihat melalui kemanfaatan materi bagi pengetahuan peserta didik, kemudahan dalam memahami materi, kebenaran substansi materi, dan tingkat kemampuan peserta didik yang nantinya akan diisi oleh bapak Dr. Moh Dasuki, M.Pd.I dengan kriteria ahli bahwa beliau merupakan dosen S2 Pendidikan Islam.

Untuk menghasilkan data yang akurat maka setiap instrumen harus memiliki skala. Ketiga nilai yang didapat masing-masing validator dihitung dengan menggunakan presentase klasial kevalidan.

Analisis kelayakan dilihat dari jumlah nilai yang diperoleh dari validator lalu dibagi dengan total nilai yang selanjutnya dikalikan 100%. Presentase ketuntasan klasikal dihitung mengguakan rumus berikut :

Nilai Presentase = T x 100%

n

Dengan :

P = Presentasi Klasial T = Nilai yang diperoleh N = Total nilai

Berikut kriteria kelayakan produk lembar kerja peserta didik (LKPD).32

32 Gahayu, Metode Penelitian Kesehatan,95.

Tabel 3. 1 Konversi Tingkat Kelayakan Produk

Skor Tingkat Kelayakan Kreterangan 85,01%-100% Sangat Layak Dapat digunakan

tanpa perbaikan

70.01%-85,00% Layak Dapat digunakan

namun perlu perbaikan kecil 50,01%-70,00% Kurang Layak Dapat digunakan

namun perlu perbaikan besar 0%-50,00% Sangat Kurang

Layak

Tidak dapat digunakan

Tabel diatas merupakan tabel presentase dari kelayakan produk lembar kerja peserta didik (LKPD).

b. Analisis Keefektifan

Keefektifan diperoleh dari hasil tes lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis creative problem solving pada materi tata cara penyelenggaraan jenazah yang dilakukan oleh peserta didik SMAN 2 Jember kelas XI. Analisis keefektifan dilihat dari tes yang telah didapat kemudian dianalisis dengan menghitung skor yang didapat peserta didik dari tes tersebut menggunakan pedoman penskoran tes hasil peserta didik. Dalam menentukan nilai akhir tes yang didapat dari skor yang diperoleh dibagi dengan skor maksimal lalu dikalikan 100%. Selanjutnya, menghitung banyaknya peserta didik yang lulus pada tes tersebut menggunakan Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM) yang telah ditetapkan.

Presentase ketuntasan klasikal dihitung menggunakan rumus berikut :

Nilai Presentase = T x 100%

n

Dengan :

P = Presentasi Klasial

T = Total peserta didik tuntas N = Jumlah peserta didik

Berikut kriteria keefektifan produk Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).33

Tabel 3. 2 Konversi Tingkat Keefektifan Produk

Skor Tingkat Validitas Kreterangan 85,01%-100% Sangat Efektif Dapat digunakan

tanpa perbaikan 70.01%-85,00% Efektif Dapat digunakan

namun perlu perbaikan kecil 50,01%-70,00% Kurang Efektif Dapat digunakan

namun perlu perbaikan besar 0%-50,00% Sangat Kurang

Efektif

Tidak dapat digunakan

Tabel diatas merupakan tabel presentase dari keefektifan produk lembar kerja peserta didik (LKPD).

33 Gahayu, Metode Penelitian Kesehatan,95.

62

Research and Development (R&D) merupakan jenis peneliian yang digunakan pada penelitian ini. Model pengembangan yang digunakan adalah ADDIE, yang terdiri dari 5 tahapan yaitu Analysis (analisis), Desaign (Desain/Perancangan), Development (Pengembangan), Implementasi (Implementasi), dan Evaluation (Evaluasi). Produk yang dikembnagan berupa LKPD bebrbasis Creative Problem Solving pada mata pelajaran PAI. Proses pengembangan produk LKPD melalui tahap ADDIE, yaitu :

1. Analysis (Analisis)

Tahapan pertama yaitu Analysis, pada tahapan ini peneliti melakukan analisis subjek penelitian yaitu SMAN 2 Jember, analisis yang dilakukan oleh peneliti yaitu analisis kebutuhan, analisis karakteristik peserta didik, dan analisis literatur.

a. Hasil Analisis Kebutuhan

Anaisis kebutuhan yang dilakukan yaitu mengumpulkan informasi tentang bahan ajar apa yang perlu dikembangkan, serta kurikulum, KI (Kompetensi Inti, dan KD (Kompetensi Dasar) yang dipakai di sekolah. Pengumpulan informasi ini dilakukan dengan wawancara terhadap guru PAI dan Budi Pekerti kelas XI.

Wawancara dilaksanakan pada tanggal 09 September 2022 dengan narasumber Bu Hikmah.

Berdasarkan wawancara yang diperoleh dari narasumber, bahwa di SMAN 2 Jember pada tahun pelajaran 2022/2023 mereka menggunakan kurikulum yang telah berlaku yakni K13. Begitu pula dengan Kompetensi Dasar (KD) maupun Kompetensi Inti (KI), mereka juga menggunakan apa yang telah dianjurkan oleh pemerintah.

Pada penerapan K13 yang ditekankan pada student centered, yang artinya kegiatan pembelajaran dipusatkan kepada peserta didik. Namun nyatanya hal tersebut sulit untuk dilakukan.

Hal tersebut dikarenakan berbagai macam faktor, di antaranya yaitu pemilihan bahan ajar yang kurang cocok dengan kondisi peserta didik. Selain itu dalam proses pembelajaran model yang digunakan adalah model pembelajaran ceramah atau konvensional.

Jadi bisa dikatakan cara belajar peserta didik masih cenderung mendengarkan apa yang dikatakan oleh guru, sehingga untuk dihadapkan kepada sebuah permasalahan peserta didik tidak dapat memecahkan atau mencari solusi dari permasalahan yang diberikan oleh guru.

Selain itu guru hanya menggunakan buku paket sebagai bahan ajar dalam pembelajaran, sedangakan dalam 1 kelas setiap bangku hanya memiliki 1 buku paket saja karena keterbatasan buku paket yang disediakan oleh perpustakaan sekolah, sehingga harus bergantian untuk membawa buku paket tersebut dan peserta didik

yang lain tidak bisa belajar mandiri di rumah. Hal ini yang mengakibatkan peserta didik sulit untuk memahami materi. Guru juga mengungkapkan bahwa minat peserta didik dalam belajar juga kurang sehingga saat diberikan pernyataan-pertanyaan mereka malas memikirkan solusi atau jawaban dari pertanyaan tersebut.34 b. Analisis Karakteristik Peserta Didik

Analisis karakteristik peserta didik meliputi kemampuan akademik, minat belajar, motivasi dan kemampuan pemecahan masalah serta kemampuan berpikir kreatif yang dimiliki peserta didik. Hasil analisis ini merupakan tahap yang digunakan peneliti untuk mengetahui karakteristik peserta didik yang menjadi dasar peneliti untuk menyusun bahan ajar yang dikembangkan. Bahan ajar yang sesuai dengan karakter peserta didik yang sesuai dengan karakteristik peserta didik sehingga dihasilkan LKPD pembelajaran PAI dan Budi Pekerti yang cocok untuk siswa kelas 11 di SMAN 2 Jember dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Hasil wawancara pada tanggal 06 september 2022 yang dilakukan dengan beberapa peserta didik mengatakan bahwa pembelajaran PAI dan Budi Pekerti adalah pelajaran yang tidak menarik karena menurut mereka pelajaran tersebut selain mempunyai banyak materi dan bersifat hafalan juga banyak

34 Nurul Hikmah,M.Pd, diwawancarai penulis, Jember 09 September 2022.

menyerap tenaga untuk berfikir serat mengingat namun tidak sesulit pelajaran yang lain. Media pembelajaran yang digunakan juga kurang bervariasi dan menarik karena hanya menggunakan media papan tulis dan media pembelajaran power point serta peserta didik juga kurang bersemangat untuk belajar sehingga peserta didik merasa bosan saat pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat dilihat oleh peneliti pada saat proses pembelajaran berlangsung tidak semua peserta didik fokus terhadap materi yang disampaikan oleh guru, banyak di antaranya peserta didik yang mengantuk, mengobrol dengan teman, dan banyak dari mereka yang sering izin keluar masuk ruangan saat proses pembelajaran berlangsung.

Dari pemaparan di atas penulis mencoba menawarkan alternatif dan solusi untuk menanggulangi masalah motivasi peserta didik, kemampuan pemecahan masalah dan berpikir kreatif serta keterbatasan sumber belajar peserta didik yaitu dengan mengembangakan LKPD berbasis model Creative Problem Solving (CPS). Dengan menggunakan LKPD sebagai bahan ajar dapat membantu pembelajaran dalam rangka mengembangakan kreativitas peserta didik melalui aktivitas aktivitasnya.

Dengan LKPD ini peserta didik dapat termotivasi dalam belajar karena di dalam LKPD disediakan materi yang tertstruktur, ringkasan, dan tugas yang berkaitan dengan materi. LKPD yang

penulis kembangkan adalah LKPD berbasis model creative problem solving (CPS) yang berpenampilan menarik karena dapat dikombinasikan dengan warna serta gambar yang dapat memotivasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.

Dengan mengembangkan LKPD berbasis model Creative Problem Slving (CPS) ini diharapkan peserta didik lebih aktif dalam belajar dan dapat berfikir kreatif serta memilki kemampuan pemecahan masalh apabila dihadapkan kepada suatu permasalahan yang diajukan guru dalam proses pembelajaran. Selain itu dengan adanya LKPD berbasis creative problem solving (CPS) ini diharapkan peserta didik dapat menguasai materi pembelajaran sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.

Model pembelajaran creative problem solving (CPS) ini memiliki beberapa kelebihan yaitu ;(1) melatih peserta didik untuk mendesain suatu penemuan, (2) berpikir kreatif, (3) memecahkan masalah yang dihadapi dengan realistis, (4) mengindentifikasi dan melakukan penyelidikan, (5) menafsirkan dan mengavaluasi hasil dari pengamatan, (6) merangsang perkembangan berpikir peserta didik untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat, dan (7) dapat membuat pendidikan sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.

c. Analisis Literatur LKPD

Adapun literatur yang berhubungan dengan pengembangan LKPD berbasis creative problem solving (CPS) dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 4. 1 Literatur LKPD

No Judul Penulis

1 Lembar kerja peserta didik (LKPD)

a. Prastowo,A. (2012) b.

Anggraini,W.,Anwar,Y.,&

Madang.(2026) c. Nindi, (2018) 2 Creative problem solving a. Shoimin. (2014)

b. Budiyanto. (Budiyanto) 3 Pengembangan lembar

kerja peserta didik berbasis creative problem solving (CPS)

b. Siregar & Masril. (2018) c. Yeni & Djamas. (2018)

Tabel di atas merupakan tabel yang berisi tentang literatur yang berhubungan dengan pengembangan LKPD, creative problem solving serta LKPD berbasis creative problem solving.

Berdasarkan analisis dari bab II, bahwa diketahui manfaat menggunakan bahan ajar LKPD dalam proses pembelajaran dapat membuat peserta didik lebih aktif dalam menemukan dan mengubah suatu informasi yang diperoleh, sehingga terbentuk pengetahuan sesuai tuntutan Kurikulum 2013. Kelebihan dari LKPD berbasis CPS yaitu dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif dan membantu peserta didik agar lebih menguasai materi yang dipelajari.

2. Desaign (Desain)

LKPD berbasis creative problem solving (CPS) dirancang dan dikembangkan untuk kelas XI semester 1 pada materi Tata cara penyelenggaraan jenazah. Kompetensi Dasar dan Indikator pada tabel , berkut ini :

Tabel 4. 2 KI dan KD

Kompetensi Dasar Indikator

1.7 Menerapkan

penyelenggaraan jenazah sesuai dengan ketentuan islam

1.7.1 Mampu menyebutkan langkah-langkah pengurusan jenazah dengan benar

1.7.2 Mampu menyampaikan dasar hukum mengenai pengurusan jenazah

1.7.3 Mampu menunjukkan sikap tanggung jawab dan kerja sama dalam penyelenggaraan jenazah di masyarakat

1.7.4 Mampu menganalisis pelaksanaan penyelenggaraan jenazah.

Tabel di atas berisi tentang kompetensi dasar dan indikator dari materi tata cara penyelenggaraan jenazah.

a. Penyusunan Desain LKPD

Rancangan penelitian pengembangan desain LKPD berbasis creative problem solving materi tata cara penyelenggaraan jenazah kelas 11 dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1) Menentukan Judul LKPD

Berdasarkan hasil pada pengamatan tahap pertama yaitu analisis, maka diputuskan cover yang sesuai dengan hasil analisis yaitu :

Gambar 4. 1 Judul LKPD

Gambar di atas adalah desain cover dari LKPD 2) Perumusan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, maka Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang tepat adalah sebagai berikut.

Gambar4. 2 KI, KD dan Tujuan

Gambar di atas adalah desain KI, KD dan tujuan pembelajaran dalam LKPD.

3) Penyusunan Topik Materi

Dalam LKPD yang dikembangkan, topik materi disusun sesuai dengan urutan dari materi tata cara penyelenggaraan jenazah yaitu dimulai dari dengan memandikan, mengkafani, mennyolatkan dan menguburkan.

4) Menentukan Bentuk Evaluasi

Bentuk evaluasi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi tata cara penyelenggaraan jenazah. Bentuk evaluasi dalam LKPD yang dikembangkan akan berbentuk uji kompetensi yang akan muncul disetiap materi tata cara penyelenggaraan jenazah.

b. Penyusunan Desaim Instrumen

Penyusunan desain instrumen bertujuan untuk menilai kevalidan dan kepraktisan produk yang dikembangkan yaitu LKPD. Instrumen penilaian LKPD berupa Lembar Validasi Ahli Bahasa, Lembar Validasi Ahli Desain, dan Lembar Validasi Ahli Pendidikan Agama Islam.

1) Lembar validasi Ahli Bahasa

Lembar validasi ahli bahasa ini bertujuan untuk memberikan validasi terkait dengan bahasa yang ada di dalam LKPD. Setelah menyusun desain instrumen penilaian, selanjutnya akan diisi oleh dosen ahli yang telah mumpuni. Lembar validasi ahli bahasa dapat dilihat pada lampiran.

2) Lembar Validasi Ahli Desain

Lembar validasi ahli desain ini bertujuan untuk memberikan validasi terkait desain yang ada di dalam LKPD. Setelah menyusun desain instrument penilaian,

selanjutnya akan diisi oleh dosen ahli yang telah mumpuni. Lembar validasi ahli desain dapat dilihat pada lampiran.

3) Lembar Validasi Ahli Pendidikan Agama Islam

Lembar validasi ahli pendidikan agama islam ini bertujuan untuk memberikan validasi terkait desain yang ada di dalam LKPD. Setelah menyusun desain instrumen penilaian, selanjutnya akan diisi oleh dosen ahli yang telah mumpuni. Lembar validasi ahli pedidikan agama islam dapat dilihat pada lampiran.

3. Development (Pengembangan)

Tahap selanjutnya yaitu Development (Pengembangan), tahap ini merupakan tahap realisasi produk, akan dikembangkan LKPD Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti berbasis Creative Problem Solving pada materi tata cara penyelenggaraan jenazah untuk siswa kelas 11 dan instrumen penelitian. Berikut hasil tahap pengembangan :

a. Pengembangan LKPD

Dalam perancangan ini, dilakukan setelah melakukan analisikarakteristik peserta didik, bahwa diketahui peserta didik cenderung kurang semangat serta jenuh ketika proses belajar mengajar berlangsung. Maka dari itu, perancang LKPD dilakukan semenarik mungkin untuk mengatasi permasalahan

yag ada. Dalam perancangan ini terdapat 3 bagian, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.

1) Bagian Awal LKPD a) Cover (Sampul)

Pada bagian cover memuat judul bahan ajar yaitu LKPD berbasis Creative Problem Solving, Lembar Kerja Peserta Didik untuk kelas 11 Semester Ganjil.

Desain warna pada cover dibuat full colour dengan menampilkan gambar jenazah yang sedang di gotong dalam keranda.

Gambar 4. 3 Cover LKPD

Gambar di atas adalah cover dari LKPD berbasis creative probem solving

b) Daftar Isi

Daftar isi berisikan tentang bagianbagian yang terdapat pada LKPD yang dihasilkan. Tujuan di berikutnya daftar isi yaitu agar memudahkan pengguna LKPD dalam menggunakanya serta membantu untuk mencari bagian-bagian LKPD yang diinginkan berdasarkan nama dan halaman.

Gambar 4. 4 Daftar isi

Gambar diatas adalah gambar daftar isi dari LKPD

c) Petunjuk Penggunaan LKPD berbasis CPS

Petunjuk penggunaan ini diperuntukkan untuk guru dan peserta didik, agar supaya mengerti bagaimana penggunaan LKPD berbasis CPS.

Gambar 4. 5 Penggunaan LKPD

Gambar di atas adalah gambar petunjuk penggunaan LKPD

a) Peta Konsep

Peta konsep berisikan tentang materi yang ada di dalam LKPD. Pemberian peta konsep

bertujuan untuk memudahkan dalam mengetahui materi yang akan dipelajari.

Gambar 4. 6 Peta Konsep

Gambar di atas adalah gambar peta konsep dari LKPD

b) KD, Indikator dan Tujuan Pembelajaran

Pada bagian ini terdapat KD, Indikator dan tujuan pembelajaran yang sudah disesuaikan dengan silabus yang sudah dianalisis sebelumnya.

Gambar 4. 7 KI, KD dan Tujuan pembelajaran

Gambar di atas adalah gambar KI, KD dan Tujuan pembelajaran

2) Bagian Inti a) Materi Ajar

Gambar 4. 8 Materi Ajar

Gambar di atas adalah gambar materi ajar yang terdapat dalam LKPD berbasis creative problem solving di mana pada bagian ini peserta didik diharapkan dapat membaca surah Al – Imran ayat 185 dan Al – Jumu‟ah ayat 8 yang berhubungan dengan materi tata cara penyelenggaraan jenazah.

Gambar 4. 9 Pengurusan Jenazah

Gambar di atas adalah gambar dari tata cara penyelenggaraan jenazah yang terdapat dalam LKPD berbasis creative problem solving, yaitu yang pertama jenazah dimandikan, lalu dikafani, disalati dan yang terakhir dikuburkan. Selain itu terdapat pengertian dari ta‟ziyah dan ziarah.

Gambar 4. 10 Memandikan jenazah

Gambar di atas adalah gambar dari tata cara memandikan jenazah yang terdapat dalam LKPD berbasis creative problem solving, di mana nanti diharapkan peserta didik dapat memahami dan mempraktikannya.

Gambar 4. 11 Mengafani jenazah

Gambar di atas adalah gambar dari tata cara mengafani jenazah yang terdapat dalam LKPD berbasis creative problem solving, di mana nanti diharapkan peserta didik dapat memahami dan mempraktikannya.

Gambar 4. 12 Menyalatkan jenazah

Gambar di atas adalah gambar dari tata cara menyalatkan jenazah yang terdapat dalam LKPD berbasis creative problem solving, di mana nanti diharapkan peserta didik dapat memahami dan mempraktikannya.

Gambar 4. 13 Menguburkan jenazah

Gambar di atas adalah gambar dari tata cara menguburkan jenazah yang terdapat dalam LKPD berbasis creative problem solving, di mana nanti diharapkan peserta didik dapat memahami dan mempraktikannya.

b) Lembar Kerja Peserta Didik berbasis CPS

Lembar Kerja Peserta Didik berbasis CPS terdiri dari 4 tahapan yaitu :

1) Klarifikasi masalah

Klarifikasi masalah meliputi pemberian sebuah permasalahan atau dengan menampilkan sebuah gambar

yang di mana nantinya akan dianalisis oleh peserta didik dengan tujuan agar peserta didik mengetahui bentuk penyelesaian seperti apa yang cocok untuk menyelesaikan permasalahan atau gambar yang diajukan oleh guru. Dalam tahap klarifikasi masalah ini, penulis menyajikan instruksi guru yang terdiri dari beberapa point, di mana dengan adanya instruksi guru bertujuan agar mempermudah peserta didik dalam memahami lembar kerja berbasis creative problem solving (CPS) yang akan mereka kerjakan.

Pada tahapan klarifikasi masalah ini penulis menyajikan sebuah gambar dan lembar jawaban yang nantinya dapat diisi oleh peserta didik setelah mereka memahami gambar yang telah disajikan pada lembar kerja berbasis creative problem solving (CPS).

Gambar 4. 14 Klasifikasi masalah

Gambar di atas adalah gambar klasifikasi masalah yang terdapat dalam LKD berbasis creative problem solving.

2) Pengungkapan pendapat

Pada tahapan ini peserta didik dibebaskan untuk mengungkapakan pendapatnya tentang berbagai macam strategi penyelesaian masalah. Didalam tahapan pengungkapan pendapat ini, penulis menyajikan instruksi dari guru yang bertujuan agar peserta didik mudah memahami lembar kerja berbasis creative problem solving yang akan mereka kerjaan.

Pada tahapan pengungkapan pendapat ini guru menyajikan beberapa pertanyaan dan juga

menyediakan lembar jawaban yang akan diisi oleh peserta didik secara pibadi.

Gambar 4. 15 Pengungkapan pendapat

Gambar di atas adalah gambar dari lembar pengungkapan pendapat yang terdapat dalam LKPD berbasis creative problem solving. Di mana nanti peserta didik menuliskan pendapatnya terhadap strategi penyelesaian masalah yang ada.

3) Evaluasi dan pemilihan

Pada tahap evaluasi dan pemilihan adalah dimana setiap kelompok mendiskusikan pendapat - pendapat atau strategi - strategi mana yang cocok untuk menyelesaikan masalah. Jadi setelah peserta didik mengungkapkan pendapat pribadi mereka pada tahap

pengungkapan pendapat, pendapat mereka tadi akan diskusikan pada tahap evaluasi dan pemilihan.

Dimana pada tahap ini peserta didik diminta untuk aktif dalam hal mengeluarkan pendapat mereka seperti yang sudah diinstruksikan pada lembar kerja yaitu peserta didik mendiskusikan pendapat yang telah dikemukakan di lembar jawaban yang sudah disediakan, lalu setelah mendapatkan solusi terbaik, hasil diskusi tersebut ditulis pada lembar jawaban yang disediakan.

Berikut adalah gambar lembar jawaban evaluasi dan pemilihan yang terdapat dalam LKPD.

Gambar 4. 16 Evaluasi dan pemilihan

Gambar di atas adalah gambar dari lembar evaluasi dan pemilihan yang terdapat dalam LKPD berbasis creative problem solving. Dimana nanti peserta didik menuliskan pendapatnya yang sudah didiskusikan bersama kelompok.

4) Implementasi

Tahap ini peserta didik menentukan strategi/ide mana yang dapat diambil untuk menyelesaikan masalah yang sudah didiskusikan bersama anggota kelompok.

Kemudian menerapkanya sampai menemukan penyelesaian dari masalah tersebut, dan setiap kelompok mempresentasikan hasil pendapat mereka kedepan kelas.

Gambar 4. 17 Implementasi

Gambar di atas adalah gambar dari lembar implementasi yang terdapat dalam LKPD berbasis creative problem solving.

5) Evaluasi

Sebelum direvisi pada validator, penulis menggunakan soal objektif pada evaluasi yang terdapat dalam LKPD yang dikembangkan, dengan soal essay dikarekan menyesuaikan soal dengan model yang penulis gunakan LKPD yaitu berbasis model Creative problem solving (CPS). Dengan menggunakan soal esai akan lebih mudah untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah yang dimiliki peserta didik karena model yang digunakan adalah model yang berbasis pemecahan masalah. Pada evaluasi ini terdapat 5 soal yang digunakan.

Gambar 4. 18 Evaluasi

Gambar di atas adalah gambar dari evaluasi yang terdapat dalam LKPD berbasis creative problem solving.

6) Daftar Pustaka

Setelah di uji kelayakan oleh validator, validator menyarankan untuk menambah referensi yang digunakan pada LKPD yang dikembangkan, karena semakin banyak referensi maka akan lebih baik produk yang kita kembangkan.

Gambar 4. 19 Daftar pustaka

Gambar di atas adalah gambar dari daftar pustaka yang terdapat dalam LKPD berbasis creative problem solving.

b. Pengembangan Instrumen Penelitian 1) Lembar kelayakan untuk Ahli Bahasa

Lembar kelayakan untuk ahli bahasa ini terdiri dari 8 pertanyaan yang telah diseujui oleh dosen pembimbing. Berikut rincian pernyataan lembar kelayakan pada LKPD untuk nantinya akan diisi oleh dosen ahli bahasa :

Tabel 4. 3 Pernyataan Kelayakan Bahasa

No Pernyataan

1 Ketepatan struktur kalimat 2 Keefektifitasan kalimat 3 Kebakuan kalimat

4 Pemahaman terhadap pesan atau informasi 5 Kemampuan memotivasi peserta didik

6 Kemampuan dengan tingkat emosional peserta didik 7 Ketepatan dalam bahasa

8 Ketepatan ejaan

Jumlah : 8 pernyataan

Tabel di atas adalah tabel pernyataan dari kelayakan ahli bahasa.

Lembar kelayakan ahli bahasa yang diisi oleh dosen yang mumpuni dapat dilihat pada lampiran.

2) Lembar kelayakan untuk Ahli Desain

Lembar kelayakan desain ini terdiri pertanyaan yang telah diseujui oleh dosen pembimbing. Berikut rincan pernyataan lembar kelayakan pada LKPD untuk nantinya akan diisi oleh dosen ahli desain :

Tabel 4. 4 Pernyataan Kelayakan Desain

No Pernyataan

1 Keharmonisan tata letak 2 Keharmonisan warna 3 Keterbacaan kalimat 4 Variasi penggunaan huruf 5 Ilustrasi mengambarkan materi

Dokumen terkait