• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis deskriptif dan analisis statistik data hasil penelitian. Berikut ini akan dijelaskan tentang teknik analisis data.

3.7.1 Analisis Deskriptif Data

Deskripsi data merupakan gambaran umum penyebaran data hasil penelitian yang diperoleh, sehingga mudah dipahami. Deskripsi data tersebut meliputi jumlah siswa, rata-rata skor, median, skor minimal, skor maksimal, rentang, varians, dan standar deviasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011: 23), “data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka”. Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa data hasil tes awal, dan hasil tes akhir IPS di kedua kelas, yakni kelas eksperimen dan kontrol.

3.7.2 Analisis Statistik Data

Sugiyono (2013: 199) mengemukakan “teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data penelitian, yaitu statistik deskriptif dan

inferensial”.Dalam penelitian ini menggunakan statistik inferensial, karena penelitian yang diterapkan pada sampel akan diberlakukan pada populasi.

Statistik inferensial dibagi menjadi dua macam, yakni statistik parameteris dan nonparametris. Sebelum menentukan uji statistik inferensial, peneliti terlebih dahulu melakukan uji prasyarat analisis berupa uji normalitas dan homogenitas. Penjelasan mengenai uji normalitas, homogenitas, dan analisis akhir yaitu sebagai berikut:

3.7.2.1Uji Normalitas

Pengujian normalitas bertujuan untuk mengetahui jenis statistik yang akan digunakan. Jika persebarannya merata, maka data tersebut berdistribusi normal dan analisis pengujian menggunakan statistik parametris dengan uji t dua sampel tidak berkorelasi. Jika data berdistribusi tidak normal, maka pengujian analisisnya menggunakan rumus U Mann Whitney. Uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan uji Lilliefors pada kolom Kolmogorov-Smirnov dengan kriteria pengambilan keputusan dan penarikan simpulan diambil pada taraf signifikansi 5%. Apabila nilainya ≥0,05, maka distribusi data dinyatakan normal, namun apabila nilainya ≤0,05, maka diinterpretasikan sebagai tidak normal (Priyatno, 2010: 71). Dalam penelitian ini, penghitungan uji normalitas data menggunakan program SPSS versi 20.

3.7.2.2Uji Homogenitas

Priyatno (2010: 35) menjelaskan bahwa, sebelum dilakukan uji hipotesis dengan uji t, harus dilakukan uji homogenitas. Pada dasarnya uji homogenitas dilakukan untuk menyelidiki terpenuhi tidaknya sifat homogen pada variasi

antarkelompok. Lebih lanjut, Priyatno (2010: 76) mengemukakan bahwa “uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varians populasi data adalah sama atau tidak”. Uji homogenitas yang peneliti gunakan yaitu dengan metode independent samples t test dengan pengambilan keputusan dan penarikan simpulan diambil pada taraf signifikansi 5%.Apabila signifikansinya lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variansnya sama (homogen), namun apabila signifikansinya kurang dari 0,05 maka variannyaberbeda (tidak homogen)(Priyatno 2010: 35). Nilai homogenitas ditunjukkan melalui penghitungan dengan taraf kesalahan 5%. Jika nilai signifikansilebih besar dari 0,05, maka datanya homogen. Pengujian homogenitas dilakukan dengan program SPSS versi 20.

3.7.2.3Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis)

Analisis akhir ini dilaksanakan saat semua data di lapangan telah terkumpul. Analisis akhir yang dilakukan yaitu analisis hasil belajar yang diuji secara empiris dan statistik. Pada analisis akhir secara statistik, jika pengujian normalitas menyatakan data berdistribusi normal, maka analisis hasil belajar menggunakan statistik parametris menerapkan rumus independent samples t-test yang penghitungannya dapat dilakukan dengan program SPSS versi 20. Rumus tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Keterangan: n1 dan n2 = jumlah sampel

= rata – rata kelas eksperimen = rata – rata kelas kontrol

S1 = standar deviasi kelas eksperimen S2 = standar deviasi kelas kontrol

= varians kelas eksperimen = varians kelas kontrol (Sugiyono, 2011: 122).

Pengujian hipotesis dibantu dengan SPSS versi 20, dengan menggunakan menu Analyze – Compare Means – Independent Samples T Test. Untuk mengetahui apakah Ho diterima atau ditolak, yaitu dengan melihat nilai t dalam kolom T-Test for Equality of Means. Nilai thitungdibandingkan dengan nilai ttabel.

Jika didapatkan nilaithitunglebih besar daripada ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak. Pengambilan keputusan bisa juga dilihat dari nilai signifikansinya. Jika nilai signifikansinya lebih dari 0,05, maka Ho diterima, sedangkan jika nilai signifikansinya kurang dari 0,05 maka Ho ditolak (Priyatno, 2010: 36). Ketentuan tersebut digunakan untuk menguji hipotesis dengan uji dua pihak (two tailed).

Apabila pengujian normalitas menyatakan data berdistribusi tidak normal, maka analisis akhirnya menggunakan statistik nonparametris.Untuk pengujian hipotesis menggunakan U Mann Whitney, menu yang dipilih yaitu Analyze – Nonparametrics Tests – 2 Independent Samples. Untuk mengetahui apakah Ho diterima atau ditolak yaitu dengan melihat nilai pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed).Ketentuan dalam uji U Mann Whitney yaitu apabila Uhitung kurang dari

Utabel atau nilai signifikansi kurang dari 0,05, maka Ho ditolak. Sebaliknya, apabila Uhitung lebih dari atau sama dengan Utabel atau nilai signifikansi lebih dari atau sama dengan 0,05, maka Ho diterima.

Menurut Sugiyono (2013: 118), analisis akhir secara empiris menggunakan rumus:

Dimana: O1 = rata-rata nilai hasil tes awal kelas eksperimen

O2 = rata-rata nilai hasil tes awal kelas kontrol O3 = rata-rata nilai hasil tes akhir kelas eksperimen O4 = rata-rata nilai hasil tes akhir kelas kontrol

Sementara itu, analisis statistik untuk uji keefektifan (hipotesis 2) menggunakan uji pihak kanan (Sugiyono, 2013: 219). Untuk melakukan uji pihak kanan, harus mencari thitung terlebih dulu, kemudian dibandingkan dengan ttabel. Jika menggunakan SPSS, maka menggunakan pengujian one sample t test. Langkah-langkahnya yaitu Analyze-Compare Means- One Sample t Test. Berdasarkan pengujian menggunakan uji t ini akan diketahui perbedaan rata-rata nilai sampel di kelas eksperimen yang dibandingkan dengan rata-rata nilai sampel di kelas kontrol. Dengan pengambilan keputusan jika –ttabel ≤thitung ≤ttabel, maka Ho diterima, artinya hasil belajar IPS siswa kelas eksperimen tidak lebih baik daripada kelas kontrol. Jika-thitung< –ttabel dan thitung> ttabel, makaHo ditolak, artinya hasil belajar IPS materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan pada siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.

 

BAB 4

Dokumen terkait