BAB III METODE PENELITIAN
E. TEKNIK ANALISIS DATA
1. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis
Menganalisis kemampuan berpikir kritis siswa dengan observasi dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif yakni berupa persentase dari hasil observasi yang dideskripsikan dengan kata-kata. Ketika melakukan observasi digunakan panduan sebagai alat untuk mempermudah menilai siswa secara klasikal baik pada siklus I maupun siklus II. Penilaian oleh observer dilakukan berdasarkan aspek-aspek yang telah disusun. Aspek- aspek penilaian tersebut terdiri dari aspek akurasi dan kelayakan informasi serta alur penalaran. Setiap aspek penilaian dijabarkan menjadi beberapa indikator yang harus tampak dalam kriteria penilaian. Adapun aspek beserta indikator tersebut dapat diamati pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Indikator Observasi Kemampuan Berpikir Kritis
No. Aspek Indikator
1. Akurasi dan Kelayakan Informasi
a. Relevansi dengan kasus yang disajikan
b. Kelengkapan informasi yang diperoleh untuk mendukung pemecahan masalah dalam sebuah kasus
c. Informasi yang diperoleh jelas sehingga bisa dipahami
d. Informasi yang diperoleh berdasarkan fakta atau bukti- bukti yang sudah ada sebelumnya
2. Alur Penalaran a. Mampu menunjukan
pemahaman yang mendalam terhadap topik yakni dengan menggali ide-ide permasalahan dalam sebuah kasus
b. Mampu merumuskan beberapa masalah dan mengaitkannya dengan tujuan pembelajaran
c. Mampu mengaitkan beberapa informasi yang diperoleh dengan permasalahan yang terdapat pada kasus
d. Mampu merumuskan beberapa alternatif untuk memecahkan masalah secara logis
e. Mampu menyampaikan argumen kepada orang lain sesuai dengan informasi yang relevan
Ketika menilai kemampuan berpikir kritis siswa melalui observasi digunakan sebuah lembar observasi. Lembar observasi yang akan digunakan untuk melihat dan menilai kemampuan berpikir kritis siswa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Lembar Observasi Berpikir Kritis N
o.
Aspek Yang Diamati Skor 1. Akurasi dan Kelayakan Informasi :
a. Relevansi dengan kasus yang disajikan
1 2 3 4 5
b. Kelengkapan informasi untuk mendukung pemecahan masalah dalam sebuah kasus
1 2 3 4 5
c. Informasi yang diperoleh jelas sehingga bisa dipahami
1 2 3 4 5
d. Informasi yang diperoleh berdasarkan fakta sebenarnya
1 2 3 4 5
2. Alur Penalaran :
a. Mampu menunjukan
pemahaman yang mendalam terhadap topik
1 2 3 4 5
b. Mampu merumuskan beberapa masalah dan mengaitkannya dengan tujuan pembelajaran
1 2 3 4 5
c. Mampu mengaitkan beberapa informasi yang diperoleh
dengan permasalahan yang terdapat pada kasus
d. Mampu merumuskan beberapa alternatif untuk memecahkan masalah secara logis
1 2 3 4 5
e. Mampu menyampaikan argumen kepada orang lain sesuai dengan informasi yang relevan
1 2 3 4 5
Penilaian dengan menggunakan lembar observasi harus dilakukan berdasarkan beberapa kriteria penilaian. Adapun kriteria yang digunakan untuk menilai kemampuan berpikir kritis siswa secara klasikal melalui observasi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Rubrik Penilaian Lembar Berpikir Kritis No. Indikator yang Diamati Kriteria
1. Akurasi dan kelayakan informasi
a. Relevansi dengan kasus atau permasalahan yang disajikan
Ada keterkaitan antara informasi yang diperoleh dengan permasalahan atau kasus yang terjadi
Informasi yang diperoleh bisa
membantu menjawab
permasalahan
Informasi yang diperoleh berisikan penjelasan yang tidak mengandung unsur keragu- raguan
Informasi tersebut bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan
b. Kelengkapan informasi yang diperoleh
Informasi tersebut berisi penjelasan yang luas
Informasi tersebut bisa diterima untuk menentukan sebuah keputusan
maanfaat dan sesuai dengan kebutuhan
Informasi tersebut tidak menghilangkan aspek-aspek penting dari kejadian yang merupakan dasar masalah yang diukur
c. Informasi yang diperoleh jelas
Informasi tersebut bisa dipahami
Informasi tersebut tidak menimbulkan pertanyaan baru Berisikan penjelasan yang
mendetail
Berisikan penjelasan yang tidak bertele-tele
d. Informasi yang diperoleh
berdasarkan fakta sebenarnya
Didukung oleh bukti-bukti yang ada
Bukti dalam informasi tersebut bisa mendukung untuk menemukan solusi pada suatu masalah
Bukti yang dimiliki bisa diuji kebenarannya
Informasi tersebut bersifat logis 2. Alur penalaran a. Mampu menunjukan pemahaman yang mendalam terhadap topik
Dapat menggali ide-ide permasalahan dalam kasus yang disajikan
Dapat merumuskan ide-ide permasalahan yang sudah ditemukan dan dapat merumuskan hipotetis
Dapat merumuskan ide-ide penyelesaian permasalahan dengan tepat
Dapat menemukan informasi dan mengaitkannya dengan topic b. Mampu merumuskan beberapa masalah dan mengaitkannya
Memahami sungguh isi dari kasus yang disajikan
Memiliki kepekaan terhadap kasus yang disajikan
dengan tujuan pembelajaran
masalah yang terdapat pada kasus
Dapat mengurutkan
permasalahan dari yang sederhana hingga kompleks c. Mampu mengaitkan beberapa informasi yang diperoleh dengan permasalahan yang terdapat pada kasus
Dapat mengemukakan
pendapat secara logis dan bisa diterima
Memiliki pemahaman mendalam terhadap informasi dan permasalahan
Memiliki kemampuan menganalisis yang baik
Memiliki kesesuaian antara
informasi dengan
permasalahan atau kasus d. Mampu merumuskan beberapa alternatif untuk memecahkan masalah secara logis
Solusi yang disampaikan tepat untuk menyelesaikan masalah Memiliki cara mengevaluasi
yang tepat pada tiap alternatif yang disampaikan
Alternatif yang di sampaikan sesuai dan tepat untuk membantu mengatasi permasalahan
Dapat menghubungkan alternatif dengan masalah yang terjadi
e. Mampu
menyampaikan argumen kepada orang lain sesuai dengan informasi yang relevan
Dapat memaparkan
pendapatnya dengan singkat dan jelas
Memiliki pemahaman yang baik dan mendalam terhadap informasi yang diperoleh Memiliki kemampuan
menganalisis yang baik terhadap informasi yang diperoleh
Dapat memaparkan
pendapatnya dengan menggunakan bahasa sendiri
Untuk menghitung persentase skor kemampuan berpikir kritis dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah digunakan rumus:
∑
Keterangan:
P : Persentase skor kemampuan berpikir kritis
∑X : Jumlah skor yang diperoleh siswa dalam kelompok N : Skor maksimal
Sedangkan untuk menghitung persentase kemampuan berpikir kritis siswa secara klasikal menggunakan rumus:
Berpikir kritis =
Adapun penentuan kriteria tersebut dilihat dari hasil persentase yang diperoleh siswa secara klasikal
Tabel 3.4 Kriteria Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Secara Klasikal
2. Analisis Hasil Belajar
Pada penelitian ini, penilaian hasil belajar dilakukan secara individu dan klasikal yang terfokus pada ranah kognitif dan psikomotorik pada siklus I maupun siklus II . Oleh sebab itu digunakan soal evaluasi dan
Interval Nilai Kategori 80% - 100% Sangat kritis
65% - 79% Kritis
50% - 64% Cukup kritis
35% - 49% Kurang kritis 20% - 34% Sangat kurang kritis
lembar observasi psikomotorik untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan analisis kuantitatif dan kualitatif.
a. Hasil belajar kognitif
Dalam penelitian ini, penilaian hasil belajar kognitif siswa mencakup dua aspek yakni menjelaskan dan menganalisis. Analisis data hasil belajar kognitif siswa dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil belajar kognitif berupa jawaban analisis siswa terhadap soal yang diberikan. Untuk menghitung skor hasil belajar kognitif siswa secara individu digunakan rumus:
X=
Keterangan:
X : Skor yang diperoleh siswa secara individu
Untuk mengetahui ketuntasan klasikal dapat menggunakan rumus:
Ketuntasan klasikal=∑
∑
Setelah penghitungan skor hasil belajar siswa secara individu, kemudian dihitung skor rata-rata. Untuk menghitung skor rata-rata dapat digunakan rumus:
Skor rata-rata= ∑
Hasil belajar setiap siklus diperoleh dari evaluasi setiap pertemuan, sehingga hasil belajar setiap siklus final dihitung rata-rata dari hasil pertemuan 1 dan 2 atau pertemuan 3 dan 4.
Untuk menentukan kategori tingkat ketuntusan hasil belajar siswa secara klasikal berdasarkan skala 1-5. Kriteria tersebut dapat dilihat pada tabel 3.5
Tabel 3.5 Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar kognitif Siswa Secara Klasikal
b. Hasil belajar psikomotorik
Pada penelitian ini, hasil belajar psikomotorik siswa mencakup aspek keaktifan dalam melakukan diskusi kelompok serta aspek kemampuan memberi pendapat untuk pemecahan masalah dan aktif dalam diskusi maupun persentasi. Lembar observasi psikomotorik ini terdiri dari daftar pernyataan. Penilaian pada setiap pernyataannya disesuaikan dengan rubrik penilaian.
Tabel 3.6 Rubrik Penilaian Lembar Observasi Psikomotorik Siswa No. Indikator yang Diamati Kriteria
1. Keaktifan dalam berdiskusi kelompok
a. Siswa aktif dalam mencari informasi yang sesuai dengan
Siswa menggali informasi dari berbagai sumber
Siswa menggali informasi Interval Nilai Kategori
84% - 100% Sangat tinggi
63% - 83% Tinggi
42% - 62% Cukup tinggi
21% - 41% Kurang tinggi
topik diskusi berdasarkan pendapat anggota kelompok
Siswa saling berdiskusi membahas informasi yang sesuai dengan topik
Siswa terlihat tidak diam saja ketika diskusi
b. Siswa bersemangat saat diskusi membahas topic
Siswa terlihat tidak bermain- main saat diskusi
Siswa terlihat serius ketika diskusi membahas topik Siswa terlihat bergairah
ketika diskusi kelompok berlangsung
Siswa terlihat tidak mengantuk saat diskusi kelompok berlangsung c. Siswa antusias
dalam
menyampaikan pendapat tentang solusi terhadap topik permasalahan saat diskusi
Siswa terlihat lancar berbicara menyampaikan pendapat berupa solusi terhadap topik permasalahan Siswa terlihat tidak ragu-ragu
menyampaikan pendapat
Siswa terlihat
memperhatikan sesamanya
ketika ada yang
menyampaikan pendapatnya Siswa terlihat sungguh
menghargai sesamanya saat berbicara menyampaikan pendapat d. Siswa saling bekerjasama dalam diskusi kelompok Siswa memperlihatkan kekompakan saat berdiskusi Siswa terlihat membahas
topik diskusi dengan sungguh-sungguh
Siswa tidak memperlihatkan sifat kemalasan ketika diskusi
Seluruh anggota dalam kelompok saling bertukar pikiran saat diskusi
2. Kemampuan memberi pendapat untuk pemecahan masalah dan
aktif dalam diskusi maupun presentasi a. Mampu memberikan pendapat sesuai dengan informasi yang diperolehnya saat diskusi Dapat mengemukakan pendapat secara logis dan bisa diterima
Memiliki pemahaman mendalam terhadap informasi yang diperoleh Memiliki kemampuan
menganalisis yang baik Memiliki kesesuaian antara
informasi yang diperoleh dengan topik diskusi
b. Mampu memberikan pendapat terhadap topik yang dibahas saat presentasi
Dapat memaparkan
pendapatnya dengan singkat dan jelas
Memiliki pemahaman yang baik dan mendalam terhadap topik diskusi
Memiliki kemampuan menganalisis yang baik terhadap topik diskusi
Dapat memaparkan
pendapatnya dengan menggunakan bahasa sendiri c. Antusias
menyampaikan pendapatnya saat presentasi
Seluruh siswa terlihat ingin
sekali berbicara
menyampaikan pendapatnya Siswa terlihat saling
memberi dukungan kepada sesama anggota kelompok untuk menyampaikan pendapat
Siswa terlihat saling menyemangati sesama anggota saat presentasi Siswa terlihat saling
menghargai sesama anggota saat presentasi
d. Mampu bekerjasama saat presentasi
Siswa terlihat saling membantu sesamanya saat presentasi
Siswa memperlihatkan kekompokan mencari jawaban
Siswa tidak terlihat sibuk sendiri ketika persentasi Siswa tidak terlihat
menunjukan sikap malu- malu ketika presentasi e. Mampu
menyampaikan solusi untuk topik permasalahan saat presentasi
Solusi yang disampaikan tepat untuk topik permasalahan
Solusi yang disampaikan sangat sesuai dengan topik permasalahan
Solusi yang disampaikan tidak mengandung unsur keragu-raguan
Solusi yang disampaikan sesuai dengan informasi yang relevan
untuk menilai hasil belajar psikomotorik siswa selama kegiatan pembelajaran digunakan lembar observasi. Adapun lembar penilaian hasil belajar psikomotorik siswa sebagai berikut:
Tabel 3.7 Lembar Observasi Psikomotorik Siswa No. Aspek yang diamati Skor
1. Keaktifan dalam berdiskusi kelompok
a. Siswa aktif dalam mencari informasi yang sesuai dengan topik diskusi
1 2 3 4 5
b. Siswa bersemangat saat diskusi membahas topic
1 2 3 4 5
c. Siswa antusias dalam menyampaikan pendapat tentang solusi terhadap topik permasalahan saat diskusi
1 2 3 4 5
d. Siswa saling berkerjasama dalam diskusi kelompok
1 2 3 4 5
2. Kemampuan memberi pendapat untuk pemecahan masalah dan aktif dalam diskusi maupun presentasi
sesuai dengan informasi yang diperoleh saat diskusi
b. Mampu memberikan pendapat terhadap topik yang dibahas saat presentasi
1 2 3 4 5
c. Antusias menyampaikan pendapat saat presentasi
1 2 3 4 5
d. Mampu bekerjasama saat presentasi
1 2 3 4 5
e. Mampu menyampaikan solusi untuk topik permasalahan saat presentasi
1 2 3 4 5
Penilaian dengan menggunakan lembar observasi dilakukan berdasarkan beberapa kriteria penilaian. Kriteria penilaian yang ditentukan dalam observasi hasil belajar psikomotorik memiliki empat kriteria untuk setiap bagian dari indikator yang diamati. Jika empat kriteria setiap bagian dari indikator yang diamati tampak maka observer dapat memberi skor 5, jika hanya tampak 3 kriteria maka observer dapat memberi skor 4, jika tampak 2 kriteria maka dapat memberi skor 3, jika tampak 1 maka dapat memberi skor 2, dan jika keempat kriteria tersebut tidak tampak maka observer dapat memberikan skor 1. Untuk menghitung persentase skor dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah digunakan rumus:
∑
Keterangan:
P : Persentase skor hasil belajar psikomotorik siswa ∑X : Jumlah skor yang diperoleh siswa dalam kelompok N : Skor maksimal
Sedangkan untuk menghitung persentase hasil belajar psikomotorik secara klasikal dapat menggunakan rumus:
Psikomotorik =
Setelah dihitung persentase hasil belajar psikomotorik siswa secara klasikal, kemudian dianalisis untuk menentukan kategori yang diperoleh siswa. Cara penentuan kategori berdasarkan skala. Skala yang digunakan adalah skala 1-5. Adapun penentuan kategori tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.8 Kriteria Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Secara Klasikal