• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

a. Penelitian yang dilakukan oleh Amanah, dkk dari FKIP PGSD Universitas Sebelas Maret Surakarta yang berjudul “Pengaruh Pemberian Penguatan Positif dan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika Murid Kelas IV SD se-Kecamatan Klirong”. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan penelitian kuantitatif.hasil penelitian

menujukkan bahwa pemberian penguatan positif berpengaruh terhadap hasil belajar Matematika murid kelas IV SD se-Kecamatan Klirong tahun ajaran 2012/2013.

b. Penelitian yang dilakukan oleh Agni Azriyusa dan Kusrini (2014) dari Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Surabaya yang berjudul

“Pengaruh Pemberian Penguatan terhadap Hasil Belajar Matematika Murid Kelas VII SMP Negeri 1 Kamal pada Materi Bilangan Bulat”.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen semu. Hasil penelitian menjelaskan bahwa ada pengaruh pemberian penguatan oleh guru terhadap hasil belajar matematika murid kelas VII SMP Negeri 1 Kamal pada materi bilangan bulat.

c. Penelitian yang dilakukan oleh Henny Vandriyanti, dkk yang berjudul

“Pengaruh Pemberian Penguatan oleh Guru terhadap Hasil Belajar PKN Murid Kelas VIII SMP Negeri 1 Jati Agung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara pemberian penguatan oleh guru tehdap hasil belajar PKn murid kelas VIII SMP Negeri 1 Jati Agung.

Berdasarkan penelitian di atas, pemberian penguatan dalam proses pembelajaran merupakan hal yang sangat penting. Penguatan merupakan respon terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali perilaku. Penggunaan penguatan dalam pembelajaran dapat memberikan sumbangan motivasi belajar kepada murid, yang nantinya akan mempengaruhi

hasil belajar murid. Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti ingin mengetahui pengaruh antara pemberian penguatan yang dilakukan guru terhadap hasil belajar yang dicapai murid, khususnya dalam mata pelajaran IPS.

C. Kerangka Berpikir

Keberhasilan belajar yang dicapai murid sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Dalam penelitian ini, yang akan dibahas adalah faktor ekternal yang berupa penguatan. Penguatan merupakan salah satu keterampilan mengajar yang harus dikuasi oleh seorang guru, sehingga dapat memberikan motivasi kepada murid dalam mengikuti pelajaran di kelas. Penguatan dapat berupa penguatan verbal dan nonverbal. Bentuk penguatan yang diberikan oleh guru kepada murid berupa penguatan positif dan negatif. Penguatan positif adalah sesuatu yang bila diberikan akan meningkatkan perilaku. Penguatan positif antara lain pemberian angka, hadiah, verbal, gerak isyarat, pendekatan, sentuhan, kegiatan yang menyenangkan, pemberian simbol atau benda. Sedangkan, penguatan negatif adalah sesuatu yang apabila ditiadakan akan meningkatkan respon. Penguatan negatif dapat berupa membebasakan dari tugas atau situasi yang kurang disukai dan hukuman efektif.

Pemberian penguatan dapat memberikan motivasi belajar kepada murid yang nantinya akan mempengaruhi hasil belajarnya, khususnya dalam mata pelajaran IPS. Ilmu Pengetahuan Sosial atau IPS merupakan salah satu mata pelajaran inti yang harus dikuasai murid, karena IPS memegang peranan sangat penting dalam kehidupan manusia, sebab pengetahuan sosial merupakan pengetahuan yang melekat pada diri seseorang.

Adapun kerangka berpikir dapat digambarkan sebagai berkut.

Gambar 2.1 Pola Kerangka Berfikir

3. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2013: 99) “hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan“. Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

“ada pengaruh yang signifikan antara pemberian penguatan (reinforcement) terhadap hasil belajar IPS pada murid kelas IV SDN 9/25 Bantimurung”.

Faktor yang mempengaruhi belajar

Hasil belajar IPS (Y) Pemberian penguatan

(X) Guru Sekolah Eksternal

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Metodologi penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahakan, dan mengantisipasi masalah (Sugiyono, 2015:6). Untuk memecahkan suatu masalah dan mendapatkan data yang tepat, maka diperlukan metode yang dapat menunjang penyelesaian suatu masalah. Pemahaman terhadap suatu masalah sangat diperlukan agar dapat menentukan metode penelitian sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Pemilihan metode yang tepat dapat memudahkan suatu penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian pre-ekperimen, pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif untuk mendeskripsikan nilai dan kualitas guru maupun murid selama proses pembelajaran berlangsung. Serta mendeskripsikan nilai dan kualitas hasil belajar IPS murid.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Disebut penelitian dengan pendekatan kuantitatif, karena data penelitiannya berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2013: 11). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan survei tentang pengaruh pemberian penguatan terhadap hasil belajar IPS pada murid kelas IV SDN 9/25 Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep. Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu satu variabel bebas dan satu variabel terikat.

31

B. Populasi dan Sampel

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai populasi dan sampel dalam penelitian. Berikut uraian selengkapnya.

1. Populasi

Sugiyono (2013: 119) mengemukakan “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Menurut Arikunto (2010: 173) “populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”. Selanjutnya menurut Riduwan (2013:

54) “populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa populasi adalah keseluruhan objek atau subjek penelitian yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid kelas IV SDN 9/25 Bantimurung Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep.

Tabel 3.1 Jumlah Populasi dalam Penelitian

Kelas

Jenis kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

IV 12 9 21

Sumber: data murid SDN 9/25 Bantimurung

2. Sampel

Menurut Arikunto (2010: 174) “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampling jenuh yaitu adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil (Sugiyono, 2013: 120). Dengan demikian sampel dalam penelitian ini sebagai berikut :

Tabel 3.2 Jumlah Sampel dalam Penelitian

Kelas

Jenis kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

IV 12 9 21

Sumber: data murid SDN 9/25 Bantimurung C. Variabel dan Desain Penelitian

1. Variabel Penelitian

Berdasarkan objek yang diteliti dan data yang akan diamati maka penelitian ini termasuk penelitian eksperimen. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu variabel hasil belajar murid sebagai variabel dependen (Y) dan pelaksanaan pemberian reinforcement sebagai variabel independen (X).

2. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah pra eksperiment. Desain penelitian yang digunakan adalah “One Group Pre test - Post test Design“, yang merupakan

bentuk dari pra Eksperimental Design, Dengan gambar desain penelitian sebagai berikut (Sugiyono,2007:112).

O1--- X---O2

Gambar 3.1 One group Pretest-postet Desain Keterangan :

O1 = Gambaran hasil belajar murid sebelum perlakuan, O2 = Gambaran hasil belajar murid murid sesudah perlakuan X = Perlakuan variabel (pemberian reinforcement)

Desain pada penelitian ini adalah One Group Pre test - Post test Design. Dalam desain ini, terdapat perlakuan berupa pemberian reinforcement. Pengaruh adanya perlakuan (treatment) adalah (O1: O2).

D. Definisi Operasional

Definisi operasional digunakan untuk menyamakan persepsi antara peneliti dengan pembaca terhadap variabel yang digunakan pada penelitian untuk menghindari kekeliruan maksud dan tujuan yang ingin dicapai. Pada penelitian ini, variabel yang diteliti yaitu variabel pemberian penguatan (X) dan variabel hasil belajar IPS (Y). Variabel-variabel tersebut didefinisikan secara operasional sebagai berikut.

1. Pemberian Reinforcement

Penguatan merupakan salah satu faktor luar yang dapat mempengaruhi hasil belajar murid. Bentuk penguatan ada dua, yaitu penguatan positif dan negatif. Penguatan positif adalah sesuatu yang bila diberikan akan meningkatkan perilaku. Penguatan posistif antara lain: angka, hadiah, verbal, gerak isyarat, mendekati murid, sentuhan, kegiatan yang menyenangkan, simbol atau benda. Sedangkan, penguatan negatif adalah

sesuatu yang apabila ditiadakan akan meningkatkan respon. Penguatan negatif yaitu membebaskan dari tugas atau situasi yang kurang disukai dan hukuman efektif.

2. Hasil Belajar IPS

Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh murid menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar mengajar. Pada penelitian ini, hasil belajar yang digunakan adalah nilai Ulangan Akhir Semester (UAS) semester genap tahun pelajaran 2018/2019 pada mata pelajaran IPS pada murid kelas IV SDN 9/25 Bantimurung Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep.

E. Instrumen Penelitian

Tes hasil belajar dengan jenis pretest dan postest. Pretest dilaksanakan sebelum Reinforcement diterapkan, sedangkan posttest dilaksanakan setelah murid mengikuti pembelajaran dengan menerapkan Reinforcement. Bentuk tes yang digunakan ialah tes pilihan ganda.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah penting dalam penelitian untuk menguji hipotesis. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes dan observasi. Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada uraian di bawah ini.

1. Tes

Untuk mengumpulkan data penelitian tentang hasil belajar atau prestasi belajar bisa dilakukan dengan memakai instrumen tes. Kata tes secara

harfiah berasal dari istilah Perancis kuno yaitu testum, yang mempunyai arti

“piring yang berfungsi menyisihkan logam - logam mulia yang nilainya sangat tinggi seperti emas”. Sedangkan, di dalam bahasa Inggris testum ini dikenal dengan test yang kemudian diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yang berarti tes, percobaan atau ujian, dan kata ini di dalam bahasa Arab sama artinya dengan imtihan.

Secara teoritis, test merupakan suatu alat atau prosedur yang dipakai dalam rangka kegiatan pengukuran dan penilaian. Tes merupakan bagian tersempit dari penilaian. Menurut Dejamri (2008:67), tes merupakan salah satu cara untuk menaksirkan besarnya kemampuan seseoarng secaratidak langsung, yaitu melalui respons seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan.

Tes juga dapat diartikan sebagai jumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes. Tester merupakan orang yang melakukan tes, pembuat tes atau eksperimentor merupakan orang yang melakukan percobaan dengan menggunakan tes, sedangkan testee merupakan orang yang dikenai tes atau yang sedang dikenai percobaan (Dimyati dan Mudjiono,1999:209).

Dengan demikian dalam penelitian ini untuk menguji hasil belajar murid digunakan tes mata pelajara IPS dengan materi disesuaikan dengan materi yang sedang dipelajari oleh murid. Dalam tes ini berbentuk tes objektif atau pilihan ganda dengan jumlah pertanyaan sebanyak 40 dengan empat pilihan jawaban yakni jawaban a, b, c, dan d, dan untuk setiap jawaban yang

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan dua jenis analisis yaitu analisis deskriptif dan analisis inferensial.

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif ini digunakan untuk mengetahui gambaran hasil belajar murid sebelum dan sesudah pelaksanaan pemberian reinforcment.

Adapun teknik analisis deskriptif ini menggunakan rumus persentase sebagai berikut :

P = 𝑓

𝑛 x 100%

Keterangan :

P : Besar persentase

f : Frekuensi hasil penelitian n : Jumlah responden penelitian Tabel 3.3 Pedoman Pengkategorian Hasil Belajar

No. Skor Kategori

1. 90-100 Sangat Tinggi

2. 80-89 Tinggi

3. 70-79 Sedang

4. 60-69 Rendah

5. 0-59 Sangat Rendah

2. Analisis Statistik Inferensial

Teknik analisis inferensial digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian. Sebelum uji hipotesis statistik maka terlebih dahulu dilakukan pengujian dasar-dasar analisis yaitu uji normalitas data.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Untik pengujian tersebut digunakan uji normalitas dengan kolgomoro smirnov dengan bantuan program SPSS for Windows versi 16.

Kriteria pengujian :

1) Jika nilai kolgomor smirnov ≤ 0,5 maka distribusi data tidak normal

2) Jika Jika nilai kolgomor smirnov ≥ 0,5 maka data berdistribusi normal

b. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas yang dilakukan pada penelitian ini adalah varians terbesar dibanding varians terkecil dengan menggunakan tabel F dan uji homogenitas of variance dengan bantuan SPSS 16 for windows. Adapun kriteria dalam pengujian ini adalah :

1) Nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05. Data yang diperoleh berasal dari populasi yang memiliki varians yang tidak sama.

2) Nilai signifikansi atau nilai probabilitas >0,05. Data yang diperoleh berasal dari populasi yang memiliki varians yang sama.

c. Uji Hipotesis

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan uji-t. Setelah uji prasyarat dilakukan dan terbukti bahwa data-data diolah berdistribusi normal dan homogenitas, maka dilanjutkan dengan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji paired sampel t-test yang merupakan uji beda dua sampel berpasangan yakni subjek yang sama namun mengalami perlakuan yang berbeda. Kriteria pengambilan keputusannya adalah Jika sig.

≥ 0,05 maka H₀ diterima dan Hₐ ditolak sedangkan jika sig. ˂ 0,05 maka H₀ ditolak dan Hₐ diterima.

Jika dilihat dari hasil uji hipotesis pretest dan posttest diketahui bahwa 0,000 ˂ 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H₀ ditolak dan Hₐ diterima.

Hal ini berarti bahwa ada pengaruh pemberian Reinforcement terhadap hasil belajar IPS pada Murid Kelas IV SDN 9/25 Bantimurung Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian dengan menggunakan eksperimen yang dilakukan terhadap 21 murid mengenai pengaruh pemberian reinforcement terhadap peningkatan hasil belajar IPS murid kelas IV di SD Negeri 9/25 Bantimurung Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep, dimana datanya diperoleh melalui instrument tes dan hasilnya dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskripsi dan uji hipotesis penelitian.

1. Analisis statistik deskriptif

Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai hasil belajar IPS murid kelas IV di SD Negeri 9/25 Bantimurung Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep sebelum (Pre test) dan sesudah (Post-test) diberikan reinforcement tentang pentingya kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari.

a. Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Sebelum diberikan Perlakuan (Treatment) atau pretest

Hasil pretest tersebut kemudian dikumpulkan, diperiksa, dan dianalisis oleh peneliti. Statistik Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial sebelum diberikan perlakuan (treatment) atau pretest dapat dilihat pada tabel berikut:

41

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Sebelum diberikan Perlakuan (Treatment) atau pretest

Statistik Deskriptif Nilai Statistik

Banyaknya Sampel 21

Nilai Tertinggi 50

Nilai Terendah 22

Nilai terbanyak 45

Skor Rata-rata 42,38

Standar Deviasi 7,223

Sumber : Hasil olah data berdasarkan lampiran

Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajar ilmu pengetahuan sosial sebelum diberikan perlakuan (treatment) atau pretest adalah 42,38. Nilai tertinggi yang dicapai murid adalah 50 dan nilai terendahnya adalah 22 dengan standar deviasi 7,223. Hal tersebut berarti bahwa skor hasil belajar ilmu pengetahuan sosial murid kelas IV pada saat pretest di SDN 9/25 Bantimurung tersebar dari nilai terendah 22 sampai pada nilai tertinggi 50.

Jika skor hasil belajar keterampilan menulis deskriptif murid sebelum diberikan perlakuan (treatment) atau pretest dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka diperoleh distribusi skor frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada tabel 4.2 berikut :

Tabel. 4.2 : Distribusi dan Persentase Hasil Belajar IPS Murid sebelum diberikan Perlakuan (Treatment) atau Pretest

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase

(%)

1. 90-100 Sangat Tinggi 0 0

2. 80-89 Tinggi 0 0

3. 70-79 Sedang 0 0

4. 60-69 Rendah 0 0

5. 0-59 Sangat Rendah 21 100%

Jumlah 21 100

Berdasarkan data Tabel 4.2 tampak bahwa dari 21 orang murid tidak terdapat murid yang memperoleh kategori sangat tinggi, kategori tinggi, kategori sedang, ketegori rendah dan 21 murid yang memperoleh kategori nilai sangat rendah dengan persentase 100%.

b. Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Murid Setelah diberikan Perlakuan (Treatment) atau posttest

Setelah murid atau responden diberikan reinforcement berupa pujian (penguatan positif), maka diketahui hasil belajar IPS murid kelas IV SD Negeri 9/25 Bantimurung Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep mengalami peningkatan. Hasil posttest tersebut kemudian dikumpulkan, diperiksa, dan dianalisis oleh peneliti. Statistik hasil belajar ilmu pengetahuan sosial murid setelah diberikan perlakuan (treatment) atau posttest dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Murid Setelah diberikan Perlakuan (Treatment) atau posttest

Statistik Deskriptif Nilai Statistik

Banyaknya Sampel 21

Nilai Tertinggi 95

Nilai Terendah 62

Nilai Terbanyak 78

Skor Rata-rata 81,90

Standar Deviasi 8,621

Sumber : Hasil olah data berdasarkan lampiran

Hal ini sesuai dengan hasil post-test bahwa dari 21 orang yang diteliti, ternyata ada 5 (23,8%) responden yang berada pada kategori sangat tinggai, 7 (33,3%) responden berada pada kategori tinggi, 8 (38%) responden yang berada pada kategori sedang dan 1(4,76%) responden yang berada pada kategori rendah.

Dengan demikian dari kegiatan pemberian tes sebelum maupun sesudah pemberian perlakuan berupa reinforcement menunjukkan hasil yang signifikan yakni dari kategori sedang menjadi kategori sangat tinggi, artinya pada saat sebelum pemberian perlakuan murid masih memiliki nilai yang sedang, namun setelah mengikuti kegiatan reinforcement nilai IPS murid menjadi lebih meningkat menjadi kategori sangat tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pemberian reinforcement dapat meningkatkan hasil belajar IPS murid kelas IV SD Negeri 9/25 Bantimurung Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep. Maka diperoleh distribusi skor frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada tabel 4.4 berikut :

Tabel 4.4 Distribusi dan Persentase Hasil Ilmu Pengetahuan Sosial Setelah diberikan Perlakuan (Treatment) atau posttest

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

1. 90-100 Sangat Tinggi 5 23,80

2. 80-89 Tinggi 7 33,33

3. 70-79 Sedang 8 38,09

4. 60-69 Rendah 1 4,76

5. 0-59 Sangat Rendah 0 0

Jumlah 21 100

Sumber : Hasil olah data berdasarkan lampiran

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa ada 5 murid yang memperoleh kategori nilai sangat tinggi dengan persentase 23,80%, 7 murid yang memperoleh kategori nilai tinggi dengan persentase 33,33%, 8 murid yang memperoleh kategori nilai sedang dengan persentase 38,09%, 1 murid yang memperoleh kategori nilai rendah dengan persentase 4,76%, dan tidak ada murid yang memperoleh kategori sangat rendah pada hasil belajar posttest murid.

2. Analisis Inferensial a. Uji Normalitas Data

Berdasarkan hasil perhitungan analisis data dengan bantuan program SPSS for Windows Versi 16. Pengujian dengan SPSS berdasarkan pada uji One-Sampel Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikan 5% atau 0,05. Jika P value ≥ maka distribusinya normal sedangkan Jika Pvalue ˂ 0,05 maka distribusinya tidak normal. Setelah

hasil belajar pretest dan posttest keterampilan menulis deskriptif diolah menggunakan program SPSS for windows versi 16, maka berikut adalah putput uji normalitasnya:

Tabel 4. 5 Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest dan Posttest

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

pre test post test

N 21 21

Normal Parametersa Mean 42.38 81.90

Std. Deviation 7.223 8.621

Most Extreme Differences Absolute .261 .139

Positive .192 .139

Negative -.261 -.126

Kolmogorov-Smirnov Z 1.194 .638

Asymp. Sig. (2-tailed) .115 .811

a. Test distribution is Normal.

Sumber hasil olah data menggunakan SPSS for windows versi 16.

keterangan:

N : Jumlah sampel mean : Rata-rata

std.deviation : simpanan baku

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai sig. Pada pretest adalah 0,115 dan pada posttest adalah 0,811. Jika dilihat dari hasil uji normalitas pretest diketahui bahwa 0,115 > 0,05 dan hasil uji normalitas posttest diketahui bahwa 0,811 >

0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kolmogrovo smirnov diatas berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Pengujan homogenitas dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows versi 16 menggunakan Univariate Analysis of Variance dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05. Jika Pvalue ≥ 0,05 maka distibusinya homogen sesedangkan Jika Pvalue ˂ 0,05 maka distribusinya tidak homogen.

Setelah hasil belajar pretest dan posttest hasil belajar IPS diolah menggunakan program SPSS for windows versi 16, maka berikut adalah output uji homogenitasnya:

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Nilai Pretest dan Posttest

sumber program SPSS for windows versi 16 keterangan:

df: derajat bebas sig: taraf signifikan

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai sig. Pada pretest dan posttest adalah 0,304. Jika dilihat dari hasil uji homogenitas pretest dan posttest diketahui bahwa 0,304 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh berdistribusi homogen.

Test of Homogeneity of Variances

HASIL BELAJAR IPS

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.085 1 40 .304

c. Pembuktian Hipotesis

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan uji-t. Setelah uji prasyarat dilakukan dan terbukti bahwa data-data diolah berdistribusi normal dan homogenitas, maka dilanjutkan dengan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji paired sampel t-test yang merupakan uji beda dua sampel berpasangan yakni subjek yang sama namun mengalami perlakuan yang berbeda. Kriteria pengambilan keputusannya adalah Jika sig. ≥ 0,05 maka H₀ diterima dan Hₐ ditolak sedangkan jika sig. ˂ 0,05 maka H₀ ditolak dan Hₐ diterima. Berikut adalah keterangan mengenai H₀ dan Hₐ:

Hₐ : Ada pengaruh pemberian Reinforcement terhadap hasil belajar IPS pada Murid Kelas IV SDN 9/25 Bantimurung Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep.

Setelah hasil belajar pretest dan posttest hasil belajar ips diolah menggunakan program spss for windows versi 16, maka berikut adalah output uji hipotesisnya:

Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis Nilai Pretest dan Posttest

Paired Samples Test Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 pre test - post

test -39.524 6.809 1.486 -42.623 -36.424 -26.600 20 .000

Sumber program SPSS for windows versi 16

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai sig. Pada pretest dan posttest adalah 0,000. Jika dilihat dari hasil uji hipotesis pretest dan posttest diketahui bahwa 0,000 ˂ 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H₀ ditolak dan Hₐ diterima. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh pemberian Reinforcement terhadap hasil belajar IPS pada Murid Kelas IV SDN 9/25 Bantimurung Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep.

Dokumen terkait