• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Teknik Analisis Data

Analisis deskriptif merupakan statistik deskriptif yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsiskan atau menggambarkan data yang telah terkumpul (Sugiono.2017:147). Penyajian data yang digunakan adalah tabel.

2. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari suatu variabel terhadap variabel lainnya, yaitu dengan hal ini variabel bebas dan indevendent variabel, sedangkan yang dipengaruhi disebut variabel terikat atau indevenden variabel.

Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk menguji sifat hubungan sebab akibat antara variabel independent (X) terhadap variabel dependen (Y) yang diformulasikan dalam bentuk persamaan sebagai berikut:

Y =a + bX Keterangan :

Y = kesejahteraan Petani X = Pendapatan Petani a = Konstan

b = angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau pun penurunan variabel independent.

Nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini : a = (Ʃ . (Ʃ – Ʃ Ʃ

n.Ʃ

b =

3. Uji Determinasi ( )

Koefisien determinasi yaitu merupakan suatu ukuran yang menunjukan besar ragam naik turunnya Y yang diterangkan oleh pengaruh linear X. hasil hasil dari analisis ini diyatakan dalam presentase batas-batas determinasi sebagai berikut : 0 < > 1. Untuk mengetahui nilai koefisien determinasi, maka dapat dihitung dengan cara mengkuadratkan nilai koefisien korelasi yang telah ditemukan dan selanjutnya di kalikan dengan 100% (Sugiono. 2017:154).

4. Uji T

Uji t di gunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen (Ghozali. 2005). Pengambilan keputusan ini dilakukan berdasarkan perbandingan niali signifikan dari nilai t hitung masing-masing koefisien regresi dengan tingkat signifikan yang telah ditentukan, yaitu sebesar 5% (a= 0,05).

a. Jika nilai signifikan < 0,05 maka variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

b. Jika nilai signifikan > 0,05 maka variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen secara singnifikan.

5. Uji Asumsi Klasik

Pengujian mengenai ada tidaknya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik yang merupakan dasar dalam model regresi linear.

a. Uji Normalitas Data

Ghozali (2005) dalam uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

b. Uji Multikolineritas

Uji multikolineritas dilakukan untuk melihat apakah variabel yang saling berkorelasi pada variabel bebas. Jika terjadi korelasi maka terdapat masalah multikolineritas sehingga model regresi tidak dapat digunakan.

c. Uji Heteroskeditas

Uji Heteroskeditas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan kepengamatan lain tetep, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskeditas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskeditas.

30 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Letak Geografis

Desa waeputeh merupakan salah satu wilayah desa yang terletak tempatnya di Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah. Jarak desa waeputeh dari pusat kota Kabupaten Mamuju Tengah selitar 2,5 km.

Wilayah Desa Waeputeh beada pada wilayah dataran rendah sekitar 1500 mdpl, dengan stuktur tanah yang padat dan mempunyai suasana yang sejuk pada malam hari sehingga cocok sebagai daerah pertanian dan pekebunan.

Secara administratif Desa Waeputeh berbatasan dengan : 1. Desa Tappilina : sebalah utara

2. Desa Tangkau : sebelah Timur 3. Desa Kabubu : sebelah selatan dan 4. Desa Sinabatta : sebelah barat.

Desa Waeputeh terbagi atas 3 dusun yaitu dusun wono dadi, mekar sari dan dusun wono dadi. Desa Waeputeh Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah mempunyai luas wilayah 195.000 ha/ dengan bagian sebagai berikut

2. Kondisi Demografis a. Keadaan Penduduk

Kondidsi umum kehidupan masyarakat petani masih tradisional. Nilai gotong-royong masih nampak, kehidupan sosial masyarakat penuh kekeluargaan. Secara umum proses pencarian nafkah lebih didominasi oleh

kaum laki-laki, sedangkan perempuan pada tatanan masyarakat lebih bertugas didapur dan mengurusi anak.

Kehidupan masyarakat di Desa waeputeh Kecamatan Topoyo kabupaten Mamuju Tengah pada umumnya bersifat heterogen karena Desa Waeputeh didiami oleh berbagai suku dimana penduduknya adalah dari etnis Jawa, Bugis, Enrekang, dan Mandar. Meskipun berlatar belakang yang beragam suku namun suasana dalam kehidupan sehari-hari sangatlah rukun, damai, kekeluargaan dan kompak satu sama lain.

Sebagian besar penduduk berpropesi sebagai petani, pekerjaan lain yang dilakukan lain petani adalah pengusaha, berdagang, buruh tani, peternak guru dan ada pula yang berprofesi sebagai pengawai negeri sipil. Adapula warga yang membuka warung dirumahnya. Untuk menambah hasil pendapatan. Barang-barang yang perjual belikan adalah Barang-barang kebutuhan sehari-hari dan yang sering dikonsumsi warga setempat.

b. Jumlah Penduduk

Penduduk adalah sejumlah orang yang mendiami suatu wilayah. Mereka menetap dan membangun kebudayaan (adat istiadat) sebagai hasil interaksi kehidupan sehari-hari. Dalam pembagiannya, secara umum dibagi atas penduduk laki-laki dan penduduk perempuan.

Tabel dibawah ini menyajikan data mengenai jumlah penduduk Desa Waeputeh, data jumlah penduduk ini merupakan data yang tersaji dari pemerintah Desa Waeputeh.

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Di Desa Waeputeh Kecamatan Topoyo Kabuoaten Mamuju Tengah.

No Jenis Kelamin Jumlah ( Jiwa ) Presentase (%)

1. Laki-laki 689 52,56%

2. Perempuan 622 47,44%

Jumlah 1.311 100%

Sumber : Kantor Desa Waeputeh 2021

3. Keadaan Sarana dan Prasarana

Lancarnya suatu perekonomian suatu daerah sangat dipengaruhi oleh jumlah sarana dan prasarana yang terdapat pada daerah tersebut, baik sarana bangunan maupun sarana perhubungan. Jika suatu daerah mempunyai sarana yang memadai serta ditunjang oleh sumber daya alam yang cukup, maka kegiatan perekonomian pada tersebubut berjalan lancar. Sarana perhubungan dan komunikasi dapat membantu mempercepat informasi segala macam yang berhubungan dengan perekonomian. Sarana dibidang kesehatan sangat diperlukan dalam mengelolah perekonomian agar berjalam lancar.

a. Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan mempunyai peran penting dalam menunjang pembangunan daerah di segala bidang, selai itu pendidikan juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk mengetahui secara terperinci jumlah dan jenis sarana pendidikan di Desa Waeputeh Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah, dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 4.2 Jumlah Sarana Pendidikan Yang Tersedia di Desa Waeputeh Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah.

No Jenis Sarana Jumlah (Buah) Presentase (%)

1. TK 1 25

2. SD 1 25

3. SMA 1 25

4. SMK 1 25

Jumlah 4 100%

Sumber : Kantor Desa Waeputeh 2021

b. Sarana Peribadatan

Di Desa Waeputeh Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah memiliki beberapa tempat ibadah lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 4.3 Jumlah Sarana Peribadatan

No Jenis Sarana Jumlah (Buah)

1. Masjid 2

2. Musholah 7

3. Gereja 1

4. Wihara 1

Jumlah 11

Sumber : Kantor Desa Waeputeh 2021

c. Sarana Kesehatan dan Umum

Sarana kesehatan merupakan tempat penunjang kesehatan bagi seluruh Desa Waeputeh. Beberapa sarana kesehatan yang ada di Desa Waeputeh lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4 Jumlah Sarana Kesehatan Dan Umum

No Sarana Jumlah (Buah)

1. Lapangan 1

2. Posyandu 1

3. Kuburan 1

4. KUA 1

Jumlah 4

Sumber : Kantor Desa Waeputeh 2021

Gambar 2.1 Peta Wilayah Desa Waeputeh Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat, 2019.

Sumber : Kantor Desa Waeputeh 2021

B. Struktur Organisasi

Gambar 2.2 Stuktur Organisasi Desa Waeputeh

Sumber : Kantor Desa Waeputeh 2021 KEPALA DESA

KEPALA SEKSI PEMERINTAHAN

KEPALA SEKSI PELAYANAN KEPALA SEKSI

KESEJAHTERAAN

SEKERTARIAT DESA

KAUR KEUANGAN

KAUR UMUM KAUR

PERENCANAAN

MASYARAKAT KEPALA DUSUN

WONO SARI

KEPALA DUSUN MEKAR SARI

KEPALA DUSUN WONO DADI

C. Hasil Penelitian 1. Deskriptif Data

Pengumpulan data pada penelitian dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner yang berisi pertanyaan atau pernyataan tertulis yang diajukan kepada responden. Data penelitian ini mencakup data variabel bebas dan data veriabel terikat yaitu pendapatan petani kelapa sawit di Desa Waeputeh Kecamatan Topoyo Kabupataen Mamuju Tengah, sedangkan data variabel terikat adalah kesejahteraan petani. Untuk mendeskripsikan dan menguji variabel bebas dan terikat digunakan sampel sebanyak 34 responden yang terdiri dari masyarakat petani kelapa sawit.

Selain data variabel penelitian, diperoleh juga informasi mengenai karakteristik responden. Untuk lebih jelasnya, disajikan deskripsi data secara terperinci sebagai berikut:

a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Responden dalam penelitian ini terdiri dari para petani kelapa sawit di Desa Waeputeh Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah. Adapun karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.5 karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase %

Laki-laki 34 100%

Perempuan 0 0

Total 34 100

Sumber : Data primer telah di olah 2021

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan bahwa dari 34 responden semuanya adalah responden laki-laki yaitu sebanyak 34 orang (100%). Dalam penelitian ini tidak terdapat responden wanita karena mayoritas petani kelapa sawit di Desa Waeputeh Kecamatan Topoyo Kabupaten mamuju Tengah adalah laki-laki, sedangkan perempuan lebih banyak menjadi ibu rumah tangga atau sebagai pedagang.

b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik responden berdasarkan usia yang di sajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Presentase (%)

39 – 45 7 20,6%

46 – 52 18 53,0%

53 – 59 9 26,4%

Total 34 100%

Sumber : Data primer telah di olah 2021

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan bahwa dari 34 responden, sebanyak 5 orang berada pada usia 39-47 tahun (23,6%), sedangkan pada usia 48-56 tahun (44%) sebanyak 15 orang dan sebanyak 11 orang berada pada usia 57-65 tahun (32,3%). Secara keseluruhan rata-rata petani kelapa sawit di Desa Waeputeh Kecamata Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah berada pada usia 48-56 tahun.

c. Deskripsi Responden Bedasarkan Luas Lahan

Karakteristik responden berdasarkan luas lahan yang disajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Luas Lahan

Luas Lahan Frekuensi Presentase (%)

2-3 21 61,8%

3-5 9 26,4%

6-7 11 11,8%

Total 34 100%

Data primer telah diolah 2021

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa luas lahan yang dimiliki petani adalah 2-3 ha sebanyak 21 orang (61,8%), sedangkan 9 orang (%26,4) memiliki luas lahan 3-5 ha dan 11 orang (11,8%) memiliki luas lahan 6-7 ha.

d. Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Berusaha Tani

Karakteristik responden berdasarkan berdasarkan pengalaman berusaha tani yang di jelaskan pada tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha tani No Lama Usaha Tani

Data primer telah di olah 2021

Berdasarkan tabel 4.4. menunjukan bahwa kisaran lama usaha tani petani responden antara 15-19 tahun sebanyak 8 orang (23,6), kisaran lama

usaha tani petani responden antara 20-24 tahun sebanyak 19 orang (55,8) dan kirasan lama usaha tani petani responden antara 25-29 tahun sebanyak 7 orang (20,6%). Secara keseluruhan rata- rata lama usaha tani petani kelapa sawit di Desa Waeputeh sekitar 20-24 tahun.

2. Uji Regresi Sederhana

Regresi linear sederhana adalah metode statistic yang berfungsi untuk menguji sejauh mana hubungan sebab akibat antara variabel pendapatan (X) tehadap variabel akibatnya kesejahteraan (Y). Umumnya dilambangkan dengan X atau predictor ,sedangkan variabel akibat dilambangkan dengan Y atau disebut juga dengan respons.

Tabel 4. 9 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana

Coefficients(a)

a Dependent Variable: kesejahteraan (Y)

berdasarkan tabel 4.5 diatas, diperoleh persamaan regresi sederhana sebagai berikut Y= 4.639 + 0.768 X persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut:

1. Konstanta 4.639

Jika variabel pendapatan petani dianggap sama dengan nol, maka variabel kesejahteraan petani sebesar 4.639

2. Koefisien X = 0,768

Jika variabel pendapatan petani mengalami kenaikan sebesar 1% maka akan menyebabkan kenaikan variabel kesejahteraan petani sebesar 0.768.

3. Uji Koefisien Determinasi ( )

koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh independen pendapatan petani (X) terhadap variabel dependen kesejahteraan petani (Y).

Tabel 4.10 Hasil Uji R Square

Model Summary

a Predictors: (Constant), pendapatan (X)

Berdasarkan pada tabel 4.6 diatas diperoleh nilai R Square ( ) adalah 0,508. Hasil ini berarti bahwa 50,5% tingkat kesejahteraan petani dipengaruhi oleh tingkat pendapatan petani, atau dengan kata lain variabel pendapatan mampu menjelaskan variabel kesejahteraan petani sebesar 50,8. sedangkan sisanya sebesar 47,2 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak di teliti dalam penelitian saat ini.

4. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya signifikan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara individual dengan menganggap variabel lain bersifat konstanta. Kriteria pengambilan keputusan dengan tingkat kepercayaan = 95% atau a (0,05) dengan derajat kebebasan (df) = n-k-1 =34-1-1=32, diperoleh t tabel sebesar 2,036

Tabel 4.11 Uji t

a Dependent Variable: kesejahteraan (Y)

berdasarkan hasil tabel 4.7 variabel pendapatan petani diperoleh nilai t hitung >t tabel yaitu 5.748> 2.036 dan nilai signifikan yang dihasilkan 0.00<0.05.

Maka hal ini menunjukkan ada pengaruh variabel pendapatan petani kelapa sawit terhadap kesejahteraan petani. Maka dinyatakan Ho ditolak dan Ha di terima yang artinya pendapatan petani kelapa sawit berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan petani.

5. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam regresi sudah berdistribusi normal atau tidak. data yang bersistribusi normal artinya data sampel tersebut dapat mewakili populasi. Data dikatakan normal apabila nilai signifikannya lebil dari 0,05.

Berikut ini dapat dilihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal seperti terlihat pada gambar 4.8 di bawah ini:

Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plots

Sumber Output Spss 22

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan pendekatan grafik diatas dapat diketahui bahwa data memiliki distribusi atau penyebaran yang normal, hal ini dapat dilihat dari penyebaran titik berada disekitar sumbu diagonal dari grafik.

Berdasarkan uji normalitas dapat diketahui juga melalui uji kolmogorov- smirnov test di lihat pada tabel 4.8

Tabel 4.8

Asymp. Sig. (2-tailed) .258

a Test distribution is Normal.

b Calculated from data.

Nilai pedoman untuk melihat data normal adalah jika nilai p-value pada kolom Asymp. Sig (2-tailed)>level of significant (a=0,05) maka data berdistribusi normal, begitu pun sebaliknya jika nilai p-value pada kolom Asymp. Sig (2-tailed)<evel of significant (a=0,05) maka data tidak berdistribusi normal. Pada tabel diatas dapat diuraikan bahwa nilai p-value pada kolom Asymp. Sig (2-tailed ) sebesar 0,258>level of significant (a=0,05) maka data tersebut dikatakan berdistribusi normal.

b. Uji Multikolineritas

Multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas. Antara variabel bebas dikatakan tidak multikolineritas jika nilai tolerance > 0,01 dan variance inflation factors (VIF) kurang dari 10 (VIF<10).

Tabel 4. 13 Uji Normalitas

Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai tolerance variabel pendapatan petani memiliki nilai 1,000 lebih besar dari nilai batas yang ditentukan yaitu sebesar 0,01 dan Untuk nilai VIF kurang dari 10 VIF<10, pendapatan petani 1.000. maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedisitas

Uji heteroskedisitas bertujuan untuk menguji terjadinya perbedaan antara varian dari residual atau satu pengamatan lainnya. untuk mendeteksinya dilihat dari titik-titik yang menyebar, jika titik tersebut tersebut menyebar dan tidak membentuk pola maka tidak terjadi heteroskedisitas yang dilihat pada Scatterplot

Coeffi cientsa

1.000 1.000

pendapatan (X) Model

1

Tolerance VI F Collinearity Statistics

Dependent Variable: kesejaht eraan (Y ) a.

Gamabar 2.4

Sumber data output spss 22

Pada gambar 4.10 menunjukan bahwa sebaran data residual tidak membentuk pola tertentu dan menyebar di atas dan dibawahsehingga dapat disimpulkan terbebas dari asumsi heteroskesiditas.

C. Pembahasan

Dari hasil pengelolahan data menggunakan spss 22. Melalui uji T hipotesis yang menunjukan bahwa nilai t-hitung untuk variabel kesejahteraan petani/keluarga menunjukkan 5.748 dengan nilai signifikan 0,00. Dimana nilai t-hitung > t-tabel atau 5.748> 2.036 maka dengan ini menyatakan Ha diterima dan

Ho ditolak yang artinya bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pendapatan petani kelapa sawit terhadap petani/keluarga.

Kesejahteraan merupakan rasa tentram yang dirasa oleh seseorang atau kelompok akibat terpenuhinya keinginan hidup baik secara lahir dan batin.

Pendapatan merupakan salah satu faktor utama penentu tingkat kesejahteraan rumah tangga petani. Jika pendapatan tinggi, maka secara otomatis tingkat kesejahteraan rumah tangga petani ikut meningkat. Pendapatan yang diterima sangat berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan keluarga, mulai dari tempat tinggal, konsumsi, pendidikan dan kesehatan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya dan konsisten dengan hasil penelitian Irman Ramdani (2019), firman Adi Suyanto Dan Dewi Kurniati (2018), Dewi Sinta (2019), Arjun Dedi Putra (2019) dan Nova Yolanda Hasibuan (2019). Dan keterkaitan hasil yang ditemukan bahwa berdasarkan uji t menunjukan t-hitung >t-tabel maka ini menyatakan bahwa pendapatan petani kelapa sawit berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan petani/keluarga secara parsial.

47 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat dipaparkan dalam penelitian ini adalah melalui uji T menunjukkan bahwa nilai t-hitung untuk variabel kesejahteraan petani menunjukkan 5.748 dengan nilai signifikan 0,05. Dimana t-hitung >t-tabel atau 5.748 > 2,036 dan nilai signifikan 0,00< 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pendapatan petani kelapa sawit berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan petani di Desa Waeputeh Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah. Nilai koefisien regresi sederhana variabel pendapatan petani kelapa sawit sebesar 0,768 menyatakan bahwa apabila variabel pendapatan petani kelapa sawit mengalami peningkatan 1% maka akan mengakibatkan meningkatnya kesejahteraan petani.

B. Saran

Adapun saran-saran dari hasil penelitian ini yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :

1. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan yang terkait dengan upaya peningkatan pendapatan sehingga kesejahteraan petani/keluarga juga akan meningkat.

2. Pemerintah harus lebih memperhatikan segala kebutuhan yang menjadi faktor pendukung keberhasilan petani dalam meningkatkan perekonomian mereka.

3. Pemerintah harus memberikan pembinaan dan pembelajaran bagi petani kelapa sawit.

48

DAFTAR PUSTAKA

Arjun Dedi Putra. 2019. Pengaruh Pendapatan Dan Pengeluaran Petani Kelapa Sawit Terhadap Kesejahteraan Keluarga Di Desa Suko Awin Jaya Kecamatan Sekeman Kabupaten Muaro Jambi. Skripsi. Jambi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

A.T. Mosher.2013. Tentang Kesejahteraan Pedesaan dan Pembaharuan Agraria.

Jayaguna : Jakarta.

Badan Pusat Statistik Mamuju Tengah, 2020. Publikasi Dalam Angka 2020.

Mamuju Tengah: Badan Pusat Statistik.

BN. Marbun. Kamus Manajemen. Jakarta: Pustaka Sinar.

Boediono. 2002. Pengantar Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Bramastuti, Pillar Satiti. 2009. Pengaruh Pendapatan Dan Peran Aparat Kelurahan Terhadap Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Dewi Sinta. 2019. Alisis Pendapatan Usaha Dan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Kelapa Sawit Di Kecamatan Budong-Budong Kabupaten Mamuju Tengah. Jurnal. Makassar. Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Makassar.

Dwi Sawiknyo.2009. Kamus Lengkap Ekonomi Islam. Total Media: Yogyakarta.

Fahruddin A. 2012. Pengantar Kesejahteraan Sosial. PT. Refika Aditama.

Bandung.

Fauzi, Y. 2005. Kelapa Sawit, Budi Daya Pemanfaatan dan Limbah Analisis Usaha dan Pemasaran. Cetakan Pertama. Jakarta. Penebar Swadaya.

Firman, Adi Suyanto dan Dewi Kurniati. 2018. Analisis tingkat pendapatan dan kesejahteraan petani kelapa sawit, (Online). Vol. 8, No.2, (http://jurnal.untan.ac.id, diakses 24 Agustus 2021.

Husein Syahata. 1998. Ekonomi Rumah Tangga Muslim. Gema Insani Press:

Jakarta.

Ikhwan Abidin Basri. 2005. Islam dan Pembangunan Ekonomi. Gema Insani Press: Jakarta.

Irman Ramadaini. 2019. Pengaruh Tingkat Pendapatan Petani Karet Terhadap Kesejahteraan Keluarga.

Kadariah. 2013. Analisis Pendapatan Nasional. PT. Bima Aksara: Jakarta.

Mangoensoekarjo dan H. Semangun. 2005. Manajemen Agrobisnis kelapa sawit.

Yogyakarta: Lembaga Pendidikan Perkebunan Press.

Misnatun. 2020. Pengaruh Pendapatan Dan Konsumsi Rumah Tangga Terhadap Kesejahteraan Petani Penggarap Kopi.

Muana Nanga. 2005. Makro Ekonomi. PT Grafindo Persada. Jakarta

Mubyarto et al. 2004. Tanah dan Tenaga Kerja Perkebunan Kajian Sosial Ekonomi. Aditya Media, Yogyakarta.

Nova Yolanda Hasibuan. 2019. Pengaruh Harga Sawit Dan Produktivitas Terhadap Kesejahteraan Petani Kelapa Sawit Di Desa Siamporik Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhan Selatan. Skripsi. Medan:

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam.

Pitma Pratiwi. 2015. Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Tenaga Kerja di Yogyakarta. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Reksopriyanto. 2004. Sistem ekonomi dan demokrasi ekonomi. Jakarta: Bima Grafika.

Soekartawi. 2000. Agribisnis dan Aplikasi Teorinya. Jakarta. Raja Grafindo Persada.

Sudarman. 2001. Teori Ekonomi Makro. Jakarta: Pusat Penerbitan Univesitas Terbuka.

Sukirno Sadono. 2013. Makro Ekonomi, Teori Pengantar. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sumitro Djojohadikusumo. 1995. Ekonomi Umum J. PT. Pembangunan: Jakarta.

. Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran Hasi-Hasil Pertanian Edisi Revisi.

Penerbit Raja Grafindo Persda. Jakarta.

. 1993. Prinsip- Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. PT. Raja Grafindo Persda : Jakarata.

Sudarman, 2001. Teori Ekonomi Makro. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Jakarta.

Sugiono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung

. 2006. Statistik untuk penelitian. Alfabeta. Bandung.

Sukirno Sadano. 2013. Manajemen Agribisnis. PT. Eresco Bandung: Jakarta.

. 1981. Pengantar Teori Ekonomi Makro. PT.Raja Grafindo: Jakarta Supardi, S. 2000. Pengantar Ekonomi Bisnis. Surakarta : UNS.

Undang-Undang Republik Indonesia. 1976. Tentang Kesejahteraan No.6 Tahun.

W. J.S. Poerwadarminta. (2006) Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka:

Jakarta.

Zen, Ratna Permatasari. 2008. Prospek Pengembangan Kelapa Sawit Perkebunan Rakyat (Studi Kasus: KUD-P3RSU, Desa Aek Nabura, Kecamatan Bila Hulu, Kabupaten Labuan Batu). Skripsi. Medan: Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

51

LAMPIRAN

52

Kuisioner Penelitian

Pengaruh Pendapatan Petani Kelapa Sawit Terhadap Kesejahteraan Petani di Desa Waeputeh Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah

Saya adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar. Dalam rangka memenuhi syarat dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) yaitu melakukan sebuah penelitian, Saya meminta kesediaannya untuk mejadi responden dalam penelitian ini. Untuk itu saya ucapakan terima kasih bagi yang berkenan untuk mengisi kuisioner ini.

Identitas Responden

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin : 4. Lama Usaha Tani : 5. Luas lahan :

Berilah jawaban pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara memberi tanda ( ) pada kolom yang tersedian.

Skor:

1. SS : Sangat Setuju 2. S : Setuju

3. RG : Ragu-ragu 4. TS : Tidak Setuju

5. STS : Sangat Tidak Setuju

Pendapatan petani (X)

3. Pekerjaan sehari-hari saya sebagai

petani kelapa sawit 5 4 3 2 1

4. Selain sebagai petani kelapa sawit saya juga berkerja diluar sektor pertanian

5 4 3 2 1

5. Penghasilan saya dari luar sektor pertanian belum cukup untuk membiayai pendidikan anak saya

5 4 3 2 1

6. Dari hasil pendapatan penjualan kelapa sawit Rp. 3.000.000 s/d Rp 5.000.000 cukup untuk membiayai pendidikan anak saya.

4. Makanan yang dikonsumsi memenuhi ukuran gizi dan protein yang sesuai 4 keluarga gunakan adalah asuransi kesehatan (BPJS).

5 4 3 2 1

DATA RESPONDEN

22. Muh. Arifin Laki- laki 50 th 4 23 th

23. Karwadi Laki- laki 46 th 2 17 th

24. Supomo Laki- laki 45 th 3 29 th

25. Mulawarman Laki- laki 51 th 3 19 th

26. Paino Laki- laki 50 th 3 25 th

27. Saman Laki- laki 48 th 3 26 th

28. Suroto Laki- laki 48 th 2 25 th

29. Munarto Laki- laki 50 th 3 23 th

29. Munarto Laki- laki 50 th 3 23 th

Dokumen terkait