• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MIN Kota Jambi, dengan data informasi awal menampilkan bahwa bahan ajar yang digunakan disediakan oleh pihak sekolah ialah buku cetak dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Terlebih pendidik belum memakai model pembelajaran Search, Solving, Create and Share (SSCS) untuk mendesain secara khusus pemakaian LKPD. Penelitian dan pengembangan ini dilakukan dari Tahap 1 sampai Tahap 5. Hasil dari setiap tahapan proses penelitian dan pengembangan adalah sebagai berikut:

1. Analisis (Analyze)

Tahap pertama penelitian dan pengembangan adalah tahap analisis.

Hasil analisis ini dapat digunakan sebagai pedoman penyusunan LKPD.

Analisis dilakukan dalam penelitian berikut ini : a. Analisis Kebutuhan

Hasil analisis kebutuhan dilakukan melalui tahap wawancara dengan guru wali kelas IV. Menurut hasil wawancara dengan guru kelas IV.2 MIN Kota Jambi, peserta didik cenderung mengalami kesulitan dalan memcahkan masalah yang berdampak pada negatif pada nilai pembelajaran serta pandemi covid-19 yang membuat peserta didik kurang pemahaman terhadap pembelajaran IPA dan tidak sering melaksanakan praktek belajar oleh sebab itu peserta didik dirumah hanya bisa menyelesaikan tugas pekerjaan rumah yang diberikan. Ada pula bahan ajar yang digunakan peserta didik berupa LKPD belum bisa mengajak peserta didik untuk bisa melakukan pemecahan masalah kebingungan dalam melakukan percobaan serta kurangnya materi penunjangnya sehingga peneliti membuat LKPD

berbasis Search, Solve,Create And Share (SSCS) yang dikhususkan pada materi IPA tentang gaya, hal iini disebabkan keterbatan waktu maupun materi.

Wawancara terhadap guru kelas dilakukan di MIN Kota Jambi, Yakni ibu Nofrianty, S.Pd, M.Pd terkait pembelajaran IPA dan persepsi guru terhadap buku teks atau bahan ajar yang digunakan disekolah. Dari wawancara yang dilakukan didapatkan beberapa informasi yakni sebagai berikut :

1. Pembelajaran dilakukan berdasarkan buku tematik terpadu kurikulum 2013.

2. Pada sistem daring pembelajaran hanya dilakukan dengan menginfokan materi dan tugas melalui whatsapp dan zoom

3. Saat pembelajaran kurangnya praktek percobaan.

4. Adanya kesulitan guru dalam melakukan proses pembelajaran secara online dikarena metode dan media pembelajaran yang ada secara tidak sesuai dengan sistem online.

5. Belum tersedianya LKPD dalam pembelajaran IPA dikarenakan buku sekolah Tematik sehingga pembelajaran bergabung dengan mata pelajaran lainnya.

Terkait buku teks yang digunakan, guru menilai bahwa masih minim penjabaran materi serta kurangnya latihan soal yang diberikan kepada siswa. Penjelasan yang terdapat dalam buku terlalu singkat, jadi guru harus memiliki inisiatif untuk menjelaskan lebih rinci kepada siswa. Selain itu, minimnya LKPD untuk siswa juga menjadi pemicu kurangnya pengetahuan yang dimiliki siswa. Berdasarkan hasil wawancara juga diketahui karakter siswa dimana siswa cenderung aktif ketika belajar tatap muka di kelas namun ketika belajar dengan daring guru tidak bisa mengontrol siswa secara langsung sehingga siswa tidak terlalu aktif namun tetap rajin

mengumpulkan tugas. Adapun dalam kemampuan akademik siswa kelas IV di MIN Kota Jambi bersifat heterogen simana terdapat siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Hal ini terbukti dari perolehan nilai siswa yang beragam namun, secara rata-rata berada pada kategori baik. Tapi ketika diterapkannya pembelajaran online terjadi penurunan nilai siswa dikarenakan siswa lebih banyak belajar mandiri dan tidak bisa bertanya langsung dengan guru.

b. Analisis Kurikulum

Pembelajaran saat ini memakai Kurikulum 2013. Analisis kurikulum dilakukan dengan menetapkan Kompetensi Inti (KI) serta Kompetensi Dasar (KD) pada kurikulum yang berlaku.

K I

KD Indikator

3

3.3 Mengidentifikasi macam-macam gaya, antara lain:

gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan.

3.3.1 Mengetahui dan memahami macam-macam gaya, antara lain: gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan.

3.3.2 Menjelaskan macam-macam gaya, antara lain: gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan dengan tepat.

3.3.3 Membedakan macam-macam gaya, antara lain: gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan dengan tepat.

T a b e l

4 . 1

KI, KD dan Indikator Materi Gaya Kelas IV Semester 2.

Sesuai dengan Tabel 4.1 KI, KD dan indikator pencapaian kompetensi dan disesuaikan dengan materi yang akan disajikan dalam LKPD yang akan dikembangkan.

Menurut hasil analisis kebutuhan dan analisis kurikulum, penelti mengembangkan LKPD IPA berbasis Search, Solve, Create and Share (SSCS) Pada Materi gaya agar peserta didik dapat memahami konsep serta pemecahan masalah.

Hasil evaluasi tahap analisis menunjukkan bahwa analisis kebutuhan dan analisis kurikulum di kelas IV MIN Kota Jambi memerlukan adanya pembaharuan dalam proses pembelajaran. Untuk itu perlu dirancanf sebuah LKPD yang menarik sesuai dengan kriteria pembelajaran yang diterapkan di sekolah tersebut. Berdasarkan informasi yang diperoleh maka peneliti akan melanjutkan ke tahap perancangan (design) .

4 4.3Mendemonstrasikan

manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan.

4.3.1 Mempresentasikan manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.

4.3.2 Mengaplikasikan manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari seperti gaya gesek dan otot.

2. Tahap Perancangan (Design)

Setelah menyelesaikan tahap analisis, kemudian dilanjutkan ke tahap perancangan (design), spesifikasi yang akan dibuat adalah LKPD IPA yang berbasis Search, Solve, Create and Share (SSCS). Berikut perancangan LKPD yang akan dibuat sebagai berikut :

a. Pengkajian Materi

Berdasarkan tahap analisis materi yang digunakan untuk menyusun LKPD adalah materi gaya untuk kelas IV. Materi gaya terdiri dari pengertian gaya, macam-macam gaya dan pemanfaatan gaya terdapat pada tema 7 indahnya keberagaman negriku di semester 2 tahun ajaran 2020/2021. Langkah-langkah penyusunan desain produk LKPD ini, antara lain menyesuaikan kompetensi inti dan kompetensi dasar serta silabus berdasarkan kurikulum 2013.

b. Rancangan Awal

Bentuk LKPD yang digunakan terkait metode pembelajaran Search, Solve, Create and Share (SSCS) menggunakan kertas ukuran A4 (21 cm x 29,7 cm, jenis tulisan comic and sans dengan ukuran 14 dan spasi 1,15 dengan orientation potrait, pada bagian dalam atau isi, sedangkan pada cover serta judul sub bab menggunakan ukuran 16 dan spasi 1,5.Peyusunan LKPD dimulai dengan pembuatan desain kulit (cover) dan desain isi pada LKPD. Kegiatan belajar menggunakan LKPD ini diawali dengan masalah yang biasa ditemukan dikehidupan sehari-hari dengan penyelesaian berbasis pemecahan masalah yang terdiri dari tahap Search, Solve, Create and Share (SSCS) Ilustrasi yang digunakan berupa gambar animasi yang mendukung materi yang sedang di bahas. Gambar-gambar akan dibuat sedemikian rupa.

c. Perangkat Pembuatan

Peralatan yang digunakan untuk pembuatan LKPD ini adalah perangkat software dan hardware. Perangkat software yang digunakana dalam pembuatan LKPD ini adalah Microsoft Office

2013, coreldraw, dan photoshop sedangkan perangkat hardware yang digunakan adalah mesin printer.

d. Perencanaan Instrumen

Instrumen yang digunakan berupa angket (kuisioner) yang dirancang untuk mengevaluasi LKPD yang telah dibuat. Penyusunan Instrumen dilakukan sesuai aspek-aspek dengan tujuan masing-masing angket. Instrumen diberikan kepada tim validator yang terdiri dari ahli materi, ahli desain, dan ahli bahasa untuk menguji kevalidan LKPD sebelum di uji cobakan ke lapangan, serta angket.diberikan kepada guru dan peserta didik setelah produk layak untuk diujicobakan.

Instrumen penilaian kualitas produk yang telah dikembangkan berupa angket daftar isian (check list) yang akan diberi penilaian oleh ahli materi, ahli desain, ahli bahasa, guru, dan peserta didik.

Perancangan instrumen penilaian diawali dengan penyusunan kisi-kisi angket dan selanjutnya disusun angket penilaian yang akan diberikan kepada para ahli untuk mengetahui kualitas LKPD, serta angket untuk guru dan peserta didik untuk mengetahui respon peserta didik terhadap LKPD yang telah dikembangkan.

3. Tahap Pengembangan (Development)

Ketika tahap perencanaan telah selesai, kemudian dilanjutkan ketahap pengembangan (development). Point dari pengembangan ini yaitu pembuatan LKPD yang dikembangkan menjadi bahan ajar yang bertujuan untuk memperluas cakupan pengetahuan peserta didik dan memudahkan peserta didik dalam memahami materi gaya.

Desain produk yang dikembangkan LKPD terdiri dari cover depan dan belakang, petunjuk penggunaan LKPD, kata pengantar, daftar isi.

LKPD terdiri dari kompetensi inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), tujuan pembelajaran, petunjuk kegiatan, kegiatan pembelajaran berupa soal-soal yang dapat diselesaikan dengan percobaan secara nyata dan ada di

lingkungan sekolah maupun rumah, memuat tahapan-tahapan dari model pembelajaran SSCS yaitu, tahap Search yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah, tahap solve yang bertujuan untuk merencanakan penyelesaian masalah, tahap create yang bertujuan untuk melaksanakan penyelesaian masalah, tahap share yaitu bertujuan untuk mensosialisasikan penyelesaian masalah yang dilakukan. Berikut ini desain awal produk yang dibuat oleh peneliti :

Gambar 4.1 Desain Cover LKPD

Gambar 4.1 Desain Isi LKPD

a. Proses Validasi

Validasi produk bertujuan untuk mendapatkan pertimbangan pendapat dari ahli yaitu ahli materi, ahli desain, dan ahli bahasa tentang kualitas LKPD. Kritik dan saran atas kekurangan dan kelemahan produk yang diberikan oleh para ahli akan dijadikan acuan untuk penyempurnaan LKPD ini agar sesuai dan layak digunakan dalam proses pembelajaran. Adapun para ahli yang berperan sebagai validator dalam memvalidasi LKPD sebagai berikut :

Tabel 4.2 Tim Validator LKPD

No Bidang Ahli Validator

1 Ahli Desain Amirul Mukminim Al-Anwari M.Pd.I

2 Ahli Materi Nofrianty M,Pd.I

3 Ahli Bahasa Pauzan Azim M,Pd.I

1. Validasi Ahli Desain

Tabel 4.3

Skor Penilaian Validasi Ahli Desain

Tabel 4.3 diatas merupakan hasil validasi ahli desain untuk kelayakan bahan ajar berupa LKPD IPA berbasis Search, Solve, Create and Share pada materi Gaya. Hasil validasi yang diperoleh dari penilaian ahli desain yang mencakup aspek ukuran LKPD, desain kulit LKPD, dan desain isi LKPD. Pada proses validasi oleh ahli desain memperoleh jumlah skor 77 dengan rata-rata 96,25 dikategorikan sangat valid dengan revisi sesuai saran dan perbaikan untuk desain isi pada LKPD.

2. Validasi Ahli Bahasa

Tabel 4.4

Skor Penilaian Validasi Ahli Bahasa

Tabel 4.4 diatas adalah hasil validasi oleh ahli bahasa untuk kelayakan bahan ajar berupa LKPD IPA berbasis Search, Solve, Create and Share pada materi Gaya. Hasil validasi yang diperoleh dari penilaian ahli bahasa mencakup aspek keterbacaan yang ada LKPD. Proses validasi oleh ahli media mendapatkan jumlah skor 40 dengan rata-rata 88,9 dan dikategorikan sangat valid dengan revisi sesuai saran dan perbaikan untuk bidang bahasa pada LKPD.

3. Validasi Ahli Materi

Tabel 4.5

Skor Penilaian Validasi Ahli Materi

Tabel 4.5 diatas adalah hasil validasi oleh ahli materi untuk kelayakan bahan ajar berupa LKPD IPA berbasis Search, Solve, Create and Share pada materi Gaya. Hasil validasi yang didapatkan dari penilaian ahli materi mencakup aspek didaktif, konstruksi, tekhnis, dan kualitas materi LKPD. Pada proses validasi oleh ahli materi mendapatkan total skor 72 dengan rata-rata 96 dan dikategorikan sangat valid serta layak diujicobakan untuk bidang materi pada LKPD.

b. Proses Revisi

Proses Revisi Desain produk divalidasi oleh tim validator meliputi ahli materi, ahli desain, dan ahli bahasa. Kemudian peneliti melakukan perbaikan produk berdasarkan kritik dan saran yang didapat dari tim

validator terhadap produk yang dikembangkan. Pada tahap validasi, ahli materi memberikan penilaian LKPD dengan kategori valid dan layak diujicobakan tanpa revisi. Karna itu pada proses revisi, peneliti hanya melakukan revisi dibidang desain dan bahasa sesuai kritik dan saran perbaikan dari validator. Adapun kritik dan saran dari tim validator sebagai berikut :

1. Kritik dan Saran Ahli Desain

Tabel 4.6

Skor Penilaian Validasi Ahli Desain

Berdasarkan Tabel 4.6 kritik dan saran yang diberikan dari validator ahli desain. Hasil revisi yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan kritik dan saran validator ahli desain yaitu:

Nama Validator Kritik dan Saran

Amirul Mukminim Al-Anwari M.Pd.I

-Sumber gambar dilengkapi - Tambahkan glosarium - Nomor halaman diperbesar

Tabel 4.7 Revisi Desain

No Kritik dan Saran

Sebelum Sesudah

1.

Sumber gambar dilengkapi

2. Tambkan glosarium

-

3. Nomor halaman diperbesar

2. Kritik dan Saran Ahli Bahasa

Tabel 4.8

Skor Penilaian Validasi Ahli Bahasa

Berdasarkan Tabel 4.8 kritik dan saran yang diberikan validator ahli bahasa dibagian aspek pada penggunaan bahasa . Berikut ini hasil revisi yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan kritik dan saran validator ahli bahasa yaitu :

Nama Validator Kritik dan Saran

Paujan Azim M.Pd.I

- Masih ada kata pengetikan yang salah -Huruf besar dan kecil diperharikan

Tabel 4.9 Revisi Bahasa

N o

Kritik dan Saran

Sebelum Sesudah

1.

Masih ada kata pengetikan yang salah

2. Huruf besar dan kecil diperhatikan

4. Tahap Implementasi (Implementation)

Kemudian produk awal yang telah di lakukan revisi selanjutnya melakukan tahapan implementasi. Pada tahap implementasi produk hasil revisi diimplementasikan kepada peserta didik dilakukan dengan beberapa tahapan uji coba sebagai berikut :

a. Uji Coba Kelompok Kecil

Pada uji coba kelompok kecil dirancang untuk menguji kemenarikan produk, peserta didik dalam uji kelompok kecil ini melihat LKPD yang diberikan, diakhir uji coba produk dengan melibatkan 10 peserta didik yang dipilih secara heterogen berdasarkan kemampuan dikelas dan jenis kelamin selanjutnya peserta didik akan diberi angket untuk menilai

kemenarikan LKPD. Uji kelompok kecil dilaksanakan di MIN Kota Jambi. Hasil dari respon peserta didik terhadap LKPD IPA dengan menggunakan model SSCS mendapatkan skor rata-rata 92,24% dengan kriteria interpretasi yang di capai yaitu “Sangat menarik” artinya LKPD yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kriteria menarik untuk digunakan sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar pada materi IPA berbasis SSCS semester 2 untuk kelas IV. Hasil persentase angket respon peserta didik dapa dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.9

Hasil Angket Respon Peserta Didik Uji Coba Kelompok Kecil

Tabel 4. 10 Hasil Tes Siswa

No Nama Nilai Kriteria

1 AQH 90 Sangat Tinggi

2 AS 80 Sangat Tinggi

3 AGA 80 Sangat Tinggi

4 DDI 70 Cukup Tinggi

5 DAP 90 Sangat Tinggi

6 FA 100 Sangat Tinggi

7 FAK 90 Sangat Tinggi

8 FKW 90 Sangat Tinggi

9 JH 80 Tinggi

10 KR 70 Cukup Tinggi

11 KIN 70 Cukup Tinggi

12 KR 80 Tinggi

13 MDA 80 tinggi

14 MAA 100 Sangat Tinggi

15 MAR 70 Cukup Tinggi

Rata-Rata 82,7 Sangat Tinggi

Rata-rata hasil tes siswa adalah 82,7 dengan kriterian sangat tinggi.

Secara keseluruhan nilai siswa berada di ata KKM yaitu 70 dengan ketuntasan belajar siswa 100%.

b. Uji Coba Kelompok Besar

Setelah u ji coba kelompok kecil, kemudian produk di ujicobakan kembali ke uji coba lapangan. Uji coba lapangan ini dilakukan untuk memastikan data dan secara luas mengetahui kemenarikan produk.

Responden yang mengikuti uji kelompok besar ini berjumlah 35 peserta didik kelas IV di MIN Kota Jambi. Proses pembelajaran yang dilakukan secara online melalui whatsapp group karena pandemi Covdi-19. Hasil respon peserta didik terhadap LKPD IPA dengan menggunakan model pembelajaran SSCS mendapatkan skor rata-rata 93,12 dengan kriteria interpretasi yang dicapai “sangat menarik”, artinya LKPD yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kriteria sangat menarik untuk digunakan sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran IPA berbasis SSCS semester 2 untuk kelas IV. .Hasil

persentase angket respon peserta didik secara terperinci dapat dilihat pada lampiran 9.

c. Angket Respon Pendidik / Guru

Tabel 4.11

Hasil Angket Respon Pendidik

Tabel 4.10 diatas merupakan hasil angket respon pendidik pada aspek kemenarikan LKPD berbasis Search, Solve, Create and Share (SSCS). Pada proses penilaian oleh pendidik mendapatkan jumlah skor 69 dengan rata-rata 92 dan dikategorikan Sangat Menarik.

5. Tahap Evaluasi (Evaluation)

Pada tahap evaluasi peneliti memahami apakah penerapannya dapat membuat peserta didik lebih terlibat dalam pembelajaran, interaksi terhadap teman, membuat peserta didik tidak bosan atau monoton,melakukan praktek belajar secara langsung dirumah maupun disekolah pada saat pembelajaran dan dapat menarik minat peserta didik waktu pembelajaran sedang belangsung. jika peserta didik belum menunjukkan tujuan dari pembelajaran tersebut maka hal inilah yang menjadikan tugas peneliti untuk memikirkan kembali kenapa belum terlihat adanya tujuan tersebut tercapai.

Dokumen terkait