METODE PENELITIAN
G. Teknik Analisis Data
Sugiyono (2010:335) menyatakan bahwa:
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Analisis data adalah cara yang ditempuh untuk mengolah data sehingga data yang diperoleh akan memberi arti positif terhadap pokok permasalahan yang diteliti. Teknik analisis data hasil penelitian dilakukan dengan urutan sebagai berikut:
1. Persiapan
Pada tahap kegiatan ini antara lain: mengecek kelengkapan identitas pengisi, mengecek kelengkapan data, dan mengecek isian data.
2. Tabulasi
Pada tahap kegiatan ini antara lain: memberikan skor terhadap item-item soal yang perlu diberi skor, mentabulasikan setiap data yang berhasil dikumpulkan ke dalam tabel, menghitung jumlah skor dan nilai dari setiap jawaban pre-test maupun pada post-test.
No. Soal Validitas Reliabilitas IK Nilai Interpretasi Nilai Cronbach's Alpha
Interpretasi Nilai Interpretasi
1. 1 Valid
0,871
0,797 Reliabil 0,52 Sedang
2. 0,83 Valid 0,817 Reliabil 0,60 Sedang
3. 0,76 Valid 0,849 Reliabil 0,67 Sedang
4. 0,58 Valid 0,860 Reliabil 0,55 Sedang
50
3. Analisis Statistik
Pada langkah analisis statistik penelitian ini yaitu menggunakan uji statistik komparasi. Analisis komparasi (Uji t) digunakan untuk memprediksi perbandingan atau perbedaan antara dua variabel bebas. Dalam analisis ini, langkah-langkah yang dilakukan, antara lain:
a. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui gambaran umum masing-masing variabel. Kegiatan yang dilakukan pada proses analisis deskriptif ini adalah mengolah data dari setiap variabel dengan bantuan komputer program Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.0 for windows.
Data yang diolah yaitu data kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Citapen. Tingkat kemampuan membaca pemahaman diukur melalui tes yaitu pre-test dan post-test, dengan cakupan butir-butir soalnya dalam satu standar kompetensi tentang memahami kalimat dan pesan tertulis. Hasil pre-test dan post-test ini dioalah dan dianlisis untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam membaca pemahaman.
Untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan siswa setelah pembelajaran, maka dilakukan analisis terhadap nilai yang diperoleh siswa dari pre-test dan post-test. Kategori kemampuan membaca pemahaman didasarkan pada interval kategori hasil belajar menurut Cece Rakhmat dan Solehudin (2006:65) dengan ketentuan sebagai berikut:
Tabel 3.13
Rambu-rambu Interval Kategori Hasil Belajar
No. Rambu-rambu Interval Nilai Kategori
1. X ≥ ideal + 1,5 Sideal Sangat Tinggi
2. ideal + 0,5 Sideal ≤ X < ideal + 1,5 Sideal Tinggi 3. ideal - 0,5 Sideal ≤ X < ideal + 0,5 Sideal Sedang 4. ideal - 1,5 Sideal ≤ X < ideal - 0,5 Sideal Rendah 5. X < ideal - 1,5 Sideal Sangat Rendah
51
Penjelasan: ideal = Xideal Xideal = 100 Sideal = ideal
Cece Rakhmat dan Solehudin (2006:65)
Ini berarti Xideal (nilai ideal) = 100, ideal = 50, dan Sideal = 16,67. Dengan demikian (setelah dilakukan pembulatan desimal) interval kategori hasil belajar adalah sebagai berikut.
Tabel 3.14
Interval Kategori Hasil Belajar
No. Interval Nilai Kategori Kemampuan Membaca Pemahaman 1. X ≥ 75 Sangat Tinggi 2. 58 ≤ X < 75 Tinggi 3. 42 ≤ X < 58 Sedang 4. 25 ≤ X < 42 Rendah 5. X < 25 Sangat Rendah
Analisis deskriptif ini juga berkaitan dengan upaya untuk menjawab rumusan masalah a pada Bab I, yaitu “Bagaimana kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Citapen sebelum menggunakan strategi Story Mapping dalam pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar?”
Untuk dapat menjawab rumusan masalah tersebut, prosedur pengolahan data meliputi:
1) Pemberian skor dan nilai terhadap jawaban pre-test dan post-test siswa.
2) Melakukan olah data statistik deskriptif terhadap nilai pre-test dan post-test siswa.
3) Berdasarkan hasil olah data statistik deskriptif, maka dideskripsikan kualitas membaca pemahaman siswa.
4) Untuk melengkapi informasi membaca pemahaman siswa juga dilakukan perhitungan normal gain antara nilai pre-test dengan nilai post-test.
52
Normal gain adalah perbandingan antara selisih nilai post-test dengan nilai pre-test dan selisih nilai ideal dengan nilai pre-pre-test. Normal gain ini digunakan untuk mengetahui peningkatan membaca pemahaman siswa setelah pembelajaran dilaksanakan. Rumus normal gain menurut Meltzer (2002) adalah:
Normal Gain =
Efektifitas normal gain didasarkan pada klasifikasi dari Arikunto (1999:22), yaitu:
Tabel 3.15
Kategori Interpretasi Normal Gain Normal Gain Tafsiran
< 0,40 Tidak Efektif 0,40 – 0,55 Kurang Efektif 0,56 – 0,75 Cukup Efektif
> 0,76 Efektif
b. Uji Hipotesis
Pengolahan data yang dilakukan untuk uji hipotesis berhubungan dengan keperluan uji signifikansi peningkatan kemampuan membaca pemahaman pada kelas yang dijadikan penelitian, serta untuk menjawab rumusan masalah bagian b pada Bab I yaitu “bagaimana kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Citapen setelah menggunakan strategi Story Mapping dalam pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar?”
Dalam penelitian ini, seluruh teknik pengolahan data untuk keperluan uji stastik (uji hipotesis) sepenuhnya menggunakan program aplikasi software SPSS16.0 for Windows. Rambu-rambu uji hipotesis tersebut adalah sebagai berikut:
1) Uji Asumsi
Uji asumsi terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas. Uji asumsi ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai pengolahan data yang akan digunakan. Apakah data yang diperoleh diolah dengan parametrik, atau dengan
53
a) Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak (Priyatno, 2010:71). Jika data tersebut berdistribusi normal, maka data dianalisis menggunakan statistik parametrik. Sedangkan jika data yang diperoleh tidak berdistribusi normal, maka menggunakan statistik non parametrik. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 16.0. for windows dengan Uji kolmogorov-smirnov. Langkah-langkah penggunaan program SPSS 16.0 untuk menguji normalitas adalah sebagai berikut:
Entry data atau buka file data yang akan dianalisis.
Pilih menu Analyze>>Nonparametric Tests>>1-Sampel K-S.
Gambar 3.7
Menu Analyze>>Nonparametric Tests>>1-Sampel K-S
Masukkan nilai ke kotak Test Variable List, kemudian klik OK.
Gambar 3.8
54
Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan pada Asymp.Sig (2-tailed). Untuk menentukan kenormalan, kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut:
(1) Menetapkan hipotesis.
(2) Tetapkan tarap signifikansi uji misalnya a = 0,05. (3) Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh.
(4) Jika signifikansi yang diperoleh >a, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
(5) Jika signifikansi yang diperoleh <a, maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal artinya tidak berdistribusi normal.
b) Uji Homogenitas
Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama atau tidak. Pada penelitian ini, uji homogenitas dilakukan terhadap data pre-test dan data post-test. Sama seperti untuk uji normalitas. Pada kolom Sig. terdapat bilangan yang menunjukkan taraf signifikansi yang diperoleh. Jika signifikansi yang diperoleh>α, maka variansi setiap sampel sama (homogen). Jika signifikansi yang diperoleh<α, maka variansi setiap sampel tidak sama (tidak homogen). Pada penelitian ini, uji homogenitas data akan dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS 16.0.
Masukkan data yang akan dianalisis .
Pilih menu Analyze>>Deskriptives Statistics>>Explore.
Gambar 3.9
55
Masukkan nilai pada Dependent List, dan kelas pada Factor List.
Gambar 3.10 Kotak Dialog Explore
Klik Plots, pilih Levense Test untuk Untransormed, klik Continue, lalu OK.
Gambar 3.11
Kotak Dialog Explore: Plots
Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji homogenitas adalah dengan memperhatikan bilangan pada (Sig.) Based on Mean. Untuk menetapkan homogenitas digunakan pedoman sebagai berikut:
a) Menentukan hipotesis.
b) Tetapkan tarap signifikansi uji, misalnya a = 0,05. c) Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh.
d) Jika signifikansi yang diperoleh >a, maka variansi setiap sampel sama (homogen).
e) Jika signifikansi yang diperoleh <a, maka variansi setiap sampel tidak sama (tidak homogen).
56
2) Uji Hipotesis Statistik a) Uji Komparasi
Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas data, kemudian dilakukan uji hipotesis komparasi antara kemampuan membaca pemahaman sebelum dan setelah siswa belajar dengan strategi Story Mapping. Pengujian hipotesis menggunakan t test. Bila sampel berkorelasi/berpasangan, misalnya membandingkan sebelum dan sesudah perlakuan, atau membandingkan kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen maka digunakan t test sampel related. Dan dalam penelitian ini membandingkan hasil pre-test dan hasil post-test dengan menggunakan yang ada pada program SPSS 16.0 for windows yaitu paired sample t test (uji dua sampel berpasangan).
Langkah-langkah perhitungan uji t pada paired sample t test adalah sebagai berikut:
Masukkan data yang akan dianalisis pada sheet data view.
Gambar 3.12. Sheet Data View
Pilih menu Analyze>>Compare Means>>Paired Sample T-Test
Gambar 3.13
57
Masukan nilai ke kotak Paired Variables, kemudian klik OK.
Gambar 3.14
Kotak Dialog Paired Sample T-Test
Cara mengetahui ada tidaknya perbedaan rerata pre-test dengan rerata post-test adalah dengan memperhatikan bilangan pada Sig. (2-tailed). Langkah-langkah pengujian Paired Samples T Test adalah menentukan hipotesis, menentukan tingkat signifikansi. Kriteria pengujiannya adalah H0 diterima jika signifiknsi 2 tailed > α atau signifiknsi 2 tailed > 0,05 dan Ha diterima jika signifikansi 2 tailed < α atau signifiknsi 2 tailed < 0,05.
b) Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik pada penelitian tentang penggunaan strategi Story Mapping ditetapkan pengambilan keputusannya sebagai berikut.
(1) Hipotesis nol (Ho)
Tidak terdapat perbedaan kemampuan membaca pemahaman yang signifikan dalam pembelajaran Bahasa Inggris sebelum dan setelah siswa kelas V SD Negeri Citapen belajar dengan menggunakan strategi Story Mapping.
(2) Hipotesis alternatif (Ha)
Terdapat perbedaan kemampuan membaca pemahaman yang signifikan dalam pembelajaran Bahasa Inggris sebelum dan setelah siswa kelas V SD Negeri Citapen belajar dengan menggunakan strategi Story Mapping.
H0 : µ1 = µ2 Ha : µ1 ≠ µ2
58
Keterangan:
- µ1 adalah kemampuan membaca pemahaman sebelum siswa belajar dengan menggunakan strategi Story Mapping.
- µ2 adalah kemampuan membaca pemahaman setelah siswa belajar dengan menggunakan strategi Story Mapping.
Ketentuan yang digunakan adalah jika µ1 = µ2, maka Ha ditolak dan H0
diterima, yaitu “tidak terdapat perbedaan kemampuan pemahaman membaca yang signifikan dalam pembelajaran Bahasa Inggris sebelum dan setelah siswa kelas V SD Negeri Citapen belajar dengan menggunakan strategi Story Mapping”. Dan jika µ1 ≠ µ2, maka H0 ditolak dan Ha diterima, yaitu “terdapat perbedaan kemampuan pemahaman membaca yang signifikan dalam pembelajaran Bahasa Inggris sebelum dan setelah siswa kelas V SD Negeri Citapen belajar dengan menggunakan strategi Story Mapping”.
Setelah mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan dari hasil pengolahan data, maka dapat disimpulkan mengenai berpengaruh tidaknya strategi Story Mapping terhadap kemampuan membaca pemahaman dalam pembelajaran Bahasa Inggris siswa kelas V di SD Negeri Citapen Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya.
H.Variabel dan Definisi Operasional