• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

H. Teknik Analisis Data

Teknis analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil tes soal evaluasi dan data kualitatif yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasiL observasi dan hasil kuesioner kemampuan berpikir kritis. Adapun data yang dianalisis adalah sebagai berikut:

1. Analisis Data Hasil Belajar

Analisis data hasil belajar diperoleh dari hasil tes evaluasi yang diberikan setiap akhir pembelajaran siklus I dan siklus II yang berjumlah 5 butir soal serta hasil tes evaluasi akhir gabungan dari siklus I dan siklus II yang berjumlah 5 butir soal. Hasil setiap tes evaluasi siklus I, siklus II, dan evaluasi akhir dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: a. Menghitung nilai akhir setiap evaluasi :

b. Menghitung nilai rata-rata kelas :

c. Perhitungan presentase ketuntasan siswa

Setelah diperoleh semua data yang diperlukan, kemudian dibandingkan kondisi awal dengan siklus I dan siklus II untuk menyimpulkan apakah

x 100

terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukannya pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual.

2. Analisis Data Kemampuan Berpikir Kritis a. Lembar kuesioner

Lembar kuesioner terdiri dari pernyataan favorable dan unfovarable yang berjumlah 20 butir penyataan. Perhitungan setiap item dihitung dengan menggunakan kriteria kemampuan berpikir PAP tipe 1 sebagai dasar acuan (Masidjo 1995:153). Analisis kemampuan berpikir kritis dapat dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menghitung hasil kuesioner kemampuan berpikir kritis yang diberikan kepada siswa sebelum dan sesudah berakhirnya penelitian dengan menerapkan model pembelajaran kontekstual menggunakan pedoman penskoran yang sudah dibuat. Selanjutnya data hasil kuesioner tersebut kedalam microsoft excel, dan berikutnya mengelompokkannya berdasarkan indikator.

2. Menghitung jumlah skor berpikir kritis kelas.

3. Menghitung rata-rata skor kelas.

4. Menghitung nilai rata-rata kelas.

5. Menghitung jumlah siswa yang minimal cukup kritis (CK) Jumlah skor kelas = Menjumlahkan skor siswa dalam satu kelas

6. Menghitung presentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis

7. Menentukan rentang skor kriteria cukup kritis berdasarkan PAP tipe I menurut Masidjo.

Tabel 3.10 Penilaian Acuan Patokan I (PAP) I

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan

90% - 100% Sangat Kritis

80% - 89% Kritis

65% - 79% Cukup Kritis

55% - 79% Tidak Kritis

Dibawah 55% Sangat Tidak Kritis

a. Indikator 1 (Menganalisis Argumen)

Dalam indikator 1 (menganalisis argumen) terdapat 4 soal yang mewakili indikator 1 tersebut. Untuk mengetahui skor maksimal dari indikator 1 dapat dihitung dengan cara berikut:

Dari data perhitungan skor maksimal yang telah dihitung tersebut, diketahui bahwa skor maksimal pada indikator 1 adalah 20. Setelah dikatahui skor maksimal pada indikator 1 selanjutnya peneliti membuat rentang nilai untuk menentukan kriteria berpikir

Skor maksimal = 4 soal × 5 (sangat baik) = 20

kritis berdasarkan PAP tipe I. Rentang skor tersebut dapat dilihat pada tabel 3.11.

Tabel 3.11 Rentang Skor Indikator 1

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan 90% - 100% 18 – 20 Sangat Kritis

80% - 89% 16 – 17,9 Kritis

65 % - 79% 13 – 15,9 Cukup Kritis 55% - 64% 11 – 12,9 Tidak Kritis Dibawah 55% Dibawah 11 Sangat Tidak Kritis

Dari tabel 3.11 diketahui bahwa pada indikator 1 dapat dikatakan memiliki kemampuan berpikir kritis jika skor rata-rata siswa dapat memperoleh skor minimal 13 (cukup kritis).

b. Indikator 2 (Mampu Bertanya)

Dalam indikator 2 (mampu bertanya) terdapat 2 soal yang mewakili indikator 2 tersebut. Untuk mengetahui skor maksimal dari indikator 2 dapat dihitung dengan cara berikut:

Dari data perhitungan skor maksimal yang telah dihitung tersebut, diketahui bahwa skor maksimal pada indikator 2 adalah 10. Setelah dikatahui skor maksimal pada indikator 2 selanjutnya peneliti membuat rentang nilai untuk menentukan kriteria berpikir

Skor maksimal = 2 soal × 5 (sangat baik) = 10

kritis berdasarkan PAP tipe I. Rentang skor tersebut dapat dilihat pada tabel 3.12.

Tabel 3.12 Rentang Skor Indikator 2

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan

90% - 100% 9 – 10 Sangat Kritis

80% - 89% 8 – 8,9 Kritis

65 % - 79% 6,5 – 7,9 Cukup Kritis 55% - 64% 5,5 – 6,4 Tidak Kritis Dibawah 55% Dibawah 5,5 Sangat Tidak Kritis

Dari tabel 3.12 diketahui bahwa pada indikator 2 dapat dikatakan memiliki kemampuan berpikir kritis jika skor rata-rata siswa dapat memperoleh skor minimal 6,5 (cukup kritis).

c. Indikator 3 (Memecahkan Masalah)

Dalam indikator 3 (memecahkan masalah) terdapat 2 soal yang mewakili indikator 3 tersebut. Untuk mengetahui skor maksimal dari indikator 2 dapat dihitung dengan cara berikut

Dari data perhitungan skor maksimal yang telah dihitung tersebut, diketahui bahwa skor maksimal pada indikator 2 adalah 10. Selanjutnya peneliti membuat rentang nilai untuk menentukan kriteria berpikir kritis berdasarkan PAP tipe I. Rentang skor tersebut dapat dilihat pada tabel 3.13

Skor maksimal = 2 soal × 5 (sangat baik) = 10

Tabel 3.13 Rentang Skor Indikator 3

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan 90% - 100% 9 – 10 Sangat Kritis

80% - 89% 8 – 8,9 Kritis

65 % - 79% 6,5 – 7,9 Cukup Kritis 55% - 64% 5,5 – 6,4 Tidak Kritis Dibawah 55% Dibawah 5,5 Sangat Tidak Kritis

Dari tabel 3.13 diketahui bahwa pada indikator 3 dapat dikatakan memiliki kemampuan berpikir kritis jika skor rata-rata siswa dapat memperoleh skor minimal 6,5 (cukup kritis).

d. Indikator 4 (Memecahkan Masalah)

Dalam indikator 4 (memecahkan masalah) terdapat 6 soal yang mewakili indikator 4 tersebut. Untuk mengetahui skor maksimal dari indikator 4 dapat dihitung dengan cara berikut:

Dari data perhitungan skor maksimal yang telah dihitung tersebut, diketahui bahwa skor maksimal pada indikator 4 adalah 30. Setelah dikatahui skor maksimal pada indikator 4 selanjutnya peneliti membuat rentang nilai untuk menentukan kriteria berpikir kritis berdasarkan PAP tipe I. Rentang skor tersebut dapat dilihat pada tabel 3.14.

Skor maksimal = 6 soal × 5 (sangat baik) = 30

Tabel 3.14 Rentang Skor Indikator 4

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan 90% - 100% 27 – 30 Sangat Kritis

80% - 89% 24 – 26,7 Kritis

65 % - 79% 19,5 – 23,7 Cukup Kritis 55% - 64% 16,5 – 19,2 Tidak Kritis Dibawah 55% Dibawah 16,5 Sangat Tidak Kritis

Dari tabel 3.14 diketahui bahwa pada indikator 4 dapat dikatakan memiliki kemampuan berpikir kritis jika skor rata-rata siswa dapat memperoleh skor minimal 19,5 (cukup kritis).

e. Indikator 5 (Membuat Kesimpulan)

Dalam indikator 5 (membuat kesimpulan) terdapat 2 soal yang mewakili indikator 5 tersebut. Untuk mengetahui skor maksimal dari indikator 5 dapat dihitung dengan cara berikut:

Dari data perhitungan skor maksimal yang telah dihitung tersebut, diketahui bahwa skor maksimal pada indikator 5 adalah 10. Setelah dikatahui skor maksimal pada indikator 5 selanjutnya peneliti membuat rentang nilai untuk menentukan kriteria berpikir kritis berdasarkan PAP tipe I. Rentang skor tersebut dapat dilihat pada tabel 3.15.

Skor maksimal = 2 soal × 5 (sangat baik) = 10

Tabel 3.15 Rentang Skor Indikator 5

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan 90% - 100% 9 – 10 Sangat Kritis

80% - 89% 8 – 8,9 Kritis

65 % - 79% 6,5 – 7,9 Cukup Kritis 55% - 64% 5,5 – 6,4 Tidak Kritis Dibawah 55% Dibawah 5,5 Sangat Tidak Kritis

Dari tabel 3.15 diketahui bahwa pada indikator 5 dapat dikatakan memiliki kemampuan berpikir kritis jika skor rata-rata siswa dapat memperoleh skor minimal 6,5 (cukup kritis).

f. Indikator 6 (Keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan).

Dalam indikator 6 (Keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan) terdapat 4 soal yang mewakili indikator 6 tersebut. Untuk mengetahui skor maksimal dari indikator 6 dapat dihitung dengan cara berikut:

Dari data perhitungan skor maksimal yang telah dihitung tersebut, diketahui bahwa skor maksimal pada indikator 6 adalah 20. Setelah dikatahui skor maksimal pada indikator 6 selanjutnya peneliti membuat rentang nilai untuk menentukan kriteria berpikir

Skor maksimal = 4 soal × 5 (sangat baik) = 20

kritis berdasarkan PAP tipe I (Penilaian Acuan Patokan). Rentang skor tersebut dapat dilihat pada tabel 3.16.

Tabel 3.16 Rentang Skor Indikator 6

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan 90% - 100% 18 – 20 Sangat Kritis

80% - 89% 16 – 17,8 Kritis

65 % - 79% 13 – 15,8 Cukup Kritis 55% - 64% 11 – 12,8 Tidak Kritis Dibawah 55% Dibawah 11 Sangat Tidak Kritis

Dari tabel 3.16 diketahui bahwa pada indikator 6 dapat dikatakan memiliki kemampuan berpikir kritis jika skor rata-rata siswa dapat memperoleh skor minimal 13 (cukup kritis).

g. Langkah terakhir dalam analisis data kuesioner adalah menghitung keseluruhan indikator menggunakan kriteria PAP tipe I.

Tabel 3.17 Rentang Skor Seluruh Indikator

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan 90% - 100% 90 – 100 Sangat Kritis

80% - 89% 80 – 89 Kritis

65 % - 79% 65 – 79 Cukup Kritis 55% - 64% 55 – 64 Tidak Kritis Dibawah 55% Dibawah 55 Sangat Tidak Kritis

Setelah diketahui rentang skor seluruh indikator, langkah selanjutnya untuk menghitung nilai kemampuan berpikir kritis menggunakan rumus sebagai berikut:

Kemudian untuk menentukan skor rata-rata keseluruhan kemampuan berpikir kritis menggunakan kriteria PAP tipe I, dengan rentang skor 1 sampai dengan 5.

b. Lembar observasi

Penelitian ini menggunakan lembar observasi yang terdiri dari 6 indikator sebagai fokus penelitian, yaitu: (1) Menganalisis argument, (2) Mampu bertanya, (3) Mampu menjawab pertanyaan (4) Memecahkan masalah, (5) Membuat kesimpulan, dan (6) Keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan. Peneliti dibantu oleh teman sejawat memberikan cecklist sesuai dengan keadaan yang nampak ketika pembelajaran. Observasi dilakukan pada kondisi awal sebelum tindakan dan selama berlangsungnya siklus I dan siklus II. Dalam menentukan kriteria kemampuan berpikir kritis peneliti menggunakan PAP tipe 1 sebagai dasar acuan (Masidjo 1995:153), dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 3.18 PAP Tipe 1

Tingkat Penguasaan Kompetensi Kriteria

90% - 100% Sangat kritis

80% - 89% Kritis

65% - 79% Cukup kritis

55% - 79% Tidak kritis

Di bawah 55% Sangat Tidak kritis

Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam menganalisis data observasi:

1. Rata-Rata Setiap Indikator

a. Mendata hasil pengamatan kemampuan berpikir kritis siswa ke dalam tabel.

b. Mencari jumlah skor setiap indikator.

c. Jumlah setiap indikator yang telah diperoleh, kemudian dimasukan kedalam kriteria seperti pada tabel 3.19:

Tabel 3.19 Kriteria Rata-Rata Hasil Observasi Setiap Indikator

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Kriteria 90% – 100% 70,02 – 78 Sangat kritis

80% – 89% 62,4 – 69,42 Kritis 65% – 79% 50,7 – 61,62 Cukup kritis 55% – 64% 42,9 – 49,92 Tidak kritis

< 55% 0 – 42,12 Sangat tidak kritis

d. Mencari rata-rata kondisi awal yang diperoleh dari hasil rata- rata pertemuan satu dan pertemuan dua siklus I.

Skor maksimal = 3 × n (jumlah siswa) = 78

e. Rata-rata yang didapat dari kondisi awal dimasukkan ke dalam kriteria sesuai pada tabel 3.19

f. Mencari rata-rata kondisi akhir yang diperoleh dari hasil rata-rata pertemuan satu dan pertemuan dua siklus II.

g. Rata-rata yang didapatkan dari kondisi akhir dimasukkan ke dalam kriteria sesuai pada tabel 3.19

h. Membandingkan kondisi awal dan kondisi akhir. 2. Rata-Rata Secara Keseluruhan

a. Mencari rata-rata keseluruhan siklus I yang diperoleh dari setiap siswa.

b. Rata-rata pada siklus I dimasukkan ke dalam kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.20

Kriteria Rata-Rata Hasil Observasi Secara Keseluruhan

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan 90% – 100% 2,7 – 3 Sangat kritis

80% – 89% 2,4 - 2,67 Kritis 65% – 79% 1,95 - 2,37 Cukup kritis 55% – 64% 1,65 - 1,92 Tidak kritis

< 55% 0 - 1,65 Sangat tidak kritis

c. Mencari rata-rata secara keseluruhan siklus II yang diperoleh dari setiap siswa.

d. Rata-rata secara keseluruhan dimasukkan ke dalam kriteria sesuai pada tabel 3.20

3. Persentase Secara Keseluruhan

a. Rata-rata setiap siswa dimasukkan ke dalam kriteria sesuai pada tabel 3.18

b. Menghitung jumlah siswa yang dianggap mampu berpikir kritis (minimal cukup kritis).

c. Mencari persentase siswa yang dianggap mampu berpikir ktiris (cukup kritis) dengan cara:

I. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran matematika

“KD 2.4 Mengenal satuan jarak dan kecepatan” di SD N Sarikarya kelas V tahun pelajaran 2015/2016. Berikut ini adalah tabel indikator keberhasilan yang peneliti buat :

Tabel 3.21 Indikator Keberhasilan Hasil Belajar

No Indikator Kondisi

Awal

Target Deskriptor

Evaluasi 1 Evaluasi 2 Evaluasi akhir

1 Rata-rata nilai 63,05 70 75 80 Jumlah nilai seluruh kelas : jumlah seluruh siswa 2 Presentase jumlah siswa yang mencapai KKM 49,88% 60% 70% 80% Jumlah seluruh siswa yang mencapai KKM : jumlah seluruh siswa x 100%

Tabel 3.22 Indikator Keberhasilan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa No Keterangan Kondisi Awal Target Kondisi Akhir Deskriptor Nilai kemampuan berpikir kritis

61,23 75 Jumlah skor rata-rata kelas : skor

maksimal x 100 Presentase siswa

yang minimal cukup kritis

34,62% 75% Jumlah siswa yang minimal cukup

Dokumen terkait