• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ada beberapa jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu : data posttest konsistensi konsepsi siswa, pretest-posttest pemahaman konsep, dan keterlaksanaan pembelajaran inkuiri terbimbing. Langkah-langkah analisis data penelitian ini dilakukan sebagai berikut:

1. Data Tes Konsistensi Konsepsi Siswa

Data hasil tes konsistensi konsepsi siswa dianalisis menggunakan model analisis, dengan langkah- langkah sebagai berikut (Tongchai dkk. 2011):

a. Jawaban siswa dikategorikan sebagai: model konsepsi yang tepat secara ilmiah (model A), model konsepsi yang miskonsepsi (model B), dan model konsepsi yang asal menebak/keliru (model C). Disajikan sebagai :

1) artinya jumlah jawaban siswa ke-k yang termasuk Model (A) 2) artinya jumlah jawaban siswa ke-k yang termasuk Model (B) 3) artinya jumlah jawaban siswa ke-k yang termasuk Model (C)

Dimana . Dengan m = jumlah soal dalam satu seri pertanyaan terkait satu konsep/topik yang sama.

b. Dengan menggunakan dan , disusun sebuah matriks (3x3):

(3.8) c. Seluruh matriks setiap siswa kemudian dijumlahkan untuk menghasilkan sebuah

Marlis, 2015

PENGARUH PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHAD AP KONSISTENSI KONSEPSI D AN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUID A STATIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(3.9) Matriks di atas menyatakan informasi mengenai keadaan konsepsi (model states) masing- masing siswa dan seluruh siswa dalam kelas, dengan penjelasan:

1) Elemen diagonal utama menyatakan penggunaan model konsepsi (A), (B), dan (C) seluruh siswa secara konsisten. Jika seluruh nilai elemen non-diagonal utama dari matriks tersebut bernilai 0 maka masing-masing siswa atau seluruh siswa dalam kelas tersebut menggunakan satu model konsepsi secara konsisten, misalnya:

(a) ( )

, maka masing-masing siswa atau seluruh siswa dalam kelas tersebut dapat dikatakan menggunakan model konsepsi (A) secara konsisten. Artinya seluruh siswa memahami konsep dengan tepat.

(b) (

), maka masing-masing siswa atau seluruh siswa dalam kelas

tersebut menggunakan model konsepsi yang berbeda secara konsisten. Artinya siswa dapat dengan tepat dikelompokkan menjadi :

(1) kelompok siswa yang memahami konsep dengan benar (siswa dengan model konsepsi (A)

(2) kelompok siswa yang mengalami miskonsepsi (siswa dengan model konsepsi (B), dan

(3) kelompok siswa yang menjawab pertanyaan dengan cara asal menebak, atau dapat pula dikatakan tidak memahami konsep (siswa dengan model konsepsi (C).

Marlis, 2015

PENGARUH PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHAD AP KONSISTENSI KONSEPSI D AN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUID A STATIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Elemen non-diagonal utama menyatakan penggunaan beberapa model konsepsi secara bersamaan, artinya siswa mengalami inkonsistensi konsepsi, misalnya:

( )

, maka masing-masing siswa atau seluruh siswa dalam kelas tersebut menggunakan ketiga model konsepsi secara bersamaan dan inkonsisten. Artinya tidak seluruh siswa dapat dikelompokkan secara tepat sebagai kelompok model konsepsi tertentu. Namun, model konsepsi (A) lebih mendominasi dasar jawaban siswa.

2. Data Tes Pemahaman Konsep

Analisa data yang digunakan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep, adalah :

a. Memberi skor pada hasil pretest dan posttest

Sebelum di lakukan pengolahan data, semua jawaban pretest dan posttest siswa diperiksa dan di beri skor. Jawaban benar diberi nilai satu dan jawaban salah atau tidak dijawab diberi nilai nol. Pemberian skor dihitung dengan rumus :

S

R

(3.10) Keterangan:

S= skor yang diperoleh siswa R= jawaban siswa yang benar

b. Menghitung skor gain yang dinormalisasi (N-Gain)

Gain yang dinormalisasi merupakan perbandingan antara skor gain yang diperoleh siswa dengan skor gain maksimum yang dapat diperoleh (Hake, 1999), secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:

S S g S S post pre m ideal pre    (3.11) Keterangan:

Marlis, 2015

PENGARUH PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHAD AP KONSISTENSI KONSEPSI D AN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUID A STATIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

g = gain yang dinormalisasi

Spost = skor tes akhir yang diperoleh siswa Spre = skor tes awal yang diperoleh siswa Sm ideal= skor maksimum ideal

c. Menentukan skor rata-rata gain yang dinormalisasi

Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa pada materi fluida statis digunakan data skor rata-rata gain yang dinormalisasi yang diolah dengan menggunakan persamaan yang dikembangkan oleh Hake (1999), yaitu sebagai berikut.

<S S <g> S S post pre m ideal pre         (3.12) Keterangan:

<g> = skor rata-rata gain yang dinormalisasi

<Spost>= skor rata-rata tes akhir yang diperoleh siswa <Spre> = skor rata-rata tes awal yang diperoleh siswa Sm ideal = skor maksimum ideal

Kategori N-gain disajikan pada Tabel 3.10. Tabel 3.10 Kategori N-gain

Kategori Perolehan N-gain Keterangan N-gain > 0,70 Tinggi 0,30 Ngain0,70 Sedang

N-gain < 0,30 Rendah

Pengolahan data dan análisis data dengan menggunakan uji statistik dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

Marlis, 2015

PENGARUH PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHAD AP KONSISTENSI KONSEPSI D AN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUID A STATIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Data berdistribusi normal apabila data akan mengikuti bentuk distribusi normal. Dimana data memusat pada nilai rata-rata atau dikenal dengan median. Selain itu data yang terdistribusi normal bila jumlah data yang di atas dan di bawah rata-rata adalah sama, begitupula dengan simpangan bakunya.

Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan menggunakan

Kolmogorov-Smirnov Test melalui SPSS 22 dengan taraf signifikansi α = 0.05, penggunaan ini dikarenakan jumlah sampel < 30 orang. Bentuk hipotesis untuk uji normalitas adalah sebagai berikut:

H0: data berasal dari populasi yang terdistribusi normal H1: data berasal dari populasi yang tidak terdistribusi normal

Dalam pengujian hipotesis, kriteria penerimaan H0, jika sig  α, sedangkan jika sig <

α maka H0 ditolak.

2) Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari kedua kelompok memiliki kesamaan varians atau tidak. Pada penelitian ini uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan Uji Levene melalui SPSS 22 dengan taraf signifikansi α = 0.05. Hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut :

H0 : σ12

= σ22

H1 : σ12≠ σ22

dengan H0 adalah skor kedua kelompok memiliki variansi homogen dan H1 adalah skor kedua kelompok memiliki variansi tidak homogen. Dasar pengambilan keputusan, jika sig > α maka H0 diterima sedangkan jika sig < α maka H0 ditolak, α = 0.05. Namun jika seandainya data yang didapat tidak terdistribusi normal maka uji homogenitas antara kedua kelompok tidak perlu ditentukan.

Marlis, 2015

PENGARUH PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHAD AP KONSISTENSI KONSEPSI D AN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUID A STATIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji hipotesis atau uji rerata bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh mengalami peningkatan yang signifikan atau tidak. Jika data berdistribusi normal maka dilakukan uji hipotesis parametrik. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji-t satu pihak. Uji-t ini menggunakan software SPSS Statistics 22.0 dengan Independent-sample t-test.

Uji-t menggunakan SPSS Statistics 22.0 mempunyai dua keluaran. Jika syarat kedua varians sama besar (equal variances assumed) terpenuhi, maka kita menggunakan hasil

independent-sample t-test dengan asumsi kedua varians sama (equal variances assumed)

dengan hipotesis H0 : µ1 ≤ µ2 terhadap H1 : µ1 > µ2. Jika kedua varians sama besar tidak terpenuhi (equal variances not assumed), maka kita menggunakan hasil

independent-sample t-test dengan asumsi kedua varians tidak sama besar (equal variances not assumed)

dengan hipotesis H0 : µ1 ≤ µ2 terhadap H1 : µ1 > µ2.

Pada hasil uji tes ini terdapat keluran nilai t dan p-value sehingga untuk mengetahui hasil hipotesis dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama dengam membandingkan nilai thitung dengan tT abel. Jika thitung < tT abel maka H0 diterima, H1 ditolak, begitupun sebaliknya. Cara kedua dengan membandingkan p-value (signifikansi/sig.) dengan tingkat kepercayaan yang digunakan yaitu . Signifikansi yang dihasilkan merupakan uji dua sisi, sehingga hasil signifikansi tersebut harus dibagi dua dan dibandingkan dengan tingkat kepercayaan yang kita gunakan . Jika sig/2 > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, begitu juga sebaliknya.

Jika data tidak terdistribusi normal maka uji hipotesis yang dilakukan adalah uji nonparametrik. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji Mann-Whitney (uji-U) satu pihak. Uji-U ini menggunakan software SPSS Statistics 22.0. Nilai signifikansi yang diperoleh dari keluaran SPSS Statistics 22.0 adalah untuk uji dua sisi (two-tailed), sehingga untuk uji satu sisi membagi dua menjadi sig./2 dan hasilnya dibandingkan dengan nilai kepercayaan

= 0,05. Jika sig./2 > 0,05 maka H0 diterima atau H1 ditolak, begitu juga sebaliknya.

Marlis, 2015

PENGARUH PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHAD AP KONSISTENSI KONSEPSI D AN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUID A STATIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data observasi keterlaksanaan model pembelajaran inkuiri terbimbing dianalisis dengan menggunakan persentase keterlaksanaan. Pengolahan data diambil dari banyaknya skor yang diperoleh dari setiap poin keterlaksanaan aktivitas guru kemudian diambil persentase keterlaksanaan aktivitas secara keseluruhan dengan menggunakan perhitungan dibawah ini (Priyanto,2006).

(3.13) Kategori keterlaksanaan aktivitas lihat Tabel 3.11.

Tabel 3.11

Interpretasi Keterlaksanaan Aktivitas

Persentase (%) Kategori 80-100 Sangat baik 60-79 Baik 40-59 Cukup 20-39 Kurang 0-19 Sangat kurang Priyanto (2006)

67

Marlis, 2015

PENGARUH PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHAD AP KONSISTENSI KONSEPSI D AN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUID A STATIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

Dokumen terkait