• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEKNIK DASAR SUBJECTIVE COMMUNICATION

Dalam dokumen 45020050 Subjective Communication Produk (Halaman 37-52)

Berdasarkan pengetahuan dan prinsip dasar di atas hal utama dan pertama yang dilakukan dengan subjective communication adalah menciptakan kontak pikiran dengan target yang sudah

ditentukan. Dan kontak pikiran ini harus dilakukan pada saat anda hendak tidur pada malam hari. Ketika kontak pikiran terjadi anda akan terbangun pada pagi hari atau tengah malam tanpa anda

yang membangunkan anda, karena yang membangunkan anda adalah pikiran bawah sadar anda yang telah menerima kontak pikiran dari target yang anda telah tentukan.

Mengapa kontak pikiran dapat terjadi? Salah satu sifat dasar dari pikiran bawah sadar adalah penurut . Apa saja yang anda

perintahkan akan dituruti. Berbeda dengan pikiran sadar yang rasional dan logis dia akan menganalisa dan memfilter semua pesan yang diterima. Pikiran bawah sadar akan melakukan apa saja sugesti atau pesan yang diterima tanpa harus menganalisa terlebih dahulu.

Sesungguhnya apa yang terjadi pada kita setiap hari dikendalikan oleh pikiran bawah sadar kita. Menurut penelitian, semua

tindakan dan keputusan kita 85% dikendalikan oleh pikiran bawah sadar kita. Karena itu hati-hatilah dengan pikiran anda.

Menurut penelitian kontak pikiran dengan orang-orang terdekat kita seperti orang tua, anak-anak, adik kakak, saudara, kerabat, sahabat akan lebih kuat. Tetapi anda perlu ketahui bahwa kontak pikiran juga dapat dilakukan dengan orang yang tidak dikenal sekalipun dalam jarak jauh.

Dengan mengadakan kontak pikiran atau kontak batin anda tidak harus bertemu secara langsung dengan yang bersangkutan.

Misalnya jika anda ingin mempengaruhi pikiran anak anda dengan tujuan mau memotivasi mereka, anda cukup melakukan kontak pikiran dan kemudian komunikasi secara subyektif. Dengan demikian anak anda tidak akan merasa bahwa anda sudah menegur atau menggurui mereka. Dan kalau anda melakukannya dengan benar akan terjadi perubahan sikap secara positif. Anda dapat mempengaruhi pikiran siapa saja dengan subjective communication. Misalnya jika anda akan melamar pekerjaan anda dapat mempengaruhi orang yang akan menginterview anda secara

subjective. Caranya, beberapa hari sebelum interview anda perlu melakukan komunikasi subyektif untuk mempengaruhi

pikirannya. Dan nanti anda akan melihat perubahan sikap yang tak terduga, seperti menjadi ramah kepada anda dan mengiyakan

keinginan anda.

Hebatnya anda dapat menggunakan teknik subjective

communication ini untuk mempengaruhi pikiran orang lain secara masal. Misalnya untuk mempengaruhi orang-orang yang

melakukan bisnis online atau orang-orang yang akan menjadi pelanggan anda.

Tahap kedua yang anda perlu lakukan adalah mempersiapkan diri. Setelah terjadi kontak pikiran dengan target anda akan terbangun. Dan biasanya pada mulanya anda akan merasa agak

bingung atas apa yang terjadi. Karena itu anda perlu menenangkan pikiran supaya menyadari bahwa anda telah memprogram pikiran anda sebelumnya. Pastikan anda mengetahui mengapa anda

terbangun, dan juga pastikan anda tidak tertidur lagi. Karena anda harus lanjut ke tahap berikutnya, yaitu masuk ke level alfa.

Selanjutnya tahap ketiga adalah melakukan subjective communication atau komunikasi subyektif itu sendiri dalam kondisi alfa. Anda perlu menyiapkan kalimat-kalimat apa yang anda harus sampaikan pada saat melakukan komunikasi tersebut. Seperti apa kalimat-kalimat anda dalam komunikasi sangat menentukan keberhasilan anda. Jika anda sudah berhasil

menguasai teknik ini hidup anda akan jauh lebih baik dan impian anda akan terwujud dengan lebih mudah.

Secara rinci dan lengkap tahap-tahap ini akan dibahas dalam modul-modul berikutnya.

MODUL 3

PERSYARATAN DASAR

SUBJECTIVE COMMUNICATION

Sebelum melakukan praktek Subjective Communication kita perlu mengetahui hal apa saja yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan supaya praktek Subjective Communication

berhasil. Sering ada yang bertanya kenapa saya belum berhasil? Kenapa saya sudah praktek tapi kok tidak berhasil? Pertanyaan ini perlu dijawab dengan pertanyaan. Sudah benarkah cara anda

mempraktekan Subjective Communication? Karena

mempraktekan Subjective Communication tidak hanya cara atau teknik saja, tetapi juga melibatkan emosi, mental dan perasaan seperti akan diuraikan di bawah ini. Jika kita tidak memperhatikan aspek ini maka praktek Subjective Communication kita tidak akan berhasil. Mengapa? Sikap, emosi dan perasaan akan turut

tertransfer ke dalam pikiran target pada saat melakukan Subjective Communication nanti.

1. Hal-hal yang harus dimiliki dan dilakukan

.. Pikiran Positif (positive thinking)

Hal yang penting dalam melakukan Subjective Communication adalah pikiran yang positif. Dalam arti usahakan pikiran anda

untuk selalu ceria, tenang dan yakin bahwa apa yang anda lakukan akan berhasil.

Kita juga harus memiliki pandangan positif tentang target kita baik secara pribadi maupun kelompok. Kita harus memiliki rasa hormat atau menghargai target.

.. Kepribadian yang ramah, tenang dan sabar

Mental dan kepribadian seseorang pada saat melakukan Subjective Communication sangat menentukan keberhasilan. Anda harus

menunjukan sikap ramah, pikiran tenang dan harus sabar. Anda harus menampakan mental ini pada saat melakukan Subjective Communication. Jika anda memiliki emosi positif pada saat melakukan Subjective Communication niscaya semuanya akan berhasil karena si penerima akan menerima pesannya dengan

positif juga. Jika anda memiliki perasaan negatif maka Subjective Communication akan gagal karena perasaan itu akan tertransfer dan akan diterima secara negatif juga. Karena itu hal ini penting untuk diperhatikan.

.. Beri Keuntungan Kepada Orang Lain

Walaupun praktek Subjective Communication bertujuan untuk memberikan keuntungan kepada kita. Tetapi janganlah

menganggap mereka hanya sebagai target yang dimanfaatkan. Pikirkanlah juga kepentingan mereka. Seperti apa?

Jika anda mempengaruhi pikiran mereka untuk membeli produk anda pastikan mereka akan mendapatkan manfaat dari produk

atau jasa anda. Jika anda mempengaruhi seseorang untuk jatuh cinta pikirkanlah kebahagiaannya. Maksudnya dia akan

berbahagia jika berhubungan dengan anda.

Munculkan sikap memberi keuntungan pada kedua belah pihak. Jangan egois. Ingat komunikasi anda akan berhasil kalau anda memperhatikan pentingnya hubungan mutualisma (saling

menguntungkan). Maksudnya begini. Jika anda menginginkan pelanggan yang banyak untuk membeli produk anda. Anda harus menyampaikan keuntungan apa yang mereka akan peroleh jika membeli produk anda.

Pada dasarnya Subjective Communication akan menolong anda untuk mendorong orang lain atau kelompok lain baik yang dekat maupun yang jauh untuk melakukan sesuatu menurut keinginan anda. Tapi ingat bahwa permintaan itu harus menguntungkan kedua belah pihak. Maksudnya jika anda meminta mereka melakukan sesuatu mereka akan mendapatkan manfaatnya.

Misalnya, ketika anda mempengaruhi pikiran orang lain supaya anda mendapat pekerjaan, katakan pada pemimpin perusahaan bahwa jika anda bekerja di perusahaan tertentu perusahaan itu akan lebih maju, lebih untung, dll.

.. Anda harus yakin dan percaya akan kelebihan dan kualitas anda sendiri.

Misalnya, ketika anda mau melamar pekerjaan katakan bahwa

kualitas anda lebih baik dibandingkan dengan yang lain. Dan perusahaan akan lebih maju jika mempekerjakan anda, dst.

.. Anda harus yakin bahwa produk atau jasa yang anda tawarkan itu berkualitas.

Jika anda menjual atau menawarkan suatu produk atau jasa,

pertama-tama anda sendiri harus yakin akan kualitas produk yang anda jual atau tawarkan. Jika anda sendiri tidak yakin, maka keragu-raguan itu akan turut tertransfer pada saat melakukan Subjective Communication.

Anda harus benar-benar yakin dengan apa yang anda katakan. Kalau tidak yakin usaha anda akan sia-sia. Misalnya, jika anda sedang mempromosikan suatu produk dan menggunakan teknik

Subjective Communication anda harus memiliki keyakinan bahwa produk yang anda promosikan itu memiliki kualitas yang bagus menurut anda. Jika anda tidak yakin atau ragu-ragu maka

ketidakyakinan atau keragu-raguan itu akan turut tertransfer dan hal ini akan merugikan anda.

2. Hal-hal yang TIDAK diperbolehkan

Selain hal-hal yang harus dimiliki di atas, ada juga hal-hal yang TIDAK boleh dilakukan. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu anda hindari dalam melakukan Subjective Communication:

.. Hindari pikiran negatif mengenai orang lain baik secara individu maupun kelompok.

Seperti yang sudah disebutkan di atas kita harus memiliki pikiran positif. Karena itu kita harus berupaya menghilangkan pikiran-pikiran negatif tentang orang lain atau target.

.. Jangan bersifat egois atau mau untung sendiri.

Saya hanya mengulangi apa yang sudah disebutkan di atas. Maaf kalau sering mungulangi karena hanya ingin menekankan betapa pentingnya hal ini. Dalam melakukan Subjective Communication hilangkan sifat egois atau mau untung sendiri. JANGAN keburu napsu karena akan berakibat fatal. Sebab, maaf saya ulangi lagi, akan turut tertransfer ke pikiran sasaran atau target.

Dalam melakukan Subjective Communication jangan memikirkan bahwa anda saja yang akan mendapat untung, tetapi kedua belah pihak.

Jangan Mengeritik

Hal lain yang penting untuk anda perhatikan adalah jangan sekali-kali mengeritik orang itu dalam proses melakukan Subjective Communication. Sampaikanlah hal-hal yang positif mengenai orang tersebut. Misalnya anda mempunyai seorang anak yang nakal dan bergaul dengan orang-orang yang tidak benar. Gunakan Subjective Communication dan jelaskan kepadanya bahwa adalah lebih menguntungkan bagi dia kalau berubah dan bergaul dengan orang baik-baik. Jadi, bukan mengeritik atau memarahi dia.

Saya ulangi lagi. Kondisi emosi atau suasana hati anda pada waktu melakukan Subjective Communication sangat menentukan

keberhasilan anda. Jika anda mengerutkan dahi atau marah-marah maka akan mempengaruhi pihak yang menerima. Hal ini sama dengan kalau berbicara langsung dalam percakapan normal. Emosi kita sangat mempengaruhi keberhasilan suatu percakapan atau komunikasi.

Karena itu lakukanlah komunikasi subyektif dengan emosi yang tenang dan bersahabat. Cerialah, bergembiralah, senyumlah dalam komunikasi anda. Suasana hati anda sangat menentukan

keberhasilan anda. Jika suasana gembira yang tertransfer maka yang menerima juga akan bergembira dan menuruti kemauan

anda. Tetapi jika suasana hati yang kurang baik seperti ketus, kesal, egois, memaksa, dan lain-lain ikut tertransfer maka sudah pasti anda akan gagal.

3. Syarat Kesehatan Fisik

Aspek lain yang perlu diperhatikan adalah kesehatan fisik

khususnya pola tidur. Supaya berhasil anda perlu tidur lebih awal, jangan terlalu lelah dan tidur larut malam. Karena anda akan

mengalami kesulitan untuk bangun ketika terjadi kontak pikiran. Fisik anda tidak akan mampu menerima sinyal dari pikiran bawah sadar bahwa telah terjadi kontak pikiran. Ada yang bertanya mengapa mereka tidak terbangun. Ketika saya menanyakan jam

berapa mereka tidur, saya mengetahui kendalanya adalah tidur terlalu larut dan terlalu lelah.

Ketika tubuh sehat, tidur lebih awal, paling lambat jam 10 malam, maka kontak pikiran akan lebih mudah ditanggapi oleh pikiran bawah sadar dan tubuh manusia. Jika kita tidur sudah jam 12 malam maka pikiran akan terlalu lelah untuk menerima kontak pikiran.

Tidur awal sangat baik untuk membentuk kondisi alfa dalam

pikiran kita. Ketika pikiran berada pada kondisi atau gelombang delta akan lebih sulit pikiran bawah sadar membangunkan kita setelah terjadi kontak pikiran.

Mengenai gelombang otak akan dijelaskan di bawah ini.

4. Gelombang Otak Untuk Subjective Communication

Pada saat melakukan Subjective Communication anda akan masuk dalam kondisi alfa.

Apa yang dimaksud dengan kondisi alfa ini?

Istilah ini adalah istilah yang dipakai oleh ilmuwan untuk menjelaskan level gelombang otak dalam kondisi meditasi, menghayal, setengah kantuk, atau kondisi pra-tidur.

Untuk jelasnya seperti ini. Menurut penelitian otak manusia

melalui berbagai siklus pada saat tidur. Ada 4 level atau gelombang otak: yakni level atau gelombang Beta, Alfa, Theta dan Delta.

Level Beta adalah level sadar penuh dan aktif di mana gelombang otak bergetar dengan kecepatan antara 14-30 siklus per detik.

Level Alfa adalah kondisi pikiran pada saat melakukan meditasi, pra tidur atau setengah tidur dan mulai masuk dalam alam bawah sadar. Jadi gelombang alfa bukan pada saat tidur. Walaupun menutup mata kita masih tetap sadar akan apa yang terjadi dan masih dapat fokus atau konsentrasi. Pada level ini gelombang otak bergetar dengan kecepatan antara 8-13 siklus per detik.

Gelombang inilah yang paling tepat untuk melakukan Subjective Communication.

Level berikutnya adalah level Theta (tidur lelap) di mana gelombang otak bergetar dengan kecepatan antara 4 sampai 7

siklus per detik. Pada level ini juga bisa terjadi mimpi tetapi tidak sepotensial pada situasi Alfa.

Level berikut adalah level Delta (tidur sangat lelap) di mana gelombang otak bekerja kurang dari 4 siklus per detik. Pada level ini manusia benar-benar tidak mengingat apa-apa dan sama sekali tidak terjadi mimpi. Mengapa? Hal ini masih merupakan misteri bagi para ilmuwan. Perhatikan gambar gelombang otak di bawah ini:

Anda harus memulai persiapan pada saat anda sebelum tidur, programkan alam bawah sadar anda untuk bangun ketika pikiran anda sedang berhubungan dengan pikiran orang lain (your mind is in contact with the other person s mind).

Gelombang Otak dapat juga digambarkan seperti ini:

Kendengarannya sangat sederhana, bukan?

Percobaan yang dilakukan di laboratorium selama betahun-tahun membuktikan bahwa bukan hanya metode ini berhasil, tetapi dalam beberapa kasus hasilnya sangat menakjubkan dan di luar nalar.

Dalam kenyataannya Subjective Communication begitu mudah untuk dilakukan dan anda tidak perlu memiliki pengalaman apa-apa sebelumnya untuk melakukan teknik ini. Masalahnya adalah anda harus terbangun pada hari subuh atau menjelang pagi untuk melakukan program komunikasi subyektif dan anda cenderung untuk kembali tertidur karena masih mengantuk pada saat proses subjective communication berlangsung. Tapi jangan kuatir ada trik yang sederhana untuk mengatasi hal ini sekalipun anda masih

pemula. Kami akan membahas hal ini pada bagian bawah.

Bahkan pada saat anda selesai membaca buku ini anda akan memiliki pengetahuan yang cukup untuk melalukan Subjective Communication. Dan anda akan lebih menguasainya jika anda melakukan beberapa kali latihan. Hanya dengan menggunakan metode ini anda akan dapat merubah hidup anda menjadi lebih baik. Dan inilah yang sering disebut dengan magic process dari Subjective Communication. Dan memang itu kenyataannya.

Jadi salah satu syarat utama supaya Subjective Communication anda berhasil anda harus yakin akan kualitas anda, jasa atau produk yang anda promosikan atau apa saja yang anda lakukan. Jangan ragu-ragu atau setengah hati. Karena semua yang ada

dalam pikiran anda akan turut tertransfer ketika anda melakukan Subjective Communication. Jika anda melamar pekerjaan katakan bahwa anda memiliki semua qualifikasi yang dibutuhkan. Jika anda ingin mendapat pacar yang anda idam-idamkan katakan bahwa anda adalah orang yang tepat yang memenuhi semua kriteria pacar atau kekasih idaman. . . . dst.

Penggunaan Subjective Communication secara benar tidak hanya akan mempengaruhi pikiran orang lain untuk menolong anda. Tetapi juga akan membentuk lingkungan yang lebih baik. Dan mungkin anda tidak akan mempercayainya jika anda dapat mewujudkannya dengan teknik Subjective Communication ini.

Mungkin anda tidak percaya. Tetapi di sini kita melihat pentingnya proses belajar. Jika anda praktek maka anda akan mengetahui

bahwa pikiran bawah sadar anda memiliki kekuatan yang luar biasa dan kalau dipergunakan dengan benar akan mendatangkan keuntungan bagi anda.

Jika anda ingin mencapai sesuatu yang sangat penting dan membutuhkan orang lain untuk mewujudkannya dan anda belum berhasil juga dengan cara konvensional, maka gunakanlah Subjective Communication untuk mendapatkan hasil yang maksimal bahkan dengan hasil yang tidak terduga. Biasanya hasilnya begitu cepat bahkan hampir instant. Anda tidak memerlukan berminggu-minggu untuk mendapatkan hasilnya.

MODUL 4

MELAKUKAN PRAKTEK SUBJECTIVE COMMUNICATION

Mungkin inilah bagian yang anda paling tunggu-tunggu. Akan tetapi pastikan dulu anda sudah membaca modul-mdul

sebelumnya. Modul-modul di atas sangat penting karena menjelaskan hal-hal dasar yang anda harus ketahui dan anda harus lakukan sebelum melakukan praktek Subjective

Communication. Jika anda belum membacanya silahkan kembali ke atas dan membacanya dulu sampai mengerti.

Dalam dokumen 45020050 Subjective Communication Produk (Halaman 37-52)

Dokumen terkait