• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI VISUAL 1. Konsep Bentuk

POLUSI UDARA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA DRAWING

B. IMPLEMENTASI VISUAL 1. Konsep Bentuk

Di dalam penyajian tugas akhir karya drawing ini, penulis mencoba mengangkat fenomena alam serta pengamatan lingkungan yang kemudian menjadikan sebagai gagasan utama yang diwujudkan (divisualisasikan) ke dalam sebuah karya drawing. Adapun karya-karya yang dihadirkan menggambarkan pencemaran udara yang diakibatkan oleh asap industri pabrik serta akibatnya banyaknya industri pabrik beserta cerobong-cerobong yang mengeluarkan asap yang menggumpal dan berwarna gelap,

commit to user

beracun serta berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia. Hal ini sangat mengancam dalam kelangsungan hidup manusia baik dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang. Terdapat perubahan yang sangat mencolok terhadap warna-warna pada karya yang ditampilkan, hal ini dimaksudkan agar didalam karya seni drawing tersebut dapat lebih kaya dan variasi. Warna juga lebih sesuai dengan apa yang diharapkan. Pada karya ini terdapat figur-figur manusia yang merasa kesakitan, hal ini dimaksudkan bahwa pencemaran udara tersebut telah memberi dampak negatif terhadap manusia itu sendiri, yang juga berdampak pada sebuah kematian, kemudian figur manusia dengan ekspresi mulut yang menganga, hal ini dimaksudkan bahwa pencemaran udara tersebut telah memberi dampak negatif terhadap keberadaan manusia itu sendiri, yang juga berdampak pada kematian. Kemudian figur manusia yang terlihat organ pernapasan, yaitu paru-paru yang berwarna merah dengan bercak hitam, disini dijelaskan bahwa ini adalah salah satu penyakit yang diderita dari dampak negatif dari menghirup udara yang tercemar sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia, yang berdampak pada kematian. Sayangnya hal inilah yg tidak terlalu dihiraukan oleh manusia. Kemudian figur manusia memakai masker, di harapkan dapat memberikan pesan perlindungan pernapasan dari penghirupan udara kotor yang membahayakan. Ada figur memakai sebuah tabung alat pernapasan yang disambungkan dengan selang yang mengarah pada titik penghasil gas oksigen, disini dimaksudkan bahwa, dampak negatif dari udara kotor dan

commit to user

tercemar dapat memberikan sebuah efek kurangnya oksigen yang di hirup manusia dalam kelangsungan hidupnya. Ada figur manusia dengan terikat badannya dan mulut yang menganga, ini dimaksudkan bahwa dampak dari udara tercemar, sangat menyiksa manusia karena tidak dapat bernafas dalam proses kelangsungan hidup, dan ada sebuah figur sebuah janin yang dikelilingi dengan gumpalan asap yang tebal dan beberapa selang rantai yang menusuk kedalam beberapa tubuhnya, hal ini di maksudkan bahwa pencemaran udara dampaknya tidak hanya dirasakan oleh kita saja, bahkan janin pun akan merasakan dampak negatif yang sama pada proses kehidupanya.

Dalam visualisasi warna di dalam karya penulis menampilkan beberapa warna yang didominasi oleh warna-warna gelap, abu-abu, hitam, coklat tua, hal ini dimaksudkan dalam arti serta kesan kotor, tercemar,dan berbahaya, namun banyak pula di dominasi oleh warna campuran seperti merah, oranye, kuning, yang diharapkan penulis dapat memberikan kesan, panas, berbahaya, tercemar, dan tidak nyaman bagi kelangsungan hidup manusia.

Dalam karya ini penulis terinspirasi pula oleh garis-garis yang ada di alam sekitar, seperti serat kayu, gelombang air. Dalam karya-karya itu penempatan obyek dan perpaduan komposisi yang menghasilkan karya yang harmoni. Ada bidang yang dibuat penuh, juga membiarkan beberapa bidang yang kosong, ini untuk memunculkan keragaman bentuk yang bervariasi.

commit to user 2. Medium

Untuk menghasilkan suatu karya seni yang bagus dan sempurna, medium sangat dibutuhkan. Semua karya seni menggunakan medium yang berbeda, tergantung dari jenis karya seni yang akan dibuat. Pada saat kuliah penulis mengambil mata kuliah studio, penulis mengambil seni grafis. Seni grafis bagi penulis merasakan sesuatu hal yang baru, karena baru mengenal seni ini. Pembentukan karakter saat berkarya dalam membuat sebuah cetakan telah mempengaruhi penulis saat ini. Namun saat penulis dihadapkan pada semester akhir dan pengambilan Tugas Akhir, penulis menggambil drawing, sebagai medium dalam penciptaan karya seni.

Medium atau media adalah perantara atau penengah. Biasa dipakai untuk menyebut berbagai hal yang berhubungan dengan bahan (termasuk alat dan teknik) yang dipakai dalam karya seni. Media merupakan suatu yang menjadi pilihan seorang seniman didalam mewujudkan ide maupun gagasan ke dalam karyanya, dalam karya Tugas Akhir ini penulis menggunakan media diatas kertas, yaitu menggunakan pena warna (spidol) yang ditorehkan atau diarsir diatas media tersebut. Karena karya drawing ini hanya bisa diciptakan dengan satu karya, dalam satu judul karya, atau dengan kata lain karya drawing ini tidak bisa digandakan dalam proses penciptaanya Lain halnya dalam karya grafis, karena dalam proses penggerjaan karya dapat di gandakan dalam beberapa edisi dalam satu judul karya. Penulis merasa tertarik memilih media ini, karena penulis

commit to user

mampu menguasai teknik tersebut, dan mempunyai banyak pengalaman dalam seni drawing. Adapun alasanya penulis memilih media ini karena penulis lebih bisa berekspresi dengan media ini.

3 .Teknik

Untuk mewujudkan suatu karya seni, selain ide atau gagasan yang diperlukan pula adalah teknik, yaitu kemampuan seseorang dalam penggunaan bahan atau materi. Teknik dibutuhkan bukan untuk membuat orang menjadi seniman, tetapi teknik diperlukan untuk menopaang imajinasinya, sehingga bahan yang digunakan secara efektif dan menghasilkan karya seni sesuai dengan ide atau imajinasinya

Dalam proses penciptaan sebuah karya seni drawing dibutuhkan serangkaian teknik yang dianggap tepat sebagai pengungkapan imajinasi. Teknik tidak semata sebagai serangkaian proses sehingga akan tercipta karya, namun teknik harus benar-benar dipilih seorang pencipta karya seni. Sesuai dengan imajinasi saya tentang polusi udara, maka disini akan muncul teknik yang sesuai dengan sebuah karakter polusi udara yang pekat dan memunculkan kesan udara kotor. Teknik yang digunakan penulis dalam pengerjaan Tugas Akhir ini adalah teknik arsir, yaitu menarik garis-garis sejajar silang menyilang pada karya, sehingga akan memunculkan kesan udara kotor dan berbahaya. Dengan menggunakan teknik tersebut dan penekanan yang terkontrol saat menggores, sehingga menghasilkan efek gradasi, dan tekstur yang menarik.

commit to user 4. Deskripsi Karya

1) Karya 1.

Karya kesatu berjudul Dampak Polusi Udara 1. Menggambarkan sebuah janin yang tertancap oleh selang-selang besi yang runcing dan dikelilingi dengan kepulan asap yang berwarna pekat. Asap disini adalah visualisasi dari sisa penbakaran pabrik.

Karya ini menggunakan garis lengkung bebas pada asap, figur janin,dan selang-selang besi. Warna yang digunakan dalam karya ini orange, merah, coklat muda, coklat tua, hitam, dan abu-abu. Warna ini dipilih untuk menggambarkan kesan bahaya, panas, dan kotor.

Penggambaran pada karya ini adalah sebuah janin yang berada dalam kandungan tertancap oleh selang besi dan dikelilingi kepulan asap, seolah janin tersebut merasakan sakit, dan terancam kehidupanya. Latar belakang berupa garis arsir warna oranye dan abu-abu.

Pada karya ini garis bentuk tampak terlihat lebih tegas. Sedangkan dalam warna terdapat warna yang terkesan kotor dan bentuk figur janin terlihat jelas, dan background terkesan arsiran yang jelas, sehingga terlihat kesan kotor dan panas dengan komposisi janin yang dikelilingi kepulan asap.

commit to user 2) Karya 2.

Karya kedua berjudul Dampak Polusi Udara 2. Menggambarkan tiga figur manusia yang sedang terkena dampak dari asap polusi udara dengan mulut yang terbuka dan organ paru-paru yang terlihat dengan warna merah dengan bercak hitam karena telah terkontaminasi polusi udara.

Karya ini menggunakan garis lengkung bebas pada asap, figur manusia, dan gedung. Warna yang digunakan dalam karya ini biru, merah, coklat muda, coklat tua, kuning, hitam, hijau, dan abu-abu. Warna ini dipilih untuk menggambarkan rasa tersiksa dan kesan bahaya, panas, dan kotor.

Penggambaran pada karya ini adalah figur manusia yang berada dibawah gedung dan dikelilingi kepulan asap, seolah manusia tersebut merasakan sakit, tersiksa dan terancam kehidupanya. Latar belakang berupa garis arsir warna biru.

Pada karya ini garis bentuk tampak terlihat lebih jelas. Sedangkan dalam warna terdapat warna yang terkesan kotor dan bentuk figur manusia terlihat jelas, dan background terkesan arsiran yang jelas, sehingga terlihat kesan kotor dan panas dengan komposisi manusia yang sedang merasakan tersiksa dan ekspresi kesakitan dan dikelilingi kepulan asap.

commit to user

Karya ketiga berjudul Dampak Polusi Udara 3. Menggambarkan cerobong asap, gedung pabrik dan lima figur manusia yang sedang terkena dampak dari asap polusi udara dengan mulut yang terbuka dan organ paru-paru yang terlihat.

Karya ini menggunakan garis lengkung bebas pada asap, figur manusia, dan gedung. Warna yang digunakan dalam karya ini biru, merah, coklat muda, coklat tua, kuning, hitam, hijau, dan abu-abu. Warna ini dipilih untuk menggambarkan rasa tersiksa dan kesan bahaya, panas, dan kotor.

Penggambaran pada karya ini adalah figur manusia yang berada dibawah gedung dan dikelilingi kepulan asap yang di keluarkan melalui cerobong-cerobong asap sisa pembakaran dari pabrik, seolah manusia tersebut merasakan sakit, tersiksa dan terancam kehidupanya. Latar belakang berupa garis arsir warna biru muda dan abu-abu.

Pada karya ini garis bentuk tampak terlihat lebih jelas. Sedangkan dalam warna terdapat warna yang terkesan kotor dan bentuk figur manusia terlihat jelas, dan background terkesan arsiran yang jelas, sehingga terlihat kesan kotor dan panas dengan komposisi manusia yang sedang merasakan tersiksa dan ekspresi kesakitan dan dikelilingi kepulan asap yang dikeluarkan dari cerobong asap sisa pembakaran dari pabrik.

commit to user 4) Karya 4.

Karya keempat berjudul Dampak Polusi Udara 4. Menggambarkan cerobong asap, gedung pabrik dan beberapa figur manusia yang terbang dan berputar terkena dampak dari asap polusi udara dengan mulut yang terbuka ada beberapa mulut yang mengeluarkan asap dan organ paru-paru yang terlihat memerah dan ada bercak hitam karena menghirup udara yang kotor/tercemar.

Karya ini menggunakan garis lengkung bebas pada asap, figur manusia, dan gedung. Warna yang digunakan dalam karya ini biru muda, biru tua, merah, coklat muda, coklat tua, hitam, hijau, dan abu-abu. Warna ini di pilih untuk menggambarkan rasa tersiksa dan kesan bahaya, panas, dan kotor.

Penggambaran pada karya ini adalah figur manusia yang terbawa oleh asap sisa pembakaran dari pabrik dan dikelilingi kepulan asap yang di keluarkan melalui cerobong-cerobong asap sisa pembakaran dari pabrik,dan organ paru-paru dengan bercak hitam karena menghirup udara kotor dan berbahaya seolah manusia tersebut merasakan sakit, tersiksa dan terancam kehidupanya. Latar belakang berupa garis arsir warna biru tua dan abu-abu.

Pada karya ini garis bentuk tampak terlihat lebih jelas. Sedangkan dalam warna terdapat warna yang terkesan kotor dan bentuk figur manusia terlihat jelas, dan background terkesan arsiran yang jelas, sehingga terlihat

commit to user

kesan kotor dan panas dengan komposisi manusia yang sedang merasakan tersiksa dan ekspresi kesakitan dan dikelilingi kepulan asap yang dikeluarkan dari cerobong asap sisa pembakaran dari pabrik.

5) Karya 5.

Karya kelima berjudul Dampak Polusi Udara 5. Menggambarkan cerobong asap, gedung pabrik dan beberapa figur manusia tubuhnya terlilit tali dan terbang dan berputar terkena dampak dari asap polusi udara dengan mulut yang terbuka ada beberapa mulut yang mengeluarkan asap.

Karya ini menggunakan garis lengkung bebas pada asap, figur manusia, tali dan gedung. Warna yang digunakan dalam karya ini biru muda, biru tua, merah, coklat muda, coklat tua, hitam, hijau muda, hijau tua, dan abu-abu. Warna ini dipilih untuk menggambarkan rasa tersiksa dan kesan bahaya, panas, dan kotor.

Penggambaran pada karya ini adalah figur manusia yang terbawa terbang oleh asap sisa pembakaran dari pabrik dan dikelilingi kepulan asap yang di keluarkan melalui cerobong-cerobong asap sisa pembakaran dari pabrik, dan tali yang melilit tersebut penggambaran dari rasa sesak, dan berbahaya seolah manusia tersebut merasakan sesak nafas, sakit, tersiksa dan terancam kehidupanya. Latar belakang berupa garis arsir warna biru tua dan abu-abu.

Pada karya ini garis bentuk tampak terlihat lebih jelas. Sedangkan dalam warna terdapat warna yang terkesan kotor dan bentuk figur manusia

commit to user

terlihat jelas, dan background terkesan arsiran yang jelas, sehingga terlihat kesan kotor dan panas dengan komposisi manusia yang sedang merasakan tersiksa dan ekspresi kesakita karena dikelilingi kepulan asap yang di keluarkan dari cerobong asap sisa pembakaran dari pabrik.

6) Karya 6.

Karya keenam berjudul Dampak Polusi Udara 6. Menggambarkan cerobong asap, gedung pabrik dan tiga figur manusia tubuhnya terlilit tali dan mulut mengangga merasakan sakit dan sesak nafas terkena dampak dari asap polusi udara.

Karya ini menggunakan garis lengkung bebas pada asap, figur manusia, tali dan gedung. Warna yang digunakan dalam karya ini biru muda, biru tua, merah, coklat muda, coklat tua, hitam, hijau muda, hijau tua, dan abu-abu. Warna ini dipilih untuk menggambarkan rasa tersiksa dan kesan bahaya, panas, kotor, dan tercemar.

Penggambaran pada karya ini adalah figur manusia yang terlilit tali badanya, tali ini adalah penggambaran rasa tersiksa dan sesak karena asap sisa pembakaran dari pabrik dan kepulan asap yang di keluarkan melalui cerobong-cerobong asap sisa pembakaran dari pabrik, seolah manusia tersebut merasakan sesak nafas, sakit, tersiksa dan terancam kehidupanya baik sekarang maupun yang akan datang. Latar belakang berupa garis arsir warna biru tua, biru muda, dan abu-abu.

commit to user

Pada karya ini garis bentuk tampak terlihat lebih jelas. Sedangkan dalam warna terdapat warna yang terkesan kotor dan bentuk figur manusia terlihat jelas, dan background terkesan arsiran yang jelas, sehingga terlihat kesan kotor dan panas dengan komposisi manusia yang sedang merasakan tersiksa,sesak dan ekspresi kesakita karena dikelilingi kepulan asap yang di keluarkan dari cerobong asap sisa pembakaran dari pabrik.

7) Karya 7.

Karya ketujuh berjudul Dampak Polusi Udara 7. Menggambarkan cerobong asap, gedung pabrik dan tiga figur manusia dengan mulut menganga dan paru-parunya terlihat bercak hitam dan cerobong asap pabrik yang keluar dari organ tersebut, tubuhnya seakan melayang terkena dampak dari asap polusi udara.

Karya ini menggunakan garis lengkung bebas pada asap, figur manusia. Warna yang digunakan dalam karya ini oranya biru muda, merah, coklat muda, coklat tua, hitam, dan abu-abu. Warna ini dipilih untuk menggambarkan rasa tersiksa dan kesan bahaya, panas, dan kotor.

Penggambaran pada karya ini adalah figur manusia terlihat paru-parunya yang mengeluarkan cerobong asap yang terbawa terbang dan dikelilingi kepulan asap yang di keluarkan melalui cerobong-cerobong asap sisa pembakaran dari pabrik, dan berbahaya seolah manusia tersebut merasakan sesak nafas, sakit, tersiksa dan terancam kehidupanya. Latar belakang berupa garis arsir warna biru muda, oranye dan abu-abu.

commit to user

Pada karya ini garis bentuk tampak terlihat lebih jelas. Sedangkan dalam warna terdapat warna yang terkesan kotor dan bentuk figur manusia terlihat jelas, dan background terkesan arsiran yang jelas, sehingga terlihat kesan kotor dan panas dengan komposisi manusia yang sedang merasakan tersiksa dan ekspresi kesakita karena dikelilingi kepulan asap yang di keluarkan dari cerobong asap sisa pembakaran dari pabrik.

8) Karya 8.

Karya kedelapan berjudul Dampak Polusi Udara 8. Menggambarkan kepulan asap, dan beberapa figur manusia yang terbang dan berputar terkena dampak dari asap polusi udara dengan mulut yang terbuka ada beberapa mulut yang mengeluarkan asap dan organ paru-paru yang terlihat memerah dan ada bercak hitam karena menghirup udara yang kotor/tercemar.

Karya ini menggunakan garis lengkung bebas pada asap, figur manusia. Warna yang digunakan dalam karya ini biru muda, merah, coklat muda, coklat tua, hitam, dan abu-abu. Warna ini dipilih untuk menggambarkan rasa tersiksa dan kesan bahaya, panas, dan kotor.

Penggambaran pada karya ini adalah figur manusia yang terbawa oleh asap sisa pembakaran dari pabrik dan dikelilingi kepulan asap yang di keluarkan melalui cerobong-cerobong asap sisa pembakaran dari pabrik,dan organ paru-paru dengan bercak hitam karena menghirup udara kotor dan berbahaya seolah manusia tersebut merasakan sakit, tersiksa dan

commit to user

terancam kehidupanya. Latar belakang berupa garis arsir warna biru tua dan abu-abu.

Pada karya ini garis bentuk tampak terlihat lebih jelas. Sedangkan dalam warna terdapat warna yang terkesan kotor dan bentuk figur manusia terlihat jelas, dan background terkesan arsiran yang jelas, sehingga terlihat kesan kotor dan panas dengan komposisi manusia yang sedang merasakan tersiksa dan ekspresi kesakitan dan dikelilingi kepulan asap yang dikeluarkan dari cerobong asap sisa pembakaran dari pabrik.

9) Karya 9.

Karya kesembilan berjudul Dampak Polusi Udara 9. Menggambarkan cerobong asap, beberapa figur manusia yang terbang dengan organ paru-paru merah bercak hitam dan berputar terkena dampak dari asap polusi udara dengan mulut yang terbuka ada beberapa mulut yang mengeluarkan asap dan organ paru-paru yang terlihat memerah dan ada bercak hitam karena menghirup udara yang kotor/tercemar.

Karya ini menggunakan garis lengkung bebas pada asap, figur manusia. Warna yang digunakan dalam karya ini merah, coklat muda, coklat tua, hitam, dan abu-abu. Warna ini di pilih untuk menggambarkan rasa tersiksa dan kesan bahaya, panas, dan kotor.

Penggambaran pada karya ini adalah figur manusia yang terbawa oleh asap sisa pembakaran dari pabrik dan dikelilingi kepulan asap yang di keluarkan melalui cerobong-cerobong asap sisa pembakaran dari

commit to user

pabrik,dan organ paru-paru dengan bercak hitam karena menghirup udara kotor dan berbahaya seolah manusia tersebut merasakan sakit, tersiksa dan terancam kehidupanya. Latar belakang berupa garis arsir warna oranye dan abu-abu.

Pada karya ini garis bentuk tampak terlihat lebih jelas. Sedangkan dalam warna terdapat warna yang terkesan kotor dan bentuk figur manusia terlihat jelas, dan background terkesan arsiran yang jelas, sehingga terlihat kesan kotor dan panas dengan komposisi manusia yang sedang merasakan tersiksa dan ekspresi kesakitan dan dikelilingi kepulan asap yang dikeluarkan dari cerobong asap sisa pembakaran dari pabrik.

10) Karya 10.

Karya kesepuluh berjudul Dampak Polusi Udara 10. Menggambarkan gumpalan asap, figur manusia dengan memakai masker pada hidungnya, mulut yang mengangga dan paru-paru warna merah terlihat bercak hitam yang terkena dampak dari asap polusi udara.

Karya ini menggunakan garis lengkung bebas pada asap, masker, dan figur manusia. Warna yang digunakan dalam karya ini oranya, hijau muda, biru muda, merah, coklat muda, coklat tua, hitam, dan abu-abu. Warna ini dipilih untuk menggambarkan rasa tersiksa dan kesan bahaya, panas, dan kotor.

Penggambaran pada karya ini adalah figur manusia yang menggunakan masker dengan tujuan untuk mengurangi menghirup udara

commit to user

yang kotor dan tercemar, dan terlihat paru-parunya mengeluarkan asap dan dikelilingi kepulan asap yang di keluarkan melalui cerobong-cerobong asap sisa pembakaran dari pabrik, dan berbahaya seolah manusia tersebut memakai masker dengan tujuan agar mengurangi menghirup udara yang kotor yang dapat megancam kehidupanya. Latar belakang berupa garis arsir warna oranye dan abu-abu.

Pada karya ini garis bentuk tampak terlihat lebih jelas. Sedangkan dalam warna terdapat warna yang terkesan kotor dan bentuk figur manusia terlihat jelas, dan background terkesan arsiran yang jelas, sehingga terlihat kesan kotor dan panas dengan komposisi manusia yang sedang memakai masker dan dikelilingi kepulan asap yang di keluarkan dari cerobong asap sisa pembakaran dari pabrik.

11) Karya 11.

Karya kesebelas berjudul Dampak Polusi Udara 11. Menggambarkan gumpalan asap, beberapa figur manusia dengan memakai alat bantu pernapasan yang dihubungkan dari mulut dengan sumber oksigen, dan paru-paru yang berwarna merah terlihat bercak hitam yang terkena dampak dari asap polusi udara.

Karya ini menggunakan garis lengkung bebas pada asap, masker, dan figur manusia. Warna yang digunakan dalam karya ini oranya, biru muda, merah, coklat muda, coklat tua, hitam, dan abu-abu. Warna ini dipilih untuk menggambarkan rasa tersiksa dan kesan bahaya, panas, dan

commit to user kotor.

Penggambaran pada karya ini adalah figur manusia yang menggunakan alat bantu pernapasan yang dihubungkan ke sumber oksigen, karena mengalami kekurangan oksigen, karena telah terkontaminasi udara kotor. Latar belakang berupa garis arsir warna

Dokumen terkait