• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.3 Teknik Penarikan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik Non-Probability Sampling dengan pendekatan Purposive Sampling.

Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2017: 85). Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini ialah :

1. Belum pernah menggunakan e – commerce Shopee 2. Mengetahui K-Pop

3. Berdomisili di Kota Medan 3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan metode skala. Metode skala digunakan untuk mengukur data berupa konsep psikologi yang dapat diungkapkan secara tidak langsung dengan adanya indikator - indikator perilaku dari setiap variabel yang diterjemahkan ke item-item pernyataan (Azwar, 2000). Dalam penelitian ini akan menggunakan model skala Likert yang merupakan model skala pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai sikap (Azwar, 2005). Skala Likert didasari oleh dua asumsi yaitu :

a. Setiap pernyataan sikap yang disepakati sebagai pernyataan yang favorable (mendukung) atau yang unfavorable (tidak mendukung).

b. Jawaban dari individu yang punya sikap positif harus diberi bobot yang lebih tinggi daripada jawaban yang diberikan individu yang mempunyai sikap negatif.

Setiap indikator dari masing – masing variabel diukur dengan skala penilaian Likert yang memiliki lima tingkat preferensi jawaban. Adapun skala pengukuran variabel terhadap jawaban responden yaitu:

Tabel Instrumen Skala Likert

Favourable Unfavourable

Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban Skor

Sangat tidak setuju 1 Sangat tidak setuju 5

Tidak setuju 2 Tidak setuju 4

Netral 3 Netral 3

Setuju 4 Setuju 2

Sangat Setuju 5 Sangat Setuju 1

1. Skala Purchase Intention

Skala purchase intention disusun berdasarkan lima karakteristik purchase intention yang dikemukakan oleh Schiffman dan Kanuk (2007), yaitu, tertarik untuk mencari informasi tentang produk, mempertimbangkan untuk membeli, tertarik untuk mencoba, ingin mengetahui produk, dan ingin memiliki produk. Dalam skala ini peneliti menggunakan skala Likert yang terdiri dari 20 pernyataan.

Skala ini terdiri dari pernyataan yang berbentuk favorable dan unfavorable.

Pernyataan favorable merupakan pernyataan yang sesuai atau mendukung atribut yang diukur, sedangkan pernyataan unfavorable merupakan pernyataan yang tidak sesuai atau tidak mendukung atribut yang diukur (Azwar, 2012). Setiap aitem terdiri dari lima pilihan respon, yaitu: Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS) Penilaian bergerak dari 1 sampai 5 untuk aitem favorable dan dari 5 sampai 1 untuk aitem unfavorable.

Tabel 3.1 Blueprint Skala Purchase Intention Konsumen No

.

Dimensi Indikator Perilaku

Aitem Jumla

h Aitem Favorable Unfavorable

1. Tertarik untuk

setelah

2. Skala Visibility

Skala visibility terdiri dari pernyataan-pernyataan yang disusun dari pengukuran visibility yang dikemukakan oleh Royan (2004) yaitu, popularitas, prestasi, dikenal sebagai brand ambassador brand, dan menarik. Dalam skala ini peneliti menggunakan skala Likert yang terdiri dari 16 pernyataan.

Skala ini terdiri dari pernyataan yang berbentuk favorable dan unfavorable.

Pernyataan favorable merupakan pernyataan yang sesuai atau mendukung atribut yang diukur, sedangkan pernyataan unfavorable merupakan pernyataan yang tidak sesuai atau tidak mendukung atribut yang diukur (Azwar, 2012). Setiap aitem terdiri dari lima pilihan respon, yaitu: Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS) Penilaian bergerak dari 1 sampai 5 untuk aitem favorable dan dari 5 sampai 1 untuk aitem unfavorable.

Tabel 3.2 Blueprint Skala Visibility Brand Ambassador No. Dimensi Indikator

Perilaku

Aitem Jumlah

Aitem Favorable Unfavorable

1. Popularitas Diketahui masyarakat luas

1 8 2

Digemari berbagai kalangan

12 16 2

2. Prestasi Banyak meraih

4. Menarik Penampilannya menarik perhatian

menarik perhatian masyarakat

Profesionalitasnya dalam

mengiklankan brand menarik perhatian

masyarakat

13 15 2

Total 16

3.6 Validitas, Uji Daya Beda Aitem dan Reliabilitas Alat Ukur 3.6.1 Validitas Alat Ukur

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Alat ukur dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat ukur tersebut menghasilkan data yang relevan dengan tujuan pengukuran. Sebaliknya, alat ukur yang tidak menghasilkan data yang sesuai dengan tujuan pengukurannya dikatakan sebagai alat ukur yang memiliki tingkat validitas rendah (Azwar,2013). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi (content validity), ini berkaitan dengan kemampuan suatu instrumen mengukur isi (konsep) yang harus diukur.

Menurut Azwar (2004), validitas isi merupakan validitas yang diestimasi melalui

pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau melalui professional judgement. Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai professional judgement adalah dosen pembimbing.

3.6.2 Uji Daya Beda Aitem

Daya disrkiminasi aitem atau bisa disebut juga dengan daya beda aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu maupun kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2019).

Pengujian daya diskriminasi aitem dilakukan dengan cara menghitung koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala itu sendiri dan akan menghasilkan koefisien korelasi aitem-total (rix). Menurut Azwar (2013) semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.30, dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya beda rendah yang artinya dianggap memuaskan.

Uji daya beda aitem dilakukan pada alat ukur dalam penelitian ini yaitu skala visibility. Pengujian daya beda aitem akan dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment yang di analisis dengan bantuan SPSS version 20.0 for Windows.

3.6.3 Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, artinya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relative sama (Azwar, 2013). Uji realibilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan konsistensi internal (Cronbach’s Alpha Coefficient) yaitu teknik yang digunakan untuk mengukur

reliabilitas suatu tes yang mengukur sikap ataupun perilaku. Nilai Cronbach’s Alpha dengan rxx ≥ 0,6 mengartikan bahwa dapat diandalkan. Apabila koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00, ini mengartikan bahwa pengukuran semakin reliabel (Azwar, 2019).

3.7 Hasil Uji Coba Alat Ukur

3.7.1 Hasil Uji Coba Skala Visibility

Skala visibility pada penelitian ini terdiri dari 16 aitem. Dari 16 aitem pada skala ini, 1 aitem dinyatakan gugur yaitu aitem nomor 6. Setelah itu uji reliabilitas dilakukan dengan 15 aitem yang memiliki daya beda baik dan mendapatkan hasil uji reliabilitas sebesar 0,913.

Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas Skala Visibility Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items

N of Items

,913 ,913 15

Tabel 3.4 Blueprint Skala Visibility Setelah Uji Coba

No. Dimensi Indikator Perilaku Aitem Jumlah

Aitem Favorable Unfavorable

1. Popularitas Diketahui masyarakat luas

1 7 2

Digemari berbagai kalangan

11 15 2

2. Prestasi Banyak meraih prestasi dalam dunia

ataupun berbagai platform

4. Menarik Penampilannya di atas panggung menarik perhatian masyarakat

2 5 2

Iklan yang

dibawakan menarik perhatian masyarakat

6 8 2

Penampilannya dalam kehidupan sehari-hari menarik perhatian masyarakat

12 14 2

Total 15

3.7.2 Hasil Uji Coba Skala Purchase Intention

Skala purchase intention pada penelitian ini terdiri dari 18 aitem. Dari 18 aitem pada skala ini, 3 aitem dinyatakan gugur yaitu aitem nomor 2, 6, dan 14.

Setelah itu uji reliabilitas dilakukan dengan 15 aitem yang memiliki daya beda baik dan mendapatkan hasil uji reliabilitas sebesar 0,945.

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Skala Purchase Intention Reliability Statistics

Tabel 3.6 Blueprint Skala Purchase Intention Setelah Uji Coba No

Mencari

4. Ingin mengetahui produk.

Mencari tahu kualitas produk

5 8 2

5. Ingin

3.7 Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan oleh peneliti meliputi tiga tahap, yaitu : persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penelitian dan tahap pengolahan data.

3.7.1 Persiapan Penelitian

Pada tahap ini, peneliti merancang skala berdasarkan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu purchase intention dan visibility. Skala akan dibuat dalam model likert dalam bentuk google form dengan menggunakan lima alternatif pilihan jawaban. Apabila alat ukur telah selesai dirancang, peneliti akan cross check kembali aitem yang telah dibuat. Selanjutnya peneliti meminta bantuan professional judgement untuk menilai apakah aitem-aitem tersebut sudah layak dan dapat dimengerti subjek penelitian yang kemudian dapat disebarkan.

3.7.2 Pelaksanaan Penelitian

Setelah membuat skala dan sudah dilakukan uji coba dan revisi, peneliti mulai melakukan pengambilan data dengan skala tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan skala purchase intention dan visibility kepada pengguna e-commerce Shopee di kota Medan melalui link google form yang telah disediakan.

3.7.3 Pengolahan Data

Setelah memperoleh data dari subjek, peneliti akan melakukan pengolahan data tersebut dengan bantuan program SPSS version 20.0 for window.

3.8 Metode Analisis Data

Analisis data dimaksudkan sebagai suatu cara mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga dapat dibaca dan dapat diinterpretasikan Azwar (2013).

Dalam penelitian ini, data yang dihasilkan dari skala purchase intention dan visibility akan dianalisa menggunakan Regresi Linear Sederhana. Analisis regresi liniar sederhana digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas atau independen terhadap variabel terikat. Analisis regresi liniar ini akan digunakan untuk melihat pengaruh visibility K-Pop sebagai brand ambassador terhadap purchase intention pada e-commerce Shopee. Adapun rumus regresi linier sederhana sebagai berikut :

Y= a + b (X)

Keterangan : a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

Y = Variabel tergantung = Purchase Intention X = Variabel bebas = Visibility

Sebelum menganalisa data, maka akan dilakukan uji asumsi terlebih dahulu:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian terdistribusi secara normal dan nantinya dapat digeneralisasikan pada populasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS 20.0 version for Windows. Data akan terdistribusi normal apabila memiliki nilai signifikan lebih besar dari 0,05 (p > 0,05).

2. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian variabel bebas (visibility) dan variabel tergantung (purchase intention) memiliki hubungan linier atau tidak. Data hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung dikatakan linear apabila nilai p < 0,05 dan apabila nilai p > 0,05 berarti sebaliknya, data tersebut dapat dikatakan tidak linear (Sugiyono, 2017). Apabila nantinya kedua variabel tidak memenuhi asumsi linearitas maka analisa regresi tidak dapat dilanjutkan (Sugiyono, 2017). Uji linearitas dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik uji F dengan bantuan software SPSS 20.0 for Windows.

3. Uji Hipotesa

Uji Hipotesa Pada penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif dengan pendekatan regresi liniar sederhana yang digunakan untuk menjawab hipotesa sebagai berikut:

a. Tabel Anova

Apabila tabel anova menunjukkan p < 0,05, maka visibility K-Pop sebagai brand ambassador layak digunakan untuk memprediksi purchase intention konsumen.

b. Model Summary

Model summary ini digunakan untuk melihat seberapa pengaruh visibility K-Pop sebagai brand ambassador terhadap purchase intention yang dilihat dari nilai r-square.

c. Tabel Coefficient

Nilai koefisien pada penelitian digunakan untuk melihat kekuatan dan arah perubahan yang dapat digambarkan sebagai berikut:

Y= a+ bX Y = Variabel independen

X = Variabel dependen a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat kota Medan yang

mengetahui K-Pop, namun belum pernah menggunakan aplikasi Shopee. Jumlah subjek yang terlibat ada 385 orang. Berikut merupakan gambaran umum subjek berdasarkan jenis kelamin, usia dan profesi.

4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, subjek penelitian dikategorisasikan menjadi dua kelompok yakni laki-laki dan perempuan. Gambaran umum ini bertujuan untuk melihat penyebaran, jumlah, dan persentase subjek penelitian berdasarkan jenis kelaminnya. Berikut merupakan tabel gambaran umum jenis kelamin yang diperoleh dari data penelitian.

Tabel 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 115 29,9%

Perempuan 270 70,1%

Total 385 100%

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, diketahui bahwa jumlah subjek perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah subjek laki-laki. Dapat dilihat bahwa subjek perempuan berjumlah 270 orang (70,1%), sedangkan subjek laki-laki berjumlah 115 orang (29,9%).

4.1.2 Gambaran Umum Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Gambaran umum usia dibuat untuk mengetahui kuantitas, jumlah, dan proporsi subjek penelitian berdasarkan usianya. Gambaran umum ini dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu remaja, dewasa awal dan dewasa madya. Dalam Papalia, Olds, & Feldman (2008), rentang usia 12 sampai 19 tahun disebut dengan remaja, 20 sampai 40 tahun disebut dengan dewasa awal, sedangkan rentang usia 41 sampai

60 tahun disebut dengan dewasa madya. Berikut merupakan tabel gambaran umum usia yang diperoleh dari data penelitian.

Tabel 4.2

Gambaran Umum Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia Jumlah Persentase

12 - 19 tahun 116 30,1%

20 – 40 tahun 269 69,8%

41 – 60 tahun - -

Total 385 100%

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa penyebaran subjek penelitian lebih banyak berada di kelompok usia dewasa awal yang berjumlah 269 orang (69,8%) dan usia remaja berjumlah 116 orang (30,1%).

4.1.4 Gambaran Umum Subjek Penelitian Berdasarkan Profesi

Gambaran umum profesi dibuat untuk mengetahui kuantitas, jumlah, dan proporsi subjek penelitian berdasarkan profesinya. Berikut merupakan tabel gambaran umum profesi yang diperoleh dari data penelitian.

Tabel 4.3 Gambaran Umum Subjek Penelitian Berdasarkan Profesi Pekerjaan/Profesi Jumlah Persentase (%)

Mahasiswa/Pelajar 210 54,5%

Pegawai 40 10,3%

Wirausaha 35 9%

Wiraswasta 24 6,2%

Lainnya 76 19,7%

Total 385 100%

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden merupakan Mahasiswa/Pelajar yang berjumlah 210 orang dengan persentase sebesar 54,5%.

4.2 Hasil Analisis Deskripstif

Tujuan dilakukannya analisis deskriptif ini ialah untuk memberikan gambaran mengenai data hasil penelitian berdasarkan variabel visibility dan purchase intention yang diperoleh dari subjek penelitian. Untuk mengetahui hal ini, maka peneliti perlu mencari nilai minimum, nilai maksimum, standar deviasi, mean hipotetik, dan mean empiris. Mean hipotetik didapat dari rata-rata kemungkinan yang diperoleh subjek atas jawaban yang diberikan pada skala penelitian, sedangkan mean empiris didapat dari jawaban subjek pada skala penelitian.

Setelah mendapatkan nilai mean hipotetik dan mean empiris, peneliti harus membandingkan keduanya untuk melihat gambaran mengenai tingkat visibility dan purchase intention pada e-commerce Shopee di Medan. Kemudian dengan hal itu, peneliti dapat mengelompokkan skor perolehan berdasarkan kategori tertentu.

Tabel 4.4 Nilai Hipotetik dan Nilai Empirik

Variabel Hipotetik Empirik

Min Max Mean SD Min Max Mean SD Visibility 15 75 45 10 30 75 56,02 11,501

Purchase Intention

15 75 45 10 25 75 54,92 12,849

Pada skala visibility dengan jumlah aitem 15 dengan rentang skor 1 – 5, nilai hipotetik yang didapatkan pada skor minimum sebesar 15 dan skor maksimum sebesar 75, dengan mean sebesar 45 dan standar deviasi sebesar 10.

Untuk nilai empirik, skor minimum yang didapatkan adalah 30, skor maksimum 75, dengan nilai mean 56,02 dan standar deviasi 11,501. Dari data tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai mean empirik (56,02) lebih tinggi daripada mean hipotetik (45). Hal ini mengartikan bahwa visibility K-Pop sebagai brand ambassador pada Shopee lebih tinggi daripada rata-rata visibility pada umumnya.

Pada skala purchase intention dengan jumlah aitem 15 dengan rentang skor 1 – 5, nilai hipotetik yang didapatkan pada skor minimum sebesar 15 dan skor maksimum sebesar 75, dengan mean sebesar 45 dan standar deviasi sebesar 10. Untuk nilai empirik, skor minimum yang didapatkan adalah 25, skor maksimum 75, dengan nilai mean 54,92 dan standar deviasi 12,849. Dari data tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai mean empirik (56,02) lebih tinggi daripada mean hipotetik (45). Hal ini mengartikan bahwa purchase intention e-commerce Shopee lebih kuat daripada rata-rata purchase intention pada umumnya.

Kategorisasi Data Penelitian

Pengelompokan data penelitian untuk kedua variabel dibuat berdasarkan mean hipotetik dan standar deviasi yang mengacu pada rumus di bawah ini (Azwar, 2012):

Kategorisasi Rentang Nilai

Rendah X < M – SD

Sedang M – SD ≤ X < M + SD

Tinggi X ≥ M + SD

1. Kategorisasi Data Variabel Visibility

Berdasarkan skala Visibility, mean hipotetiknya adalah 45 dan standar deviasinya 10. Maka kategorisasi yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5

Kategorisasi Variabel Visibility

Rentang Nilai Kategorisasi N Persentase

X < 35 Rendah 15 3,8%

35 ≤ X < 55 Sedang 158 41%

X ≥ 55 Tinggi 212 55%

TOTAL 385 100%

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa subjek penelitian yang berada pada kategori rendah sebanyak 15 (3,8%) , kategori sedang sebanyak 158 subjek (41%), dan kategori tinggi sebanyak 212 subjek (55%).

2. Kategorisasi Data Variabel Purchase Intention

Berdasarkan skala purchase intention, mean hipotetiknya adalah 45 dan standar deviasinya 10. Maka kategorisasi yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6

Kategorisasi Variabel Purchase Intention

Rentang Nilai Kategorisasi N Persentase

X < 35 Lemah 20 5,1%

35 ≤ X < 55 Sedang 167 43,3%

X ≥ 55 Kuat 198 51,4%

TOTAL 385 100%

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa subjek penelitian yang berada pada kategori lemah sebanyak 20 subjek (5,1%) , kategori sedang sebanyak 167 subjek (43,3%), dan

kategori kuat sebanyak 198 subjek (51,4%).

4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik

Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat pengaruh variabel visibility terhadap purchase intention. Oleh karena itu, sebelum melakukan uji hipotesis, peneliti melakukan uji normalitas dan linearitas data penelitian terlebih dahulu

4.2.1 Uji Normalitas

Tujuan dilakukannya uji normalitas ialah untuk mengetahui apakah data yang diperoleh sudah terdistribusi secara normal sesuai prinsip – prinsip distribusi normal agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi. Uji normalitas yang dilakukan adalah dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) pada SPSS 20.

Pengujian dengan K-S dilakukan karena sampel penelitian yang digunakan tergolong banyak. Data penelitian dikatakan berdistribusi secara normal apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 dan dikatakan tidak berdistribusi secara normal apabila nilai signikansi lebih kecil dari 0.05. Hasil dari pengujian K-S yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.7 Uji Normalitas Variabel Visibility & Purchase Intention

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Std. Deviation 11,60803689

Absolute ,056

Most Extreme Differences Positive ,037

Negative -,056

Kolmogorov-Smirnov Z 1,102

Asymp. Sig. (2-tailed) ,176

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan tabel 4.7 di atas, terlihat jika hasil uji normalitas variabel visibility dan purchase intention memiliki nilai signifikan sebesar 0.176. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai signifikan lebih besar dari 0.005 (0,176 > 0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal.

4.2.2 Uji Linearitas

Tujuan dilakukannya uji linearitas ialah untuk mengetahui apakah variabel bebas (visibility) dan variabel terikat (purchase intention) dalam penelitian ini memiliki hubungan yang linear atau tidak. Kedua variabel memiliki hubungan linear apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0.05, namun apabila nilai signifikan lebih besar dari 0.05 maka kedua variabel tidak memiliki hubungan yang linear. Hasil uji linearitas yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.8 Uji linearitas Variabel Visibility & Purchase Intention

ANOVA Table

Within Groups 44465,552 339 131,167

Total 63428,816 384

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi linearity mendapatkan hasil 0,000 sehingga nilai p = 0,000 ≤ 0,05. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variabel visibility dan purchase intention memiliki hubungan yang linier.

4.4 Hasil Utama Penelitian

Berdasarkan pada bab sebelumnya terdapat hipotesa penelitian yang akan diuji dalam penelitian ini yaitu ada pengaruh positif visibility K-Pop sebagai brand ambassador terhadap purchase intention pada e-commerce Shopee di Kota Medan. Untuk melihat bagaimana hasil dari penelitian ini, maka akan dilakukan tiga pengujian, yaitu uji F/ANOVA untuk melihat apakah terdapat pengaruh visibility terhadap purchase intention pada Shopee di Kota Medan., kemudian dilakukan uji determinasi R untuk melihat seberapa besar pengaruhnya, dan terakhir dilakukanlah analisis regresi linear sederhana untuk melihat bagaimana arah pengaruh variabel. Pada uji F/ANOVA, apabila nilai signifikansi dibawah 0,05, maka artinya visibility K-Pop sebagai brand ambassador memiliki pengaruh terhadap terhadap purchase intention pada e- commerce Shopee di Kota Medan. Berikut ini adalah hasil uji F/ANOVA yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 20.

Tabel 4.9 Uji F/ANOVA Variabel Visibility & Purchase Intention ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean Square F Sig.

Regression 11686,152 1 11686,152 86,501 ,000b

1 Residual 51742,664 383 135,098

Total 63428,816 384

a. Dependent Variable: DV_PURCHASE_INTENTION b. Predictors: (Constant), IV_VISIBILITY

Berdasarkan hasil Analisa pada tabel ANOVA diatas, dapat diketahui bahwa nilai F hitung = 86,501 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 sehingga berdasarkan hal tersebut (0,000 < 0,05) artinya terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variable dependen. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif visibility K-Pop sebagai brand ambassador terhadap purchase intention pada e-commerce Shopee di Kota Medan.

Karena hasil pengukuran menunjukkan adanya pengaruh positif visibility K-Pop sebagai brand ambassador terhadap purchase intention pada e-commerce Shopee di Kota Medan, maka selanjutnya dilakukan pengukuran uji determinasi R untuk mengetahui berapa besar pengaruh independent variabel (visibility) terhadap dependent variabel (purchase intention) dan diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.10 Uji Determinasi R Variabel Visibility & Purchase Intention

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), IV_VISIBILITY

b. Dependent Variable: DV_PURCHASE_INTENTION

Berdasarkan tabel di atas, nilai koefisien determinan (R-square) sebesar 0,184 atau 18%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh visibility terhadap purchase intention sebesar 18%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 82%

dipengaruhi oleh faktor – faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Tabel 4.11 Analisis Regresi Linear Sederhana Variabel Visibility & Purchase Intention

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

a. Dependent Variable: DV_PURCHASE_INTENTION

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa T hitung sebesar 9,301 > 1,966 (T tabel) dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, yang artinya hipotesis diterima. Hal tersebut sesuai dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini bahwa visibility K-Pop sebagai brand ambassador berpengaruh positif terhadap purchase intention e-commerce Shopee di Kota Medan.

Kemudian, untuk persamaan garis regresi linier sederhana yaitu Y = a + bX, dimana Y adalah purchase intention, X adalah visibility, a adalah konstanta dan b adalah koefisien regresi. Berdasarkan tabel di atas, garis regresi linear yang dihasilkan adalah Y= 28,086 + 0,479X. Sehingga berdasarkan garis persamaan regresi tersebut, dapat diketahui bahwa jika nilai visibility bertambah satu maka nilai purchase intention mengalami kenaikan sebesar 0,479. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat visibility seorang brand ambassador, maka akan semakin kuat purchase intention konsumen terhadap e-commerce Shopee di Medan.

4.5 Pembahasan

Purchase intention merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli/menggunakan suatu produk yang timbul setelah menerima stimulus.

Menurut Schiffman dan Kanuk (2006) bahwa Purchase Intention diartikan sebagai aktivitas psikis yang timbul karena adanya perasaan (afektif) dan pikiran (kognitif) terhadap suatu barang atau jasa yang diinginkan, dan ini merupakan suatu bentuk pikiran dan perasaan yang nyata dari refleksi rencana pembeli untuk membeli beberapa unit dari beberapa merek yang tersedia

dalam periode waktu tertentu.

Untuk meningkatkan purchase intention konsumen tentunya setiap perusahaan memiliki strategi – strategi tersendiri, salah satunya dengan

Untuk meningkatkan purchase intention konsumen tentunya setiap perusahaan memiliki strategi – strategi tersendiri, salah satunya dengan

Dokumen terkait