• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penetian adalah menapatkan data. Tanpa mengetahiu teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapka.(Sugiyono, 2012:63)

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai dilapanan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah degan menggunakan teknik analisa dan kualitatif mengikuti konsep yang diberikan oleh Miles dan Huberman (2009). Menurut kedua tokoh tersebut, bahwa aktivitas dalam analisa data kualitatif dilakukan secara interaktif dengan

berlangsung secara terus – menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas dan datanya jenuh. Selama dalam prosesnya, pengumpulan data dilakukan tiga kepentingan diantaranya : Reduksi data

(data reduction), penyajian data (data display), dan verifikasi

(verification) yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Reduksi Data (Data Reduction)

Selama proses pengumpulan data dari berbagai sumber, tentunya akan sangat banyak data yang didapatkan oleh peneliti. Semakin lama peneliti berada di lapangan, maka data yang didapatkan akan semakin kompleks dan rumit sehingga, apabila tidak segera diolah akan dapat menyulitkan peneliti, oleh karena itu proses anlisis data pada tahap ini juga harus di lakukan. Untuk memperjelas data yang didapatkan dan mempermudah peneliti dalam pengumpulan data, selanjutnya maka dilakukan reduksi data.

Reduksi data dapat diartikan sebagai proses merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, di cari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan memudahkan peneliti untuk melaukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya jika diperlukan.

2) Penyajian Data (Data Display)

Langkah penting selanjutnya dalam kegiatan analisis data kualitatif adalah penyajian data. Secara sederhana penyajian data dapat diartikan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan

adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam sebuah penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, tabel, grafik, flow chart, bagan, pictogram, dan sejenisnya.

Namun pada penelitian ini, penyajian data yang peneliti lakukan adalah bentuk narasi. Hal ini sesuai seperti yang dikatakan oleh Miles dan Hubberman, “the most frequent from display data for qualitative research data in the past has been narrative test”, yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif (Sugiyono, 2012: 95).

3) Verifikasi (Verification)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Hubberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dari permulaan pengumpulan data, peneliti mulai mencari arti dari hubungan-hubungan, mencatat keteraturan, pola-pola dan menarik kesimpulan. Asumsi dasar dan kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan terus berubah selama proses, pengumpulan data masih terus berlangsung dan tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Akan tetapi, apabila kesimpulan tersebut didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

3.7.2 Pengujian Keabsahan Data

Penelitian kualitatif secara intern merupakan fokus perhatian dengan beragam metode. Harus disadari bahwa penggunaan metode triangulasi mencerminkan upaya untuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai suatu fenomena yang sedang dikaji. Realita objektif tidak akan pernah dapat dipahami. Triangulasi bukanlah alat atau strategi validasi, namun merupakan alternative bagi validasi. Dengan demikian gabungan beragam metode, data – data empiris, sudut pandang dan peneliti/pengamat dalam satu kajian tunggal sebaiknya dipahami sebagai strategi yang menambahkan keketatan, keluasan dan kedalaman ke dalam jenis penyelidikan apa saja (Denzim dan Lincoln, 2009: 3)

Neuman (1997), menjelaskan bahwa validitas dalam penelitian kualitatif bias dilakukan dengan cara :

1. Ecological Validity, fenomena yang hendak diteliti muncul tanpa

kehadiran peneliti, sehingga tidak ada intervensi atau pengaruh keberadaan peneliti,

2. Natural History, penilaian dari orang luar,

3. Member Validation, yang diteliti menyatakan benar (informan),

4. Competent Insider, kemampuan peneliti.

Muhadjir (1998: 37) menjelaskan bahwa “penelitian kualitatif

mengejar kebenaran lewat ditemukannya sumber terpercaya sehingga hal yang hakiki, intrinsic, dan esensial dapat ditemukan”. Sedangkan Moleong (1999: 188) mengemukakan bahwa “pengujian keabsahan data didasarkan

atas kriteria: derajat kepercayaan (kredibilitas), keteralihan,

ketergantungan dan kepastian”. Menurut Sugiyono (2005: 127) setidaknya

ada 3 bentuk triangulasi, yaitu : 1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dapat dilakukan dengan mengecek data yang sudah diperoleh dari berbagai sumber. Data dari berbagai sumber tersebut kemudian dipilah dan dipilih dalam bentuk tabel matriks. Data dari sumber yang berbeda dideskripsikan, dikatagorisasikan, mana pandangan yang sama, berbeda dan mana yang lebih spesifik.

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik dapat dilakukan dengan melakukan cek data dari berbagai macam teknik pengumpulan data. Misal dengan menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Data dari ketiga teknik tersebut dibandingkan adakah konsistensi, jika berbeda dijadikan catatan dan dilakukan pengecekan selanjutnya mengapa data bisa berbeda.

3. Triangulasi Waktu

Triangulasi data dalam waktu tertentu juga memiliki pengaruh yang besar terhadap kredibilitas data. Oleh Karena itu memperoleh data dalam waktu dan situasi yang berbeda perlu dilakukan. Triangulasi dapat dilakukan pada pagi, siang, dan malam hari dari sumber yang sama. Atau dari satu hari ke hari yang lain, dari minggu ke minggu yang berbeda atau bahkan dari bulan ke bulan yang lain. Dari waktu ke waktu tersebut

apakah data tersebut berubah – ubah atau menuju konsistensi. Maka konsistensi data merupkan hal yang dituju dalam triangulasi ini.

Berdasarkan pemaparan diatas, dalam menguji keabsahan data, peneliti menggunakan dua teknik triangulasi pendekatan. Dengan menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber, peneliti memperoleh data dari kategori yang berbeda, yaitu dari sudut pandang pemerintah dan masyarakat. Sedangkan, teknik triangulasi teknik, peneliti melakukan cek data dari berbagai sumber, yaitu wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hal ini dijadikan dasar oleh peneliti, untuk mengetahui apakah data yang didapatkan terdapat perbedaan atau tidak. Dan jika terdapat perbedaan, maka selanjutnya peneliti dapat melakukan pengecekan ulang di lapangan, mengapa data yang diterima berbeda dan digunakan sebagai catatan penelitian.(Sugiyono,2009)

Dokumen terkait