• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Teknik Pengujian Instrumen

Sugiyono (2012: 348) menunjukkan bahwa instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Pendapat lain yang diutarakan oleh Arikunto (2009: 64) menyatakan bahwa instrumen evaluasi dipersyaratkan valid agar memperoleh kegiatan evaluasi yang valid. Sebelum instrumen tes digunakan untuk mengambil data, maka perlu diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui validitas dan reliabilitas.

1. Validitas

Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur. Validitas instrumen penelitian, tidak lain adalah derajat yang menunjukkan di mana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas digunakan untuk menguji tingkat kepercayaan instrumen sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian (Sukardi, 2011: 121). Jadi dapat disimpulkan bahwa uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana ketepatan alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu instrumen.

a. Jenis-jenis Validitas

Arifin (2012: 113) mengemukakan bahwa terdapat beberapa jenis validitas yaitu validitas isi, validitas konstruk, dan validitas kriteria. Jenis-jenis validitas tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

1) Validitas Isi

Validitas isi berkaitan dengan kemampuan suatu instrumen mengukur isi (konsep) yang harus diukur. Ini berarti bahwa suatu alat ukur mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur. Validitas isi dari suatu tes hasil belajar adalah validitas yang diperoleh setelah dilakukan analisis, penelusuran atau pengujian terhadap isi yang terkandung dalam tes hasil belajar tersebut.

2) Validitas Konstruk

Konstruk adalah kerangka dari suatu konsep, validitas konstruk adalah validitas yang berkaitan dengan kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang diukurnya. Menurut Fraenkel (dalam Arifin, 2012: 113), validasi konstruk (penentuan validitas konstruk) merupakan yang terluas cakupannya dibanding dengan validasi lainnya, karena melibatkan banyak prosedur termasuk validasi isi dan validasi kriteria.

3) Validitas Kriteria

Validitas kriteria adalah validitas yang dilihat dari daya prediksi. Validitas jenis ini digunakan untuk memprediksi kinerja masa depan berdasarkan hasil korelasi dengan kriteria lain.

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk dengan menelaah beberapa butir soal dan meminta pertimbangan para ahli menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi

merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang dimanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data itu. Tujuan dilakukan triangulasi adalah untuk menentukan cross check data yang diperoleh dari lapangan. Yang mendasari penggunaan teknik triangulasi yakni pada level pengumpulan dan analisis data. Pengumpulan dan analisis data membutuhkan sebuah prosedur untuk menguji hasil analisis data. Adapun triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: (1) Teknik triangulasi sumber atau orang-orang yang dekat dengan informan, dan triangulasi sumber yang digunakan pada penelitian ini adalah validator. (2) Teknik triangulasi metode, pengertiannya adalah peneliti mengumpulkan data yang sejenis dengan sumber data yang berbeda. Triangulasi metode dalam penelitian ini adalah metode wawancara, observasi, dan dokumentasi.

b. Validasi Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah RPP dan LKS. Keduanya dibuat sendiri oleh peneliti dan diteliti oleh tiga validator, yakni satu dosen dan dua guru.

Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran

Validator Komponen Penilaian Jml Kriteria

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Validator 1 5 20 10 13 20 12 15 25 20 140 SB Validator 2 3 20 6 15 20 20 15 25 20 144 SB Validator 3 5 18 10 15 18 18 15 23 20 142 SB

Komponen yang dinilai oleh validator meliputi (1) identitas mata pelajaran (terdiri dari 1 item), (2) perumusan indikator (terdiri dari 4 item), (3) perumusan tujuan pembelajaran (terdiri dari 2 item), (4) pemilihan bahan ajar (terdiri dari 3 item), (5) pemilihan sumber belajar (terdiri dari 4 item), (6) pemilihan media belajar (terdiri dari 4 item), (7) metode pembelajaran (terdiri dari 3 item), (8) skenario pembelajaran (terdiri dari 5 item), (9) rancangan penilaian otentik (terdiri dari 4 item). Masing-masing item memiliki rentang skor 1, 3, 5. Skor 1 untuk tidak ada, skor 3 untuk kurang lengkap, dan skor 5 untuk sudah lengkap.

Tabel 3.5 Kriteria validasi perangkat pembelajaran

Kriteria Skor

Sangat Baik x > 126

Baik 102 < x ≤ 126

Cukup Baik 72 < x ≤ 102

Kurang Baik 54 < x ≤ 72

Sangat Kurang Baik X ≤ 54

Tabel 3.6 Hasil perhitungan validasi lembar kerja siswa

Validator Pernyataan Jumlah Keterangan 1 2 3 4 Validator 1 5 5 5 5 20 SB Validator 2 5 5 5 5 20 SB Validator 3 5 5 5 5 20 SB

Pernyataan yang dinilai oleh validator meliputi (1) Bahasa yang digunakan dalam soal mudah dipahami (2) Soal mencakup kemampuan siswa dalam pembelajaran (3) Soal sesuai dengan indikator pembelajaran (4) Soal mewakili tujuan pembelajaran. Masing-masing memiliki rentang skor 1, 2, 4, 5. Skor 1 untuk kurang baik, skor 2 untuk cukup baik, skor 4 untuk baik, dan skor 5 untuk sangat baik.

Tabel 3.7 Kriteria validasi lembar kerja siswa

Kriteria Skor Sangat Baik x > 18 Baik 10 < x ≤ 17 Cukup Baik 6 < x ≤ 10 Kurang Baik 1 < x ≤ 6 2. Reliabilitas

Kata reliabilitas berasal dari bahasa Inggris “reliable” yang artinya

dapat dipercaya keajegkan, konsistensi, serta keandalan suatu tes (Arifin, 2012: 116). Senada dengan pendapat tersebut Arikunto (2010: 221), mengemukakan bahwa reliabilitas suatu instrumen menunjuk pada tingkat keandalan instrumen tersebut sebagai alat pengumpulan data. Instrumen dikatakan andal jika dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa uji reliabilitas instrumen adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana keandalan atau konsistensi alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsisten, atau

tidaknya suatu instrumen. Pengujian reliabilitas data menggunakan teknik triangulasi yaitu pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi sumber data dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang diperoleh dari beberapa sumber tersebut dideskripsikan, dikategorikan, dan akhirnya diminta kesepakatan untuk mendapatkan kesimpulan. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data pada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Triangulasi waktu berkaitan dengan keefektifan waktu. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat nara sumber masih segar dan belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih reliabel.

Perhitungan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program komputer Microsoft Office Excel. Langkah-langkah perhitungan menggunakan program Microsoft Office Excel sebagai berikut:

a. Melakukan tabulasi untuk hasil nilai masing-masing siswa pada setiap variabel.

b. Pindahkan data ke view dalam Microsoft Office Excel

c. Kemudian untuk mencari rata-rata klik kolom rata-rata dan ketik =AVERAGE(nilai siswa 1 + siswa 2 + ... + siswa 41), lalu enter. Maka nilai rata-rata kelas otomatis akan muncul.

d. Untuk mencari persentase siswa yang mencapai KKM, kelompokkan siswa yang nilainya ≥ 75, kemudian klik kolom persentase dan ketik =(jumlah siswa yang tuntas/jumlah seluruh siswa*100), misal:

=(9/41*100) kemudian klik enter maka persentase siswa yang mencapai KKM otomatis akan muncul.

Dokumen terkait