• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan media gambar seri untuk meningkatkan keterampilan menulis, percaya diri, dan kemampuan memecahkan masalah siswa kelas II pada tema 4 ``Aku Dan Sekolahku``.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penggunaan media gambar seri untuk meningkatkan keterampilan menulis, percaya diri, dan kemampuan memecahkan masalah siswa kelas II pada tema 4 ``Aku Dan Sekolahku``."

Copied!
398
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Natalia. (2015). Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan

Keterampilan Menulis, Percaya Diri, dan Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa Kelas II Pada Tema 4 “Aku Dan Sekolahku”. Skripsi, Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya keterampilan menulis, percaya diri, dan kemampuan memecahkan masalah pada siswa kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Kabupaten Bantul. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu, dapat diketahui bahwa sebagian besar dari siswa belum termotivasi dalam proses belajar, hal ini dibuktikan dari nilai-nilai siswa yang masih berada di bawah KKM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis, percaya diri, dan kemampuan memecahkan masalah pada siswa kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Kabupaten Bantul. Serta untuk mendeskripsikan apakah penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis, percaya diri, dan kemampuan memecahkan masalah pada siswa kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Kabupaten Bantul.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu yang berjumlah 41 siswa. Objek penelitian yaitu penggunaan media gambar seri untuk meningkatkan percaya diri, kemampuan memecahkan masalah, dan keterampilan menulis siswa. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes dan non tes.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: (1) terdapat peningkatan keterampilan menulis pada siswa. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata nilai kemampuan menulis awal yang semula sebesar 73,65 pada siklus I meningkat menjadi 80,73 dan pada siklus II menjadi sebesar 89,87. Untuk persentase jumlah siswa yang mencapai KKM yang semula 63,43% meningkat menjadi 68,28% pada siklus I, dan pada siklus II meningkat menjadi 90,24%, (2) terdapat peningkatan percaya diri pada. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata nilai percaya diri awal yang semula sebesar 56,22 pada siklus I meningkat menjadi 58,54 dan pada siklus II menjadi sebesar 75,61. Untuk persentase jumlah siswa yang mencapai KKM yang semula 21,95% meningkat menjadi 41,46% pada siklus I, dan pada siklus II meningkat menjadi 56,09%, dan (3) terdapat peningkatan kemampuan memecahkan masalah pada siswa. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata nilai kemampuan memecahkan masalah awal yang semula sebesar 55,98 pada siklus I meningkat menjadi 56,71 dan pada siklus II menjadi sebesar 83,54. Untuk persentase jumlah siswa yang mencapai KKM yang semula 26,83% meningkat menjadi 36,58% setelah adanya tindakan pada siklus I, dan pada siklus II meningkat menjadi 95,12%.

(2)

ABSTRACT

Natalia. (2015). Use of Series Picture Media to Increase Writing Skills, Self-Confidence, and Problem-Solving of Students Grade 2 on the Theme 4 “Aku dan

Sekolahku”. Thesis, Yogyakarta: Studies Program Elementary School Teacher Sanata Dharma University in Yogyakarta.

This research is motivated poor writing skills, confidence, and ability to solve problems in class II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Bantul. Based on the observations made by researchers at SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu, it can be seen that most of the students have not been motivated in the learning process, it is evident from the values of students who are still under the KKM. The purpose of this study was to describe how the use of series picture media can improve writing skills, confidence, and ability to solve problems in class II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Bantul. And to describe whether the use of series picture media can improve writing skills, self-confidence, and problem solving in class II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Bantul.

This research is a classroom action research (PTK) are conducted in two cycles. Subjects in this study were students of class II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu totaling 41 students. The object of research is the use of series picture media to increase self-confidence, problem-solving skills, and writing skills of students. The research instrument used in the form of test and non-test.

Based on the analysis of data obtained the following results: (1) there is an increase in students' writing skills. It is shown from the average value of the original writing skills beginning at 73.65 on the first cycle increased to 80.73 and the second cycle was increased to 89.87. For the percentage of students who achieve the original KKM 63.43% increased to 68.28% in the first cycle, and the second cycle increased to 90.24%, (2) there is increased in self-confidence. It is shown from the average value of the initial confidence which originally amounted to 56.22 in the first cycle increased to 58.54 and the second cycle was increased to 75.61. For the percentage of students who achieve the original KKM 21.95% increased to 41.46% in the first cycle, and the second cycle increased to 56.09%, and (3) there is an increase in students' problem-solving skills. It is shown from the average value of the initial problem-solving skills which originally amounted to 55.98 in the first cycle increased to 56.71 and the second cycle was increased to 83.54. For the percentage of students who achieve the original KKM 26.83% increase to 36.58% after the action in the first cycle, and the second cycle increased to 95.12%.

(3)

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS, PERCAYA DIRI, DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA KELAS

II PADA TEMA 4 “AKU DAN SEKOLAHKU”

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Natalia Kartika Sari 111134222

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

i

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS, PERCAYA DIRI, DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA KELAS

II PADA TEMA 4 “AKU DAN SEKOLAHKU”

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Natalia Kartika Sari 111134222

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)
(6)
(7)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yesus Kristus, skripsi ini

kupersembahkan untuk:

1. Orang tuaku Sukardi dan Miryam yang selalu mendampingi, memberi

semangat, dan mendoakan.

2. Zefanya Octofianus Litbagay yang memberi dukungan agar terus berjuang

dalam menyusun skripsi.

3. Seluruh teman-teman seperjuangan khususnya Agatha, Diana, Maya, Mega,

Anjar.

4. Keluarga besar Cipto Wardoyo dan Marto Utomo.

5. Seluruh guru di SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu yang telah mengajar

dan membimbingku.

6. Seluruh dosen di PGSD Sanata Dharma Yogyakarta

(8)

v

MOTTO

Sertakan Allah dalam segala hal, maka Allah akan menyertaimu.

Tuhan tidak memberkati orang yang malas!

Perjuangan paling penting bukan saat kita hendak meraih sesuatu, tapi apa

yang hendak kita lakukan setelah meraihnya.

(9)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 18 Agustus 2015

Yang Menyatakan,

Natalia Kartika Sari

(10)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Natalia Kartika Sari

Nomor Mahasiswa : 111134222

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS, PERCAYA DIRI, DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA KELAS II PADA TEMA 4 “AKU DAN SEKOLAHKU”

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

peneliti.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 18 Agustus 2015 Yang menyatakan

(11)

viii

ABSTRAK

Natalia. (2015). Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan

Keterampilan Menulis, Percaya Diri, dan Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa Kelas II Pada Tema 4 “Aku Dan Sekolahku”. Skripsi, Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya keterampilan menulis, percaya diri, dan kemampuan memecahkan masalah pada siswa kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Kabupaten Bantul. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu, dapat diketahui bahwa sebagian besar dari siswa belum termotivasi dalam proses belajar, hal ini dibuktikan dari nilai-nilai siswa yang masih berada di bawah KKM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis, percaya diri, dan kemampuan memecahkan masalah pada siswa kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Kabupaten Bantul. Serta untuk mendeskripsikan apakah penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis, percaya diri, dan kemampuan memecahkan masalah pada siswa kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Kabupaten Bantul.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu yang berjumlah 41 siswa. Objek penelitian yaitu penggunaan media gambar seri untuk meningkatkan percaya diri, kemampuan memecahkan masalah, dan keterampilan menulis siswa. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes dan non tes.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: (1) terdapat peningkatan keterampilan menulis pada siswa. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata nilai kemampuan menulis awal yang semula sebesar 73,65 pada siklus I meningkat menjadi 80,73 dan pada siklus II menjadi sebesar 89,87. Untuk persentase jumlah siswa yang mencapai KKM yang semula 63,43% meningkat menjadi 68,28% pada siklus I, dan pada siklus II meningkat menjadi 90,24%, (2) terdapat peningkatan percaya diri pada. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata nilai percaya diri awal yang semula sebesar 56,22 pada siklus I meningkat menjadi 58,54 dan pada siklus II menjadi sebesar 75,61. Untuk persentase jumlah siswa yang mencapai KKM yang semula 21,95% meningkat menjadi 41,46% pada siklus I, dan pada siklus II meningkat menjadi 56,09%, dan (3) terdapat peningkatan kemampuan memecahkan masalah pada siswa. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata nilai kemampuan memecahkan masalah awal yang semula sebesar 55,98 pada siklus I meningkat menjadi 56,71 dan pada siklus II menjadi sebesar 83,54. Untuk persentase jumlah siswa yang mencapai KKM yang semula 26,83% meningkat menjadi 36,58% setelah adanya tindakan pada siklus I, dan pada siklus II meningkat menjadi 95,12%.

(12)

ix

ABSTRACT

Natalia. (2015). Use of Series Picture Media to Increase Writing Skills, Self-Confidence, and Problem-Solving of Students Grade 2 on the Theme 4 “Aku dan

Sekolahku”. Thesis, Yogyakarta: Studies Program Elementary School Teacher Sanata Dharma University in Yogyakarta.

This research is motivated poor writing skills, confidence, and ability to solve problems in class II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Bantul. Based on the observations made by researchers at SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu, it can be seen that most of the students have not been motivated in the learning process, it is evident from the values of students who are still under the KKM. The purpose of this study was to describe how the use of series picture media can improve writing skills, confidence, and ability to solve problems in class II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Bantul. And to describe whether the use of series picture media can improve writing skills, self-confidence, and problem solving in class II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Bantul.

This research is a classroom action research (PTK) are conducted in two cycles. Subjects in this study were students of class II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu totaling 41 students. The object of research is the use of series picture media to increase self-confidence, problem-solving skills, and writing skills of students. The research instrument used in the form of test and non-test.

Based on the analysis of data obtained the following results: (1) there is an increase in students' writing skills. It is shown from the average value of the original writing skills beginning at 73.65 on the first cycle increased to 80.73 and the second cycle was increased to 89.87. For the percentage of students who achieve the original KKM 63.43% increased to 68.28% in the first cycle, and the second cycle increased to 90.24%, (2) there is increased in self-confidence. It is shown from the average value of the initial confidence which originally amounted to 56.22 in the first cycle increased to 58.54 and the second cycle was increased to 75.61. For the percentage of students who achieve the original KKM 21.95% increased to 41.46% in the first cycle, and the second cycle increased to 56.09%, and (3) there is an increase in students' problem-solving skills. It is shown from the average value of the initial problem-solving skills which originally amounted to 55.98 in the first cycle increased to 56.71 and the second cycle was increased to 83.54. For the percentage of students who achieve the original KKM 26.83% increase to 36.58% after the action in the first cycle, and the second cycle increased to 95.12%.

(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan karunia

yang diberikan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Penggunaan Media Gambar Seri Untuk Meningkatkan Percaya Diri, Kemampuan Memecahkan Masalah, dan Keterampilan Menulis Siswa Kelas II Pada Tema 4”

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak yang terlibat.

Oleh karena itu peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D. dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A. Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

3. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. wakil Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

4. Bapak Drs. Paulus Wahana, M.Hum. dosen pembimbing I yang telah

membimbing dan memberi saran kepada peneliti.

5. Ibu Th. Yunia S, S.Pd., M.Hum. dosen pembimbing II yang telah membimbing

dan memberi saran kepada peneliti.

6. Seluruh dosen dan karyawan Universitas Sanata Dharma.

7. Ibu A. Sri Lestari, S.Pd, Kepala Sekolah SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu

yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

8. Bapak Wahyu Wasana W, S.Pd. guru kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius

Sedayu yang telah memberikan ijin dan bantuan kepada peneliti untuk

melakukan penelitian.

9. Orang tuaku Sukardi dan Miryam yang selalu mendampingi, memberi

(14)

xi

10.Zefanya Octofianus Litbagay yang memberi dukungan agar terus berjuang

dalam menyusun skripsi.

11.Seluruh teman-teman seperjuangan khususnya Agatha, Diana, Maya, Mega,

Anjar.

12.Keluarga besar Cipto Wardoyo dan Marto Utomo.

13.Seluruh guru di SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu yang telah mengajar

dan membimbingku.

14.Seluruh dosen di PGSD Sanata Dharma Yogyakarta

15.Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

16.Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak

kekurangan, untuk itu peneliti menerima kritik dan saran yang bersifat membangun.

Semoga skripsi ini memberi manfaat kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 18 Agustus 2015

Yang Menyatakan,

Natalia Kartika Sari

(15)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN... xvii

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi Masalah ... 8

C.Batasan Masalah ... 9

D.Rumusan Masalah ... 9

E.Tujuan Penelitian ... 10

F.Manfaat Penelitian ... 10

G.Definisi Operasional... 11

BAB II LANDASAN TEORI A.Kajian Teori ... 13

(16)

xiii

2.Keterampilan Menulis ... 30

3.Percaya Diri ... 48

4.Kemampuan Memecahkan Masalah ... 52

5.Kurikulum 2013 ... 58

6.Pendekatan Tematik Integratif ... 62

7.Pendekatan Saintifik ... 67

8.Penilaian Otentik ... 77

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 86

C. Kerangka Berpikir ... 89

D. Hipotesis Tindakan ... 93

BAB III METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian ... 95

B.Setting Penelitian ... 96

C.Persiapan ... 97

D.Rencana Setiap Siklus ... 99

E.Teknik Pengumpulan Data ... 104

F.Instrumen Penelitian ... 107

G.Teknik Pengujian Instrumen ... 109

H.Teknik Analisis Data ... 115

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 122

B.Pembahasan ... 156

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 165

B.Keterbatasan Penelitian ... 167

C.Saran ... 168

DAFTAR PUSTAKA ... 169

(17)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Komponen Keterampilan Menulis... 45

Tabel 2.2 Struktur Kurikulum SD (Kemendikbud, 2013) ... 60

Tabel 2.3 Alokasi Waktu Struktur Kurikulum 2013... 61

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Tes …... 107

Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Percaya Diri Siswa... 108

Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa………...……... 108

Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran... 111

Tabel 3.5 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran... 112

Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Validasi Lembar Kerja Siswa... 112

Tabel 3.7 Kriteria Validasi Lembar Kerja Siswa... 113

Tabel 3.8 Pedoman Analisis Data... 118

Tabel 3.9 Kriteria Keberhasilan……... 121

Tabel 4.1 Perbandingan Rata-rata Nilai Keterampilan Menulis Siswa Siklus I... 130

Tabel 4.2 Perbandingan Rata-rata Nilai Percaya Diri Siswa Siklus I... 132

Tabel 4.3 Perbandingan Rata-rata Nilai Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa Siklus I... 134

Tabel 4.4 Perbandingan Rata-rata Nilai Keterampilan Menulis Siswa Siklus II... 141

Tabel 4.5 Perbandingan Rata-rata Nilai Percaya Diri Siswa Siklus II... 144

Tabel 4.6 Perbandingan Rata-rata Nilai Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa Siklus II... 146

Tabel 4.7 Perbandingan Nilai Rata-rata Keterampilan Menulis Siswa Siklus I & II... 150

Tabel 4.8 Perbandingan Nilai Rata-rata Percaya Diri Siswa Siklus I & II.... 152

Tabel 4.9 Perbandingan Nilai Rata-rata Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa Siklus I & II... 154

(18)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pendekatan Ilmiah... 70

Gambar 2.2 Bagan Kerangka penelitian... 88

Gambar 3.1 Bagan Penelitian... 95

Gambar 4.1 Perbandingan Rata-rata Keterampilan Menulis Siklus I... 130

Gambar 4.2 Perbandingan Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Siklus I... 131

Gambar 4.3 Perbandingan Rata-rata Percaya Diri Siklus I... 133

Gambar 4.4 Perbandingan Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Siklus I... 133

Gambar 4.5 Perbandingan Rata-rata Kemampuan Memecahkan Masalah Siklus I... 135

Gambar 4.6 Perbandingan Persentase Kemampuan Memecahkan Masalah Siklus I... 136

Gambar 4.7 Perbandingan Rata-rata Keterampilan Menulis Siklus II... 142

Gambar 4.8 Perbandingan Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Siklus II... 143

Gambar 4.9 Perbandingan Rata-rata Percaya Diri Siklus II... 145

Gambar 4.10 Perbandingan Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Siklus II... 145

Gambar 4.11 Perbandingan Rata-rata Kemampuan Memecahkan Masalah Siklus II... 147

Gambar 4.12 Perbandingan Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Siklus II ... 148

Gambar 4.13 Perbandingan Nilai Rata-rata Keterampilan Menulis Siswa Siklus I & II... 150

(19)

xvi

Gambar 4.15 Perbandingan Nilai Rata-rata Percaya Diri Siswa Siklus I & II.. 152

Gambar 4.16 Perbandingan Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM

Siklus I & II... 153

Gambar 4.17 Perbandingan Nilai Rata-rata Kemampuan Memecahkan

Masalah Siswa Siklus I & II... 154

Gambar 4.18 Perbandingan Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM

(20)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Silabus... 176

2. Rencana Pembelajaran Harian (RPPH) ... 209

3. Lembar Kerja Siswa ... 295

4. Pedoman Observasi ... 300

5. Instrumen Tes ... 309

6. Rubrik dan Hasil Observasi Sebelum Penelitian... 318

7. Rubrik dan Hasil Wawancara... 323

8. Perhitungan Hasil Uji Variabel ... 327

9. Data Awal Nilai Keterampilan Menulis ... 337

10.Rekapitulasi Penilaian... 344

11.Hasil Uji Variabel ... 354

12.Surat Ijin Penelitian ... 364

13.Surat Keterangan Penelitian... 371

14.Foto - foto penelitian ... 373

(21)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menulis adalah salah satu kemampuan pokok yang harus dikuasai

oleh orang yang duduk di bangku sekolah. Dengan menulis orang mampu

mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya dalam sebuah bentuk tulisan

atau karangan. Orang yang bisa menulis dengan baik biasanya juga bisa

membaca dengan baik dan orang yang sering membaca di depan umum maka

mental orang tersebut akan terlatih dan akan merasa terbiasa atau percaya

diri. Menulis itu penting, karena menulis erat hubungannya dengan kegiatan

sehari-hari, menulis dapat membantu seseorang mengasah kemampuannya

lewat hal-hal yang ia pikirkan dan tuangkan ke dalam sebuah tulisan. Selain

berkaitan dengan kemampuan motorik seseorang, menulis juga dapat dijuluki

sebagai modal atau bekal bagi setiap orang untuk mencari ilmu.

Menulis dapat dilatih sejak dini, khususnya untuk anak yang masih

duduk dibangku sekolah dasar. Pentingnya peran orang tua atau guru untuk

melatih kemampuan menulis anak. Dengan membiasakan anak untuk belajar

menulis, lambat laun pasti anak akan terampil dalam menulis. Keterampilan

inilah yang nantinya membuat anak menjadi merasa percaya diri bahwa dia

mampu untuk membangun ide dan menuangkan menjadi sebuah gagasan

(22)

Kemampuan menulis siswa kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius

Sedayu memang masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu siswa harus sering

dilatih untuk menulis dan dihadapkan pada persoalan-persoalan yang harus

mereka pecahkan dalam bahasa tulis. Ada berbagai macam cara menulis

siswa, tergantung dari karakter masing-masing siswa tersebut. Keterampilan

menulis siswa tentunya akan baik apabila siswa tersebut sering berlatih

menulis. Adanya penerapan kurikulum 2013 sebenarnya dapat mendorong

siswa agar dapat mencari tahu sendiri, mandiri, dan aktif dalam proses belajar

karena pembelajaran dalam kurikulum ini dilakukan dengan cara yang

menyenangkan dengan menekankan pada tiga aspek yaitu kognitif, afektif,

dan psikomotorik. Tetapi pada kenyataannya tetap ada kekurangan dan

kelebihan dari kurikulum 2013 itu sendiri.

Secara operasional, Hera, dkk. (2007: 113) menyatakan bahwa

pendidikan di sekolah dasar dapat memberikan bekal kemampuan dasar

membaca, menulis, berhitung, pengetahuan, dan keterampilan dasar yang

bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya, serta

mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan di SMP. Siswa sekolah

dasar bisa dikatakan telah mempunyai kemampuan berbahasa dengan baik.

Pada usia sekolah dasar (6-12 tahun) siswa sudah dapat mereaksi rangsangan

intelektual, atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut

kemampuan kognitif. Dengan demikian, siswa telah mengikuti pembelajaran

(23)

Menurut Tarigan (Haryadi & Zamzani, 1996: 77), menulis adalah

menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan

suatu bahasa dipahami oleh seseorang sehingga yang lain dapat membaca

lambang-lambang grafis tersebut. Dari pendapat di atas, menulis merupakan

aktivitas yang menekankan unsur bahasa dan gagasan. Menulis yang

dimaksud adalah menulis karangan karena karangan merupakan salah satu

bentuk dari keterampilan menulis.

Meskipun keterampilan menulis sudah menjadi hal pokok yang harus

dimiliki siswa sekolah dasar, membuat siswa terampil dalam menulis bukan

merupakan hal yang mudah. Salah satu penyebabnya adalah pembelajaran

yang terlalu monoton dan kaku sehingga terkesan bahwa menulis itu sulit.

Selain itu, guru kurang menyadari pentingnya keterampilan menulis, guru

kurang optimal dalam menyajikan materi pelajaran dengan cara yang tepat

dan menarik. Maka dari itu, tidak jarang jika akhirnya siswa kurang minat

terhadap pelajaran menulis (mengarang).

Kuantitas maupun kualitas tulisan siswa rata-rata hasilnya relatif

rendah. Keterampilan siswa sekolah dasar dalam menulis karangan narasi

kurang dari 1 halaman dan masih sedikit tulisan atau karangan yang dinilai

baik, yaitu gagasan yang diungkapkan secara jelas dengan urutan yang logis.

Pada umumnya siswa kurang dapat menulis gagasan secara sistematis.

Kelemahan siswa yang paling utama adalah siswa mengalami kesulitan pada

(24)

tepat serta siswa kurang termotivasi dalam proses pembelajaran menulis

khususnya dalam membangun ide untuk dituangkan dalam karangan.

Thantaway (dalam kamus istilah Bimbingan dan Konseling, 2005: 87)

mengatakan bahwa percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri

seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau

melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep

diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering menutup

diri. Percaya diri yang dimaksud di sini adalah yakin akan kemampuannya

sendiri, yakin bahwa ia mampu menulis dengan benar dan membacakan hasil

tulisannya dengan penuh keberanian. Karena keyakinan dan keberanian dapat

membantu meningkatkan rasa percaya diri. Sejalan dengan itu Lauster (dalam

Fasikhah, 1994: 12) mengemukakan beberapa indicator percaya diri,

diantaranya: 1) percaya kepada kemampuan diri sendiri; 2) bertindak mandiri

dalam mengambil keputusan; 3) memiliki konsep diri yang positif; dan 4)

berani mengungkapkan pendapat.

Setiap orang pasti mempunyai rasa percaya diri di dalam dirinya,

bedanya hanya keberanian masing-masing orang untuk menunjukkannya atau

tidak. Orang yang berani dan percaya diri akan lebih mudah menjalani

berbagai kegiatan dan tugas yang harus dilakukan, karena orang yang percaya

diri akan selalu merasa berani dan tidak takut salah. Namun pada

kenyataannya banyak siswa yang rasa percaya dirinya ini kurang. Mereka

tidak berani menunjukkan rasa percaya dirinya dan cenderung lebih suka

(25)

berlangsung. Oleh karena itu sikap percaya diri ini penting ditanamkan untuk

siswa khususnya siswa sekolah dasar. Dengan menanamkan sifat percaya diri

kepada siswa sejak dini maka akan membantu siswa melatih keberaniannya di

dalam menghadapi tantangan-tantangan entah di sekolah maupun di dalam

kehidupan sehari-hari.

Pengertian pemecahan masalah menurut Cooney (dalam Kisworo,

2000: 19), merupakan proses menerima masalah dan berusaha menyelesaikan

masalah itu. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Polya (dalam Hudoyo,

1979: 112) mendefinisikan pemecahan masalah sebagai usaha mencari jalan

keluar dari suatu kesulitan, mencapai suatu tujuan yang tidak dengan segera

dapat dicapai. Pemecahan masalah yang dimaksud di sini adalah paham akan

masalah yang dialami dan berusaha mencari solusi untuk mengatasi masalah

tersebut.

Sesuai tingkat perkembangannya siswa juga dilatih untuk

mengembangkan kemampuan berpikirnya untuk memecahkan permasalahan

atau persoalan yang terjadi entah permasalahan pribadi ataupun permasalahan

yang berkenaan dengan tugas-tugas sekolah. Namun pada kenyataannya tidak

sedikit siswa yang masih kebingungan dalam menyelesaikan

persoalan-persoalan yang diberikan oleh guru. Karena tidak jarang guru hanya

memberikan perintah dengan butir soal tanpa menggunakan media sehingga

siswa kurang paham dan kesulitan dalam menangkap maksud dari perintah

(26)

Observasi yang dilakukan di kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius

Sedayu menunjukkan bahwa masih kurangnya kemampuan siswa dalam hal

keterampilan menulis, percaya diri, dan kemampuan memecahkan masalah.

Hal ini dibuktikan dengan adanya nilai rata-rata kelas yang masih di bawah

KKM (x < 75), yakni nilai rata keterampilan menulis 73,65, nilai

rata-rata percaya diri 56,22, dan nilai rata-rata-rata-rata kemampuan memecahkan masalah

55,98. Padahal keberhasilan kegiatan belajar mengajar khususnya pada

pembelajaran Bahasa Indonesia dalam membuat karangan narasi sangat

ditentukan oleh keterampilan menulis, percaya diri, dan kemampuan

memecahkan masalah siswa. Lemahnya keterampilan menulis terutama

dalam hal menulis karangan narasi merupakan masalah yang dihadapi guru.

Selain itu tingkat percaya diri siswa juga menjadi kendala dalam proses

pembelajaran, karena siswa belum yakin akan kemampuannya sendiri dan

masih malu untuk menunjukkan keberaniannya karena takut salah. Di

samping itu kemampuan memecahkan masalah siswa yang masih perlu

ditingkatkan agar siswa tidak kebingungan dalam mengerjakan

tugas-tugasnya di sekolah maupun di rumah. Belum optimalnya penggunaan media

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia juga mempersulit proses imajinasi dan

kreasi siswa dalam membangun dan menuangkan ide atau gagasan ke dalam

sebuah karangan narasi. Siswa sekolah dasar termasuk dalam tahap

operasional konkret sehingga untuk mengoptimalkan pembelajaran menulis

(27)

guru selama ini perlu diubah sedikit demi sedikit. Hal ini ditujukan agar

kualitas teoritis dan kualitas praktis yang dimiliki siswa dapat seimbang.

Selama ini, siswa hanya diberi teori-teori tentang menulis, cara

menulis, ketentuan-ketentuan menulis, sementara teori tersebut jarang

dipraktikkan. Pembelajaran yang seperti ini tentu saja jarang atau bahkan

tidak menggunakan media, padahal pemanfaatan media khususnya gambar

seri memiliki peran yang penting terhadap pencapaian kualitas pembelajaran

dalam membangun ide untuk dituangkan dalam tulisan. Oleh karena itu

peneliti memilih media pembelajaran gambar seri dalam meningkatkan

keterampilan menulis, percaya diri, dan kemampuan memecahkan masalah

siswa. Dengan adanya variasi gambar seri, diharapkan siswa tidak akan jenuh,

pembelajaran akan lebih menarik dan siswa juga lebih tertantang untuk

membuat suatu karangan. Alasan lain dengan penggunaan media gambar seri,

siswa akan belajar berpikir logis mengenai hubungan sebab akibat, kaitan

antara satu kegiatan dengan kegiatan lain yang mengikutinya serta membantu

membangun dan menuangkan ide atau gagasan ke dalam suatu karangan

narasi. Siswa dapat mudah menyusun kata-kata menjadi sebuah kalimat dan

menyusun kalimat menjadi sebuah paragraf sehingga terbentuklah sebuah

tulisan atau karya yang utuh.

Pembelajaran menulis karangan narasi menggunakan media gambar

seri akan membuat pembelajaran lebih menarik dan bervariasi karena ada

faktor visualisasi untuk membangun dan mengungkapkan ide serta

(28)

karangan. Dengan demikian, diharapkan keterampilan menulis, percaya diri,

dan kemampuan memecahkan masalah menggunakan bantuan media gambar

seri pada siswa kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Kabupaten

Bantul dapat meningkat.

B. Idenfifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat

di uraikan masalah sebagai berikut:

1. Keterampilan menulis siswa masih kurang.

2. Siswa kesulitan membangun dan menuangkan ide atau gagasan dalam

sebuah karangan.

3. Siswa kesulitan dalam pemilihan kosakata dan penggunaan EYD.

4. Siswa kurang yakin akan kemampuannya dan tidak berani mengajukan

pertanyaan.

5. Siswa masih kebingungan dalam memahami soal dan menyelesaikan

tugas-tugas yang diberikan.

6. Siswa kurang berminat dan kurang termotivasi dalam proses pembelajaran

menulis.

7. Belum optimalnya penggunaan media gambar seri dalam proses

pembelajaran menulis.

8. Guru belum optimal menyajikan materi pelajaran dengan cara yang tepat

(29)

C. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada penggunaan media gambar seri untuk

meningkatkan keterampilan menulis, percaya diri, dan kemampuan

menyelesaikan masalah di kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu

Kabupaten Bantul pada tema 4 “Aku dan Sekolahku”, subtema 2 “Kegiatan Ekstrakurikulerku” pada pembelajaran 1, 2, 3, dan 4 yang terfokus pada mata pelajaran Bahasa Indonesia mengenai keterampilan menulis.

D. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, Rumusan Masalah dalam penelitian

ini adalah:

1. Bagaimana penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan

keterampilan menulis, percaya diri, dan kemampuan memecahkan masalah

pada siswa kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Kabupaten

Bantul?

2. Apakah penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan

menulis pada siswa kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu

Kabupaten Bantul?

3. Apakah penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan percaya diri

pada siswa kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Kabupaten

Bantul?

4. Apakah penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan kemampuan

memecahkan masalah pada siswa kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius

(30)

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan bagaimana penggunaan media gambar seri dapat

meningkatkan keterampilan menulis, percaya diri, dan kemampuan

memecahkan masalah pada siswa kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius

Sedayu Kabupaten Bantul.

2. Untuk mendeskripsikan apakah penggunaan media gambar seri dapat

meningkatkan keterampilan menulis pada siswa kelas II SD Pangudi

Luhur St. Aloysius Sedayu Kabupaten Bantul.

3. Untuk mendeskripsikan apakah penggunaan media gambar seri dapat

meningkatkan percaya diri pada siswa kelas II SD Pangudi Luhur St.

Aloysius Sedayu Kabupaten Bantul.

4. Untuk mendeskripsikan apakah penggunaan media gambar seri dapat

meningkatkan kemampuan memecahkan masalah pada siswa kelas II SD

Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Kabupaten Bantul.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan dalam

pengembangan teori pendidikan maupun kurikulum pendidikan di Sekolah

(31)

2. Manfaat praktis

1. Bagi siswa

a. Membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan menulis.

b. Membantu siswa dalam meningkatkan percaya diri

c. Membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan memecahkan

masalah

d. Meningkatkan semangat dan motivasi belajar siswa dengan

pembelajaran yang lebih menarik.

2. Bagi guru

a. Memberikan masukan penggunaan media gambar seri bagi para

guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

b. Memberikan kemudahan bagi guru dalam melaksanakan

pembelajaran Bahasa Indonesia.

c. Membantu guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran

tentang keterampilan menulis, percaya diri, dan kemampuan

memecahkan masalah.

G. Definisi Operasional

Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Media gambar seri adalah media pembelajaran yang digunakan oleh guru

(32)

sehingga antara satu gambar dengan gambar yang lain memiliki hubungan

cerita dan membentuk satu kesatuan.

2. Keterampilan menulis adalah suatu kegiatan membangun dan menuangkan

ide atau gagasan ke dalam bentuk bahasa tulis (simbol grafik) agar dapat

dipahami maksud dan isinya oleh orang lain, dalam hal ini oleh pembaca.

3. Percaya diri adalah salah satu aspek kepribadian yang sangat penting

dalam kehidupan manusia. Dimana orang tersebut yakin akan

kemampuannya sendiri dan sanggup menunjukkan keberaniannya di depan

orang lain. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri

serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka

tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya.

4. Kemampuan memecahkan masalah adalah suatu tindakan yang dimiliki

seseorang untuk menyelesaikan masalah atau proses yang menggunakan

kekuatan dan potensi diri dalam menyelesaikan masalah, yang juga

merupakan metode penemuan solusi melalui tahap-tahap pemecahan

masalah. Bisa juga dikatakan bahwa kemampuan memecahkan masalah

(33)

13

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Media Gambar Seri

a. Pengertian Media Gambar

Arsyad (2003: 4) mengemukakan bahwa media adalah

komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi

instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk

belajar. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Sadiman, dkk. (2006: 6)

menunjukkan bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan dari

penyusun ke penerima pesan. Media digunakan dalam proses

pembelajaran sebagai perantara agar memberikan kemudahan dalam

mencapai tujuan yang diinginkan, khususnya dalam bidang pendidikan

memudahkan guru menyampaikan materi kepada siswa. Media visual

yang sering digunakan dalam penyampian materi pelajaran adalah

gambar. Gambar dapat memberikan nilai yang sangat berarti, terutama

dalam membentuk pengertian baru dan untuk memperjelas pengertian

baru, dan untuk memperjelas pengertian tentang sesuatu. Di samping

itu, penggunaan media gambar dapat menimbulkan daya tarik bagi

siswa, sehingga dengan demikian dapat memberikan siswa lebih senang

belajar yang pada akhirnya akan memberikan hasil belajar yang lebih

(34)

Menurut Hamalik (2006: 29) media gambar adalah segala

sesuatu yang diwujudkan secara visual ke dalam bentuk dua dimensi

sebagai curahan ataupun pikiran yang bentuknya bermacam-macam

seperti lukisan, potret, slide, film, strip, projector. Sejalan dengan itu,

Sardiman, dkk. (2006: 29) mengemukakan bahwa media gambar adalah

media yang paling umum dipakai, yang merupakan bahasan umum

yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana. Pendapat lain yang

dikemukakan oleh Wibawa dan Mukti (1993: 60) menunjukkan bahwa

gambar adalah media sederhana yang dapat digunakan dengan baik di

SD sebab gambar itu disukai siswa, murah harganya, dan tidak sulit

mencarinya.

Gambar sangat penting digunakan dalam usaha memperjelas

pengertian pada siswa, sehingga dengan menggunakan gambar siswa

dapat lebih memperhatikan terhadap benda-benda atau hal-hal yang

belum pernah dilihatnya yang berkaitan dengan pelajaran. Penggunaan

media gambar dalam proses belajar-mengajar akan memberikan hasil

yang optimal apabila digunakan secara tepat, dalam arti sesuai dengan

materi pelajaran dan mendukung. Gambar dapat membantu guru dalam

mencapai tujuan pembelajaran, karena gambar termasuk media yang

mudah dan murah serta besar artinya untuk mempertinggi nilai

pelajaran. Karena gambar, pengalaman, dan pengertian peserta didik

menjadi luas, lebih jelas, dan tidak mudah dilupakan, serta konkret

(35)

b. Unsur-unsur Media Gambar

Dalam pembuatan media gambar untuk pembelajaran, hal

terpenting yang harus diperhatikan adalah unsur-unsur atau

elemen-elemen yang terkandung dalam media tersebut. Penataan elemen-elemen yang

baik dapat mempermudah penyampaian pesan atau informasi yang

ingin disampaikan. (Kustandi dan Sutjipto, 2001: 104-105)

mengemukakan unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam pembuatan

media gambar, antara lain:

1) Kesederhanaan

Secara umum, kesederhanaan itu mengacu kepada jumlah

elemen yang terkandung dalam suatu visualisasi. Jumlah elemen

yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan memahami

pesan yang disajikan.

2) Keterpaduan

Keterpaduan mengacu pada hubungan yang terdapat diantara

elemem-elemen visual. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan

menyatu sebagai suatu keseluruhan, sehingga sajian visual itu

merupakan suatu bentuk menyeluruh yang dapat dikenal dan dapat

membantu pemahaman pesan serta informasi yang dikandungnya.

3) Penekanan

Konsep yang disajikan memerlukan penekanan terhadap

(36)

menggunakan ukuran, hubungan-hubungan perspektif warna atau

ruang penekanan dapat diberikan pada unsur yang terpenting.

4) Keseimbangan

Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang

penayangan yang memberikan persepsi

keseimbangan-keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris. Keseimbangan

yang seluruhnya simetris disebut keseimbangan formal dengan

menampakkan dua bayangan visual yang sama dan sebangun yang

cenderung tampak statis, sedangkan keseimbangan informal tidak

seluruh simetris yang memberi kesan dinamis dan menarik

perhatian.

5) Bentuk

Bentuk yang aneh dan asing bagi siswa dapat

membangkitkan minat dan perhatian oleh karena itu pemilihan

bentuk sebagai unsur visual dalam penyajian pesan perlu

diperhatikan.

6) Garis

Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sehingga

dapat menuntun perhatian siswa untuk mempelajari suatu

urutan-urutan khusus.

7) Tekstur

Tekstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan

(37)

seperti warna. Tekstur dapat digunakan untuk penekanan suatu

unsur seperti halnya warna.

8) Warna

Warna digunakan untuk memberi kesan pemisahan,

penekanan, untuk membangun keterpaduan, mempertinggi tingkat

realisme objek, menunjukkan persamaan dan perbedaan, dan

menciptakan respons emosional tertentu. Ada tiga hal penting yang

harus diperhatikan dalam menggunakan warna yaitu; a) pemilihan

warna khusus (merah, biru, dan sebagainya); b) nilai warna yaitu

tingkat ketebalan dan ketipisan warna itu dibandingkan dengan

unsur lain dalam visual tersebut; c) intensitas atau kekuatan warna

untuk memberikan dampak yang diinginkan.

c. Kriteria Pemilihan Media Gambar

Hamzah (1981: 29), menyatakan bahwa agar media gambar

dapat mencapai tujuan yang diinginkan maka gambar yang baik harus

memiliki syarat-syarat sebagai berikut: 1) gambar harus bagus, jelas,

menarik, mudah dimengerti, dan cukup besar; 2) yang tergambar harus

cukup penting dan cocok dengan yang dipelajari; 3) gambar harus

benar/autentik yaitu menggambarkan situasi yang serupa jika dilihat

dalam keadaan yang sebenarnya; 4) kesederhanaan; 5) sesuai dengan

kecerdasan yang melihatnya; 6) warna yang tepat sehingga dapat

memperjelas arti dari apa yang digambarkan; dan 7) ukuran

(38)

yang dikemukakan oleh Sudjana dan Rivai (2002: 14) menunjukkan

bahwa kriteria pemilihan media pembelajaran khususnya media gambar

harus disesuaikan dengan taraf berpikir siswa sehingga memberi

kemudahan dalam pemahaman siswa terhadap isi bahan pembelajaran.

Selain itu, media yang dipilih harus memberikan manfaat terhadap

proses pembelajaran, khususnya manfaat bagi siswa untuk mencapai

tujuan pembelajaran dalam meningkatkan keterampilannya. Dengan

demikian, gambar yang digunakan dalam proses pembelajaran harus

besar, menarik bagi siswa, dimengerti oleh siswa agar dapat

memudahkan siswa menerima materi pelajaran yang disampaikan oleh

guru.

d. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar

Rinanto (1992: 23) mengemukakan bahwa media gambar

mempunyai beberapa kelebihan yaitu: 1) sifatnya konkret; 2)

gambarnya dapat membatasi ruang dan waktu; 3) media gambar dapat

mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Media gambar dapat

memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan usia berapa saja,

sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman; 4)

harganya murah dan digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus.

Sejalan dengan itu, Basuki dan Farida (2001: 42) menunjukkan bahwa

kelebihan media gambar, yaitu: 1) umumnya murah harganya; 2)

mudah didapat; 3) mudah digunakan; 4) dapat memperjelas suatu

(39)

pengamatan; dan 7) dapat mengatasi keterbatasan ruang. Pendapat lain

yang dikemukakan oleh Sadiman (1992: 29) menunjukkan bahwa

kelebihan media gambar adalah: 1) sifatnya konkret: lebih realistis

menunjukkan pokok masalah yang dibandingkan dengan gambar verbal

semata; 2) gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu; 3) gambar

dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita; 4) dapat memperjelas

suatu masalah kesalahpahaman dalam bidang apa saja, sehingga dapat

mencegah atau membetulkan kesalahpahaman; dan 5) murah harganya

dan mudah didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan

khusus.

Selain memiliki kelebihan tentunya media gambar juga

memiliki kekurangan. Menurut pendapat Rinanto (1992: 26), media

gambar memiliki beberapa kekurangan yaitu: 1) gambar hanya

menekankan persepsi indera mata; 2) gambar benda yang terlalu

kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran; 3) ukurannya

sangat terbatas untuk kompleks besar; 4) pada umumnya hanya dua

dimensi yang nampak pada satu gambar, sedangkan dimensi lainnya

tidak terlalu jelas; dan 5) tidak dapat memperlihatkan suatu pola

gerakan utuh suatu gambar, kecuali menampilkan sejumlah gambar

dalam suatu urutan peristiwa. Senada dalam pendapat tersebut, Basuki

dan Farida (2001: 42) mengemukakan bahwa keterbatasan media

gambar, yaitu: 1) semata-mata hanya medium visual; 2) ukuran gambar

(40)

memerlukan ketersediaan sumber keterampilan dan kejelian guru untuk

dapat memanfaatkannya. Pendapat lain yang dikemukakan oleh

Sadiman (1992: 29), menunjukkan bahwa kelemahan media gambar

antara lain: 1) hanya menekankan persepsi indera mata; 2) gambar

benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan

pembelajaran; 3) ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar; dan

4) memerlukan keterbatasan sumber dan keterampilan atau kejelian

untuk dapat memanfaatkannya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa meskipun

media gambar memiliki kekurangan, tetapi menulis karangan narasi

melalui media gambar merupakan teknik yang cocok digunakan untuk

membantu siswa mengeluarkan ide, gagasan, dan perasaan. Dengan

adanya media gambar materi pelajaran yang disampaikan dapat

diseragamkan. Setiap siswa yang melihat atau mendengar uraian materi

pelajaran melalui media gambar akan menerima informasi sama persis

dengan yang diterima oleh siswa lainnya. Dengan kata lain media

gambar juga dapat meminimalisir kesenjangan informasi antar sesama

siswa.

e. Pengertian Media Gambar Seri

Media gambar seri adalah suatu media grafis yang digunakan

untuk menerangkan suatu rangkaian cerita, sebab setiap seri gambar

saling berkaitan membentuk suatu cerita yang utuh. Gambar seri pada

(41)

fakta gambar bukan dalam bentuk bahasa. Pesan yang tersirat dalam

gambar tersebut dapat dinyatakan kembali dalam bentuk kata-kata atau

kalimat.

Media gambar seri adalah kumpulan dari beberapa gambar yang

menceritakan suatu kejadian atau peristiwa yang menarik yang disusun

secara acak dan berurutan untuk dijadikan sebuah cerita (Azhar, 2003:

111). Menurut Arif (2003: 29), yang dimaksud dengan gambar seri

adalah rangkaian beberapa gambar yang membuat sebuah cerita jadi.

Sejalan dengan itu, Sapari (2001: 26) mengemukakan bahwa media

gambar seri merupakan serangkaian gambar dan terdiri dari dua hingga

enam gambar yang menceritakan suatu kesatuan cerita yang dapat

dijadikan alur pemikiran siswa dalam mengarang, dan setiap gambar

dapat dijadikan paragraf.

Jadi gambar seri adalah rangkaian gambar yang menceritakan

suatu peristiwa. Dalam gambar seri, setiap gambar menceritakan satu

peristiwa dari rangkaian cerita. Gambar seri dapat disusun secara urut

dan membentuk sebuah cerita yang runtut.

f. Tujuan Media Gambar Seri

Penggunaan media gambar seri dapat membantu siswa untuk

memusatkan perhatian terhadap materi yang disampaikan. Selain itu,

media gambar seri dapat mengembangkan daya berpikir siswa dan

dapat membantu siswa dalam membuat tulisan narasi. Dengan melihat

(42)

bentuk tulisan. Purwanto (dalam Sadiman, 2003: 32) mengemukakan

tujuan penggunaan media gambar seri adalah untuk melatih siswa

menentukan pokok pikiran yang mungkin akan menjadi karangan.

Tarigan (1997: 210) mengemukakan bahwa menulis melalui

media gambar seri berarti melatih dan mempertajam daya imajinasi

siswa. Guru dapat menyampaikan pelajaran dengan menggunakan

media gambar seri sebagai pendukung. Sejalan dengan itu, Sadiman

(2003: 32) mengungkapan tujuan dari media gambar seri adalah: 1)

membantu guru dalam menyampaikan pelajaran dan membantu siswa

dalam belajar; 2) menarik perhatian siswa sehingga lebih terdorong

untuk belajar; 3) dapat membantu daya ingat siswa; dan 4) dapat

disimpulkan dan digunakan lagi apabila diperlukan pada saat yang lain.

g. Langkah-langkah Penggunaan Media Gambar Seri

Gambar seri yang dapat digunakan sebagai alat bantu

pembelajaran menulis karangan narasi adalah gambar-gambar yang

berhubungan dengan perilaku sehari-hari sehingga siswa memahami

dan menafsirkan maknanya. Selain itu dalam pemeliharaan gambar seri

sebagai alat bantu menulis karangan narasi, guru hendaknya

memperhatikan nilai-nilai moral atau budi pekerti sebab akan

berpengaruh terhadap perkembangan siswa. Dengan demikian, di satu

sisi gambar seri dijadikan sebagai alat bantu pembelajaran, di sisi lain

gambar seri dapat memberikan masukan dalam memupuk

(43)

Bertolak dari yang dikemukakan oleh para ahli diatas mengenai

pengalaman belajar lebih banyak diperoleh melalui indera penglihatan,

maka dalam proses belajar mengajar diupayakan penggunaan media

visual sebagai alat bantu penyampaian materi pelajaran. Dapat

dikatakan bahwa penggunaan media gambar dalam pengajaran

khususnya media gambar seri akan sangat membantu mempercepat

pemahaman atau pengertian dari murid sebagai peserta didik.

Keefektifan penggunaan alat bantu gambar dalam proses

belajar-mengajar, dapat dilihat dari hasil penelitian Spaulding (dalam

Soeparno, dkk, 1998: 25) menguraikan tentang bagaimana siswa belajar

melalui gambar, sebagai berikut: 1) gambar merupakan perangkat

pengajaran yang dapat menarik minat siswa secara efektif; 2) gambar

harus dikaitkan dengan kehidupan nyata, agar minat siswa menjadi

efektif; dan 3) gambar membantu para siswa membaca buku pelajaran

terutama dalam menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi teks yang

menyertainya.

Menurut Zen (2008: 29), ada beberapa teknik bercerita yang

dapat dilakukan guru di kelas, salah satunya yakni bercerita dengan

ilustrasi gambar. Penggunaan gambar dapat menarik perhatian siswa

sehingga dapat membantu dalam memusatkan perhatian terhadap cerita

yang disampaikan. Di samping itu ilustrasi gambar dapat membantu

siswa mempermudah menangkap pesan yang terdapat dalam cerita.

(44)

suasana yang sedang diceritakan dan menunjukkan adanya kontinuitas

antara gambar yang satu dengan yang lainnya.

Mengacu pada pendapat di atas maka dapat dijelaskan bahwa

langkah-langkah penggunaan media gambar seri dalam menulis

karangan narasi yaitu dengan cara siswa memperhatikan gambar seri

(berurutan) kemudian siswa disuruh menceritakan gambar tersebut

dalam bentuk kalimat. Kegiatan ini dapat dilakukan pada setiap gambar

yang disajikan. Langkah-langkah berikutnya adalah menyusun kalimat

berdasarkan gambar yang disajikan. Setelah pengurutan kalimat,

selanjutnya adalah menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat

yang lain sehingga membentuk paragraf yang runtut. Adapun proses

menghubung-hubungkan kalimat dapat digunakan tanda baca atau

konjungsi. Tahap terakhir adalah menghubungkan paragraf yang satu

dengan paragraf lainnya sehingga membentuk sebuah karangan. Hasil

penggabungan dan penyampaian siswa itulah yang disebut dengan

karangan narasi.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media

gambar seri merupakan media pembelajaran yang digunakan oleh guru

yang berupa gambar data yang mengandung cerita, dengan urutan

tertentu sehingga antara gambar satu dengan gambar yang lain memiliki

hubungan cerita dan membentuk satu kesatuan. Tujuan dari penggunaan

media gambar seri adalah untuk menarik perhatian siswa sehingga

(45)

tulisan atau karangan yang utuh. Dengan kata lain masing-masing

gambar mengandung makna adanya alur dalam suatu cerita secara

bergambar.

h. Peranan Media Gambar Seri Dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis, Percaya Diri, dan Kemampuan Memecahkan Masalah.

1) Media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis

Beberapa faktor yang menjadi penyebab dari kesulitan siswa

dalam menulis adalah dari siswa sendiri di mana mereka jarang

menulis, kurangnya motivasi pada siswa, dan guru kurang

memfasilitasi siswa dengan model, dan media pembelajarannya.

Media gambar seri merupakan solusi yang dapat digunakan untuk

membangkitkan motivasi siswa dalam pencapaian keterampilan

menulis.

St. Y. Slamet (2009: 100), menjelaskan bahwa karangan atau

tulisan yang tersusun dengan baik selalu mengandung tiga unsur atau

bagian utama yaitu bagian pendahuluan, isi tulisan, dan penutup.

Setiap bagian mempunyai fungsi yang berbeda. Bagian pendahuluan

berfungsi untuk menarik minat pembaca dan menjelaskan ide pokok

atau tema karangan. Fungsi bagian isi, yaitu sebagai jembatan

menghubungkan bagian pendahuluan dengan penutup, sedangkan

penutup berfungsi sebagai kesimpulan. Media gambar seri dapat

digunakan untuk memisahkan antara gambar pendahuluan, gambar

(46)

Adanya gambar seri tersebut sangat membantu siswa dalam

membangun dan menuangkan ide atau gagasan ke dalam sebuah

tulisan serta dapat membantu siswa merangkai kata menjadi sebuah

kalimat dan menyusun kalimat tersebut menjadi sebuah paragraf

untuk dapat dikembangkan menjadi sebuah cerita/karangan. Siswa

yang sering menulis maka keterampilan menulisnya akan meningkat.

2) Media gambar seri dapat meningkatkan percaya diri

Pengembangan model pembelajaran yang tidak menarik

membuat peserta didik kurang membangkitkan keberaniaan untuk

melakukan kegiatan dalam pembelajaran. Mereka sering pasif dalam

kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran yang tidak sesuai

membuat peserta didik kurang bersemangat dalam belajar. Guru

seharusnya membuat media ataupun alat peraga yang merangsang

kepercayaan diri agar peserta didik lebih percaya diri dalam

pelajaran tersebut. Apabila hal ini tidak ada perubahan maka akan

menimbulkan hilangnya kepercayaan diri peserta didik.

Media gambar dimaksudkan untuk memudahkan peserta

didik lebih percaya diri dalam pembelajaran. Media gambar seri

dapat digunakan untuk meningkatkan tingkat kepercayaan diri siswa

karena karena sesuai dengan Kurikulum 2013 dan dapat

meningkatkan karakter percaya diri peserta didik yang menunjang

(47)

Adanya media gambar seri tersebut dapat meningkatkan

percaya diri siswa karena siswa dituntut agar dapat membangun dan

menuangkan ide atau gagasan ke dalam bentuk tulisan dan

membacakannya dengan tegas, lancar, intonasi jelas, dan suara yang

lantang. Dengan seringnya membaca di depan teman-temannya,

siswa akan merasa terbiasa dan merasa dirinya mampu dalam

mengerjakan setiap tugas-tugasnya.

3) Media gambar seri dapat meningkatkan kemampuan memecahkan

masalah

Media gambar seri merupakan salah satu media yang perlu

dikembangkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya

pada sub tema menulis. Media ini sangat disukai anak-anak karena

menggembirakan. Hal ini sejalan dengan pendapat Suherman (dalam

Fathir, 2015: 2), bahwa media gambar adalah suatu kegiatan yang

menggembirakan yang dapat menunjang tujuan intruksional yang

menyangkut aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Selain itu

dengan media gambar seri akan memberikan kesempatan kepada

anak untuk bereksperimen, berimajinasi, dan menuangkan ide-ide,

serta mau bercakap-cakap kepada beberapa temannya sehingga

memperoleh pengalaman yang menyenangkan.

Selain itu Fathir (2015: 4), mengemukakan bahwa

karakteristik siswa di kelas rendah cenderung masih senang bermain.

(48)

digunakan dalam permainan anak dalam memecahkan permasalahan.

Kemampuan memecahkan masalah pada anak tersebut cenderung

akan meningkat jika anak diberikan kesempatan untuk berimajinasi

melalui gambar.

Adanya media gambar seri dapat meningkatkan kemampuan

memecahkan masalah siswa, karena dapat melatih siswa menghadapi

berbagai permasalahan-permasalahan baik permasalahan pribadi

maupun kelompok untuk dipecahkan sendiri ataupun bersama-sama.

Contoh nyata dari peningkatan kemampuan memecahkan masalah

pada siswa adalah siswa dilatih menghadapi permasalahan berbentuk

gambar dan kemudian siswa menerjemahkan isi gambar tersebut ke

dalam brntuk tulisan atau karangan narasi. Dengan demikian

kemampuan berpikir siswa akan terlatih untuk memahami masalah

dan mencari jalan keluar untuk memecahkannya.

Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media

gambar adalah media visual yang bentuknya bermacam-macam,

sederhana, dan paling umum di pakai di SD sebagai perantara dalam

menyampaikan materi pembelajaran. Unsur-unsur media gambar antara

lain kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, keseimbangan, bentuk, garis,

tekstur, dan warna. Kriteria pemilihan media gambar yang baik yaitu

gambar harus sesuai dengan taraf berpikir siswa sehingga mudah

dipahami. Kelebihan media gambar adalah murah harganya, mudah

(49)

dapat membantu mengatasi keterbatasan pengamatan, ruang, dan waktu.

Kelemahan media gambar adalah semata-mata hanya medium visual,

ukuran gambar serimgkali kurang tepat untuk pengajaran dalam kelompok

besar, dan memerlukan ketersediaan sumber keterampilan dan kejelian

guru untuk dapat memanfaatkannya.

Media gambar seri merupakan media pembelajaran yang

digunakan oleh guru yang berupa gambar datar yang mengandung cerita,

dengan urutan tertentu sehingga antara gambar satu dengan gambar yang

lain memiliki hubungan cerita dan membentuk satu kesatuan. Tujuan dari

penggunaan media gambar seri adalah untuk menarik perhatian siswa

sehingga siswa lebih mudah menuangkan ide dan gagasan ke dalam

sebuah tulisan atau karangan yang utuh. Dengan kata lain masing-masing

gambar mengandung makna adanya alur dalam suatu cerita secara

bergambar.

Langkah-langkah penggunaan media gambar seri: siswa

memperhatikan gambar seri (berurutan) kemudian siswa disuruh

menceritakan gambar tersebut dalam bentuk kalimat. Kemudian menyusun

kalimat berdasarkan gambar yang disajikan. Setelah pengurutan kalimat,

selanjutnya adalah menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat

yang lain sehingga membentuk paragraf yang runtut. Tahap terakhir

adalah menghubungkan paragraf yang satu dengan paragraf lainnya

(50)

Adanya media gambar seri dapat membantu siswa dalam

membangun dan menuangkan ide atau gagasan ke dalam sebuah tulisan

serta dapat membantu siswa merangkai kata menjadi sebuah kalimat dan

menyusun kalimat tersebut menjadi sebuah paragraf untuk dapat

dikembangkan menjadi sebuah cerita/karangan. Siswa yang sering menulis

maka keterampilan menulisnya akan meningkat. Adanya media gambar

seri tersebut dapat meningkatkan percaya diri siswa karena siswa dituntut

agar dapat membangun dan menuangkan ide atau gagasan ke dalam

bentuk tulisan dan membacakannya dengan tegas, lancar, intonasi jelas,

dan suara yang lantang. Dengan seringnya membaca di depan

teman-temannya, siswa akan merasa terbiasa dan merasa dirinya mampu dalam

mengerjakan setiap tugas-tugasnya. Adanya media gambar seri dapat

meningkatkan kemampuan memecahkan masalah siswa, karena dapat

melatih siswa menghadapi berbagai permasalahan-permasalahan baik

permasalahan pribadi maupun kelompok untuk dipecahkan sendiri ataupun

bersama-sama.

2. Keterampilan Menulis

a. Pengertian Keterampilan Menulis

Menulis merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa yang

harus dikuasai oleh siswa. Santosa, dkk. (2008: 6-14) menyatakan bahwa

menulis merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk

(51)

dkk., 2008: 3-21) mengemukakan bahwa menulis merupakan

keterampilan berbahasa yang produktif dan ekpresif karena peneliti harus

terampil menggunakan grafologi, struktur bahasa, dan memiliki

pengetahuan bahasa yang memadai. Pendapat lain yang dikemukakan

oleh Nurdiyantoro (2001: 298) bahwa menulis adalah Aktivitas

mengemukakan gagasan melalui media bahasa. Aktivitas yang pertama

menekakankan unsur bahasa, sedangkan yang kedua adalah gagasan.

Kedua unsur tersebut dalam tugas menulis di sekolah harus mendapat

penekanan yang sama. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang

dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis

merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif, sehingga peneliti harus

mampu memanfaatkan kemampuan dalam menggunakan tata tulis,

struktur bahasa, dan kosakata.

Suparno dan Yunus (2006: 1-3) mendefinisikan menulis sebagai

suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan

bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Sejalan dengan itu, Lodo (dalam

Suriamiharja dkk., 1996: 1) mengatakan menulis adalah menempatkan

simbol-simbol grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang

dimengerti oleh seseorang kemudian dapat dibaca oleh orang lain yang

memahami bahasa tersebut beserta simbol-simbol grafiknya. Pendapat

lain yang dikemukakan oleh Pranoto (2004: 9) menjelaskan bahwa

menulis berarti menuangkan buah pikiran ke dalam bentuk tulisan atau

Gambar

gambar. Gambar dapat memberikan nilai yang sangat berarti, terutama
gambar juga dapat meminimalisir kesenjangan informasi antar sesama
gambar seri merupakan serangkaian gambar dan terdiri dari dua hingga
Gambar seri merupakan sejumlah gambar yang menggambarkan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data hasil penelitian di atas mendukung terjawabnya rumusan masalah bahwa dengan menggunakan media gambar seri dapat meningkatkan kemampuan menulis

PERCAKAPAN MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN GAMBAR SERI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI II BOWAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” Skripsi ini disusun untuk memenuhi

gambar seri berpengaruh positif terhadap kemampuan menulis wacana narasi siswa kelas XI SMA Cerdas Murni Tembung Tahun Pembelajaran 2015/ 2016.. Kata Kunci: Media Gambar

Hasil penelitian yang diperoleh pada proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri, baik dari hasil observasi aktivitas guru maupun aktivitas belajar siswa serta hasil

Dan penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Problem Based Learning dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan ketrampilan memecahkan masalah pada mata kuliah

Simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut; 1) melalui media gambar seri dapat meningkatkan kemampuan guru dalam membuatiapkan atau menyiapkan Rencana

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah” penggunaan media gambar pada materi gaya di kelas IV dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah belajar

Mengacu pada data hasil tes kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika setelah menerapkan proses belajar mengajar menggunakan media pembelajaran interaktif Articulate storyline