ABSTRAK
Natalia. (2015). Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis, Percaya Diri, dan Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa Kelas II Pada Tema 4 “Aku Dan Sekolahku”. Skripsi, Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya keterampilan menulis, percaya diri, dan kemampuan memecahkan masalah pada siswa kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Kabupaten Bantul. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu, dapat diketahui bahwa sebagian besar dari siswa belum termotivasi dalam proses belajar, hal ini dibuktikan dari nilai-nilai siswa yang masih berada di bawah KKM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis, percaya diri, dan kemampuan memecahkan masalah pada siswa kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Kabupaten Bantul. Serta untuk mendeskripsikan apakah penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis, percaya diri, dan kemampuan memecahkan masalah pada siswa kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Kabupaten Bantul.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu yang berjumlah 41 siswa. Objek penelitian yaitu penggunaan media gambar seri untuk meningkatkan percaya diri, kemampuan memecahkan masalah, dan keterampilan menulis siswa. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes dan non tes.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: (1) terdapat peningkatan keterampilan menulis pada siswa. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata nilai kemampuan menulis awal yang semula sebesar 73,65 pada siklus I meningkat menjadi 80,73 dan pada siklus II menjadi sebesar 89,87. Untuk persentase jumlah siswa yang mencapai KKM yang semula 63,43% meningkat menjadi 68,28% pada siklus I, dan pada siklus II meningkat menjadi 90,24%, (2) terdapat peningkatan percaya diri pada. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata nilai percaya diri awal yang semula sebesar 56,22 pada siklus I meningkat menjadi 58,54 dan pada siklus II menjadi sebesar 75,61. Untuk persentase jumlah siswa yang mencapai KKM yang semula 21,95% meningkat menjadi 41,46% pada siklus I, dan pada siklus II meningkat menjadi 56,09%, dan (3) terdapat peningkatan kemampuan memecahkan masalah pada siswa. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata nilai kemampuan memecahkan masalah awal yang semula sebesar 55,98 pada siklus I meningkat menjadi 56,71 dan pada siklus II menjadi sebesar 83,54. Untuk persentase jumlah siswa yang mencapai KKM yang semula 26,83% meningkat menjadi 36,58% setelah adanya tindakan pada siklus I, dan pada siklus II meningkat menjadi 95,12%.
ABSTRACT
Natalia. (2015). Use of Series Picture Media to Increase Writing Skills, Self-Confidence, and Problem-Solving of Students Grade 2 on the Theme 4 “Aku dan
Sekolahku”. Thesis, Yogyakarta: Studies Program Elementary School Teacher Sanata Dharma University in Yogyakarta.
This research is motivated poor writing skills, confidence, and ability to solve problems in class II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Bantul. Based on the observations made by researchers at SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu, it can be seen that most of the students have not been motivated in the learning process, it is evident from the values of students who are still under the KKM. The purpose of this study was to describe how the use of series picture media can improve writing skills, confidence, and ability to solve problems in class II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Bantul. And to describe whether the use of series picture media can improve writing skills, self-confidence, and problem solving in class II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Bantul.
This research is a classroom action research (PTK) are conducted in two cycles. Subjects in this study were students of class II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu totaling 41 students. The object of research is the use of series picture media to increase self-confidence, problem-solving skills, and writing skills of students. The research instrument used in the form of test and non-test.
Based on the analysis of data obtained the following results: (1) there is an increase in students' writing skills. It is shown from the average value of the original writing skills beginning at 73.65 on the first cycle increased to 80.73 and the second cycle was increased to 89.87. For the percentage of students who achieve the original KKM 63.43% increased to 68.28% in the first cycle, and the second cycle increased to 90.24%, (2) there is increased in self-confidence. It is shown from the average value of the initial confidence which originally amounted to 56.22 in the first cycle increased to 58.54 and the second cycle was increased to 75.61. For the percentage of students who achieve the original KKM 21.95% increased to 41.46% in the first cycle, and the second cycle increased to 56.09%, and (3) there is an increase in students' problem-solving skills. It is shown from the average value of the initial problem-solving skills which originally amounted to 55.98 in the first cycle increased to 56.71 and the second cycle was increased to 83.54. For the percentage of students who achieve the original KKM 26.83% increase to 36.58% after the action in the first cycle, and the second cycle increased to 95.12%.
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS, PERCAYA DIRI, DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA KELAS
II PADA TEMA 4 “AKU DAN SEKOLAHKU”
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Natalia Kartika Sari 111134222
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS, PERCAYA DIRI, DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA KELAS
II PADA TEMA 4 “AKU DAN SEKOLAHKU”
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Natalia Kartika Sari 111134222
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yesus Kristus, skripsi ini
kupersembahkan untuk:
1. Orang tuaku Sukardi dan Miryam yang selalu mendampingi, memberi
semangat, dan mendoakan.
2. Zefanya Octofianus Litbagay yang memberi dukungan agar terus berjuang
dalam menyusun skripsi.
3. Seluruh teman-teman seperjuangan khususnya Agatha, Diana, Maya, Mega,
Anjar.
4. Keluarga besar Cipto Wardoyo dan Marto Utomo.
5. Seluruh guru di SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu yang telah mengajar
dan membimbingku.
6. Seluruh dosen di PGSD Sanata Dharma Yogyakarta
v
MOTTO
Sertakan Allah dalam segala hal, maka Allah akan menyertaimu.
Tuhan tidak memberkati orang yang malas!
Perjuangan paling penting bukan saat kita hendak meraih sesuatu, tapi apa
yang hendak kita lakukan setelah meraihnya.
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 18 Agustus 2015
Yang Menyatakan,
Natalia Kartika Sari
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Natalia Kartika Sari
Nomor Mahasiswa : 111134222
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS, PERCAYA DIRI, DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA KELAS II PADA TEMA 4 “AKU DAN SEKOLAHKU”
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
peneliti.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 18 Agustus 2015 Yang menyatakan
viii
ABSTRAK
Natalia. (2015). Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis, Percaya Diri, dan Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa Kelas II Pada Tema 4 “Aku Dan Sekolahku”. Skripsi, Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya keterampilan menulis, percaya diri, dan kemampuan memecahkan masalah pada siswa kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Kabupaten Bantul. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu, dapat diketahui bahwa sebagian besar dari siswa belum termotivasi dalam proses belajar, hal ini dibuktikan dari nilai-nilai siswa yang masih berada di bawah KKM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis, percaya diri, dan kemampuan memecahkan masalah pada siswa kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Kabupaten Bantul. Serta untuk mendeskripsikan apakah penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis, percaya diri, dan kemampuan memecahkan masalah pada siswa kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Kabupaten Bantul.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu yang berjumlah 41 siswa. Objek penelitian yaitu penggunaan media gambar seri untuk meningkatkan percaya diri, kemampuan memecahkan masalah, dan keterampilan menulis siswa. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes dan non tes.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: (1) terdapat peningkatan keterampilan menulis pada siswa. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata nilai kemampuan menulis awal yang semula sebesar 73,65 pada siklus I meningkat menjadi 80,73 dan pada siklus II menjadi sebesar 89,87. Untuk persentase jumlah siswa yang mencapai KKM yang semula 63,43% meningkat menjadi 68,28% pada siklus I, dan pada siklus II meningkat menjadi 90,24%, (2) terdapat peningkatan percaya diri pada. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata nilai percaya diri awal yang semula sebesar 56,22 pada siklus I meningkat menjadi 58,54 dan pada siklus II menjadi sebesar 75,61. Untuk persentase jumlah siswa yang mencapai KKM yang semula 21,95% meningkat menjadi 41,46% pada siklus I, dan pada siklus II meningkat menjadi 56,09%, dan (3) terdapat peningkatan kemampuan memecahkan masalah pada siswa. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata nilai kemampuan memecahkan masalah awal yang semula sebesar 55,98 pada siklus I meningkat menjadi 56,71 dan pada siklus II menjadi sebesar 83,54. Untuk persentase jumlah siswa yang mencapai KKM yang semula 26,83% meningkat menjadi 36,58% setelah adanya tindakan pada siklus I, dan pada siklus II meningkat menjadi 95,12%.
ix
ABSTRACT
Natalia. (2015). Use of Series Picture Media to Increase Writing Skills, Self-Confidence, and Problem-Solving of Students Grade 2 on the Theme 4 “Aku dan
Sekolahku”. Thesis, Yogyakarta: Studies Program Elementary School Teacher Sanata Dharma University in Yogyakarta.
This research is motivated poor writing skills, confidence, and ability to solve problems in class II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Bantul. Based on the observations made by researchers at SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu, it can be seen that most of the students have not been motivated in the learning process, it is evident from the values of students who are still under the KKM. The purpose of this study was to describe how the use of series picture media can improve writing skills, confidence, and ability to solve problems in class II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Bantul. And to describe whether the use of series picture media can improve writing skills, self-confidence, and problem solving in class II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Bantul.
This research is a classroom action research (PTK) are conducted in two cycles. Subjects in this study were students of class II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu totaling 41 students. The object of research is the use of series picture media to increase self-confidence, problem-solving skills, and writing skills of students. The research instrument used in the form of test and non-test.
Based on the analysis of data obtained the following results: (1) there is an increase in students' writing skills. It is shown from the average value of the original writing skills beginning at 73.65 on the first cycle increased to 80.73 and the second cycle was increased to 89.87. For the percentage of students who achieve the original KKM 63.43% increased to 68.28% in the first cycle, and the second cycle increased to 90.24%, (2) there is increased in self-confidence. It is shown from the average value of the initial confidence which originally amounted to 56.22 in the first cycle increased to 58.54 and the second cycle was increased to 75.61. For the percentage of students who achieve the original KKM 21.95% increased to 41.46% in the first cycle, and the second cycle increased to 56.09%, and (3) there is an increase in students' problem-solving skills. It is shown from the average value of the initial problem-solving skills which originally amounted to 55.98 in the first cycle increased to 56.71 and the second cycle was increased to 83.54. For the percentage of students who achieve the original KKM 26.83% increase to 36.58% after the action in the first cycle, and the second cycle increased to 95.12%.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan karunia
yang diberikan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Penggunaan Media Gambar Seri Untuk Meningkatkan Percaya Diri, Kemampuan Memecahkan Masalah, dan Keterampilan Menulis Siswa Kelas II Pada Tema 4”
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak yang terlibat.
Oleh karena itu peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A. Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
4. Bapak Drs. Paulus Wahana, M.Hum. dosen pembimbing I yang telah
membimbing dan memberi saran kepada peneliti.
5. Ibu Th. Yunia S, S.Pd., M.Hum. dosen pembimbing II yang telah membimbing
dan memberi saran kepada peneliti.
6. Seluruh dosen dan karyawan Universitas Sanata Dharma.
7. Ibu A. Sri Lestari, S.Pd, Kepala Sekolah SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu
yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
8. Bapak Wahyu Wasana W, S.Pd. guru kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius
Sedayu yang telah memberikan ijin dan bantuan kepada peneliti untuk
melakukan penelitian.
9. Orang tuaku Sukardi dan Miryam yang selalu mendampingi, memberi
xi
10.Zefanya Octofianus Litbagay yang memberi dukungan agar terus berjuang
dalam menyusun skripsi.
11.Seluruh teman-teman seperjuangan khususnya Agatha, Diana, Maya, Mega,
Anjar.
12.Keluarga besar Cipto Wardoyo dan Marto Utomo.
13.Seluruh guru di SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu yang telah mengajar
dan membimbingku.
14.Seluruh dosen di PGSD Sanata Dharma Yogyakarta
15.Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
16.Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak
kekurangan, untuk itu peneliti menerima kritik dan saran yang bersifat membangun.
Semoga skripsi ini memberi manfaat kepada pihak-pihak yang membutuhkan.
Yogyakarta, 18 Agustus 2015
Yang Menyatakan,
Natalia Kartika Sari
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN... xvii
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Identifikasi Masalah ... 8
C.Batasan Masalah ... 9
D.Rumusan Masalah ... 9
E.Tujuan Penelitian ... 10
F.Manfaat Penelitian ... 10
G.Definisi Operasional... 11
BAB II LANDASAN TEORI A.Kajian Teori ... 13
xiii
2.Keterampilan Menulis ... 30
3.Percaya Diri ... 48
4.Kemampuan Memecahkan Masalah ... 52
5.Kurikulum 2013 ... 58
6.Pendekatan Tematik Integratif ... 62
7.Pendekatan Saintifik ... 67
8.Penilaian Otentik ... 77
B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 86
C. Kerangka Berpikir ... 89
D. Hipotesis Tindakan ... 93
BAB III METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian ... 95
B.Setting Penelitian ... 96
C.Persiapan ... 97
D.Rencana Setiap Siklus ... 99
E.Teknik Pengumpulan Data ... 104
F.Instrumen Penelitian ... 107
G.Teknik Pengujian Instrumen ... 109
H.Teknik Analisis Data ... 115
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 122
B.Pembahasan ... 156
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 165
B.Keterbatasan Penelitian ... 167
C.Saran ... 168
DAFTAR PUSTAKA ... 169
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Komponen Keterampilan Menulis... 45
Tabel 2.2 Struktur Kurikulum SD (Kemendikbud, 2013) ... 60
Tabel 2.3 Alokasi Waktu Struktur Kurikulum 2013... 61
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Tes …... 107
Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Percaya Diri Siswa... 108
Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa………...……... 108
Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran... 111
Tabel 3.5 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran... 112
Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Validasi Lembar Kerja Siswa... 112
Tabel 3.7 Kriteria Validasi Lembar Kerja Siswa... 113
Tabel 3.8 Pedoman Analisis Data... 118
Tabel 3.9 Kriteria Keberhasilan……... 121
Tabel 4.1 Perbandingan Rata-rata Nilai Keterampilan Menulis Siswa Siklus I... 130
Tabel 4.2 Perbandingan Rata-rata Nilai Percaya Diri Siswa Siklus I... 132
Tabel 4.3 Perbandingan Rata-rata Nilai Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa Siklus I... 134
Tabel 4.4 Perbandingan Rata-rata Nilai Keterampilan Menulis Siswa Siklus II... 141
Tabel 4.5 Perbandingan Rata-rata Nilai Percaya Diri Siswa Siklus II... 144
Tabel 4.6 Perbandingan Rata-rata Nilai Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa Siklus II... 146
Tabel 4.7 Perbandingan Nilai Rata-rata Keterampilan Menulis Siswa Siklus I & II... 150
Tabel 4.8 Perbandingan Nilai Rata-rata Percaya Diri Siswa Siklus I & II.... 152
Tabel 4.9 Perbandingan Nilai Rata-rata Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa Siklus I & II... 154
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pendekatan Ilmiah... 70
Gambar 2.2 Bagan Kerangka penelitian... 88
Gambar 3.1 Bagan Penelitian... 95
Gambar 4.1 Perbandingan Rata-rata Keterampilan Menulis Siklus I... 130
Gambar 4.2 Perbandingan Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Siklus I... 131
Gambar 4.3 Perbandingan Rata-rata Percaya Diri Siklus I... 133
Gambar 4.4 Perbandingan Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Siklus I... 133
Gambar 4.5 Perbandingan Rata-rata Kemampuan Memecahkan Masalah Siklus I... 135
Gambar 4.6 Perbandingan Persentase Kemampuan Memecahkan Masalah Siklus I... 136
Gambar 4.7 Perbandingan Rata-rata Keterampilan Menulis Siklus II... 142
Gambar 4.8 Perbandingan Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Siklus II... 143
Gambar 4.9 Perbandingan Rata-rata Percaya Diri Siklus II... 145
Gambar 4.10 Perbandingan Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Siklus II... 145
Gambar 4.11 Perbandingan Rata-rata Kemampuan Memecahkan Masalah Siklus II... 147
Gambar 4.12 Perbandingan Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Siklus II ... 148
Gambar 4.13 Perbandingan Nilai Rata-rata Keterampilan Menulis Siswa Siklus I & II... 150
xvi
Gambar 4.15 Perbandingan Nilai Rata-rata Percaya Diri Siswa Siklus I & II.. 152
Gambar 4.16 Perbandingan Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM
Siklus I & II... 153
Gambar 4.17 Perbandingan Nilai Rata-rata Kemampuan Memecahkan
Masalah Siswa Siklus I & II... 154
Gambar 4.18 Perbandingan Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Silabus... 176
2. Rencana Pembelajaran Harian (RPPH) ... 209
3. Lembar Kerja Siswa ... 295
4. Pedoman Observasi ... 300
5. Instrumen Tes ... 309
6. Rubrik dan Hasil Observasi Sebelum Penelitian... 318
7. Rubrik dan Hasil Wawancara... 323
8. Perhitungan Hasil Uji Variabel ... 327
9. Data Awal Nilai Keterampilan Menulis ... 337
10.Rekapitulasi Penilaian... 344
11.Hasil Uji Variabel ... 354
12.Surat Ijin Penelitian ... 364
13.Surat Keterangan Penelitian... 371
14.Foto - foto penelitian ... 373
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menulis adalah salah satu kemampuan pokok yang harus dikuasai
oleh orang yang duduk di bangku sekolah. Dengan menulis orang mampu
mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya dalam sebuah bentuk tulisan
atau karangan. Orang yang bisa menulis dengan baik biasanya juga bisa
membaca dengan baik dan orang yang sering membaca di depan umum maka
mental orang tersebut akan terlatih dan akan merasa terbiasa atau percaya
diri. Menulis itu penting, karena menulis erat hubungannya dengan kegiatan
sehari-hari, menulis dapat membantu seseorang mengasah kemampuannya
lewat hal-hal yang ia pikirkan dan tuangkan ke dalam sebuah tulisan. Selain
berkaitan dengan kemampuan motorik seseorang, menulis juga dapat dijuluki
sebagai modal atau bekal bagi setiap orang untuk mencari ilmu.
Menulis dapat dilatih sejak dini, khususnya untuk anak yang masih
duduk dibangku sekolah dasar. Pentingnya peran orang tua atau guru untuk
melatih kemampuan menulis anak. Dengan membiasakan anak untuk belajar
menulis, lambat laun pasti anak akan terampil dalam menulis. Keterampilan
inilah yang nantinya membuat anak menjadi merasa percaya diri bahwa dia
mampu untuk membangun ide dan menuangkan menjadi sebuah gagasan
Kemampuan menulis siswa kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius
Sedayu memang masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu siswa harus sering
dilatih untuk menulis dan dihadapkan pada persoalan-persoalan yang harus
mereka pecahkan dalam bahasa tulis. Ada berbagai macam cara menulis
siswa, tergantung dari karakter masing-masing siswa tersebut. Keterampilan
menulis siswa tentunya akan baik apabila siswa tersebut sering berlatih
menulis. Adanya penerapan kurikulum 2013 sebenarnya dapat mendorong
siswa agar dapat mencari tahu sendiri, mandiri, dan aktif dalam proses belajar
karena pembelajaran dalam kurikulum ini dilakukan dengan cara yang
menyenangkan dengan menekankan pada tiga aspek yaitu kognitif, afektif,
dan psikomotorik. Tetapi pada kenyataannya tetap ada kekurangan dan
kelebihan dari kurikulum 2013 itu sendiri.
Secara operasional, Hera, dkk. (2007: 113) menyatakan bahwa
pendidikan di sekolah dasar dapat memberikan bekal kemampuan dasar
membaca, menulis, berhitung, pengetahuan, dan keterampilan dasar yang
bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya, serta
mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan di SMP. Siswa sekolah
dasar bisa dikatakan telah mempunyai kemampuan berbahasa dengan baik.
Pada usia sekolah dasar (6-12 tahun) siswa sudah dapat mereaksi rangsangan
intelektual, atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut
kemampuan kognitif. Dengan demikian, siswa telah mengikuti pembelajaran
Menurut Tarigan (Haryadi & Zamzani, 1996: 77), menulis adalah
menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan
suatu bahasa dipahami oleh seseorang sehingga yang lain dapat membaca
lambang-lambang grafis tersebut. Dari pendapat di atas, menulis merupakan
aktivitas yang menekankan unsur bahasa dan gagasan. Menulis yang
dimaksud adalah menulis karangan karena karangan merupakan salah satu
bentuk dari keterampilan menulis.
Meskipun keterampilan menulis sudah menjadi hal pokok yang harus
dimiliki siswa sekolah dasar, membuat siswa terampil dalam menulis bukan
merupakan hal yang mudah. Salah satu penyebabnya adalah pembelajaran
yang terlalu monoton dan kaku sehingga terkesan bahwa menulis itu sulit.
Selain itu, guru kurang menyadari pentingnya keterampilan menulis, guru
kurang optimal dalam menyajikan materi pelajaran dengan cara yang tepat
dan menarik. Maka dari itu, tidak jarang jika akhirnya siswa kurang minat
terhadap pelajaran menulis (mengarang).
Kuantitas maupun kualitas tulisan siswa rata-rata hasilnya relatif
rendah. Keterampilan siswa sekolah dasar dalam menulis karangan narasi
kurang dari 1 halaman dan masih sedikit tulisan atau karangan yang dinilai
baik, yaitu gagasan yang diungkapkan secara jelas dengan urutan yang logis.
Pada umumnya siswa kurang dapat menulis gagasan secara sistematis.
Kelemahan siswa yang paling utama adalah siswa mengalami kesulitan pada
tepat serta siswa kurang termotivasi dalam proses pembelajaran menulis
khususnya dalam membangun ide untuk dituangkan dalam karangan.
Thantaway (dalam kamus istilah Bimbingan dan Konseling, 2005: 87)
mengatakan bahwa percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri
seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau
melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep
diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering menutup
diri. Percaya diri yang dimaksud di sini adalah yakin akan kemampuannya
sendiri, yakin bahwa ia mampu menulis dengan benar dan membacakan hasil
tulisannya dengan penuh keberanian. Karena keyakinan dan keberanian dapat
membantu meningkatkan rasa percaya diri. Sejalan dengan itu Lauster (dalam
Fasikhah, 1994: 12) mengemukakan beberapa indicator percaya diri,
diantaranya: 1) percaya kepada kemampuan diri sendiri; 2) bertindak mandiri
dalam mengambil keputusan; 3) memiliki konsep diri yang positif; dan 4)
berani mengungkapkan pendapat.
Setiap orang pasti mempunyai rasa percaya diri di dalam dirinya,
bedanya hanya keberanian masing-masing orang untuk menunjukkannya atau
tidak. Orang yang berani dan percaya diri akan lebih mudah menjalani
berbagai kegiatan dan tugas yang harus dilakukan, karena orang yang percaya
diri akan selalu merasa berani dan tidak takut salah. Namun pada
kenyataannya banyak siswa yang rasa percaya dirinya ini kurang. Mereka
tidak berani menunjukkan rasa percaya dirinya dan cenderung lebih suka
berlangsung. Oleh karena itu sikap percaya diri ini penting ditanamkan untuk
siswa khususnya siswa sekolah dasar. Dengan menanamkan sifat percaya diri
kepada siswa sejak dini maka akan membantu siswa melatih keberaniannya di
dalam menghadapi tantangan-tantangan entah di sekolah maupun di dalam
kehidupan sehari-hari.
Pengertian pemecahan masalah menurut Cooney (dalam Kisworo,
2000: 19), merupakan proses menerima masalah dan berusaha menyelesaikan
masalah itu. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Polya (dalam Hudoyo,
1979: 112) mendefinisikan pemecahan masalah sebagai usaha mencari jalan
keluar dari suatu kesulitan, mencapai suatu tujuan yang tidak dengan segera
dapat dicapai. Pemecahan masalah yang dimaksud di sini adalah paham akan
masalah yang dialami dan berusaha mencari solusi untuk mengatasi masalah
tersebut.
Sesuai tingkat perkembangannya siswa juga dilatih untuk
mengembangkan kemampuan berpikirnya untuk memecahkan permasalahan
atau persoalan yang terjadi entah permasalahan pribadi ataupun permasalahan
yang berkenaan dengan tugas-tugas sekolah. Namun pada kenyataannya tidak
sedikit siswa yang masih kebingungan dalam menyelesaikan
persoalan-persoalan yang diberikan oleh guru. Karena tidak jarang guru hanya
memberikan perintah dengan butir soal tanpa menggunakan media sehingga
siswa kurang paham dan kesulitan dalam menangkap maksud dari perintah
Observasi yang dilakukan di kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius
Sedayu menunjukkan bahwa masih kurangnya kemampuan siswa dalam hal
keterampilan menulis, percaya diri, dan kemampuan memecahkan masalah.
Hal ini dibuktikan dengan adanya nilai rata-rata kelas yang masih di bawah
KKM (x < 75), yakni nilai rata keterampilan menulis 73,65, nilai
rata-rata percaya diri 56,22, dan nilai rata-rata-rata-rata kemampuan memecahkan masalah
55,98. Padahal keberhasilan kegiatan belajar mengajar khususnya pada
pembelajaran Bahasa Indonesia dalam membuat karangan narasi sangat
ditentukan oleh keterampilan menulis, percaya diri, dan kemampuan
memecahkan masalah siswa. Lemahnya keterampilan menulis terutama
dalam hal menulis karangan narasi merupakan masalah yang dihadapi guru.
Selain itu tingkat percaya diri siswa juga menjadi kendala dalam proses
pembelajaran, karena siswa belum yakin akan kemampuannya sendiri dan
masih malu untuk menunjukkan keberaniannya karena takut salah. Di
samping itu kemampuan memecahkan masalah siswa yang masih perlu
ditingkatkan agar siswa tidak kebingungan dalam mengerjakan
tugas-tugasnya di sekolah maupun di rumah. Belum optimalnya penggunaan media
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia juga mempersulit proses imajinasi dan
kreasi siswa dalam membangun dan menuangkan ide atau gagasan ke dalam
sebuah karangan narasi. Siswa sekolah dasar termasuk dalam tahap
operasional konkret sehingga untuk mengoptimalkan pembelajaran menulis
guru selama ini perlu diubah sedikit demi sedikit. Hal ini ditujukan agar
kualitas teoritis dan kualitas praktis yang dimiliki siswa dapat seimbang.
Selama ini, siswa hanya diberi teori-teori tentang menulis, cara
menulis, ketentuan-ketentuan menulis, sementara teori tersebut jarang
dipraktikkan. Pembelajaran yang seperti ini tentu saja jarang atau bahkan
tidak menggunakan media, padahal pemanfaatan media khususnya gambar
seri memiliki peran yang penting terhadap pencapaian kualitas pembelajaran
dalam membangun ide untuk dituangkan dalam tulisan. Oleh karena itu
peneliti memilih media pembelajaran gambar seri dalam meningkatkan
keterampilan menulis, percaya diri, dan kemampuan memecahkan masalah
siswa. Dengan adanya variasi gambar seri, diharapkan siswa tidak akan jenuh,
pembelajaran akan lebih menarik dan siswa juga lebih tertantang untuk
membuat suatu karangan. Alasan lain dengan penggunaan media gambar seri,
siswa akan belajar berpikir logis mengenai hubungan sebab akibat, kaitan
antara satu kegiatan dengan kegiatan lain yang mengikutinya serta membantu
membangun dan menuangkan ide atau gagasan ke dalam suatu karangan
narasi. Siswa dapat mudah menyusun kata-kata menjadi sebuah kalimat dan
menyusun kalimat menjadi sebuah paragraf sehingga terbentuklah sebuah
tulisan atau karya yang utuh.
Pembelajaran menulis karangan narasi menggunakan media gambar
seri akan membuat pembelajaran lebih menarik dan bervariasi karena ada
faktor visualisasi untuk membangun dan mengungkapkan ide serta
karangan. Dengan demikian, diharapkan keterampilan menulis, percaya diri,
dan kemampuan memecahkan masalah menggunakan bantuan media gambar
seri pada siswa kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Kabupaten
Bantul dapat meningkat.
B. Idenfifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat
di uraikan masalah sebagai berikut:
1. Keterampilan menulis siswa masih kurang.
2. Siswa kesulitan membangun dan menuangkan ide atau gagasan dalam
sebuah karangan.
3. Siswa kesulitan dalam pemilihan kosakata dan penggunaan EYD.
4. Siswa kurang yakin akan kemampuannya dan tidak berani mengajukan
pertanyaan.
5. Siswa masih kebingungan dalam memahami soal dan menyelesaikan
tugas-tugas yang diberikan.
6. Siswa kurang berminat dan kurang termotivasi dalam proses pembelajaran
menulis.
7. Belum optimalnya penggunaan media gambar seri dalam proses
pembelajaran menulis.
8. Guru belum optimal menyajikan materi pelajaran dengan cara yang tepat
C. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada penggunaan media gambar seri untuk
meningkatkan keterampilan menulis, percaya diri, dan kemampuan
menyelesaikan masalah di kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu
Kabupaten Bantul pada tema 4 “Aku dan Sekolahku”, subtema 2 “Kegiatan Ekstrakurikulerku” pada pembelajaran 1, 2, 3, dan 4 yang terfokus pada mata pelajaran Bahasa Indonesia mengenai keterampilan menulis.
D. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, Rumusan Masalah dalam penelitian
ini adalah:
1. Bagaimana penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan
keterampilan menulis, percaya diri, dan kemampuan memecahkan masalah
pada siswa kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Kabupaten
Bantul?
2. Apakah penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan
menulis pada siswa kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu
Kabupaten Bantul?
3. Apakah penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan percaya diri
pada siswa kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Kabupaten
Bantul?
4. Apakah penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan kemampuan
memecahkan masalah pada siswa kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan bagaimana penggunaan media gambar seri dapat
meningkatkan keterampilan menulis, percaya diri, dan kemampuan
memecahkan masalah pada siswa kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius
Sedayu Kabupaten Bantul.
2. Untuk mendeskripsikan apakah penggunaan media gambar seri dapat
meningkatkan keterampilan menulis pada siswa kelas II SD Pangudi
Luhur St. Aloysius Sedayu Kabupaten Bantul.
3. Untuk mendeskripsikan apakah penggunaan media gambar seri dapat
meningkatkan percaya diri pada siswa kelas II SD Pangudi Luhur St.
Aloysius Sedayu Kabupaten Bantul.
4. Untuk mendeskripsikan apakah penggunaan media gambar seri dapat
meningkatkan kemampuan memecahkan masalah pada siswa kelas II SD
Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu Kabupaten Bantul.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan dalam
pengembangan teori pendidikan maupun kurikulum pendidikan di Sekolah
2. Manfaat praktis
1. Bagi siswa
a. Membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan menulis.
b. Membantu siswa dalam meningkatkan percaya diri
c. Membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan memecahkan
masalah
d. Meningkatkan semangat dan motivasi belajar siswa dengan
pembelajaran yang lebih menarik.
2. Bagi guru
a. Memberikan masukan penggunaan media gambar seri bagi para
guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
b. Memberikan kemudahan bagi guru dalam melaksanakan
pembelajaran Bahasa Indonesia.
c. Membantu guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
tentang keterampilan menulis, percaya diri, dan kemampuan
memecahkan masalah.
G. Definisi Operasional
Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Media gambar seri adalah media pembelajaran yang digunakan oleh guru
sehingga antara satu gambar dengan gambar yang lain memiliki hubungan
cerita dan membentuk satu kesatuan.
2. Keterampilan menulis adalah suatu kegiatan membangun dan menuangkan
ide atau gagasan ke dalam bentuk bahasa tulis (simbol grafik) agar dapat
dipahami maksud dan isinya oleh orang lain, dalam hal ini oleh pembaca.
3. Percaya diri adalah salah satu aspek kepribadian yang sangat penting
dalam kehidupan manusia. Dimana orang tersebut yakin akan
kemampuannya sendiri dan sanggup menunjukkan keberaniannya di depan
orang lain. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri
serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka
tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya.
4. Kemampuan memecahkan masalah adalah suatu tindakan yang dimiliki
seseorang untuk menyelesaikan masalah atau proses yang menggunakan
kekuatan dan potensi diri dalam menyelesaikan masalah, yang juga
merupakan metode penemuan solusi melalui tahap-tahap pemecahan
masalah. Bisa juga dikatakan bahwa kemampuan memecahkan masalah
13
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Media Gambar Seri
a. Pengertian Media Gambar
Arsyad (2003: 4) mengemukakan bahwa media adalah
komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi
instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk
belajar. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Sadiman, dkk. (2006: 6)
menunjukkan bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan dari
penyusun ke penerima pesan. Media digunakan dalam proses
pembelajaran sebagai perantara agar memberikan kemudahan dalam
mencapai tujuan yang diinginkan, khususnya dalam bidang pendidikan
memudahkan guru menyampaikan materi kepada siswa. Media visual
yang sering digunakan dalam penyampian materi pelajaran adalah
gambar. Gambar dapat memberikan nilai yang sangat berarti, terutama
dalam membentuk pengertian baru dan untuk memperjelas pengertian
baru, dan untuk memperjelas pengertian tentang sesuatu. Di samping
itu, penggunaan media gambar dapat menimbulkan daya tarik bagi
siswa, sehingga dengan demikian dapat memberikan siswa lebih senang
belajar yang pada akhirnya akan memberikan hasil belajar yang lebih
Menurut Hamalik (2006: 29) media gambar adalah segala
sesuatu yang diwujudkan secara visual ke dalam bentuk dua dimensi
sebagai curahan ataupun pikiran yang bentuknya bermacam-macam
seperti lukisan, potret, slide, film, strip, projector. Sejalan dengan itu,
Sardiman, dkk. (2006: 29) mengemukakan bahwa media gambar adalah
media yang paling umum dipakai, yang merupakan bahasan umum
yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana. Pendapat lain yang
dikemukakan oleh Wibawa dan Mukti (1993: 60) menunjukkan bahwa
gambar adalah media sederhana yang dapat digunakan dengan baik di
SD sebab gambar itu disukai siswa, murah harganya, dan tidak sulit
mencarinya.
Gambar sangat penting digunakan dalam usaha memperjelas
pengertian pada siswa, sehingga dengan menggunakan gambar siswa
dapat lebih memperhatikan terhadap benda-benda atau hal-hal yang
belum pernah dilihatnya yang berkaitan dengan pelajaran. Penggunaan
media gambar dalam proses belajar-mengajar akan memberikan hasil
yang optimal apabila digunakan secara tepat, dalam arti sesuai dengan
materi pelajaran dan mendukung. Gambar dapat membantu guru dalam
mencapai tujuan pembelajaran, karena gambar termasuk media yang
mudah dan murah serta besar artinya untuk mempertinggi nilai
pelajaran. Karena gambar, pengalaman, dan pengertian peserta didik
menjadi luas, lebih jelas, dan tidak mudah dilupakan, serta konkret
b. Unsur-unsur Media Gambar
Dalam pembuatan media gambar untuk pembelajaran, hal
terpenting yang harus diperhatikan adalah unsur-unsur atau
elemen-elemen yang terkandung dalam media tersebut. Penataan elemen-elemen yang
baik dapat mempermudah penyampaian pesan atau informasi yang
ingin disampaikan. (Kustandi dan Sutjipto, 2001: 104-105)
mengemukakan unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
media gambar, antara lain:
1) Kesederhanaan
Secara umum, kesederhanaan itu mengacu kepada jumlah
elemen yang terkandung dalam suatu visualisasi. Jumlah elemen
yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan memahami
pesan yang disajikan.
2) Keterpaduan
Keterpaduan mengacu pada hubungan yang terdapat diantara
elemem-elemen visual. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan
menyatu sebagai suatu keseluruhan, sehingga sajian visual itu
merupakan suatu bentuk menyeluruh yang dapat dikenal dan dapat
membantu pemahaman pesan serta informasi yang dikandungnya.
3) Penekanan
Konsep yang disajikan memerlukan penekanan terhadap
menggunakan ukuran, hubungan-hubungan perspektif warna atau
ruang penekanan dapat diberikan pada unsur yang terpenting.
4) Keseimbangan
Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang
penayangan yang memberikan persepsi
keseimbangan-keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris. Keseimbangan
yang seluruhnya simetris disebut keseimbangan formal dengan
menampakkan dua bayangan visual yang sama dan sebangun yang
cenderung tampak statis, sedangkan keseimbangan informal tidak
seluruh simetris yang memberi kesan dinamis dan menarik
perhatian.
5) Bentuk
Bentuk yang aneh dan asing bagi siswa dapat
membangkitkan minat dan perhatian oleh karena itu pemilihan
bentuk sebagai unsur visual dalam penyajian pesan perlu
diperhatikan.
6) Garis
Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sehingga
dapat menuntun perhatian siswa untuk mempelajari suatu
urutan-urutan khusus.
7) Tekstur
Tekstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan
seperti warna. Tekstur dapat digunakan untuk penekanan suatu
unsur seperti halnya warna.
8) Warna
Warna digunakan untuk memberi kesan pemisahan,
penekanan, untuk membangun keterpaduan, mempertinggi tingkat
realisme objek, menunjukkan persamaan dan perbedaan, dan
menciptakan respons emosional tertentu. Ada tiga hal penting yang
harus diperhatikan dalam menggunakan warna yaitu; a) pemilihan
warna khusus (merah, biru, dan sebagainya); b) nilai warna yaitu
tingkat ketebalan dan ketipisan warna itu dibandingkan dengan
unsur lain dalam visual tersebut; c) intensitas atau kekuatan warna
untuk memberikan dampak yang diinginkan.
c. Kriteria Pemilihan Media Gambar
Hamzah (1981: 29), menyatakan bahwa agar media gambar
dapat mencapai tujuan yang diinginkan maka gambar yang baik harus
memiliki syarat-syarat sebagai berikut: 1) gambar harus bagus, jelas,
menarik, mudah dimengerti, dan cukup besar; 2) yang tergambar harus
cukup penting dan cocok dengan yang dipelajari; 3) gambar harus
benar/autentik yaitu menggambarkan situasi yang serupa jika dilihat
dalam keadaan yang sebenarnya; 4) kesederhanaan; 5) sesuai dengan
kecerdasan yang melihatnya; 6) warna yang tepat sehingga dapat
memperjelas arti dari apa yang digambarkan; dan 7) ukuran
yang dikemukakan oleh Sudjana dan Rivai (2002: 14) menunjukkan
bahwa kriteria pemilihan media pembelajaran khususnya media gambar
harus disesuaikan dengan taraf berpikir siswa sehingga memberi
kemudahan dalam pemahaman siswa terhadap isi bahan pembelajaran.
Selain itu, media yang dipilih harus memberikan manfaat terhadap
proses pembelajaran, khususnya manfaat bagi siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran dalam meningkatkan keterampilannya. Dengan
demikian, gambar yang digunakan dalam proses pembelajaran harus
besar, menarik bagi siswa, dimengerti oleh siswa agar dapat
memudahkan siswa menerima materi pelajaran yang disampaikan oleh
guru.
d. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar
Rinanto (1992: 23) mengemukakan bahwa media gambar
mempunyai beberapa kelebihan yaitu: 1) sifatnya konkret; 2)
gambarnya dapat membatasi ruang dan waktu; 3) media gambar dapat
mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Media gambar dapat
memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan usia berapa saja,
sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman; 4)
harganya murah dan digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus.
Sejalan dengan itu, Basuki dan Farida (2001: 42) menunjukkan bahwa
kelebihan media gambar, yaitu: 1) umumnya murah harganya; 2)
mudah didapat; 3) mudah digunakan; 4) dapat memperjelas suatu
pengamatan; dan 7) dapat mengatasi keterbatasan ruang. Pendapat lain
yang dikemukakan oleh Sadiman (1992: 29) menunjukkan bahwa
kelebihan media gambar adalah: 1) sifatnya konkret: lebih realistis
menunjukkan pokok masalah yang dibandingkan dengan gambar verbal
semata; 2) gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu; 3) gambar
dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita; 4) dapat memperjelas
suatu masalah kesalahpahaman dalam bidang apa saja, sehingga dapat
mencegah atau membetulkan kesalahpahaman; dan 5) murah harganya
dan mudah didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan
khusus.
Selain memiliki kelebihan tentunya media gambar juga
memiliki kekurangan. Menurut pendapat Rinanto (1992: 26), media
gambar memiliki beberapa kekurangan yaitu: 1) gambar hanya
menekankan persepsi indera mata; 2) gambar benda yang terlalu
kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran; 3) ukurannya
sangat terbatas untuk kompleks besar; 4) pada umumnya hanya dua
dimensi yang nampak pada satu gambar, sedangkan dimensi lainnya
tidak terlalu jelas; dan 5) tidak dapat memperlihatkan suatu pola
gerakan utuh suatu gambar, kecuali menampilkan sejumlah gambar
dalam suatu urutan peristiwa. Senada dalam pendapat tersebut, Basuki
dan Farida (2001: 42) mengemukakan bahwa keterbatasan media
gambar, yaitu: 1) semata-mata hanya medium visual; 2) ukuran gambar
memerlukan ketersediaan sumber keterampilan dan kejelian guru untuk
dapat memanfaatkannya. Pendapat lain yang dikemukakan oleh
Sadiman (1992: 29), menunjukkan bahwa kelemahan media gambar
antara lain: 1) hanya menekankan persepsi indera mata; 2) gambar
benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan
pembelajaran; 3) ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar; dan
4) memerlukan keterbatasan sumber dan keterampilan atau kejelian
untuk dapat memanfaatkannya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa meskipun
media gambar memiliki kekurangan, tetapi menulis karangan narasi
melalui media gambar merupakan teknik yang cocok digunakan untuk
membantu siswa mengeluarkan ide, gagasan, dan perasaan. Dengan
adanya media gambar materi pelajaran yang disampaikan dapat
diseragamkan. Setiap siswa yang melihat atau mendengar uraian materi
pelajaran melalui media gambar akan menerima informasi sama persis
dengan yang diterima oleh siswa lainnya. Dengan kata lain media
gambar juga dapat meminimalisir kesenjangan informasi antar sesama
siswa.
e. Pengertian Media Gambar Seri
Media gambar seri adalah suatu media grafis yang digunakan
untuk menerangkan suatu rangkaian cerita, sebab setiap seri gambar
saling berkaitan membentuk suatu cerita yang utuh. Gambar seri pada
fakta gambar bukan dalam bentuk bahasa. Pesan yang tersirat dalam
gambar tersebut dapat dinyatakan kembali dalam bentuk kata-kata atau
kalimat.
Media gambar seri adalah kumpulan dari beberapa gambar yang
menceritakan suatu kejadian atau peristiwa yang menarik yang disusun
secara acak dan berurutan untuk dijadikan sebuah cerita (Azhar, 2003:
111). Menurut Arif (2003: 29), yang dimaksud dengan gambar seri
adalah rangkaian beberapa gambar yang membuat sebuah cerita jadi.
Sejalan dengan itu, Sapari (2001: 26) mengemukakan bahwa media
gambar seri merupakan serangkaian gambar dan terdiri dari dua hingga
enam gambar yang menceritakan suatu kesatuan cerita yang dapat
dijadikan alur pemikiran siswa dalam mengarang, dan setiap gambar
dapat dijadikan paragraf.
Jadi gambar seri adalah rangkaian gambar yang menceritakan
suatu peristiwa. Dalam gambar seri, setiap gambar menceritakan satu
peristiwa dari rangkaian cerita. Gambar seri dapat disusun secara urut
dan membentuk sebuah cerita yang runtut.
f. Tujuan Media Gambar Seri
Penggunaan media gambar seri dapat membantu siswa untuk
memusatkan perhatian terhadap materi yang disampaikan. Selain itu,
media gambar seri dapat mengembangkan daya berpikir siswa dan
dapat membantu siswa dalam membuat tulisan narasi. Dengan melihat
bentuk tulisan. Purwanto (dalam Sadiman, 2003: 32) mengemukakan
tujuan penggunaan media gambar seri adalah untuk melatih siswa
menentukan pokok pikiran yang mungkin akan menjadi karangan.
Tarigan (1997: 210) mengemukakan bahwa menulis melalui
media gambar seri berarti melatih dan mempertajam daya imajinasi
siswa. Guru dapat menyampaikan pelajaran dengan menggunakan
media gambar seri sebagai pendukung. Sejalan dengan itu, Sadiman
(2003: 32) mengungkapan tujuan dari media gambar seri adalah: 1)
membantu guru dalam menyampaikan pelajaran dan membantu siswa
dalam belajar; 2) menarik perhatian siswa sehingga lebih terdorong
untuk belajar; 3) dapat membantu daya ingat siswa; dan 4) dapat
disimpulkan dan digunakan lagi apabila diperlukan pada saat yang lain.
g. Langkah-langkah Penggunaan Media Gambar Seri
Gambar seri yang dapat digunakan sebagai alat bantu
pembelajaran menulis karangan narasi adalah gambar-gambar yang
berhubungan dengan perilaku sehari-hari sehingga siswa memahami
dan menafsirkan maknanya. Selain itu dalam pemeliharaan gambar seri
sebagai alat bantu menulis karangan narasi, guru hendaknya
memperhatikan nilai-nilai moral atau budi pekerti sebab akan
berpengaruh terhadap perkembangan siswa. Dengan demikian, di satu
sisi gambar seri dijadikan sebagai alat bantu pembelajaran, di sisi lain
gambar seri dapat memberikan masukan dalam memupuk
Bertolak dari yang dikemukakan oleh para ahli diatas mengenai
pengalaman belajar lebih banyak diperoleh melalui indera penglihatan,
maka dalam proses belajar mengajar diupayakan penggunaan media
visual sebagai alat bantu penyampaian materi pelajaran. Dapat
dikatakan bahwa penggunaan media gambar dalam pengajaran
khususnya media gambar seri akan sangat membantu mempercepat
pemahaman atau pengertian dari murid sebagai peserta didik.
Keefektifan penggunaan alat bantu gambar dalam proses
belajar-mengajar, dapat dilihat dari hasil penelitian Spaulding (dalam
Soeparno, dkk, 1998: 25) menguraikan tentang bagaimana siswa belajar
melalui gambar, sebagai berikut: 1) gambar merupakan perangkat
pengajaran yang dapat menarik minat siswa secara efektif; 2) gambar
harus dikaitkan dengan kehidupan nyata, agar minat siswa menjadi
efektif; dan 3) gambar membantu para siswa membaca buku pelajaran
terutama dalam menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi teks yang
menyertainya.
Menurut Zen (2008: 29), ada beberapa teknik bercerita yang
dapat dilakukan guru di kelas, salah satunya yakni bercerita dengan
ilustrasi gambar. Penggunaan gambar dapat menarik perhatian siswa
sehingga dapat membantu dalam memusatkan perhatian terhadap cerita
yang disampaikan. Di samping itu ilustrasi gambar dapat membantu
siswa mempermudah menangkap pesan yang terdapat dalam cerita.
suasana yang sedang diceritakan dan menunjukkan adanya kontinuitas
antara gambar yang satu dengan yang lainnya.
Mengacu pada pendapat di atas maka dapat dijelaskan bahwa
langkah-langkah penggunaan media gambar seri dalam menulis
karangan narasi yaitu dengan cara siswa memperhatikan gambar seri
(berurutan) kemudian siswa disuruh menceritakan gambar tersebut
dalam bentuk kalimat. Kegiatan ini dapat dilakukan pada setiap gambar
yang disajikan. Langkah-langkah berikutnya adalah menyusun kalimat
berdasarkan gambar yang disajikan. Setelah pengurutan kalimat,
selanjutnya adalah menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat
yang lain sehingga membentuk paragraf yang runtut. Adapun proses
menghubung-hubungkan kalimat dapat digunakan tanda baca atau
konjungsi. Tahap terakhir adalah menghubungkan paragraf yang satu
dengan paragraf lainnya sehingga membentuk sebuah karangan. Hasil
penggabungan dan penyampaian siswa itulah yang disebut dengan
karangan narasi.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media
gambar seri merupakan media pembelajaran yang digunakan oleh guru
yang berupa gambar data yang mengandung cerita, dengan urutan
tertentu sehingga antara gambar satu dengan gambar yang lain memiliki
hubungan cerita dan membentuk satu kesatuan. Tujuan dari penggunaan
media gambar seri adalah untuk menarik perhatian siswa sehingga
tulisan atau karangan yang utuh. Dengan kata lain masing-masing
gambar mengandung makna adanya alur dalam suatu cerita secara
bergambar.
h. Peranan Media Gambar Seri Dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis, Percaya Diri, dan Kemampuan Memecahkan Masalah.
1) Media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis
Beberapa faktor yang menjadi penyebab dari kesulitan siswa
dalam menulis adalah dari siswa sendiri di mana mereka jarang
menulis, kurangnya motivasi pada siswa, dan guru kurang
memfasilitasi siswa dengan model, dan media pembelajarannya.
Media gambar seri merupakan solusi yang dapat digunakan untuk
membangkitkan motivasi siswa dalam pencapaian keterampilan
menulis.
St. Y. Slamet (2009: 100), menjelaskan bahwa karangan atau
tulisan yang tersusun dengan baik selalu mengandung tiga unsur atau
bagian utama yaitu bagian pendahuluan, isi tulisan, dan penutup.
Setiap bagian mempunyai fungsi yang berbeda. Bagian pendahuluan
berfungsi untuk menarik minat pembaca dan menjelaskan ide pokok
atau tema karangan. Fungsi bagian isi, yaitu sebagai jembatan
menghubungkan bagian pendahuluan dengan penutup, sedangkan
penutup berfungsi sebagai kesimpulan. Media gambar seri dapat
digunakan untuk memisahkan antara gambar pendahuluan, gambar
Adanya gambar seri tersebut sangat membantu siswa dalam
membangun dan menuangkan ide atau gagasan ke dalam sebuah
tulisan serta dapat membantu siswa merangkai kata menjadi sebuah
kalimat dan menyusun kalimat tersebut menjadi sebuah paragraf
untuk dapat dikembangkan menjadi sebuah cerita/karangan. Siswa
yang sering menulis maka keterampilan menulisnya akan meningkat.
2) Media gambar seri dapat meningkatkan percaya diri
Pengembangan model pembelajaran yang tidak menarik
membuat peserta didik kurang membangkitkan keberaniaan untuk
melakukan kegiatan dalam pembelajaran. Mereka sering pasif dalam
kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran yang tidak sesuai
membuat peserta didik kurang bersemangat dalam belajar. Guru
seharusnya membuat media ataupun alat peraga yang merangsang
kepercayaan diri agar peserta didik lebih percaya diri dalam
pelajaran tersebut. Apabila hal ini tidak ada perubahan maka akan
menimbulkan hilangnya kepercayaan diri peserta didik.
Media gambar dimaksudkan untuk memudahkan peserta
didik lebih percaya diri dalam pembelajaran. Media gambar seri
dapat digunakan untuk meningkatkan tingkat kepercayaan diri siswa
karena karena sesuai dengan Kurikulum 2013 dan dapat
meningkatkan karakter percaya diri peserta didik yang menunjang
Adanya media gambar seri tersebut dapat meningkatkan
percaya diri siswa karena siswa dituntut agar dapat membangun dan
menuangkan ide atau gagasan ke dalam bentuk tulisan dan
membacakannya dengan tegas, lancar, intonasi jelas, dan suara yang
lantang. Dengan seringnya membaca di depan teman-temannya,
siswa akan merasa terbiasa dan merasa dirinya mampu dalam
mengerjakan setiap tugas-tugasnya.
3) Media gambar seri dapat meningkatkan kemampuan memecahkan
masalah
Media gambar seri merupakan salah satu media yang perlu
dikembangkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya
pada sub tema menulis. Media ini sangat disukai anak-anak karena
menggembirakan. Hal ini sejalan dengan pendapat Suherman (dalam
Fathir, 2015: 2), bahwa media gambar adalah suatu kegiatan yang
menggembirakan yang dapat menunjang tujuan intruksional yang
menyangkut aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Selain itu
dengan media gambar seri akan memberikan kesempatan kepada
anak untuk bereksperimen, berimajinasi, dan menuangkan ide-ide,
serta mau bercakap-cakap kepada beberapa temannya sehingga
memperoleh pengalaman yang menyenangkan.
Selain itu Fathir (2015: 4), mengemukakan bahwa
karakteristik siswa di kelas rendah cenderung masih senang bermain.
digunakan dalam permainan anak dalam memecahkan permasalahan.
Kemampuan memecahkan masalah pada anak tersebut cenderung
akan meningkat jika anak diberikan kesempatan untuk berimajinasi
melalui gambar.
Adanya media gambar seri dapat meningkatkan kemampuan
memecahkan masalah siswa, karena dapat melatih siswa menghadapi
berbagai permasalahan-permasalahan baik permasalahan pribadi
maupun kelompok untuk dipecahkan sendiri ataupun bersama-sama.
Contoh nyata dari peningkatan kemampuan memecahkan masalah
pada siswa adalah siswa dilatih menghadapi permasalahan berbentuk
gambar dan kemudian siswa menerjemahkan isi gambar tersebut ke
dalam brntuk tulisan atau karangan narasi. Dengan demikian
kemampuan berpikir siswa akan terlatih untuk memahami masalah
dan mencari jalan keluar untuk memecahkannya.
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media
gambar adalah media visual yang bentuknya bermacam-macam,
sederhana, dan paling umum di pakai di SD sebagai perantara dalam
menyampaikan materi pembelajaran. Unsur-unsur media gambar antara
lain kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, keseimbangan, bentuk, garis,
tekstur, dan warna. Kriteria pemilihan media gambar yang baik yaitu
gambar harus sesuai dengan taraf berpikir siswa sehingga mudah
dipahami. Kelebihan media gambar adalah murah harganya, mudah
dapat membantu mengatasi keterbatasan pengamatan, ruang, dan waktu.
Kelemahan media gambar adalah semata-mata hanya medium visual,
ukuran gambar serimgkali kurang tepat untuk pengajaran dalam kelompok
besar, dan memerlukan ketersediaan sumber keterampilan dan kejelian
guru untuk dapat memanfaatkannya.
Media gambar seri merupakan media pembelajaran yang
digunakan oleh guru yang berupa gambar datar yang mengandung cerita,
dengan urutan tertentu sehingga antara gambar satu dengan gambar yang
lain memiliki hubungan cerita dan membentuk satu kesatuan. Tujuan dari
penggunaan media gambar seri adalah untuk menarik perhatian siswa
sehingga siswa lebih mudah menuangkan ide dan gagasan ke dalam
sebuah tulisan atau karangan yang utuh. Dengan kata lain masing-masing
gambar mengandung makna adanya alur dalam suatu cerita secara
bergambar.
Langkah-langkah penggunaan media gambar seri: siswa
memperhatikan gambar seri (berurutan) kemudian siswa disuruh
menceritakan gambar tersebut dalam bentuk kalimat. Kemudian menyusun
kalimat berdasarkan gambar yang disajikan. Setelah pengurutan kalimat,
selanjutnya adalah menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat
yang lain sehingga membentuk paragraf yang runtut. Tahap terakhir
adalah menghubungkan paragraf yang satu dengan paragraf lainnya
Adanya media gambar seri dapat membantu siswa dalam
membangun dan menuangkan ide atau gagasan ke dalam sebuah tulisan
serta dapat membantu siswa merangkai kata menjadi sebuah kalimat dan
menyusun kalimat tersebut menjadi sebuah paragraf untuk dapat
dikembangkan menjadi sebuah cerita/karangan. Siswa yang sering menulis
maka keterampilan menulisnya akan meningkat. Adanya media gambar
seri tersebut dapat meningkatkan percaya diri siswa karena siswa dituntut
agar dapat membangun dan menuangkan ide atau gagasan ke dalam
bentuk tulisan dan membacakannya dengan tegas, lancar, intonasi jelas,
dan suara yang lantang. Dengan seringnya membaca di depan
teman-temannya, siswa akan merasa terbiasa dan merasa dirinya mampu dalam
mengerjakan setiap tugas-tugasnya. Adanya media gambar seri dapat
meningkatkan kemampuan memecahkan masalah siswa, karena dapat
melatih siswa menghadapi berbagai permasalahan-permasalahan baik
permasalahan pribadi maupun kelompok untuk dipecahkan sendiri ataupun
bersama-sama.
2. Keterampilan Menulis
a. Pengertian Keterampilan Menulis
Menulis merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa yang
harus dikuasai oleh siswa. Santosa, dkk. (2008: 6-14) menyatakan bahwa
menulis merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk
dkk., 2008: 3-21) mengemukakan bahwa menulis merupakan
keterampilan berbahasa yang produktif dan ekpresif karena peneliti harus
terampil menggunakan grafologi, struktur bahasa, dan memiliki
pengetahuan bahasa yang memadai. Pendapat lain yang dikemukakan
oleh Nurdiyantoro (2001: 298) bahwa menulis adalah Aktivitas
mengemukakan gagasan melalui media bahasa. Aktivitas yang pertama
menekakankan unsur bahasa, sedangkan yang kedua adalah gagasan.
Kedua unsur tersebut dalam tugas menulis di sekolah harus mendapat
penekanan yang sama. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang
dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis
merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif, sehingga peneliti harus
mampu memanfaatkan kemampuan dalam menggunakan tata tulis,
struktur bahasa, dan kosakata.
Suparno dan Yunus (2006: 1-3) mendefinisikan menulis sebagai
suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan
bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Sejalan dengan itu, Lodo (dalam
Suriamiharja dkk., 1996: 1) mengatakan menulis adalah menempatkan
simbol-simbol grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang
dimengerti oleh seseorang kemudian dapat dibaca oleh orang lain yang
memahami bahasa tersebut beserta simbol-simbol grafiknya. Pendapat
lain yang dikemukakan oleh Pranoto (2004: 9) menjelaskan bahwa
menulis berarti menuangkan buah pikiran ke dalam bentuk tulisan atau