• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN…

G. Teknik Pengujian Instrumen…

Instrumen penelitian yang akan digunakan harus melalui pengujian validitas dan reliabilitas. Validitas dalam penelitian ini meliputi tiga hal yaitu validitas isi, validitas muka, dan validitas konstruk. Ketiga validitas ini dan reliabilitas akan dikenakan pada instrumen tes.

1. Validitas

Validitas atau kesahihan menunjuk pada kemampuan suatu instrumen (alat pengukur) mengukur apa yang harus diukur (Suharsaputra, 2012: 98). Adapun validitas yang digunakan dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut :

a. Validitas Isi

Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi (dinilai) lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgment (Azwar, 2011: 45). Validitas isi pada penelitian ini dilakukan menggunakan professional

judgment. Validitas isi diberikan oleh para ahli yang bidang

keahliannya berhubungan dengan penelitian ini. Ahli yang dipilih untuk melakukan validitas isi ada 2 dosen dari

Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma dan 2 guru Sekolah Dasar Kelas V.

Ahli memberikan nilai pada lembar penilaian yang diberikan. Skala skor dalam lembar penilaian instrumen menggunakan skala Likert. Skala Likert merupakan suatu skala untuk mengukur sikap dengan skala ordinal (Subali, 2012: 74). Skala skor yang biasa digunakan dalam Skala Likert meliputi Skor 1 : Tidak sesuai, Skor 2 : Kurang Sesuai, Skor 3 : Ragu-ragu, Skor 4 : Sesuai, dan Skor 5 : Sangat Sesuai.

Dalam pengukuran menggunakan skala Likert, sering terjadi kecenderungan ahli memilih kategori skor ragu-ragu. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dalam penelitian ini kategori skor ragu-ragu akan dihapus, agar skor yang didapatkan jelas. Skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini menjadi sebagai berikut : Skor 1 : Tidak Sesuai, Skor 2 : Kurang Sesuai, Skor 3 : Sesuai, Skor 4 : Sangat Sesuai.

Hasil akhir yang diperoleh dari ahli akan diakumulasi kemudian dikategorikan menggunakan kriteria yang telah ditentukan. Ketentuan pelaksanaan revisi terhadap instrumen diatur dalam tabel 3.7.

Tabel 3.7 Ketentuan Pelaksanaan Revisi Instrumen

Penilaian Kuantitatif Penilaian Kualitatif

Keputusan

>3 Positif Tidak Revisi

>3 Negatif Revisi pada bagian tertentu <3 Positif Revisi

Dalam penelitian ini yang ditunjuk sebagai ahli pertama untuk menjadi validator adalah Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ, M.S.T. Beliau ditunjuk menjadi validator bagian miskonsepsi karena ahli dalam bidangnya yaitu sebagai dosen Pendidikan Fisika serta penulis buku miskonsepsi. Ahli kedua yang dipilih untuk menjadi validator adalah Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si. Beliau menilai bagian isi soal, yaitu menilai cocok atau tidaknya soal yang dibuat dengan kunci jawaban. Beliau ditunjuk menjadi validator bagian isi karena ahli dalam bidangnya yaitu sebagai dosen P. Fisika. Ketiga adalah guru Sekolah Dasar kelas V di kabupaten Sleman yaitu Ibu Ari Trisnawati, S.Pd. Validator yang keempat adalah guru Sekolah Dasar kelas V di kabupaten Magelang yaitu Bapak Agustinus Tarmadi, S.Pd. Sebagai guru SD, mereka dikhususkan untuk menilai bahasa yang digunakan dalam soal mudah dipahami siswa atau tidak. Untuk hasil setiap aitem yang sudah divalidasi oleh validator dirangkum menjadi seperti tabel berikut:

Tabel 3.8 Hasil Rekap Nilai Expert Judgment Soal Pilihan Ganda

Aitem Nilai Validator Rerata Tindak Lanjut 1 2 3 4

1 3 4 3 2 3 Revisi pada bagian tertentu 2 3 4 2 2 2.75 Revisi

3 2 4 2 4 3 Revisi pada bagian tertentu 4 3 4 4 3 3.5 Revisi pada bagian tertentu 5 2 4 4 3 3.25 Revisi pada bagian tertentu 6 1 4 1 4 2.5 Revisi

7 1 4 4 3 3 Revisi pada bagian tertentu 8 3 4 4 2 3.25 Tidak revisi

9 4 4 4 2 3.5 Revisi pada bagian tertentu 10 3 4 4 4 3.75 Revisi pada bagian tertentu 11 3 4 4 1 3 Revisi pada bagian tertentu 12 3 4 4 4 3.75 Tidak revisi

Aitem Nilai Validator Rerata Tindak Lanjut 1 2 3 4

13 4 4 4 4 4 Tidak revisi 14 4 4 4 3 3.75 Tidak revisi 15 4 4 4 4 4 Tidak revisi

16 3 4 4 3 3.5 Revisi pada bagian tertentu 17 1 4 4 2 2.75 Revisi

18 2 4 3 - 2.5 Revisi

19 1 - 4 3 3 Revisi pada bagian tertentu 20 2 4 4 4 3.5 Revisi pada bagian tertentu 21 1 - 4 1 0.5 Revisi 22 1 - 4 1 0.5 Revisi 23 3 4 4 4 3.75 Tidak revisi 24 3 4 4 3 3.5 Tidak revisi 25 3 4 4 4 3.75 Tidak revisi 26 4 4 4 4 4 Tidak revisi 27 4 4 4 3 3.75 Tidak revisi

28 1 - 4 4 3.25 Revisi pada bagian tertentu 29 4 4 3 2 3.25 Revisi pada bagian tertentu 30 1 4 4 2 2.75 Revisi 31 3 4 4 3 3.5 Tidak revisi 32 4 4 4 2 3.5 Tidak revisi 33 3 4 4 4 3.75 Tidak revisi 34 4 4 4 3 3.75 Tidak revisi 35 4 4 3 4 3.75 Tidak revisi 36 4 4 4 3 3.75 Tidak revisi 37 4 4 4 3 3.75 Tidak revisi 38 3 4 4 3 3.75 Tidak revisi

39 1 4 4 4 3.25 Revisi pada bagian tertentu 40 4 4 4 4 4 Tidak revisi

41 4 4 4 4 4 Tidak revisi 42 4 4 4 3 3.75 Tidak revisi

43 3 4 3 4 3.5 Revisi pada bagian tertentu 44 3 4 4 4 3.75 Tidak revisi

45 4 4 4 4 4 Tidak revisi 46 3 4 4 3 3.75 Tidak revisi

47 3 4 4 3 3.5 Revisi pada bagian tertentu 48 4 4 4 3 3.75 Revisi pada bagian tertentu 49 4 4 4 3 3.75 Revisi pada bagian tertentu 50 4 4 4 4 3 Revisi pada bagian tertentu

Berdasarkan tabel 3.8 validasi yang dilakukan oleh validator ahli terhadap instrumen soal pilihan ganda dapat disimpulkan bahwa soal tersebut layak dengan beberapa revisian dan penggantian soal. Pada soal pilihan ganda terdapat banyak revisi pada bagian tertentu, sehingga peneliti melihat kembali pada soal yang sudah dibuat. Hasil yang lebih lengkap dan rinci

dapat dilihat pada lampiran 3a. Selanjutnya hasil rekap soal uraian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.9 Hasil Rekap Nilai Expert Judgment Soal Uraian

Aitem Nilai Validator Rerata Tindak Lanjut 1 2 3 4

1 4 4 3 1 3 Revisi pada bagian tertentu 2 3 4 2 2 2.75 Revisi

3 3 4 4 4 3.75 Revisi pada bagian tertentu 4 3 4 4 3 3.5 Tidak revisi

5 4 4 3 2 3.25 Tidak revisi 6 3 4 4 2 3.25 Tidak revisi

7 3 4 4 3 3.5 Revisi pada bagian tertentu 8 4 4 3 4 3.75 Tidak revisi

9 4 4 3 4 3.75 Tidak revisi

10 4 4 4 - 3 Revisi pada bagian tertentu 11 4 4 4 - 3 Revisi pada bagian tertentu

Berdasarkan tabel 3.9 validasi yang dilakukan oleh validator ahli terhadap instrumen soal uraian dapat disimpulkan bahwa soal tersebut layak dengan beberapa revisian dan penggantian soal. Pada soal uraian masih terdapat banyak revisi pada bagian tertentu, sehingga peneliti melihat kembali pada soal yang sudah dibuat. Revisi yang dilakukan validator lebih mengarah kepada susunan kalimat yang harus memperhatikan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, perintah diperjelas, beberapa soal perlu diberi gambar agar mudah dipahami responden, dan penggunaan diksi yang tepat agar responden mudah memahami. Hasil yang lebih lengkap dan rinci dapat dilihat pada lampiran 3b.

b. Validitas Muka

Validitas muka adalah validitas yang menunjukkan apakah alat pengukur/instrumen penelitian dari segi rupanya tampak

mengukur apa yang ingin diukur, validitas ini lebih mengacu pada bentuk dan penampilan (Suharsaputra, 2012: 99). Validitas muka ini dilakukan pada 38 soal pilihan ganda dan 9 soal uraian yang sebelum memasuki tahap ini, isinya sudah divalidasi oleh para ahli. Validitas muka pada instrumen tes dilakukan oleh lima siswa kelas V SD Negeri Candiroto 1, Temanggung. Siswa kelas V SD Negeri Candiroto 1 dipilih karena mereka sudah mempelajari materi dan kelasnya setara dengan sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu kelas V. Validitas muka dilakukan dengan teknik wawancara saat siswa mengerjakan soal. Berikut adalah pedoman wawancara yang digunakan untuk wawancara dengan siswa.

Tabel 3.10 Pedoman Wawancara Validitas Muka

No Pertanyaan

1. Soal pilihan ganda nomer berapa yang anda anggap sulit ? 2. Soal uraian no berapa yang anda anggap sulit?

3. Mengapa soal tersebut anda anggap sulit ?

Pada tabel 3.10 dapat dilihat bahwa terdapat 3 pertanyaan secara garis besar yang diberikan kepada 5 siswa setelah mereka mengerjakan soal, untuk mengetahui tingkat kesulitan soal yang dibuat oleh peneliti. Untuk hasil wawancara dapat dilihat pada tabel di bawah.

Tabel 3.11 Hasil Wawancara Siswa

No Nama Siswa No Soal PG No Soal Uraian Hasil Wawancara

1 AX 18 9 soal pilihan ganda bahasa sulit untuk dipahami soal uraian sulit, karena soal sulit dipahami dan menggambarnya sulit

No Nama Siswa No Soal PG No Soal Uraian Hasil Wawancara

soal uraian, karena sulit dan membingunkan dalam menjelakan

3 ZX 24 9 soal pilihan ganda,, karena membingungkan soal uraian, karena bahasa sulit dipahami 4 BG 34 soal pilihan ganda, karena kata-kata pada

pilihan b dan d susah dipahami

5 YN 35 soal pilihan ganda, karena tidak paham arti fisis

Pada tabel 3.11 dapat dilihat bahwa dari pertanyaan yang diberikan kepada siswa diketahui bahwa terjadi kesulitan dalam memahami bahasa dan beberapa soal yang diujikan dianggap masih membingungkan dan hanya ditemui pada soal pilihan ganda. Untuk itu peneliti perlu mengubah beberapa susunan bahasa sehigga mudah dipahami oleh siswa.

c. Validitas Konstruk

Validitas konstruk merupakan tipe validitas yang menunjukkan sejauh mana tes mengungkap suatu trait atau konstruk teoritik yang hendak diukurnya (Allen dalam Azwar, 2011: 48). Validitas konstruk ini dilakukan pada 50 siswa kelas V SD di Kecamatan Ngaglik yang tidak digunakan sebagai sampel penelitian. Validitas konstruk dilakukan kepada siswa yang pernah mendapatkan materi gaya, pesawat sederhana, sifat-sifat cahaya, periskop, proses terbentuknya tanah, proses pembentukan tanah karena pelapukan batuan dan susunan bumi.

Hasil uji validitas konstruk akan direkap menggunakan Microsoft Excel dan dihitung menggunakan program Statistic

Bivariate Correlations Pearson Product Moment. Butir valid

dapat diketahui dengan nilai sig (2-tailed) < 0,05 dan ada tanda bintang dalam Person Correlation. Berikut hasil uji validitas soal yang sudah divalidasi.

Tabel 3.12 Hasil Validasi Soal Pilihan Ganda

No. Butir Soal r tabel r hitung Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Keputusan 1 0,279 .108 .454 Tidak Valid 2 0,279 .278 .051 Tidak Valid 3 0,279 .407** .003 Valid 4 0,279 .319* .005 Valid 5 0,279 .604** .000 Valid 6 0,279 -.060 .677 Tidak Valid 7 0,279 .494** .000 Valid 8 0,279 .385** .006 Valid 9 0,279 .365** .009 Valid 10 0,279 .451** .001 Valid 11 0,279 .566** .000 Valid 12 0,279 .264 .064 Tidak Valid 13 0,279 .546** .000 Valid 14 0,279 .511** .000 Valid 15 0,279 .225 .117 Tidak Valid 16 0,279 .331* .019 Valid 17 0,279 .496** .000 Valid 18 0,279 -.106 .464 Tidak Valid 19 0,279 -.184 .200 Tidak Valid 20 0,279 .506** .000 Valid 21 0,279 .294* .001 Valid 22 0,279 .457** .001 Valid 23 0,279 .472** .000 Valid 24 0,279 .577** .000 Valid 25 0,279 .460** .001 Valid 26 0,279 .209 .145 Tidak Valid 27 0,279 .488** .000 Valid 28 0,279 .451** .001 Valid 29 0,279 .205 .154 Tidak Valid 30 0,279 -.132 .362 Tidak Valid 31 0,279 .461** .001 Valid 32 0,279 .401** .004 Valid 33 0,279 .151 .295 Tidak Valid 34 0,279 .570** .000 Valid 35 0,279 .490** .000 Valid 36 0,279 .200 .165 Tidak Valid 37 0,279 .670** .000 Valid 38 0,279 -.034 .813 Tidak Valid

Berdasarkan tabel 3.12 hasil output dengan menggunakan program SPSS versi 20 for windows untuk uji validitas instrumen pilihan ganda diperoleh 22 item soal pilihan ganda yang dinyatakan valid yaitu, item 3, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 17, 20, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 31, 32, 34, 35, dan 37. Aitem valid dan tidak valid dianalisis dengan membandingkan rhitung > rtabel (Sugiyono, 2011: 631). Sugiyono menjelaskan bahwa rtabel dengan jumlah responden 50 siswa pada taraf kepercayaan 95% dan taraf signifikansi 5%, bernilai 0,279. Jika rhitung > rtabel maka aitem tersebut dinyatakan valid, sebaliknya apabila rhitung < rtabel pada taraf kepercayaan 95% dan taraf signifikansi 5%, maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Bintang satu (*) yang tingkat kevalidannya 0,05, taraf kepercayaan 95 % dan kesalahannya 5 % ataupun bintang dua (**) yang tingkat kevalidannya 0,01, taraf kepercayaan 99 % dan kesalahannya 1 %. Peneliti akan menggunakan 20 soal untuk penelitian dari jumlah 22 soal yang dinyatakan valid. 20 soal untuk uji penelitian mewakili masing-masing indikator yang sudah dibuat oleh peneliti.

Tabel 3.13 Hasil Validitas Soal Uraian

No. Butir Soal r tabel r hitung Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Keputusan 1 0,279 .594** .000 Valid 2 0,279 .483** .000 Valid 3 0,279 .607** .000 Valid 4 0,279 .349** .013 Valid 5 0,279 .450** .001 Valid 6 0,279 .400** .004 Valid 7 0,279 .785** .000 Valid 8 0,279 .827** .000 Valid 9 0,279 .494** .000 Valid

Berdasarkan hasil output dengan menggunakan program SPSS versi 20 for windows untuk uji validitas instrumen uraian dari 11 soal uraian yang telah diperoleh 9 item soal valid. Kemudian peneliti menggunakan 5 soal valid dari jumlah soal uraian yang valid serta mewakili masing-masing indikator.

2. Reliabilitas

Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel (Azwar, 2011: 4). Taniredja (2011:43) menjelaskan bahwa suatu alat pengukur dapat dikatakan reliable bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Uji reliabilitas instrumen dikerjakan dengan program SPSS 20.00 for

windows sama seperti pilihan ganda. Taraf reliabilitas suatu tes

dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas seperti tabel 3.14 di bawah ini.

Tabel 3.14 Koefisien Reliabilitas

Interval Koefisien Reliabilitas Kategori Reliabilitas

0,91 – 1,00 Sangat Tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

Negatif – 0,20 Sangat rendah Sumber: Masidjo (2010:310)

Setelah mendapatkan butir pernyataan yang valid, kemudian item pernyataan dilakukan uji reliabilitasnya. Hasil perhitungan reliabilitas dibandingkan dengan rtabel dengan taraf signifikansi 0,05. Jika rtabel > rhitung maka tidak reliabel, sedangkan rtabel < rhitung maka dinyatakan

reliabel. Priyatno (2012: 103) menjelaskan bahwa suatu konstruk dikatakan reliabel jika harga cronbach alpha > 0,60. Berikut pada tabel 3.15 dan tabel 3.16 hasil dari uji reliabilitas soal uraian.

Tabel 3.15 Reliabilitas Soal Pilihan Ganda No Coronbach Alpha Jumlah

Item

Kategori Keterangan

1 .731 11 Cukup Reliabel

2 .804 11 Cukup Reliabel

Berdasarkan tabel 3.16, untuk nomor 1 mencakup item 3, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 17, dan 20 dengan tingkat reliabilitasnya 0,731. Dilihat dari tabel koefisien reliabilitas dapat dikatakan mempunyai reliabilitas yang tinggi dan reliabel.

Untuk nomor 2 mencakup aitem 22, 23, 24, 25, 27, 28, 31, 32, 34, 35, dan 37 dengan tingkat reliabilitasnya 0,804. Dilihat pula dari tabel koefisien reliabilitas dapat dikatakan mempunyai reliabilitas yang tinggi dan reliabel.

Tabel 3.16 Reliabilitas Soal Uraian

Coronbach Alpha Jumlah Item Kategori Keterangan

.739 9 Tinggi Reliabel

Berdasarkan tabel 3.17 dapat dilihat bahwa butir soal uraian semua valid dan dapat dikatakan reliabel dengan 0,739. Dilihat pula pada tabel koefisien reliabilitas dapat dikatakan mempunyai reliabilitas dengan kategori tinggi dan reliabel. Ini berarti soal pilihan ganda dan soal uraian yang valid dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk alat ukur penelitian.

Dokumen terkait