• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : TEMUAN DATA ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Data Dan Analisis

3. Teknik Pengujian Instrument

Uji validitas merupakan uji yang digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu instrumen. Pada penelitian ini, uji validitas menggunakan korelasi pearson product moment dengan ketentuan r hitung harus lebih besar daripada r tabel agar pernyataan dapat dikatakan valid. r tabel dapat dicari dengan menggunakan rumus: r tabel (α, n-2) dari tabel r product moment. Dalam penelitian ini jumlah responden (n) adalah 100, dan α adalah 5% (0,05), setelah memeriksa tabel r product moment dengan α 0,05, 100-2 = 0,196 maka, setiap butir pertanyaan dapat dikatakan valid jika r hitung lebih lebih besar dari 0,196.

Tabel V.10

Hasil Uji Validitas Kualitas Produk (X1) No. Pernyataan r hitung r table Keterangan

1 Item 1 0,788 0,196 Valid 2 Item 2 0,629 0,196 Valid 3 Item 3 0,741 0,196 Valid 4 Item 4 0,539 0,196 Valid 5 Item 5 0,692 0,196 Valid

Dari tabel V.10 menunjukan bahwa kelima item pernyataan mengenai variabel kualitas produk dinyatakan valid semua dengan demikian dapat diambil kesimpulan kelima item pernyataan tersebut benar-benar bisa mengukur Variabel kualitas produk.

Tabel V.11

Hasil Uji Validitas Harga (X2)

No. Pernyataan r hitung r table Keterangan 1 Item 1 0,753 0,196 Valid 2 Item 2 0,802 0,196 Valid 3 Item 3 0,758 0,196 Valid

Dari tabel V.11 menunjukkan bahwa kelima item pernyataan mengenai variabel harga dinyatakan valid semua dengan demikian dapat diambil kesimpulan ketiga item pernyataan tersebut benar-benar bisa mengukur variabel harga.

Tabel V.12

Hasil Uji Validitas Promosi (X3)

No. Pernyataan r hitung r table Keterangan 1 Item 1 0,720 0,196 Valid 2 Item 2 0,751 0,196 Valid 3 Item 3 0,725 0,196 Valid 4 Item 4 0,610 0,196 Valid 5 Item 5 0,515 0,196 Valid

Dari tabel V.12 menunjukkan bahwa kelima item pernyataan mengenai variabel promosi dinyatakan valid semua dengan demikian dapat diambil kesimpulan kelima item pernyataan tersebut benar-benar bisa mengukur variabel promosi.

Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian (Y) No. Pernyataan r hitung r table Keterangan

1 Item 1 0,786 0,196 Valid 2 Item 2 0, 651 0,196 Valid 3 Item 3 0, 662 0,196 Valid 4 Item 4 0,807 0,196 Valid 5 Item 5 0,715 0,196 Valid 6 Item 6 0,724 0,196 Valid

Dari tabel V.13 menunjukkan bahwa keenam item pernyataan mengenai keputusan pembelian dinyatakan valid semua dengan demikian dapat diambil kesimpulan keenam item pernyataan tersebut benar-benar bisa mengukur variabel keputusan pembelian.

b. Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini, kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden (N = 100) akan diuji reliabilitasnya menggunakan teknik analisis Cronbach’s Alpha. Setiap item akan dinyatakan valid apabila nilai Cronbach’s Alpha > 0,60. Berikut adalah hasil uji reliabilitas yang penulis temukan:

Tabel V.14

Tabel Uji Reliabilitas Kualitas Produk(X1) Reliability Statistics

Cronbach'

s Alpha N of Items

Dari tabel V.14 menunjukkan bahwa kelima item pernyataan variabel kualitas produk memiliki nilai Cronbach’s Alpha 0,709 > 0,60 dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa kelima item pernyataan variabel kualitas produk pada kuesioner dinyatakan reliabel.

Tabel V.15

Tabel Uji Reliabilitas Harga(X2) Reliability Statistics

Cronbach'

s Alpha N of Items

0,634 3

Dari tabel V.14 menunjukkan bahwa kelima item pernyataan variabel harga memiliki nilai Cronbach’s Alpha 0,634 > 0,60 dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa kelima item pernyataan variabel harga pada kuesioner dinyatakan reliabel.

Tabel V.16

Tabel Uji Reliabilitas Promosi(X3) Reliability Statistics

Cronbach'

s Alpha N of Items

0,687 5

Dari tabel V.14 menunjukkan bahwa kelima item pernyataan variabel promosi memiliki nilai Cronbach’s Alpha 0,687 > 0,60 dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa kelima item pernyataan variabel promosi pada kuesioner dinyatakan reliabel.

Tabel V.17

Tabel Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian(Y) Reliability Statistics

Cronbach'

s Alpha N of Items

0,81 6

Dari tabel V.14 menunjukkan bahwa kelima item pernyataan variabel keputusan pembelian memiliki nilai Cronbach’s Alpha 0,81 > 0,60 dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa kelima item pernyataan variabel keputusan pembelian pada kuesioner dinyatakan reliabel.

4. Uji Asumsi Klasik

Pada penelitian ini, uji asumsi klasik menggunakan tiga buah uji yaitu, uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Berikut adalah penjelasan ketiga buah uji tersebut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji variabel bebas dan variabel terikat memiliki distribusi normal atau tidak. Untuk

mengetahui apakah data residual berdistribusi normal atau tidak adalah dengan metode uji kolmogorov-smirnov. Apabila angka (Asymp.Sig) menunjukkan ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal dan sebaliknya.

Tabel V.18 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardi zed Residual N 100 Normal Parametersa,b Mean 0E-7 Std. Deviation 3.12732224 Most Extreme Differences Absolute .053 Positive .053 Negative -.032 Kolmogorov-Smirnov Z .527

Asymp. Sig. (2-tailed) .944

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil pengujian normalitas dengan metode Kolmogrov Smirnov pada tabel V.18 dapat dilihat nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih besar daripada taraf signifikan yaitu (0,944 ≥

0,05) maka, dapat diambil kesimpulan bahwa semua nilai residual berdistribusi normal.

Gambar V.1 Hasil Uji Normalitas

Untuk menguatkan hasil uji normalitas, maka penulis melampirkan metode Probability Plot dengan ketentuan bahwa jika titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis tersebut dengan cara melingkarinya maka

data dapat dikatakan normal dan sebaliknya jika titik-titik menyebar jauh dan tidak mengikuti garis diagonal maka data dikatakan tidak normal. Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan metode Probability Plot pada gambar V.1 dapat dilihat bahwa titik-titk menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis tersebut dengan cara melingkarinya maka dapat disimpulkan bahwa data dalam dalam penelitian ini berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah regresi ditemukan korelasi yang kuat dan tinggi antar variabel bebas. Uji multikolinieritas dapat diuji dengan melihat nilai VIF (Varian Inflation Factor). Apabila nilai VIF < 10 atau nilai tolerannya lebih besar dari 0,1 maka tidak terjadi multikolinieritas diantara variabel bebas. Berikut hasil uji multikolinieritas pada penelitian ini:

Tabel V.19

Tabel Uji Multikolinearitas

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF 1 (Constant) 1.555 2.497 .623 .535 Kualitas Produk .606 .161 .406 3.759 .000 .512 1.955

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2019

Berdasarkan hasil pengujian multikolinearitas pada tabel V.20 dapat dilihat nilai tolerance pada setiap variabel bebas yaitu, kualitas produk (0,512 > 0,1), harga (0,554 > 0,1), promosi (0,842 > 0,1), dan nilai VIF kualitas produk (1,955 < 10), harga (1,804 < 10), promosi (1,188 < 10) maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas.

3. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Pada penelitian ini untuk menguji ada tidaknya heterokedastisitas dilakukan dengan meregresi nilai residual terhadap variabel bebas menggunakan uji Scatterplot. Apabila titik-titik pada Scatterplot menyebar secara acak diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu

maka model regresi tidak mengandung adanya heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi

Harga Promosi .442 .209 .209 .113 .220 .156 .2116 1.850 .037 .067 .554 .842 1.804 1.188

heterokedastisitas atau gangguan. Berikut hasil uji heterokedastisitas pada penelitian ini:

Gambar V.2 Hasil Uji Heterokedastisitas

Berdasarkan Gambar V.2 titik-titik pada Scatterplot menyebar secara acak diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas dalam penelitian ini.

Dokumen terkait