• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II METODE PENELITIAN

2.5 Teknik Pengukuran Skor

Untuk membantu dalam menganalisa data, maka penelitian ini menggunakan teknik penentuan skor. Teknik pengukuran skor yang digunakan adalah memakai skala ordinal untuk menilai jawaban kuesioner responden.

Adapun skor yang ditentukan untuk setiap pertanyaan adalah: a. Untuk alternatif jawaban A diberi skor 5

b. Untuk alternatif jawaban B diberi skor 4 c. Untuk alternatif jawaban C diberi skor 3 d. Untuk alternatif jawaban D diberi skor 2 e. Untuk alternatif jawaban E diberi skor 1

36 Untuk mengetahui kategori jawaban responden dari masing-masing variabel tergolong tinggi, sedang atau rendah maka terlebih dahulu ditentukan skala intervalnya dengan cara sebagai berikut:

Skor tertinggi-skor terendah Banyaknya bilangan Maka, diperoleh angka 5-1/5= 0,8

Sehingga dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing variabel yaitu:

1. Skor untuk kategori sangat tinggi : 4,21-5,00 2. Skor untuk kategori tinggi : 3,41-4,20 3. Skor untuk kategori sedang : 2,61-3,40 4. Skor untuk kategori rendah : 1,81-2,60 5. Skor untuk kategori sangat rendah : 1,00-1,80 2.6 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau seluruh sumber data lain terkumpul (Sugiyono, 2008). Teknik analisis data yang digunakan peneliti merupakan teknik analisis data kuantitatif, yaitu analisis yang digunakan untuk menguji hubungan atau pengaruh antara variabel Penerapan Electronic Government (X) dengan variabel Kualitas Pelayanan Publik (Y).

2.6.1 Uji Instrumen

Sebelum melakukan pengambilan data melalui kuesioner, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan realibilitas terhadap daftar pertanyaan yang digunakan.

37 1. Uji Validitas

Suatu alat ukur penelitian khususnya dalam pengumpulan data kuantitatif mengenai objek penelitian haruslah memenuhi kriteria-kriteria tertentu. Diantaranya terdapat dua kriteria yang mutlak dipenuhi, yakni reliabel dan valid.Hal ini dimaksudkan agar hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dipercaya dalam hasil pengukurannya untuk tujuan penelitian.Uji validitas dimaksudkan untuk menilai sejauhmana suatu alat ukur diyakini dapat dipakai sebagai alat untuk mengukur item-item pertanyaan/pernyataan kuesioner dalam penelitian. Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas butir pertanyaan/pernyataan kuesioner adalah Korelasi Product Moment dari Karl Pearson (validitas isi/content validity) dengan cara mengkorelasikan masing-masing item pertanyaan/pernyataan kuesioner dan totalnya, selanjutnya membandingkan r table dengan r hitung.

Menurut Ghazali (2005:42) adapun kriteria penilaian uji validitas adalah:

a. Apabila r hitung > r table, maka item kuesioner valid. b. Apabila r hitung < r table, maka item kuesioner tidak valid. 2. Uji Reliabilitas

Sebuah instrumen dan data yang dihasilkan disebut reliable atau terpercaya apabila instrumen tersebut secara konsisten memunculkan hasil yang sama setiap kali pengukuran. Pengujian reliabilitas digunakan untuk melihat reliabilitas masing-masing instrument yang digunakan

38 dengan koefisienAlpha Cronbach. Menurut Nunnally dalam Ghozali (2005:43) dinyatakan bahwa “suatu konstruk atau variable dikatakan reliable jika memberikan nilai Alpha Cronbach lebih dari 0,6”.

2.6.2 Koefisien Korelasi Product Moment

Menurut Sugiyono (2008:193) koefisien korelasi product moment digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan besar kecilnya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Perhitungannya dengan menggunakan rumus:

rxy =

{

2

}{

2

}

) ( . ) ( . ) )( ( . 2 2 Χ Υ Υ Χ Υ Χ ΧΥ Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ − Σ N N N

rxy = angka indeks koefisien korelasi product moment ∑� = jumlah skor y

∑� = jumlah skor x N = sampel

∑xy = jumlah hasil kali antara x dan y

Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus diatas dapat memberikan tiga kemungkinan mengenai hubungan antara kedua variabel, yaitu:

1. Nilai r yangpositif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh nilai variabel yang lain.

2. Nilai r yang negatif menunjukkan hubungan kedua variabel negatif, artinya menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya nilai variabel yang lain.

3. Nilai r yang sama dengan nol menunjukkan kedua variabel tidak mempunyai hubungan, artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lainnya berubah.

39 Menurut Sugiyono (2008:214) untuk mengetahui adanya hubungan yang kuat, sedang atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau interpretasi angka

Tabel 2

Pedoman untuk memberikan interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat Sumber: Sugiyono (2008:214) 2.6.3 Uji Regresi

Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y), atau dalam artian ada variabel yang mempengaruhi dan ada variabel yang dipengaruhi. Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Dengan kata lain, regresi linier sederhana adalah koefisien yang menunjukkan perubahan yang terjadi pada variabel Y jika variabel X berubah 1 satuan. Analisis regresi linier ini banyak digunakan untuk uji pengaruh antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).

40 Analisis Regresi Linear Sederhana dengan persamaan sebagai berikut:

�′ =�+�� Keterangan:

Y’ = Kualitas Pelayanan Publik a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

X = Penerapan Electronic Government 2.6.4 Uji Signifikan

Menurtu Sutrisno Hadi (2001:365) uji signifikan adalah uji yang dilakukan untuk menentukan apakah hipotesa diterima atau ditolak. Uji signifikan ini dilakukan terhadap hipotesa nilai Ho, yang berbunyi “tidak ada korelasi antara variabel X dengan variabel Y”. Ho ditolak apabila nilai hitung lebih besar dari t-tabel (t hitung> t tabel), dan dapat diterima apabila nilai t-hitung lebih kecil dari harga t-tabel (t hitung< t tabel), Untuk melihat hubungan variabel x dan y digunakan uji statistic t dengan rumus:

ℎ����� =�√� −2 √1− �2

Keterangan:

t hitung = Nilai dari Uji Signifikan

r = Indeks Koefisien Korelasi Product Moment n = Jumlah Responden

Menurut Sutrisno Hadi (2001:365) kriteria pengujian adalah : - Jika harga thitung< ttabel maka hipotesis alternatif ditolak. - Jika harga thitung> ttabel maka hipotesis alternatif diterima.

41 2.6.5 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Menurut Juliandi (2013,175) Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel dependen yang terdiri X dan variabel independennya terdiri dari Y memiliki ditribusi normal atau tidak. Normalitas data dalam penelitian dapat dilihat dengan cara memperhatikan titik pada ResidualPlot X dari variabel terikat. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2.6.6 Koefisien Determinasi

Pengujian koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besarpengaruh antara variabel X terhadap variabel Y. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 sampai dengan 1. Menuru Ghazali (2005:83) Nilai R2 = 0 menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Bila nilai R2 mendekati 0, menunjukkan semakin lemahnya pengaruh variabel independen terhadap variasi variabel dependen, sebaliknya jika nilai R2 mendekati 1 menunjukkan semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap variasi variabel dependen.

Rumus untuk menghitung koefisien determinasi, yaitu: � =����2× 100%

Keterangan :

D = Koefisien Determinan

42 2.6.7 Teknik Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif kuantitatif merupakan suatu metode analisis dimana data-data yang dikumpulkan, diklasifikasikan, dianalisis, dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai masalah yang akan diteliti dalam perhitungan statistik. Teknik analisis deskriptif merupakan cara menguraikan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan. Teknik analisis deskriptif digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui penerapan electronic government dan kualitas pelayanan publik dari sampel yang digunakan dalam penelitian ini.

43 BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Profil Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan dibentuk berdasarkan Undang-Undang No 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan sebagai instansi pelaksana administrasi kependudukan untuk wilayah kabupaten/kota. 3.2 Visi dan Misi

a. Visi

Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat dalam bidang administrasi kependudukan dan akta-akta catatan sipil.

b. Misi

Meningkatkan penyelenggaraan kegiatan Pendaftaran Penduduk Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) serta penyelenggaraan pencatatan dan penerbitan akta-akta catatan sipil, memberikan pelayanan prima kepada masyarakat yang cepat, tepat dan mudah.

3.3 Struktur Organisasi

Sebagaimana diatur dalam Keputusan Walikota Medan No.03 Tahun 2009, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan merupakan unsur penunjang pemerintah kota Medan yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada walikota melalui Sekretaris Daerah.

44 Adapun susunan organisasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan adalah sebagai berikut:

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat terdiri dari:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Penyusunan Program;

3. Bidang kependudukan terdiri dari:

a. Seksi Regristrasi Penduduk dan Nomor Induk Kependudukan;

b. Seksi Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk;

c. Seksi Mutasi Penduduk;

4. Bidang Catatan Sipil terdiri dari:

a. Seksi Kelahiran dan Kematian;

b. Seksi Perkawinan dan Perceraian;

c. Seksi Perubahan Data;

5. Bidang Data Kependudukan terdiri dari:

a. Seksi Data Kependudukan;

b. Seksi Penyimpanan Dokumen Kependudukan;

c. Seksi Penyuluhan;

6. Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi dan Pengendalian

Kependudukan terdiri dari:

a. Seksi Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan;

45 7. Kelompok Jabatan Fungsional

3.4 Tugas dan Fungsi

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibidang kependudukan dan catatan sipil berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

Fungsi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan sebagai berikut:

1. Merumuskan kebijakan teknis dibidang kependudukan dan catatan sipil.

2. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang

kependudukan dan catatan sipil.

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kependudukan dan catatan

sipil.

4. Mendokumentasikan hasil pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.

5. Menjamin kerahasiaan dan keamanan data atas peristiwa kependudukan

dan peristiwa penting.

6. Melakukan verifikasi dan validasi data dan informasi yang disampaikan

oleh penduduk dalam pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.

7. Menyediakan data Agregat Kependudukan dan Catatan Sipil.

46 Untuk memungkinkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sesuai Keputusan Walikota Medan No.03 Tahun 2009, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan memiliki susunan organisasi sebagai berikut:

Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kota Medan sesuai dengan surat Keputusan Walikota Medan No. 03 Tahun 2009 untuk masing-masing perangkat kerja, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan terdiri atas:

1. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Dinas di bidang ketatausahaan yang meliputi pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kerumahtanggaan dan urusan lainnya.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Sekretariat mempunyai fungsi:

a. Menyusun rencana kegiatan kerja

b. Mengelola urusan perlengkapan, kerumahtanggaan, dan pengadaan

barang dinas

c. Melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat dan urusan

umum lainnya.

d. Mengelola urusan administrasi kepegawaian

e. Mengelola urusan administrasi keuangan serta rencana penyusunan

47

f. Mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan rencana program kerja

dinas

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan bidang tugasnya Sekretariat terdiri dari:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Penyusunan Program;

Setiap Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagiaan yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

a. Sub Bagian Umum mempunyai tugas mengelola surat menyurat,

surat keterangan bidang kependudukan dan catatan sipil, pengadaan barang dan perlengkapan kerumahtanggaan, mengelola administrasi dibidang kepegawaian serta urusan umum lainnya.

b. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas mengelola administrasi

keuangan serta rencana penyusunan laporan keuangan.

c. Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas

mengumpulkan dan menyiapkan bahan perumusan rencana dan program kerja dinas, menganalisa dan menyajikan data serta mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan rencana program kerja dinas.

48

2. Bidang Kependudukan

Bidang Kependudukan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas dibidang pelayanan dan pendaftaran penduduk Warga Negara Indonesia (WNI) dan Orang Asing.

Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Kependudukan mempunyai fungsi:

a. Menyusun rencana kegiatan kerja

b. Registrasi Penduduk Warga Negara Indonesia (WNI) dan Orang

Asing dan pemberian Nomor Induk Kependudukan (NIK)

c. Melaksanakan kegiatan pendaftaran dan pencatatan administrasi

penduduk Warga Negara Indonesia (WNI) dan Orang Asing

d. Mengumpulkan dan mengelola bahan pelayanan pendaftaran

penduduk Warga Negara Indonesia (WNI) dan Orang Asing

e. Melaksanakan kegiatan penerbitan Kartu Keluarga dan Kartu

Tanda Penduduk

f. Mengelola pendaftaran dan pencatatan mutasi penduduk Warga

Negara Indonesi (WNI) dan Orang Asing

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

49 Bidang kependudukan terdiri dari:

a. Seksi Regristrasi Penduduk dan Nomor Induk Kependudukan; b. Seksi Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk;

c. Seksi Mutasi Penduduk;

Setiap seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang:

a. Seksi Regristrasi Penduduk dan Nomor Induk Kependudukan

mempunyai tugas memverifikasi dan memvalidasi formulir biodata penduduk dan merekam data ke dalam database kependudukan untuk mendapatkan NIK.

b. Seksi Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk mempunyai

tugas memverifikasi dan memvalidasi data penduduk dan berkas formulir permohonan Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk beserta lampiran kelengkapan berkas persyaratan, merekam data kedalam data base, menerbitkan Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk.

c. Seksi Mutasi Penduduk mempunyai tugas memeriksa dan meneliti

berkas permohonan dan surat pengantar pindah/pindah datang, merekam data ke dalam data base kependudukan, menerbitkan surat keterangan pindah/pindah datang antar kabupaten/kota dalam satu propinsi dan pindah/pindah datang antar propinsi.

50 3. Bidang Catatan Sipil

Bidang Catatan Sipil dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksankan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Catatan Sipil mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang pelayanan pencatatan sipil penduduk Warga Negara Indonesia (WNI) dan Orang Asing. Untuk melaksanakan tugas bidang Catatan Sipil mempunyai fungsi:

a. Menyusun rencana kegiatan kerja

b. Melaksanakan pendaftaran dan pencatatan, memeriksa dan

meneliti berkas pencatatan, mengelola data serta penerbitan Akta Kelahiran, Akta Kematian, Akta Perkawinan, Akta Perceraian, Akta Pengakuan Anak

c. Melaksanakan pendaftaran dan pencatatan, memeriksa dan

meneliti berkas pencatatan, serta mencatat pengesahan dan pengangkatan anak, perubahan nama Warga Negara Indonesia (WNI) dan Orang Asing

d. Melaksanakan pendafataran dan pencatatan, memeriksa dan

meneliti berkas pencatatan, serta mengelola perubahan status kewarganegaraan

e. Melaksanakan pendafataran dan pencatatan, memeriksa dan

meneliti berkas pencatatan, serta mencatat pembatalan perkawinan dan perceraian

51

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan bidang tugasnya Bidang Catatan Sipil terdiri dari: a. Seksi Kelahiran dan Kematian; b. Seksi Perkawinan dan Perceraian; c. Seksi Perubahan Data;

Setiap seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Catatan Sipil.

a. Seksi Kelahiran dan Kematian mempunyai tugas menyiapkan

bahan pencatatan, pendaftaran dan memeriksa meneliti berkas pencatatan serta mengelola data dan menerbitkan akta kelahiran dan akta kematian bagi Warga Negara Indonesi (WNI) dan Orang Asing

b. Seksi Perkawinan dan Perceraian mempunyai tugas menyiapkan

bahan pencatatan, pendaftaran dan memeriksa dan meneliti berkas pencatatan serta mengelola data dan menerbitkan akta perceraian bagi Warga Negaraa Indonesi (WNI) dan Orang Asing.

c. Seksi Perubahan Data mempunyai tugas mengumpulkan bahan dan

data, memeriksa dan meneliti berkas serta mengelola data dan menerbitkan Akta Pengakuan Anak, pendaftaran dan pencatatan pengesahan dan pengangkatan anak, perubahan nama, perubahan status kewarganegaraan, menerbitkan salinan dan Akta Kutipan II

52 dan seterusnya serta mencatat peristiwa penting lainnya bagi Warga Negara Indonesia (WNI) dan Orang Asing.

4. Bidang Data Kependudukan

Bidang Data Kependudukan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Data Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas dibidang Pengelolaan Data dan Laporan Penduduk Warga Negara Indonesi (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA). Untuk melaksanakan tugas Bidang Data Kependudukan mempunyai fungsi:

a. Menyusun rencana kegiatan kerja

b. Menyimpan dan memelihara akurasi data kependudukan dan

catatan sipil dalam data base kependudukan

c. Menjaga kerahasiaan data individu masyarakat

d. Menyediakan data agregat kependudukan dan catatan sipil sebagai

dasar pengolahan data statistik dan laporan data kependudukan

e. Menyiapkan bahan dan data untuk pelaksanaan penyuluhan

administrasi kependudukan dan catatan sipil

f. Memeriksa, mengesahkan dokumen yang telah dikeluarkan

sebelum diarsipkan serta mengelolah dan menyimpan dokumen kependudukan dan catatan sipil

53

g. Menyiapkan bahan dan data untuk kegiatan pelaksanaan

penyuluhan Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil Warga Negara Indonesi (WNI) dan Orang Asing

h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan bidang tugasnya

Bidang Data Kependudukan terdiri dari: a. Seksi Data Kependudukan;

b. Seksi Penyimpanan Dokumen Kependudukan; c. Seksi Penyuluhan;

Setiap seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Data Kependudukan.

a. Seksi Data Kependudukan mempunyai tugas menyiapkan dan

memlihara akurasi data kependudukan dan catatan sipil dalam data base kependudukan, menjaga kerahasiaan data individu masyarakat, menyediakan data agregat kependudukan dan catatan sipil sebagai dasar pengelolaan data statistik dan laporan data kependudukan, menyiapkan bahan dan data untuk pelaksanaan penyuluhan administrasi kependudukan dan catatan sipil.

b. Seksi Penyimpanan Dokumen Kependudukan mempunyai tugas

melaksanakan pemeriksaan, pengesahan dokumen berkas yang telah dikeluarkan sebelum diarsipkan serta mengelola dan menyimpan dokumen Kependudukan dan Catatan Sipil.

54

c. Seksi Penyuluhan mempunyai tugas menyiapkan bahan dan data

untuk kegiatan pelaksanaan penyuluhan Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil Warga Negara Indonesia (WNI) dan Orang Asing.

5. Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi dan Pengendalian

Kependudukan

Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi dan Pengendalian Kependudukan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi dan Pengendalian Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas dibidang pengendalian dan pengawasan, serta penyuluhan pendaftaran penduduk Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA). Untuk melaksanakan tugas Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi dan Pengendalian Kependudukan mempunyai fungsi:

a. Menyusun rencana kerja

b. Pengolahan data dan menyusun grafik data statistik

c. Memberikan layanan informasi Bidang Kependudukan dan Catatan

Sipil melalui papan informasi maupun secara lisan.

d. Pemeriksaan data dan dokumen yang telah dikeluarkan sebelum

diarsipkan

e. Pengendalian, pemantauan, pengawasan dan penyelidikan terhadap

55

f. Pengendalian, pemantauan, dan pengawasan mobilitas penduduk

dan arus komputer penduduk

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi dan Pengendalian Kependudukan terdiri dari:

a. Seksi Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan;

b. Seksi Pengendalian Kependudukan;

Setiap seksi dipimpin oleh seorang kepala seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Pengendalian Kependudukan.

a. Seksi Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan

mempunyai tugas melaksanakan pengolahan data dan menyusun grafik data statistik serta memberikan layanan informasi Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil melalui papan informasi maupun secara lisan.

b. Seksi Pengendalian Kependudukan mempunyai tugas

melaksanakan pemeriksaan data dan berkas yang telah dikeluarkan sebelum diarsipkan dan melaksanakan pengendalian, pemantauan, penyelidikan terhadap penyelenggaraan administrasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan mobilitas penduduk serta arus komputer penduduk.

56

6. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil sesuai dengan keahlian dan kebutuhan

a. Kelompok jabatan fungsional dimaksud pada pasal tersebut diatas

terdiri dari sejumlah tenaga,dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam kelompok sesuai dengan keahliannya.

b. Setiap kelompok tersebut pada ayat 1 pasal ini dipimpin oleh

seoarang tenaga fungsional senior

c. Jumlah jabatan fungsional tersebut pada ayat 1 pasal ini, ditentukan berdasarkan kebutuhan daerah

d. Jenis dan jenjang jabatan fungsional tersebut pada ayat 1 pasal ini, diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3.5 Sumber Daya Manusia

Pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan seluruhnya berjumlah 129 orang yang tersebar di seluruh sub unit organisasi. Berdasarkan golongan, yang paling tinggi jumlahnya adalah Golongan III sejumlah 67 orang atau (51.94%), Golongan II sejumlah 57 orang atau (44,18%) dan golongan IV sejumlah 5 orang atau (3,88%).

57 Tabel 3

Komposisi Pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan menurut Golongan

No. Pangkat / Golongan Jumlah (Orang)

1. Jumlah Pegawai 129 orang

2. Pangkat/Golongan:

2.1 Gol I -

2.2 Gol II 57 orang

2.3 Gol III 67 orang

2.4 Gol IV 5 orang

3. Jumlah Pejabat Struktural 21 orang

4. Jumlah Pejabat Fungsional 2 orang

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan

Menurut tingkat pendidikan, pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan dominan adalah Sarjana (S1) sejumlah 66 orang (51,16%), Diploma III sejumlah 9 orang (6,98%) dan SLTA sejumlah 50 orang (38,76%). Sementara Pasca Sarjana (S2) sejumlah 4 orang (3,10%), sedangkan SLTP dan SD tidak ada.

Tabel 4

Komposisi Pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan menurut Tingkat Pendidikan Formal

No. Jenjang Pendidikan Jumlah (Orang)

1. SD - 2. SLTP - 3. SLTA 50 orang 4. D III 9 orang 5. S1 66 orang 6. S2 4 orang Jumlah 129 orang

58 Penyelenggaraan urusan kependudukan sangat membutuhkan pengetahuan teknis kependudukan dan catatan sipil. Namun berdasarkan data yang ada dari 129 pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan hanya 10 orang atau (7,75%) yang pernah mengikuti kursus teknis/fungsional kependudukan dan belum tersedianya Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS). Hal ini menunjukkan masih relatif rendahnya kompetensi pegawai untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan kota di bidang kependudukan pada masa datang.

3.6 Sarana dan Prasarana

Dalam rangka mendukung penyelenggaraan urusan kependudukan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan dilengkapi oleh peralatan dan

Dokumen terkait