• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Pengumpulan dan Sumber Data Penelitian

Dalam dokumen Perspektif Al-Qur’an tentang Al-anb (Halaman 67-70)

METODE PENELITIAN

B. Teknik Pengumpulan dan Sumber Data Penelitian

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk

memperoleh data yang diperlukan. Pengumpulan data dapat dibagi ke dalam tiga metode saja, yakni; pengamatan langsung, menggunakan pertanyaan, dan metode

93

Metodologi penelitian dimaksud merujuk kepada, A. Qadir Gassing HT dan Wahyuddin Halim, ed., Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah; Makalah, Skripsi, Tesis dan Disertasi (Cet. II; Makassar: Alauddin Press, 2009), h. 10

khusus.94 Tetapi secara garis besar dapat disederhanakan menjadi dua bentuk riset, yaitu; riset kepustakaan (library research) dan riset kancah atau lapangan (field

research).95

Karena penelitian ini menyangkut ayat-ayat Al-Qur‟an secara langsung, maka sumber data yang pertama dan utama adalah kitab suci Al-Qur‟an dan kitab Hadis. Sedang mushaf yang digunakan adalah Mus¥af U£m±ni.

Untuk memeriksa keabsahan data dalam sumber-sumber tersebut, maka penulis menggunakan teknik triangulasi, yakni triangulasi sumber. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sumber lain (sekunder) sebagai pembanding terhadap data- data yang telah dikumpulkan.96

Dalam hal ini, di samping mushaf Al-Qur‟an sebagai sumber data primer, maka sebagai pembanding penulis juga merujuk beberapa jenis dan corak kitab tafsir, termasuk tafsir bi al-ma‟£-r97 maupun tafsir bi al-ra‟yi 98, baik klasik maupun

kontemporer yang dianggap representatif, antara lain: J±mi‟ Bay±n F³ Tafs³r ²yi

94

Moh. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), h. 211. Lihat juga Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial (Yogjakarta: UGM Press, 1993), h. 94-95

95 M. Alfatih Suryadilaga, et al., op. cit., h. 172

96Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Cet. VII; Bandung: Remaja Rosdakarya , 1996), h. 178

97 Tafsir bi al-ma‟£-r adalah tafsir yang berdasarkan pada kutipan-kutipan yang sahih yaitu menafsirkan Al-Qur‟an dengan Al-Qur‟an, Al-Qur‟an dengan Sunnah karena ia berfungsi sebagai penjelas Kitabullah, dengan perkataan sahabat karena merekalah yang dianggap paling mengetahui Kitabullah, atau dengan perkataan tokoh-tokoh besar tabi'in karena mereka pada umumnya menerimanya dari para sahabat. Tafsir jenis ini disebut juga dengan tafsir bi al-riw±yah. Lihat Muhammad Ḥusein al-Żahabi, Al-Tafs³r wa al-Mufassir-n, juz 1 (Cet. I; al-Q±hirah: Avand Danesh LTD, 2005/1425), h.106

98

Tafsir bi al-ra‟yi adalah penafsiran Al-Qur‟an yang didasarkan pada pendapat pribadi mufassir setelah terlebih dahulu memahami bahasa dan adat istiadat bangsa Arab. Tafsir jenis ini disebut juga dengan tafsir bi al-dir±yah atau bi al-ma‟q-l. Lihat ibid., h. 169, lihat juga Syaikh Mann±‟ Khalīl al-Qatt±n, Mab±hi£ f³ Ul-m al-Qur‟±n (Cet. II; Riy±ḍ: Maktabah Ma‟±rif li Nasyr wa al-Tawzi‟, 1417H/1996M), h. 157.

Qur‟±n karangan Im±m Ibn Jar³r al-Ṭabari (w. 310 H), Ba¥r al-„Ul-m karangan

Im±m Abu al-Lai£ al-Samarqandi (w. 373 H), Ma‟±lim al-Tanz³l F³ Tafs³r al-Qur‟±n karangan Im±m al-Bagawi (w. 510 H), Tafs³r al-Qur‟±n al-„A§³m atau Tafsir Ibnu Ka£³r karangan Im±m al-¦±fi§ Ibn Ka¡³r (w. 774 H), Maf±ti¥ al-Gaib karangan Im±m Fakhr D³n R±zi (w. 606 H), Anw±r Tanz³l wa Asr±r Ta‟w³l karangan al-Q±«i Naṣr al-D³n al-Baiḍ±wi (w. 691 H), Al-Ba¥r al-Mu¥³t F³ al-Tafs³r karangan Im±m Abu Hayy±n al-Andal-s³ (w. 745 H), Tafs³r al-Jal±lain yang ditulis oleh dua orang ahli tafsir dengan nama depan sama yaitu, Jal±l al-D³n al-Ma¥alli (w. 864 H) dan Jal±l D³n Suy-ti (w. 991 H), R-¥ Ma‟±ni karangan Im±m Al-si al-Bagd±di (w. 1270 H), Tafs³r al-Mar±gi karangan Syaikh A¥mad Mu¡¯af± al-Mar±g³ (w. 1371 H), Tafs³r F³ ¨il±l al-Qur‟±n karangan Sayyid Qub (w. 1966 M), dan Tafsir

al-Mishbah, Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur‟an, yang dikarang oleh ahli tafsir

terkemuka Indonesia M. Quraish Shihab. Demikian beberapa kitab tafsir yang menjadi rujukan penulis dalam penelitian ini. Penyebutan kitab-kitab tafsir di atas bukan berarti bahwa kitab-kitab tafsir lainnya diabaikan. Kitab-kitab tafsir selain yang disebutkan di atas tetap digunakan terutama untuk melengkapi kajian ini.

Sebagai dasar rujukan untuk arti kosakata, arti leksikal, arti semantik, syarah ayat, dan istilah-istilah tertentu lainnya serta untuk menganalisis makna kata-kata dan term-term dari ayat-ayat Al-Qur‟an, maka penulis mempergunakan kitab-kitab kamus dan mu‟jam, seperti: al-Mufrad±t fi Gar³b al-Qur‟±n, karangan al-Q±sim al-¦usain ibn Mu¥ammad al-R±gib al-Isfah±n³ (w. 502/1108 M). Kitab ini pada umumnya menjadi rujukan para penafsir Al-Qur‟an ketika membahas kata-kata dan term-term dalam ayat-ayat Al-Qur‟an. Agar pembahasan mengenai kata-kata dan term-term dalam Al-Qur‟an lebih lengkap, maka kamus besar juga digunakan seperti Lis±n

al-„Arab, karangan Ibn Manz-r al-An¡±ri (w. 1312 M) dan kamus Maq±yis al-Lugah,

karangan A¥mad ibn F±ris ibn Zakariy± (w. 1004 M).

Guna memudahkan pelacakan terhadap ayat-ayat Al-Qur‟an yang diperlukan dalam pembahasan, maka kitab al-Mu‟jam al-Mufahras l³ Alf±z al-Qur‟±n al-Kar³m, yang disusun oleh Mu¥ammad Fu‟±d ibn „Abd al-B±qi (w. 1388 H/1968 M) dijadikan sebagai pegangan. Kemudian untuk kelengkapan sumber data dalam penelitian ini, maka digunakan kitab-kitab hadis termasuk kitab syarahnya, antara lain: ¢a¥³¥ al-Bukh±ri, ¢a¥³¥ Muslim, Musnad A¥mad, Sunan al-Nas±‟³, serta Fat¥

al-B±ri karya Ibn Hajar al-„Asqal±n³ (w. 852 H). Selain itu, kitab-kitab tasawwuf

juga digunakan sebagai pelengkap seperti kitab I¥y± ul-m D³n oleh Im±m al-Gaz±l³, al-Jaw±b al-K±fi Li Man Sa‟ala „An al-Daw±‟ al-Sy±f³ karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dan kitab-kitab lainnya.

Dalam dokumen Perspektif Al-Qur’an tentang Al-anb (Halaman 67-70)

Dokumen terkait