BAB III METODE PENELITIAN
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrument
1. Teknik Pengumpulan Data
Suharsimi Arikunto (2002: 136) menjelaskan bahwa teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data-data penelitiannya.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan skala bertingkat (rating scale). Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 134)rating atau skala bertingkat adalahsuatu ukuran subyektif yang dibuat berskala.
2. Instrumen Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2000: 134) bahwa instrument pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Lebih lanjut Suharsimi Arikunto
(2002: 136) menjelaskan bahwa instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa instrument penelitian adalah alat yang digunakan peneliti untuk mendeteksi data, menyusun frekuensi dan besarnya fenomena, dengan instrument dapat digunakan peneliti mengumpulkan data yang terkait dengan perumusan masalah.
Instrumen yang digunakan untuk mengungkapkan data dalam penelitian ini adalah skala bertingkat (rating scale).
Skala bertingkat (rating scale) dalam penelitian ini menggunakan skala likert, yaitu “sangat setuju” dengan skor 4, “setuju” dengan skor 3, “tidak setuju” dengan skor 2, “sangat tidak setuju” dengan skor 1. Sedangkan untuk pernyataan negatif skor dibalik, yaitu “sangat setuju” dengan skor 1, “setuju”dengan skor 2, “tidak setuju” dengan skor 3, dan “sangat tidak setuju” dengan skor 4. Angket terbuka digunakan untuk menghimpun data tentang kebahagiaan mahasiswa.Angket terbuka berisi tentang pendapat mahasiswa mengenai perasaan bahagia yang dimilikinya.
3. Penjabaran Kisi-kisi Intrumen Penelitian
Langkah yang ditempuh dalam penjabaran kisi-kisi instrument penelitian ini adalah dengan menjabarkan aspek-aspek yang akan diteliti menjadi dimensi-dimensi atau indikator-indikator yang telah dikemukakan oleh Seligman di bab II. Adapun dimensi yang akan diteliti dalam
penelitian ini adalah kebahagiaan pada mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Yogyakarta.
Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Variabel Indikator Sub Indikator No.
Item
Jumlah Item Perasaan Perasaan
Positif
Memiliki perasaan tertarik dengan
oranglain 1
10 Memiliki perasaan hangat 3
Selalu berkomitmen 5
Lebih banyak senang 7
Memiliki perasaan senang 9 Selalu terlihat ceria 11 Mampu mengambil keputusan 13
Selalu waspada 14
Memiliki banyak energy 16 Memiliki pengaruh yang baik 17 Perasaan
Negatif
Tidak puas dengan apa yang
dilakukan 18
11
Jarang beristirahat 19
Pesimis 20
Merasa bahwa dunia bukan tempat
yang baik 21
Merasa tidak menarik 22
Sulit untuk membuat keputusan 23 Tidak bisa mengendalikan hidup 24 Tidak bisa merasakan makna dan
tujuan hidup 25
Tidak bisa bersenang-senang dengan
orang lain 26
Merasa tidak sehat 27
Tidak memiliki kenangan indah dari
masa lalu 28
Kepuasan hidup
Kepuasan hidup
Merasa hidupnya bermanfaat 2 7 Menemukan banyak hal lucu dalam
hidup 4
Hidup menyenangkan 6
Merasa puas dengan hidup 8 Merasakan keindahan hidup 10 Dapat menahan segala sesuatu dalam
hidup 12
Merasakan kegembiraan 15
Jumlah 28 28
4. Penjabaran Instrumen Penelitian
a. Validitas
Validitas mempunyai arti sejauh sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam mengukur fungsi ukurannya.Suatu tes atau instrument pengukuran dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut (Saifuddin Azwar, 2006: 6).Sebelum angket disebar kepada responden, maka terlebih dahulu peneliti melakukan uji coba angket.
Uji coba tersebut ditujukan untuk mengetahui validitas angket.Validitas angket dengan konsultasi kepada ahli, dalam hal ini adalah dosen pembimbing.Setelah konsultasi dengan ahli, angket dianalisis terhadap susunan kalimat berkaitan dengan hal-hal yang diteliti.Validitas juga dilakukan dengan melalui hasil uji coba angket yang diisi oleh responden uji coba, bila diketahui bahwa hasil angket telah diisi oleh responden, berarti angket tersebut mampu dipahami oleh responden.
Dalam penelitian ini, uji validitas yang digunakan menggunakan validitas konstrak.Menuurt Saifuddin Azwar (2006: 48) bahwa konsep validitas konstrak sangat berguna pada tes yang mengukur trait yang tidak memiliki kriteria eksternal.Pengujian validitas konstruksi digunakan dengan analisis faktor, dan
mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat.
Jadi berdasarkan analisis faktor ini dapat disimpulkan bahwa instrument tersebut memiliki validitas konstruksi yang baik.
Pengujian untuk menguji konstrak menggunakan studi mengenai korelasi antar item atau antara belahan tes. Interkorelasi yang tinggi antar belahan dari suatu tes dapat digunakan rumus Korelasi Product Moment dari Pearson, sebagai berikut :
��� = �∑�� −
(∑�)(∑�)
�(� ∑ �2)−(∑�)2(� ∑ �2)−(∑�)2
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara X dan Y ∑Y = Skor data
∑X = Skor total tiap-tiap item ∑XY = Jumlah produk dari X dan Y N = Jumlah responden
(Suharsimi Arikunto, 2002 : 146)
Hasil validitas instrumenpenelitian menunjukkan terdapat 2 butir pertanyaan yang gugur dari 28 butir pertanyaan, 2 butir pertanyaan tersebut tidak memenuhi persyaratan yaitu r < 0,3 sehingga jumlah butir pertanyaan yang valid berjumlah 26 butir pertanyaan. Penelitian ini menggunakan skala yang sudah teruji validitasnya yaitu menggunakan angket penelitian yang berjumlah 26 butir.Adapun hasil perhitungan uji instrumen penelitian yang menunjukkan skor koefisien korelasi dibawah 0,3 ( tidak valid ) adalah sebagai berikut :
Tabel 4. Daftar Instrumen Tidak Valid
Indikator Sub Indikator No. Item Jumlah Item
Perasaan Positif Lebih banyak senang 7 1 Kepuasan Hidup Dapat menahan segala
sesuatu dalam hidup
12 1
Jumlah 2
b. Reliabilitas
Dalam pengujian reliabilitas instrument penelitian ini menggunakan uji reliabilitas dengan internal consistency atau konsistensi internal, dilakukan dengan cara mencobakan instrument sebanyak satu kali, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu (Sugiyono, 2007: 131).
Lebih lanjut Saifuddin Azwar (2006: 63) menjelaskan bahwa pendekatan konsistensi internal dalam menghindari masalah-maslaah yang biasanya ditimbulkan oleh pendekatan tes ulang dan pendekatan bentuk pararel.
Pengujian reliabilitas instrument dengan menggunakan konsistensi internal menggunakan formula alpha (Suharsimi Arikunto, 2002: 171) ��� =�� −� 1�1−∑�� 2 ��2 Keterangan : ��� = Reliabilitas instrument
� = Banyaknya butir pertanyaan soal
��2 = Jumlah variasi soal ��2 = Variasi total
Untuk menyatakan reliabilitas instrument penelitian digunakan interpretasi terhadap koefisien korelasi, yaitu :
Antara 0,800 sampai 1,000tinggi Antara 0,600 sampai 0,800 sedang Antara 0,400 sampai 0,600 agakrendah Antara 0,200 sampai 0,400 rendah
Antara 0,000 sampai 0,200 sangat rendah (tidak berkorelasi ) (Suharsimi Arikunto, 2002 : 245)
Hasil perhitungan uji reliabilitas instrument dalam penelitian ini diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,872. Koefisien reliabilitas tersebut termasuk tinggi.Artinya instrument penelitian tersebut reliable sehingga layak untuk pengambilan data penelitian.