• Tidak ada hasil yang ditemukan

F. Definisi Operasional

4. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

a. Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden (Sugiyono, 2009:199).

b. Dokumentasi adalah instrument pengumpulan data yang sering digunakan dalam berbagai metode pengumpulan data. Metode observasi, kuesioner atau wawancara sering dilengkapi dengan kegiatan penelusuran dokumentasi (Kriyantono, 2009:118). Dalam penelitian ini bentuk dari dokumentasi yaitu berupa (foto).

5. Teknik Skala Pengukuran dan Uji Instrumen Penelitian a. Teknik Skala Pengukuran

Berdasarkan pada buku Metode Penelitian Bisnis Sugiyono (2009:132, 138-139) skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval

31 yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

Untuk penelitian ini, peneliti menggunakan skala pengukuran yaitu skala semantic defferensial. menjelaskan bahwa skala ini dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu kontinum yang jawaban “sangat positifnya” terletak di bagian kanan garis, dan jawaban yang “sangat negatif” terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval, biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang. Responden dapat memberi jawaban, pada rentang jawaban yang positif sampai dengan negatif. Hal ini tergantung pada persepsi responden kepada yang dinilai.

Responden yang memberi penilaian dengan angka 5, berarti persepsi responden terhadap pemimpin itu sangat positif, sedangkan jika memberi jawaban pada angka 3, berarti netral, dan bila memberi jawaban pada angka 1, maka persepsi responden terhadap pelayanannya sangat negatif.

b. Uji Instrumen Penelitian

Uji instrument penelitian dilakukan sebelum teknik analisis data dilakukan. Uji instumen dilakukan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

32 1) Validitas

Validitas sebagai “sejauh mana suatu pengukuran (uji) variabel benar-benar mengukur (menguji) variabel yang ingin diukur” (Cooper dan Schindler, 2003 dalam Zulganef, 2008:110). Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2009:172). Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi product moment, dengan mengkorelasikan skor setiap item dengan skor total sebagai jumlah skor item. Untuk itu mengacu pada rumus dari kolerasi product momen (Kriyantono, 2009:173):

( ) ( )( )

( )

{ ∑ ∑ }{ ∑ (∑ )}

− ⋅ − ⋅ − = 2 2 2 2 n y y x x n y x xy n rxy Keterangan : rxy = koefisien korelasi n = jumlah subyek Σx = skor butir pertanyaan Σy = total skor

2) Reliabilitas

Alat ukur disebut reliable bila alat ukur tersebut secara konsisten memberikan hasil atau jawan yang sama terhadap gejala yang sama, walau digunakan berulang kali. Realiabel mengandung arti bahwa alat ukur tersebut stabil (tidak berubah-ubah), dapat diandalkan (dependable), dan, tetap/ajeg (consistent) (Kriyantono, 2009:143). Reliabilitas didefinisikan sebagai kehandalan suatu alat ukur untuk mengukur suatu

33 variabel tanpa suatu kesalahan (bias). Reliabilitas umumnya diuji stabilitas dan konsistensi alat ukur dalam mengukur konsep (Zulganef, 2008:114). Uji reabilitas dalam penelitian ini menggunakan formula Alpha Cornbach dimana suatu kuesioner dikatakan reliable jika nilai

alpha lebih besar dari 0,6, yaitu rumus sebagai berikut :

              − =

2 2 1 t b n k k r σ σ Keterangan : rn = koefisien reliabilitas k = jumlah butir pertanyaan

2

b

σ = varian butir pertanyaan 2

t

σ = varian skor tes (Siregar, 2009:176) 6. Teknik Analisa Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2009: 206).

Untuk itu langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisa data yaitu pembuatan tabel distribusi jawaban responden, guna melihat skor-skor dari setiap butir soal, yang kemudian skor-skor tersebut dijumlahkan agar mendapatkan skor total. Selanjutnya adalah pembuatan table frekuensi yang

34

terdiri dari dua kolom, yaitu kolom frekuensi dan kolom presentase, dimana

kolom prosentase digunakan untuk menghitung rata-rata hitung (mean) data

tunggal. Rata-rata hitung adalah jumlah dari serangkaian data dibagi dengan jumlah data. Dalam perhitungan rata-rata hitung data tunggal adalah dengan cara menjumlahkan semua data yang ada, kemudian dibagi dengan

banyaknya data yaitu dengan rumus mean ialah:

n X X X X X = 1 + 2 + 3 + i di mana:

ΣXi = nilai tiap data X = mean

n = jumlah data

(Siregar, 2010:20)

Setelah mengetahui mean rata-rata hitung, langkah selanjutnya adalah penentuan interval, disajikan dalam bentuk tabel interval. Skala interval adalah suatu skala di mana objek/ kategori dapat diurutkan berdasarkan suatu atribut tertentu, di mana jarak/ interval antara tiap objek/ kategori sama (Siregar, 2010:136). Ditambah, skala interval dapat dinyatakan dengan angka 1 sampai dengan 5 dan 7, pengukuran ini menggunakan konsep jarak (interval) yang sama (equality interval) karena tidak menggunakan angka (nol) sebagai awal penghitungan dan nilai skala interval bukan angka absolut (Ruslan, 2006:204-205).

Untuk itu skala ini tepat digunakan untuk mengukur citra SPBU Pertamina PASTI PAS!, karena tidak memiliki nilai (0) absolute mutlak. Artinya apabila hasil penelitian menunjukkan bahwa citra SPBU PASTI PAS!

35 “buruk”, bukan berarti SPBU PASTI PAS! sama sekali tidak memiliki sisi citra yang baik (positif). Begitu pula sebaliknya jika hasil penelitian menunjukkan citra SPBU PASTI PAS! “baik/ positif”, bukan berarti SPBU PASTI PAS! tidak memiliki sisi buruk dari citranya. Untuk mengetahui interval suatu data dengan rumus adalah: K L H i= − ~ Keterangan: ~i = interval

H = nilai observasi tertinggi L = nilai observasi terendah K = jumlah kelas

(Zulganef, 2008:193)

Setelah hasilnya diperoleh, selanjutnya dibuat interval-interval yang sesuai dengan jarak yang telah ditentukan peneliti. Hasil dari interval tersebut dapat digunakan guna menentukan nilai rata-rata sebagai bahan kesimpulan untuk hasil penelitian. Tujuan dari analisis satu variabel adalah untuk menggambarkan karakteristik sampel penelitian. Karena tiap sampel biasanya dipilih dari populasi yang lebih luas, sehingga analisis satu variabel dapat juga dianggap menggambarkan karakteristik suatu populasi.

Dokumen terkait