• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI TEORITIS DAN KERANGKA PIKIR

F. Teknik Pengumpulan Data

Agar suatu penelitian dapat dipaparkan dengan jelas dan sistematis maka disususn suatu penelitian berupa langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian.

Setelah data terkumpul, analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif, dalam suharsimi arikunto dijelaskan bahwa: analisis deskriptif kuantitatif adalah teknik yang digunakan untuk menganalisis data dengan mencari jumlah frekuensi dan mencari jumlah persentasenya51. Selanjutnya data ini akan dianalisis dan diverifikasi keabsahannya, diberi kode, diklasifikasi, diberi skor dengan analisis deskriptif. Berikut data-data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diantaranya:

a. Pengumpulan data observasi b. Pemeriksaan LKS

c. Pengolahan data d. Membuat kesimpulan

Teknik pemeriksaan keterpercayaan studi

Agar diperoleh data yang valid dan reliabel, instrument lembar observasi dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk mengetahui validitasnya. Dalam penelitian ini digunakan uji validitas ahli, pada uji validitas ahli kisi-kisi instrumen yang telah tersusun divalidasi kepada ahli.

Tabel 3.2. Uji Validasi Ahli Kesesuaian

konsep

Pertanyaan Baik Cukup Kurang

Kesesuain konsep

Apakah indikator-indikator yang digunakan pada instrumen ini mewakili aspek psikomotor yang dipakai? Apakah instrumen ini mencakup sikap ilmiah dari

51

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta:PT Rineka Cipta, 2007), hal 262.

teori-teori yang ada?

Apakah butir penilaian yang digunakan dalam instrumen ini memenuhi pencapaian indikator kemampuan psikomotor?

Kesesuain Bahasa

Apakah bahasa yang digunakan dalam instrumen ini sudah cukup jelas?

Apakah bahasa yang digunakan dalam instrumen ini sudah cukup efektif?

Saran

G.Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka dilakukan analisis deskriptif kuantitatif yaitu teknik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mencari jumlah frekuensi dan mencari jumlah persentasenya52.

1. Lembar observasi

Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian yang banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.53

Data yang diperoleh dari format lembar observasi kemudian dianalisis lebih lanjut dengan cara:

52

Suharsimi, ibid, h. 262

53

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (PT Remaja Rosdakarya, Bandung 2010) h. 84

a. Memberi tanda ceklis (√)  di  bubuhkan,  checklist  atau daftar cek adalah salah satu alat/pedoman observasi yang berupa daftar kemungkinan aspek tingkah laku tertentu pada seseorang yang akan dinilai54. Tanda ceklis kemudian dimasukkan kedalam lembar observasi sesuai dengan kriteria yang ada pada setiap aspek keterampilan psikomotor yang muncul selama berlangsungnya pembelajaran hands-on teknik challenge exploration activity.

b. Menjumlahkan banyaknya ceklis pada setiap kolom yang terdapat pada lembar observasi tiap kelompok, banyaknya ceklis yang terdapat pada lembar observasi dari tiap-tiap aspek keterampilan psikomotor yang muncul.

c. Kemudian dicari persentase masing-masing kriteria berdasarkan rumus berikut:

Persentase (%) = x 100%

d. Menginterpretasi secara deskriptif data persentase tiap-tiap aspek keterampilan psikomotor yang muncul selama berlangsungnya pembelajaran hands-on teknik challenge exploration activity.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan hasil yang diperoleh dari penelitian dan pembahasannya. Pada penelitian ini setelah observer mengamati siswa dengan melihat sejauh mana kemampuan psikomotor siswa yang muncul dalam

54

pembelajaran dengan memberi skor sesuai pengamatannya. Data hasil yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabel.

1. Pertemuan I

Pada pertemuan pertama hasil pengamatan kemampuan psikomotor siswa dalam pembelajaran Hands-on teknik Challenge Exploration Activity dijelaskan pada masing-masing aspek psikomotor sebagai berikut.

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Aspek Moving (bergerak)

No Sub aspek yang diamati Kemampuan siswa (%)

a. Membawa perlengkapan belajar 70,8

b. Menyiapkan perlengkapan belajar 54,1

Rata-rata 62,5

Berdasarkan data pada tabel 4.1 menunjukan kemampuan psikomotor siswa pada aspek moving selama kegiatan pembelajaran hands-on teknik challenge exploration activity berlangsung. Pada sub aspek membawa perlengkapan belajar menunjukkan kemampuan siswa sebesar 70,8 %. Sedangkan sub aspek menyiapkan perlengkapan belajar menunjukan kemampuan siswa sebesar 54,1 %. Rata-rata persentase dari sub aspek yang ada menggambarkan persentase aspek moving selama proses pembelajaran sebesar 62,5%.

Pada pertemuan pertama aspek manipulating (memanipulasi) kemampuan psikomotor siswa selama pembelajaran tidak muncul karena pada pertemuan ini siswa tidak melakukan kegiatan praktikum. Kegiatan praktikum akan dilaksanakan pada pertemuan kedua.

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Aspek Communicating (Komunikasi)

a. Mengajukan pertanyaan 70,8

b. Menjawab pertanyaan 70,8

c. Menyimak pendapat orang lain 79,2

d. Menyampaikan ide/gagasan 66,7

e. Mendeskripsikan data 70,8

f. Mendiskusikan masalah 66,7

g. Mencatat data/informasi 83,3

Rata-rata 72,6

Berdasarkan data pada tabel 4.2 menunjukan kemampuan psikomotor siswa pada aspek communicating selama kegiatan pembelajaran hands-on teknik challenge exploration activity berlangsung. Pada sub aspek mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan dan mendeskripsikan data menunjukkan kemampuan psikomotor siswa sebesar 70,8%. Pada sub aspek menyampaikan ide/gagasan dan mendiskusikan masalah menunjukan kemampuan siswa sebesar 66,7%. Sedangkan pada sub aspek menyimak pendapat orang lain menunjukkan kemampuan psikomotor siswa sebesar 79,2%. Kemampuan psikomotor siswa paling tinggi pada aspek communicating adalah mencatat data/informasi dengan kemampuan psikomotor siswa sebesar 83,3%. Rata-rata persentase dari sub aspek yang ada menggambarkan persentase aspek communicating selama proses pembelajaran sebesar 72,6%.

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Aspek Creating (Kreativitas)

a. Merancang langkah kerja 75

b. Menganalisis masalah 58,3

c. Mensintesis masalah 41,7

Rata-rata 58,3

Berdasarkan data pada tabel 4.3 menunjukan kemampuan psikomotor siswa pada aspek creating selama kegiatan pembelajaran hands-on teknik challenge exploration activity berlangsung. Pada sub aspek merancang langkah kerja menunjukkan kemampuan siswa sebesar 75,0%. Pada sub aspek menganalisis masalah menunjukkan kemampuan siswa sebesar 58,3%. Sedangkan sub aspek mensintesis masalah menunjukan kemampuan siswa sebesar 41,7%. Rata-rata persentase dari sub aspek yang ada menggambarkan persentase aspek creating selama proses pembelajaran sebesar 58,3%.

2. Pertemuan II

Pada pertemuan kedua hasil pengamatan kemampuan psikomotor siswa dalam pembelajaran Hands-on teknik Challenge Exploration Activity dijelaskan pada masing-masing aspek psikomotor sebagai berikut.

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Aspek Moving (Bergerak)

No Sub aspek yang diamati Kemampuan siswa (%)

a. Membawa perlengkapan belajar 87,5

Rata-rata 77,1

Berdasarkan data pada tabel 4.4 menunjukan kemampuan psikomotor siswa pada aspek moving selama kegiatan pembelajaran hands-on teknik challenge exploration activity berlangsung. Pada sub aspek membawa perlengkapan belajar menunjukkan kemampuan siswa sebesar 87,5%. Sedangkan sub aspek menyiapkan perlengkapan belajar menunjukan kemampuan siswa sebesar 66,7%. Rata-rata persentase dari sub aspek yang ada menggambarkan persentase aspek moving selama proses pembelajaran sebesar 77,1%.

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Aspek Manipulating (Memanipulasi)

No. Sub aspek yang diamati Kemampuan siswa (%)

a. Merangkai alat praktikum 95,8

b. Meramu bahan praktikum 79,2

c. Menggunakan alat-alat praktikum 70,8

d. Mengukur suhu dengan termometer 79,2

e. Mengamati percobaan 79,2

f. Membersihkan alat dan bahan praktikum 100,0

Rata-rata 84,0

Berdasarkan data pada tabel 4.5 menunjukan kemampuan psikomotor siswa pada aspek manipulating selama kegiatan pembelajaran hands-on teknik challenge exploration activity berlangsung. Pada sub aspek merangkai alat praktikum menunjukkan kemampuan siswa sebesar 95,8%. Pada sub aspek meramu bahan praktikum, mengukur suhu dengan

termometer dan mengamati percobaan menunjukkan kemampuan siswa sebesar 79,2%. Pada sub aspek menggunakan alat-alat praktikum menunjukkan kemampuan siswa sebesar 70,8%. Sedangkan sub aspek membersihkan alat dan bahan praktikum menunjukan kemampuan siswa sebesar 100,0%. Rata-rata persentase dari sub aspek yang ada menggambarkan persentase aspek manipulating selama proses pembelajaran sebesar 84,0%.

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Aspek Communicating (Komunikasi)

No. Sub aspek yang diamati Kemampuan siswa (%)

a. Mengajukan pertanyaan 75,0

b. Menjawab pertanyaan 58,3

c. Menyimak pendapat orang lain 83,3

d. Menyampaikan ide/gagasan 66,7

e. Mendeskripsikan data 70,8

f. Mendiskusikan masalah 70,8

g. Mencatat data/informasi 87,5

Rata-rata 73,2

Berdasarkan data pada tabel 4.6 menunjukan kemampuan psikomotor siswa pada aspek communicating selama kegiatan pembelajaran hands-on teknik challenge exploration activity berlangsung. Pada sub aspek mengajukan pertanyaan menunjukkan kemampuan siswa sebesar 75,0 %. Pada sub aspek menjawab pertanyaan menunjukkan kemampuan siswa sebesar 58,3%. Pada sub aspek menyimak pendapat orang lain menunjukkan kemampuan siswa sebesar 83,3%. Pada sub aspek

menyampaikan ide/gagasan menunjukkan kemampuan siswa sebesar 66,7%. Pada sub aspek mendeskripsikan data dan mendiskusikan masalah menunjukkan kemampuan siswa sebesar 70,8%. Sedangkan pada sub aspek mencatat data/informasi menunjukkan kemampuan siswa sebesar 87,5%. Rata-rata persentase dari sub aspek yang ada menggambarkan persentase aspek communicating selama proses pembelajaran sebesar 73,2%.

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Aspek Creating (Kreativitas)

No. Aspek yang diamati Kemampuan siswa (%)

a. Merancang langkah kerja 95,8

b. Menganalisis masalah 66,7

c. Mensintesis masalah 54,2

Rata-rata 72,2

Berdasarkan data pada tabel 4.7 menunjukan kemampuan psikomotor siswa pada aspek creating selama kegiatan pembelajaran hands-on teknik challenge exploration activity berlangsung. Pada sub aspek merancang langkah kerja menunjukkan kemampuan siswa sebesar 95,8%. Pada sub aspek menganalisis masalah menunjukkan kemampuan siswa sebesar 66,7%. Sedangkan pada sub aspek mensintesis masalah menunjukkan kemampuan siswa sebesar 54,2%. Rata-rata persentase dari sub aspek yang ada menggambarkan persentase aspek creating selama proses pembelajaran sebesar 72,2%.

Pada pertemuan ketiga hasil pengamatan kemampuan psikomotor siswa dalam pembelajaran Hands-on teknik Challenge Exploration Activity dijelaskan pada masing-masing aspek psikomotor sebagai berikut.

Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Aspek Moving (Bergerak)

No Sub aspek yang diamati Kemampuan siswa (%)

a. Membawa perlengkapan belajar 87,5

b. Menyiapkan perlengkapan belajar 62,5

Rata-rata 75,0

Berdasarkan data pada tabel 4.8 menunjukan kemampuan psikomotor siswa pada aspek moving selama kegiatan pembelajaran hands-on teknik challenge exploration activity berlangsung. Pada sub aspek membawa perlengkapan belajar menunjukkan kemampuan siswa sebesar 87,5%. Sedangkan sub aspek menyiapkan perlengkapan belajar menunjukan kemampuan siswa sebesar 62,5%. Rata-rata persentase dari sub aspek yang ada menggambarkan persentase aspek moving selama proses pembelajaran sebesar 75,0%.

Pada pertemuan ketiga aspek manipulating (memanipulasi) kemampuan psikomotor siswa selama pembelajaran tidak muncul karena siswa tidak melakukan kegiatan praktikum. Pada pertemuan ini siswa melakukan diskusi kelas membahas hasil praktikum yang telah dilaksanakan pada pertemuan sebelumnya.

Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Aspek Communicating (Komunikasi)

No. Sub aspek yang diamati Kemampuan siswa (%)

b. Menjawab pertanyaan 66,7

c. Menyimak pendapat orang lain 83,3

d. Menyampaikan ide/gagasan 66,7

e. Mendeskripsikan data 75,0

f. Mendiskusikan masalah 79,2

g. Mencatat data/informasi 83,3

Rata-rata 75,0

Berdasarkan data pada tabel 4.9 menunjukan kemampuan psikomotor siswa pada aspek communicating selama kegiatan pembelajaran hands-on teknik challenge exploration activity berlangsung. Pada sub aspek mengajukan pertanyaan menunjukkan kemampuan psikomotor siswa sebesar 70,8%. Pada sub aspek menjawab pertanyaan dan menyampaikan ide/gagasan menunjukan kemampuan siswa sebesar 66,7%. Pada sub aspek menyimak pendapat orang lain dan mencatat data/informasi menunjukan kemampuan siswa sebesar 83,3%. Pada sub aspek mendeskripsikan data menunjukkan kemampuan siswa sebesar 75,0%. Sedangkan pada sub aspek mendiskusikan masalah menunjukkan kemampuan siswa sebesar 79,2%. Rata-rata persentase dari sub aspek yang ada menggambarkan persentase aspek communicating selama proses pembelajaran sebesar 75,0%.

Tabel 4.10 Hasil Pengamatan Aspek Creating (Kreativitas)

No. Aspek yang diamati Kemampuan siswa (%)

b. Menganalisis masalah 58,3

c. Mensintesis masalah 41,7

Rata-rata 62,5

Berdasarkan data pada tabel 4.10 menunjukan kemampuan psikomotor siswa pada aspek creating selama kegiatan pembelajaran hands-on teknik challenge exploration activity berlangsung. Pada sub aspek merancang langkah kerja menunjukkan kemampuan siswa sebesar 87,5%. Pada sub aspek menganalisis masalah menunjukkan kemampuan siswa sebesar 58,3%. Sedangkan pada sub aspek mensintesis masalah menunjukkan kemampuan siswa sebesar 41,7%. Rata-rata persentase dari sub aspek yang ada menggambarkan persentase aspek creating selama proses pembelajaran sebesar 62,5%.

Dari seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran hands-on teknik challenge exploration activity berlangsung, aspek-aspek kemampuan psikomotor siswa yang muncul akan disajikan sebagai berikut.

Tabel 4.11 Hasil Pengamatan Aspek Moving (Bergerak) Pada Seluruh Kegiatan Pembelajaran.

No Sub aspek yang diamati Kemampuan siswa (%)

a. Membawa perlengkapan belajar 81,9

b. Menyiapkan perlengkapan belajar 61,1

Rata-rata 71,5

Berdasarkan data pada tabel 4.11 menunjukan kemampuan psikomotor siswa pada aspek moving selama kegiatan pembelajaran hands-on teknik challenge exploration activity berlangsung. Pada sub aspek membawa perlengkapan belajar menunjukkan kemampuan siswa

sebesar 81,9%. Sedangkan sub aspek menyiapkan perlengkapan belajar menunjukan kemampuan siswa sebesar 61,1%. Rata-rata persentase dari sub aspek yang ada pada seluruh kegiatan pembelajaran menggambarkan persentase aspek moving selama proses pembelajaran sebesar 71,5%.

Tabel 4.12 Hasil Pengamatan Aspek Communicating (Komunikasi) Pada Seluruh Kegiatan Pembelajaran.

No. Sub aspek yang diamati Kemampuan

psikomotor siswa (%)

a. Mengajukan pertanyaan 72,2

b. Menjawab pertanyaan 65,3

c. Menyimak pendapat orang lain 81,9

d. Menyampaikan ide/gagasan 66,7

e. Mendeskripsikan data 72,2

f. Mendiskusikan masalah 72,2

g. Mencatat data/informasi 84,7

Rata-rata 73,6

Berdasarkan data pada tabel 4.13 menunjukan kemampuan psikomotor siswa pada aspek communicating selama kegiatan pembelajaran hands-on teknik challenge exploration activity berlangsung. Pada sub aspek mengajukan pertanyaan, mendeskripsikan data dan mendiskusikan masalah menunjukkan kemampuan psikomotor siswa sebesar 72,2%. Pada sub aspek menjawab pertanyaan menunjukan kemampuan siswa sebesar 65,3%. Pada sub aspek menyimak pendapat orang lain menunjukkan kemampuan psikomotor siswa sebesar 81,9%.

Pada sub aspek menyampaikan ide/gagasan menunjukkan kemampuan psikomotor siswa sebesar 66,7%. Sedangkan pada sub aspek mencatat data/informasi menunjukkan kemampuan psikomotor siswa sebesar 84,7%. Rata-rata persentase dari sub aspek yang ada menggambarkan persentase aspek communicating selama proses pembelajaran sebesar 73,6%.

Tabel 4.13 Hasil Pengamatan Aspek Creating (Kreativitas) Pada Seluruh Kegiatan Pembelajaran

No. Aspek yang diamati Frekuensi kemunculan

(%)

a. Merancang langkah kerja 86,1

b. Menganalisis masalah 61,1

c. Mensintesis masalah 45,8

Rata-rata 64,4

Berdasarkan data pada tabel 4.13 menunjukan kemampuan psikomotor siswa pada aspek creating selama kegiatan pembelajaran hands-on teknik challenge exploration activity berlangsung. Pada sub aspek merancang langkah kerja menunjukkan kemampuan siswa sebesar 86,1%. Pada sub aspek menganalisis masalah menunjukkan kemampuan siswa sebesar 61,1%. Sedangkan sub aspek mensintesis masalah menunjukan kemampuan siswa sebesar 45,8%. Rata-rata persentase dari sub aspek yang ada menggambarkan persentase aspek creating selama proses pembelajaran sebesar 64,4%.

Tabel4.14 Aspek Psikomotor Tiap Pertemuan

No Aspek penilaian Pertemuan 1 (%) Pertemuan 2 (%) Pertemuan 3 (%)

1. Moving (bergerak) 62,5 77,1 75 2. Manipulating (memanipulasi) 84 3. Communicating (komunikasi) 72,6 73,2 75 4. Creating (kreativitas) 58,3 72,2 62,5

Grafik 4.1 aspek psikomotor siswa selama proses pembelajaran hands on teknik challenge exploration activity

B.Pembahasan

Tingkat persentase kemampuan aspek psikomotor siswa selama pembelajaran hands on teknik challenge exploration activity berlangsung menunjukkan tingkat kemampuan pada masing-masing aspek psikomotor.

1. Pertemuan I

Pada pertemuan pertama yaitu pada saat diskusi untuk merumuskan langkah kerja praktikum, aspek communicating menunjukkan persentase paling tinggi dibandingkan dengan aspek moving dan creating. Sedangkan aspek manipulating tidak muncul pada kegiatan ini dikarenakan aspek manipulating merujuk pada aktivitas motorik yang terjadi pada saat siswa melakukan percobaan di dalam laboratorium. Dari ketiga aspek yang muncul, kemampuan psikomotor siswa dengan nilai persentase tertinggi adalah aspek communicating, sedangkan nilai persentase terendah adalah aspek creating. Nilai aspek moving berada diantara aspek communicating dan creating. Aspek communicating pada sub aspek menyimak pendapat orang lain, mendiskusikan masalah dan mencatat/informasi merupakan sub aspek yang paling dominan muncul dengan mendapatkan persentase yang tinggi karena pada kegiatan ini siswa ditantang untuk membuat langkah kerja sebelum praktikum. Siswa masih belum tahu langkah kerja yang benar, komunikasi antar teman sekelompok menjadi lebih sering dialakukan siswa. Dari komunikasi antar siswa tersebut menunjukkan bahwa siswa membangun pengetahuannya sendiri dengan memecahkan masalah yang sedang mereka hadapi. Belajar menurut kaum konstruktivisme merupakan proses aktif siswa mengkonstruksi arti teks, dialog, pengalaman fisis dan lain-lain. Belajar juga merupakan proses mengasimilasi dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dipunyai seseorang sehingga pengertian dikembangkan55.

Pada aspek creating, sub aspek merancang langkah kerja memiliki nilai persentase tertinggi artinya sub aspek ini muncul paling dominan dibandingkan sub aspek lainnya. Merancang langkah merupakan kegiatan yang paling sering dilakukan siswa karena siswa memang difokuskan

55

Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan, JPPP, Lembaga Penelitian Undiksha, April 2008

untuk membuat langkah kerja sebelum melakukan praktikum. Merancang langkah kerja praktikum merupakan tugas utama yang dilakukan siswa pada tahap ini sehingga dalam prosesnya membutuhkan intensitas waktu yang paling banyak dibandingkan sub aspek yang lain. Sub aspek menganalisis dan mensintesis maslah muncul dengan persentase yang kecil karena berdasarkan pendapat siswa bahwa kurangnya pengetahuan yang mereka miliki menjadi alasan kurangnya keberanian mereka untuk melakukan kreasi baru. Hal ini senada dengan dengan paham konstruktivisme bahwa pembelajaran terjadi apabila siswa membina pemahamannya sendiri dengan membuat keterkaitan antara ide baru dengan pengetahuan yang sudah ada. Sementara itu, pemahaman terhadap pengetahuan tidak terjadi secara serta merta tetapi hasil interaksi siswa dengan lingkungannya.

Aspek moving, pada sub aspek membawa perlengkapan belajar merupakan sub aspek yang paling tinggi persentasenya dibandingkan dengan sub aspek menyiapkan perlengkapan belajar yang dibutuhkan selama proses pembelajaran. Selain itu aktivitas pada aspek ini hanya dilakukan oleh siswa di awal dan akhir kegiatan, artinya tidak selalu dilakukan siswa pada kurun waktu yang ada.

2. Pertemuan II

Pertemuan kedua, yaitu pada saat melakukan kegiatan praktikum, aspek kemampuan psikomotor siswa yang muncul sebanyak empat aspek, artinya seluruh aspek kemampuan psikomotor muncul pada kegiatan praktikum ini diantaranya adalah aspek moving, manipulating, communicating dan creating. Dari keempat aspek tersebut, aspek dengan kemampuan psikomotor siswa yang paling tinggi adalah aspek manipulating, disusul dengan aspek moving, communicating dan creating. Aspek manipulating memiliki persentase paling tinggi dibandingkan dengan ketiga aspek yang lainnya, hal ini dikarenakan pada kegiatan pembelajaran hands-on teknik challenge exploration activity,

seluruh kegiatan belajar siswa dilakukan didalam laboratorium. Pada sub aspek membersihkan alat dan bahan praktikum menunjukkan kemampuan siswa dengan persentase paling tinggi, kegiatan ini memang sederhana untuk dilakukan oleh siswa sehingga setiap kelompok melakukannya dengan baik dan rapi. Kegiatan merangkai alat praktikum juga menunjukkan kemampuan siswa dengan persentase yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan siswa merasa tertantang untuk merangkai alat yang sudah mereka rancang pada LKS dipertemuan sebelumnya. Pada kegiatan ini siswa mengkonstruksi sendiri pemikiran dan penemuan selama beraktivitas sehingga siswa melakukan sendiri tanpa beban, menyenangkan dan motivasi tinggi. Siswa melakukan praktikum dengan alat laboratorium sehingga mereka dapat memperoleh pengetahuan secara langsung dengan alat yang mereka gunakan. Kegiatan merangkai alat merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan secara fisis. Pengetahuan fisis adalah pengetahuan akan sifat-sifat fisis dari suatu objek atau kejadian seperti bentuk, besar, kekerasan, berat, serta bagaimana objek-objek itu berinteraksi satu dengan yang lain. Siswa memperoleh pengetahuan fisis tentang suatu objek dengan mengerjakan atau bertindak terhadap objek itu melalui inderanya56.

Aspek moving, pada sub aspek membawa perlengkapan belajar dan menyiapkan perlengkapan belajar menunjukkan persentase yang cukup tinggi. Ini menunjukkan antusias siswa untuk melakukan praktikum dengan menggunakan LKS yang sudah mereka persipkan sebelumnya cukup tinggi.

Aspek communicating, pada sub aspek mencatat data/informasi paling dominan muncul dengan nilai persentase paling tinggi. Aktivitas mencatat data/informasi banyak dilakukan oleh siswa pada kegiatan pertemuan kedua karena pada pertemuan kedua ini siswa mencatat hasil

56

Paul Suparno. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik Dan Menyenangkan. (Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2007) h. 12.

pengamatan selama praktikum dan mengolah data pada LKS yang diberikan oleh guru, sehingga banyak terdapat aktivitas mencatat didalamnya. Aktivitas menjawab pertanyaan muncul dengan nilai persentase terkecil karena masing-masing kelompok masih mengandalkan teman yang itu saja. Selain itu siswa kurang aktif ini dikarenakan siswa masih belum percaya diri untuk menjawab pertanyaan, bertanya kepada teman atau guru.

3. Pertemuan III

Pertemuan ketiga, yaitu kegiatan siswa untuk mendiskusikan hasil praktikum yang sudah dilakukan pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ini aspek psikomotor yang paling tinggi persentasenya adalah aspek moving dan aspek communicating. Sedangkan aspek creating berada pada persentase yang paling rendah. Aspek manipulating tidak muncul karena pada pertemuan ini hanya melakukan kegiatan diskusi hasil praktikum pada pertemuan sebelumnya.

Aspek moving dan aspek communicating berada pada kemampuan siswa yang paling tinggi, hal ini dikarenakan pada pertemuan ini siswa sudah mempersiapkan hasil praktikum pada pertemuan sebelumnya. Setelah siswa melakukan percobaan atau penyelidikan, siswa berdiskusi dan menarik kesimpulan dari hasil percobaan dengan bimbingan guru. Selama diskusi guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk bertanya ataupun memberikan tanggapan. Mendiskusikan hasil eksperimen memberikan kesempatan pada siswa untuk berfikir kritis, siswa berani untuk bertanya dan menjawab pertanyaan. Hal ini sesuai dengan teori konstruktivisme, belajar bukanlah suatu kegiatan mengumpulkan fakta, tetapi suatu perkembangan berpikir dengan membuat kerangka pengertian yang baru. Siswa harus punya pengalaman dengan membuat hipotesis, meramalkan, mengetes hipotesis, memanipulasi objek, memecahkan persoalan, mencari jawaban, menggambarkan, meneliti, berdialog,

mengadakan refleksi, mengungkapkan pertanyaan, mengekspresikan gagasan dll. untuk membentuk kontruksi pengetahuan yang baru57.

Aspek creating, kemampuan psikomotor siswa pada aspek ini dianggap masih rendah dikarenakan kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang sudah dimiliki kemudian mengaitkannya dengan informasi yang baru untuk memecahkan masalah.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

57

Paul Suparno. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik Dan Menyenangkan. (Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2007) h. 13

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan analisis statistik yang dilakukan terhadap kemampuan

Dokumen terkait