• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah data skor berpikir kritis siswa dan data peningkatannya. Data tersebut diperoleh dari pemberian tes yang diberikan sebelum dan setelah perlakuan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa soal tes untuk mengukur kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang terdiri dari 6 butir soal essay yang diberikan dalam bentuk pretest dan posttest. Instrumen tes ini

3

Bambang Suharjo, Statistika Terapan Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h.10

pada pokok bahasan perbandingan dan diberikan kepada kedua kelas tersebut. Sebelum membuat instrumen terlebih dahulu dibuat kisi-kisi soal yang disesuaikan dengan indikator berpikiri kritis matematis maupun pada pokok bahasan perbandingan, kemudian menentukan pedoman penskoran untuk menilai kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Kisi-kisi yang dimaksud adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Indikator Berpikir

Kritis Indikator Kompetensi

No Butir Soal 1. Elementary Clarification (mengidentifikasi permasalahan) a. Mengidentifikasi permasalahan dengan cara membandingkan dua perbandingan

1 b. Mengidentifikasi permasalahan

yang berkaitan dengan faktor pembesaran

5

2. Strategic and Tactics

(membuat langkah penyelesaian)

a. Membuat langkah penyelesaian yang berkaitan dengan

perbandingan senilai 6 3. Advance Clarification (mengklarifikasi suatu pernyataan) a. Mengklarifikasi suatu pernyataan dengan cara membandingkan dua perbandingan

3

b. Mengklarifikasi pernyataan dengan menentukan jarak sebenarnya dari suatu skala

4

4. Inference (membuat

kesimpulan)

a. Membuat kesimpulan yang berkaitan dengan perbandingan senilai

2

Jumlah Soal 6

Pedoman penskoran untuk kemampuan berpikir kritis matematis siswa ini diadaptasi dari Muin4 dan disesuaikan dengan indikator kemampuan berpikir kritis pada penelitian ini

4Abdul Muin, “Pendekatan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Matematika Siswa SMA”, Tesis pada Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 2005, h.33, tidak dipublikasikan.

Tabel 3.2

Rubrik Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kritis Indikator yang

diukur Kriteria Skor

Elementary clarification (Kemampuan mengidentifikasi permasalahan)

Tidak menjawab / salah dalam menjawab 0 Mengidentifikasi kurang tepat 1 Mengidentifikasi kurang lengkap 2 Mengidentifikasi dengan benar dan lengkap 3

Strategies and tactics (Kemampuan membuat langkah penyelesaian masalah)

Tidak menjawab / memberikan jawaban salah 0 Membuat langkah penyelesaian kurang tepat dan melakukan perhitungan dengan benar 1 Membuat langkah penyelesaian dengan benar namun melakukan perhitungan kurang tepat /lengkap

2 Membuat langkah penyelesaian masalah dan melakukan perhitungan dengan tepat hingga menemukan solusi dari masalah tersebut

3 Advanced clarification (Kemampuan Mengklarifikasi suatu pernyataan)

Tidak menjawab / salah dalam mengklarifikasi 0 Benar dalam mengklarifikasi suatu pernyataan, dan memberikan alasan kurang tepat 1 Benar dalam mengklarifikasi suatu pernyataan namun terdapat kekurangan dalam penjelasannya

2 Dapat mengklarifikasi suatu pernyataan dan memberikan penjelasan secara jelas 3 Inference

(Kemampuan membuat

kesimpulan secara generalisasi)

Tidak menjawab / salah dalam menyimpulkan 0 Membuat kesimpulan dengan benar namun memberikan alasan kurang tepat 1 Membuat kesimpulan dengan benar namun memberikan alasan kurang lengkap 2 Memberi kesimpulan dengan benar dan memberikan alasan dengan lengkap 3 F. Analisis Instrumen

Instrumen terlebih dahulu di uji cobakan sebelum digunakan untuk mengetahui instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sudah memenuhi persyaratan kelayakan sebagai pengumpul data. Uji coba yang dimaksudkan adalah validitas, reliabilitas instrumen, daya pembeda, dan tingkat kesukaran.

1. Validitas Instrumen

Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Menghitung validitas tes essay dengan korelasi product

moment: 5

r hitung =

X = skor butir Y = skor total

N = jumlah responden

Uji validitas instrumen dilakukan untuk membandingkan hasil perhitungan dengan pada taraf signifikansi 5%, dengan terlebih dahulu menetapkan degrees of freedom atau derajat kebebasan yaitu dk = n. Dengan kriteria validasi,

Jika r hitung ≥ r tabel maka butir valid Jika r hitung < r tabel maka butir tidak valid

Peneliti membuat 7 butir soal kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Setelah dilakukan analisis dengan perhitungan korelasi product moment jumlah butir soal yang valid ada 6 butir dan 1 butir soal yang tidak valid yaitu nomer 4b (lampiran 12). Keenam instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis matematis siswa.

2. Daya Pembeda

Pengujian daya pembeda soal digunakan untuk mengetahui kemampuan soal dalam membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan rendah. Rumus yang digunakan untuk pengujian daya pembeda adalah sebagai berikut: 6

5

E. Mulyasa, Analisis, Validitas, Relibilitas dan INTERPRETASI HASIL TES Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2009) h.58

6 Ibid, h.31

  ] ) ( ].[ ) ( . [ ) ).( ( . . 2 2 2 2 X N Y Y X N Y X Y X N

Ket:

∑ A = Jumlah skor peserta kelompok atas ∑ B = Jumlah skor peserta kelompok bawah Sm = Skor maksimum

NA = Banyaknya peserta kelompok atas NB = Banyaknya peserta kelompok bawah

Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut:7

Tabel 3.3

Klafisifikasi Indeks Daya Pembeda

D Keterangan

0,00 – 0,20 Jelek 0,20 – 0,40 Cukup 0,40 – 0,70 Baik 0,70 – 1,00 Baik Sekali

Berdasarkan hasil perhitungan dari uji daya pembeda butir soal instrumen (lihat lampiran 14), ditemukan 4 soal memiliki daya beda “cukup’, 2 soal memiliki daya pembeda “baik”, 1 soal memiliki daya beda “jelek”. (lampiran 18).

3. Tingkat Kesukaran

Uji taraf kesukaran instrumen penelitian dihitung dengan menghitung indeks besarannya dengan rumus8

Ket:

∑ x = Jumlah skor siswa pada soal tersebut N = jumlah seluruh siswa peserta tes

7

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 225

8

Sm = Skor Maksimum P = indeks kesukaran

Tolak ukur untuk menginterpretasikan daya pembeda tiap butir soal digunakan kriteria sebagai berikut :9

Tabel 3.4

Klasifikasi Indeks Kesukaran

P Keterangan

0,00 – 0,30 Sukar 0,30 – 0,70 Sedang 0,70 – 1,00 Rendah

Berdasarkan hasil perhitungan uji tingkat kesukaran butir soal instrumen, dari 7 soal yang diujikan diperoleh 5 soal dengan tingkat kesulitan “sedang”, dan 2 soal dengan tingkat kesulitan “mudah”. (lampiran 16)

Rekapitulasi hasil uji validitas, daya pembeda dan taraf kesukaran adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas, Daya Pembeda, dan Taraf Kesukaran No.

Soal Validitas Daya Pembeda

Taraf

Kesukaran Kesimpulan

1 Valid Cukup Sedang Dipakai

2 Valid Cukup Sedang Dipakai

3 Valid Baik Sedang Dipakai

4a Valid Cukup Sedang Dipakai

4b Tidak Valid Jelek Mudah Dibuang

5 Valid Cukup Mudah Dipakai

6 Valid Baik Sedang Dipakai

9

4. Realibilitas Instrumen

Realibilitas suatu instrumen adalah ukuran sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Realibilitas berkenaan dengan tingkat ketetapan hasil pengukuran. Rumus realibilitas Alpha Cronbach10:

r ii =

2

2

1

1

St Si

k

k

Ket : r ii = koefisien reliabilitas

k = banyaknya butir (yang valid) Si = varians skor butir

St 2 = varians skor total

Koefisien reliabilitas sebesar 0,5 menunjukkan bahwa tes itu memiliki reliabilitas yang kurang baik. Kebanyakan tes-tes yang standar untuk pengukuran di bidang pendidikan umumnya memiliki koefisien reliabilitas minimal 0,8 untuk populasi yang sesuai. Sedangkan menurut Nunnaly, Kaplan, dan Saccuzo koefisien reliabilitas antara 0,7 sampai 0,8 cukup tinggi untuk suatu penelitian dasar.11 Berdasarkan kriteria koefisien reliabilitas, diperoleh nilai rii = 0,730 maka dari 6 butir soal yang valid tersebut memiliki derajat reliabilitas cukup tinggi (Lampiran 14).

Dokumen terkait