• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatau cara untuk mendapatkan data yang sama dan dapat dipertangggungjawabkan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik tes. Menurut Eko Putro Widoyok (2010: 45) ”Tes adalah suatu alat untuk melakukan pengukuran yaitu untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu obyek.”

Menurut Ign. Masidjo (2010: 38) ”Tes adalah suatu alat pengukur yang berupa serangkaian pertanyaan yang harus dijawab secara sengaja dalam situasi yang distandarisasikan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan dan hasil belajar individu atau kelompok”. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 150) ”Tes adalah serentetan pertanyan atau latihan serta alat lainnya yang digunakan untuk

commit to user

40

mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

Sedangkan menurut Anas Sudijono (2008: 67) tes adalah cara atau prosedur yang digunakan atau ditempuh dalam rangka pengukuran dan panilaian di bidang pendidikan sehingga dapat menghasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi. Pre test adalah tes yang dilakukan sebelum diberi

treatment, sedangkan post tes adalah tes yang dilakukan setelah ada pemberian

treatment.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan tes adalah suatu alat, cara atau prosedur yang berupa pertanyaan atau pernyataan, atau latihan atau yang lainnya yang telah distandarisasikan yang digunakan dalam bidang pendidikan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat, hasil belajar sehingga menghasilkan nilai yang melambangkan prestasi individu atau kelompok.

Menurut Anas Sudijono (2008: 75), penggolongan tes berdasarkan cara mengajukan dan memberikan jawaban adalah sebagai berikut:

a. Tes tertulis yaitu tes dimana tester dalam mengajukan butir-butir pertanyaan atau soal dilakukan secara tertulis dan testee memberikan jawaban secara tertulis.

b. Tes lisan yaitu dimana tester di dalam mengajukan pertanyaan atau soal dilakukan secara lisan dan testee memberikan jawaban secara lisan pula.

Mengenai bentuk-bentuk tes, Ign Masidjo (2010: 46-53) menggolongkan jenis tes menurut bentuk/ tipe atau ragamnya, yaitu:

a. Tes uaraian atau karangan (essay test) adalah hasil tes yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengorganisasikan jawabannya secara bebas sesuai dengan kemampuannya dengan bahasanya sendiri atas sejumlah item yang relatif kecil dan tuntutan jawaban yang benar, relevan, lengkap, berstruktur dan jelas

b. Tes objektif (objective test) adalah tes yang telah menyediakan sejumlah jawaban sehingga siswa tinggal memilih satu jawaban benar dari sejumlah jawaban yang tersedia dari sejumlah besar item.

commit to user

41

c. Tes semi objektif atau semi karangan adalah tes yang memberi kesempatan kepada siswa untuk menghasilkan jawabannya sendiri secara singkat sesuai dengan kemampuan dan bahasanya sendiri atas sejumlah item yang relatif agak besar.

Menurut Eko Putro Widoyok (2010: 51-59) bentuk-bentuk tes obyektif terdiri dari:

a. Tipe benar-salah (true-false test) yaitu tes butir soalnya terdiri pernyataan yang disertai alternatif jawaban atau pernyataan yang benar dan yang salah b. Tipe menjodohkan (matcing test) yaitu bentuk soal yang meminta siswa untuk

mencari jawaban yang cocok atau sesuai dengan pernyataan atau pertanyaan c. Pilihan ganda yaitu tes (multiple choise test) dimana setiap butir soal memiliki

jumlah alternatif jawaban lebih dari satu yaitu antara satu sampai lima alternatif jawaban

Adapun tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dengan bentuk tes obyektif yang berbentuk tes pilihan ganda.

Dalam pemberian tes, berpedoman pada instrumen yang dibuat berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sudah ada dalam standar isi yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Pendidikan Luar Biasa. Instrumen yang dibuat peneliti adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Prestasi Belajar Matematika

No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Jumlah soal Nomor soal 1. Menggunakan konsep luas bangun datar sederhana dalam pemecahan Menentukan keliling dan luas jajar genjang Mengenal bangun jajar genjang 5 1, 2, 15, 20, 23 Menyebutkan

sifat-sifat jajar genjang

8 7, 10, 11, 12, 13, 14,

commit to user 42 masalah 16, 18 Menghitung keliling jajar genjang 8 3, 5, 6, 21, 22, 26, 27, 28 Menghitung luas jajar

genjang 9 4, 6, 8, 17, 19, 24, 25, 29, 30 Cara penilaian: Jawaban benar skor 1 Jawaban salah skor 0

Skor total jika benar semua 30

100 ) 30 ( x um SkorMaksim han SkorPerole NilaiAkhir 1. Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 168) ”Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.” Sedangkan menurut Ign Masidjo (2010: 241) menjelaskan yang dimaksud dengan validitas suatu tes adalah sampai dimana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.

Dari pendapat diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa validitas suatu tes adalah instrumen yang dapat mengukur apa yang seharusnya diukur sehinga instrumen tersebut bisa dikatakan valid atau sahih.

Sebelum tes diberikan kepada subyek penelitian tersebut terlibih dahulu di

try-out kan ke sejumlah siswa yang mempunyai kemampuan setaraf dengan subyek penelitian. Try-out ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen (tes) yang digunakan tersebut mempunyai taraf validitas dan reliablitas yang baik atau tidak.

commit to user

43

Untuk mengetahui kevalidan instrumen yang digunakan maka peneliti menggunakan teknik korelasi antar item dengan total item yang diolah dengan rumus Korelasi Product Momentsebagai berikut”

rxy = 2 2 2 2 1 Y Y N X X N Y) )( X ( XY N Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara variable X dan Y X = Jumlah skor dalam sebaran X

Y = Jumlah skor dalam sebaran Y

XY = Jumlah perkalian skor X dan skor Y yang berpasangan

2

X = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X

2

Y = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y

N = Jumlah subyek

2. Reliabilitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 178) ”Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.” Sedangkan menurut Ign Masidjo (2010: 209) menjelaskan yang dimaksud dengan reliabilitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil.

Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa suatu instrumen dapat dikatakan reliabel adalah suatu instrumen yang menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian sehingga dapat dipercaya untuk digunakan alat pengumpul data.

Untuk menguji reliabel suatu tes prestasi belajar matematika, peneliti menggunakan teknik belah dua gasal genap milik Spearmen Brown. Teknik ini dilakukan dengan cara membagi hasil try out menjadi dua bagian berdasarkan

commit to user

44

nomor gasal dan nomor genap pada soal tes. Peneliti mengelompokkan butir bernomor gasal menjadi belahan pertama dan kelompok butir genap sebagai belahan kedua.

Untuk menghitung koefisien korelasi reliabel (r11) digunakan rumus

Spearmn Brown teknik belah dua gasal genap sebagai berikut:

Dokumen terkait