• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

2. Tinjauan tentang Prestasi Belajar Matematika

Sebelum membahas tentang prestasi belajar, terlebih dahulu membahas tentang pengertian belajar, belajar merupakan proses perubahan dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang buruk berubah menjadi baik, dan dari yang tidak dapat menjadi dapat. Para pakar pendidikan telah mengemukakan pengertian yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Namun demikian perbedaan pengertian tersebut selalu mengacu pada satu prinsip yaitu setiap orang yang melakukan proses belajar akan mengalami suatu perubahan dalam dirinya.

Mulyati (2009: 5) mengemukakan bahwa ”Belajar merupakan usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan melalui

commit to user

16

latihan-latihan dan pengulangan-pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan”. Menurut Sharon E. Smaldino, James D. Russel, Robert Heinich dan Michael Molenda (2002: 6) “Learning is

development of new knowledge, skills or attitude as individual interacts with

information and the environment”. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa belajar adalah pemerolehan pengetahuan yang baru, ketrampilan dan tingkah laku sehingga pengetahuan, ketrampilan dan tingkah laku tersebut berkembang ke arah positif sebagai hasil dari interaksinya dengan informasi yang diperoleh dan dengan lingkungannya.

Menurut M. Sobry Sutikno dalam Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno (2009: 5) ”Belajar adalah proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan”. Dalam konteks sekolah belajar merupakan usaha yang dilakukan siswa untuk mendapatkan perubahan tingkah laku yang belum pernah ia dapatkan secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya setelah berinteraksi dengan lingkungan.

Sedangkan belajar menurut Mahmud (2010: 61) “Perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk ketrampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan.”

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah modifikasi kelakuan secara sadar melalui pengalaman yang berupa stimulus dan respon yang bersifat mekanisme yang bertujuan untuk membangun pemahaman, pengetahuan, ketrampilam, kecakapan, sikap dan tingkah laku serta aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar sebagai hasil interaksinya dengan lingkungan.

b. Prestasi Belajar

Prestasi dapat digunakan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai tujuan dari suatu kegiatan yaitu belajar. Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu “prestatie” yang berarti hasil usaha. Menurut Lanawati dalam Reni Akbar dan Hawadi (2004: 169) “Prestasi belajar adalah hasil

commit to user

17

penilaian pendidik terhadap proses belajar dan hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan instruksional yang menyangkut isi pelajaran dan perilaku yang diharapakan”.

Munawir Yusuf dan Edi Legowo (2006: 10) menyatakan bahwa “Prestasi belajar atau hasil belajar merupakan out put dari proses kegiatan belajar. Hasil belajar dalam bidang pendidikan di sekolah biasanya dinyatakan dengan angka. Angka yang diperoleh dari kegiatan belajar ini selanjutnya disebut hasil belajar atau prestasi belajar”. Sedangkan menurut Ign. Masidjo (2010: 40) “Prestasi belajar adalah hasil proses belajar yang khas yang dilakukan secara sengaja dan merupakan kemampuan yang sungguh-sungguh aktual diperoleh sewaktu mempelajari suatu bahan pelajaran sebagai hasil dari pengukuran”.

Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai. Dengan tercapainya tujuan instruksional tersebut maka dapat dikatakan siswa yang dapat mencapai tujuan instruksional mempunyai prestasi belajar. Singgih Gunarsa (1995: 40) mengemukakan bahwa “Prestasi belajar adalah hasil proses belajar yang khas yang dilakukan secara sengaja sebagai hasil dari pengukuran”.

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah output dari kegiatan belajar yang dapat menentukan tingkat kecakapan melalui penilaian dari pendidik sesuai dengan isi pelajaran dan perilaku yang diharapkan dari siswa dengan membandingkannya dengan norma tertentu dalam sistem penilaian yang telah dicapai yang berupa angka.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar yang merupakan hasil proses belajar dari setiap individu diperoleh tidak sama oleh individu-individu tersebut, keadaan tersebut dikarenakan banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Miranda, Winkel, dan Santrock dalam Reni Akbar dan Hawadi (2004:

commit to user

18

167-168), menyatakan bahwa prestasi belajar ditentukan oleh faktor-faktor berikut:

1) Faktor yang ada pada siswa, yaitu: (a) taraf intelegensi

(b) bakat khusus

(c) taraf pengetahuan yang dimiliki (d) taraf kemampuan berbahasa (e) taraf organisasi kognitif (f) motivasi (g) kepribadian (h) perasaan (i) sikap (j) minat (k) konsep diri

(l) kondisi fisik dan psikis

2) Faktor-faktor yang ada pada keluarga (a) hubungan antar orang tua

(b) hubungan orang tua dengan anak (c) jenis pola asuh

(d) keadaan sosial ekonomi keluarga 3) Faktor-faktor yang ada di lingkungan sekolah

(a) guru: kepribadian guru, sikap guru terhadap siswa, ketrampilan didaktik guru, gaya mengajar guru

(b) kurikulum

(c) organisasi sekolah, sistem sosial di sekolah (d) keadaan fisik sekolah dan fasilitas pendidikan (e) lokasi gedung sekolah

4) Fator-faktor pada lingkungan sosial yang lebih luas (a) keadaan sosial, politik, dan ekonomi

commit to user

19

Sedangkan faktor utama yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Abdul Hadits dan Nurhayati (2010: 101) yaitu:

1) Faktor internal, yang meliputi:

(a) Psikologis, meliputi: bakat, intelegensi, sikap, perhatian, pikiran, persepsi, pengamatan, minat, motivasi

(b) Sosiologis yang meliputi kemampuan guru dan siswa dalam melakukan interaksi sosial dan komunikasi sosial baik guru dengan siswa, siswa dengan siswa, guru dengan guru ataupun kepala sekolah (c) Fisiologis yang ada pada siswa sebagai pebelajar dan guru sebagai

pembelajar 2) Faktor eksternal,

(a) Masukan lingkungan (b) Masukan peralatan

(c) Masukan eksternal lainnya

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Robertus Angkowo dan A. Kosasih (2007: 50-51) antara lain:

1) Faktor dari dalam diri anak: menyangkut kemampuan, motivasi, minat, perhatian, sikap, kebiasaan belajar, ketekunan, kondisi sosial ekonomi, kondisi fisik psikis

2) Faktor dari luar (lingkungan) yang menyangkut kualitas pengajaran

3) Pendekatan belajar yaitu upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode pembelajaran.

Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain: faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain adalah faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya.

commit to user

20 d. Fungsi Prestasi Belajar

Prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi, peranannya sangat penting untuk memantau perkembangan peserta didik dalam mengikuti proses belajar pembelajaran. Dengan diketahuinya prestasi peserta didik, maka pendidik akan lebih mudah memberikan tindak lanjut untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya. Fungsi prestasi belajar menurut Zainal Arifin (1990: 3-4) antara lain:

1) Prestasi belajar dapat digunakan sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dikuasai peserta didik

2) Prestasi belajar digunakan sebagai lambang pemuas hasrat ingin tahu 3) Prestasi belajar digunakan sebagai bahan informasi dalam inovasi

pendidikan, menjadi pendorong bagi siswa untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi

4) Prestasi belajar digunakan sebagai indikator intern dan ekstern dari intitusi pendidik atau indikator keberhasilan kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan pembangunan masyarakat

5) Prestasi belajar digunakan sebagai indikator terhadap daya tangkap (kecerdasan) siswa.

Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar dapat digunakan sebagai indikator keberhasilan proses belajar mengajar, sehingga dapat diketahui cara mengajar guru sudah sesuai atau belum serta dengan mengetahui prestasi belajar siswa maka dapat diketahui sejauh mana peserta didik dapat menangkap materi yang disampaikan oleh guru.

e. Pengertian Matematika

Matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang dimasukkan dalam kurikulum sekolah, baik itu sekolah dasar sampai sekolah tingkat lanjut. Matematika bukanlah ilmu, akan tetapi pengetahuan yang disusun secara konsisten berdasarkan logika deduktif dan dari cara bernalar. Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan yang diperoleh sehingga akibat logis dari kebenaran sebelumnya

commit to user

21

sehingga kaitan antara konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten.

Matematika berasal dari kata “mathema” dalam bahasa Yunani yang berarti sebagai sains, ilmu pengetahuan atau belajar, dan berasal dari kata “mathematikos” yang berarti suka belajar. Menurut Zamzaili dalam Parwoto (2007: 176) matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang konsep bilangan dan ruang. Tugas matematika adalah menentukan hubungan- hubungan di alam dan menganalisis pola-pola nyata sehingga pola-pola itu dapat dikenal dan muncul. Sedangkan menurut Anonymous dan Smith dalam Nzekwe Excel (2009) dalam www.cimt.plymouth.ac.uk. menyatakan bahwa “Mathematics is a subject that has shown it have significant impact on different matters and subject areas”. Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahawa matematika adalah sebuah materi yang dapat menunjukkan perubahan yang signifikan pada masalah dan area subyek yang berbeda.

Sedangkan menurut Russefendi dalam Heruman (2007: 1) “Matematika adalah bahasa simbol, ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif, ilmu tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau postulat dan akhirnya ke dalil”. Budi Manfaat (2010: 147) juga mengemukakan pendapatnya tentang matematika adalah suatu kumpulan konsep yang mempunyai struktur sistematis, urut dengan alur logika yang jelas dan mempunyai hirarki antara satu konsep dengan konsep yang lain, satu konsep tersebut dengan konsep yang lain saling berhubungan.

Johnson dan Myklebust sebagaimana dikutip oleh Mulyono Abdurrohman (2003: 252) mengemukakan bahwa “Matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahakan berpikir.”

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang konsep bilangan dan ruang yang merupakan bahasa simbolis serta ilmu deduktif untuk mengekspresikan

commit to user

22

hubungan kuantitatif yang urut dengan alur logika yang jelas terstruktur secara sistematis sehingga dapat memungkinkan manusia dapat memikirkan, mencatat dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen kuantitatif.

3. Tinjauan tentang Komputer sebagai Media Pembelajaran Interaktif

Dokumen terkait