• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bab sebelumnya telah dibahas dan dipaparkan mengenai analisis hasil dari penenlitian yang terkait penerapan metode drill (latihan) maka pada bab ini peneliti memcoba membuat kesimpulan dan saran sebagai berikut :

A. Kesimpulan

Pada bagian ini dibahas mengenai kesimpulan mengenai penerapan metode drill (latihan) dalam menumbuhkan kompetensi bahasa jepang dan kedisiplinan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dengan tiga rumusan masalah yakni perencanaan, proses, dan penilaian.

1. Perencanaan dari Penerapan Metode Drill (Latihan) dalam Menumbuhkan Kompetensi Bahasa Jepang dan Kedisiplinan

Perencanaan diawal melakukan terkait dengan menentukan latar belakang kegiatan metode drill (latihan) hal ini latar belakang disusun untuk meyakinkan bahwa metode yang digunakan mempunyai latar belakang yang jelas ada landasannya, setelah itu melakukan penyusunan tujuan penerapan metode drill (latihan) yang bertujuan untuk menumbuhkan kompetensi bahasa jepang dan kedisiplinan yang akan dikuasai oleh peserta didik pra magang ke Jepang, setelah itu disusun mengenai aktifitas metode yang dilakukan oleh peserta didik dan sensei pada proses pembelajaran yaitu melakukan latihan dan cara-cara yang dilakukan berulang-ulang dalam menumbuhkan kompetensi bahasa jepang dan kedisiplinan.

Perencanaan yang dilakukan selanjutnya adalah perencanakan jadwal yang dilaksanakan dari hari senin-hari jumat, materi (penguasaan kosa kata, kanji dasar, katagana dan hiragana), waktu yang dilaksanakan dari pukul 06.00 sampai 16.00 dan narasumbernya adalah sensei (Rita, Leny, Tantri Dan Dedeh).

Semua disusun agar kegiatan berjalan terstuktur dan sistematis peran peserta pelatihan ini disususn supaya sebelum proses pembelajaran peserta

mengetahui kedudukannya bagaimana dan seperti apa, berikut juga peran pelatih hal ini disusun supaya pelatih mengetahui hak dan kewajibannyanya yang harus dipenuhi.

2. Proses Pembelajaran dari Penerapan Metode Drill (Latihan) dalam Menumbuhkan Kompetensi Bahasa Jepang dan Kedisiplinan

Proses Pembelajaran pada medote drill (latihan) ini adalah proses dari kondisi real atas perencanaan yang telah disusun dan dilakukan yaitu, dengan melakukan langkah-langkah penerapan metode drill (latihan) yaitu dengan menciptakan suasana pembelajaran supaya proses pembelajaran berjalan dengan menyenangkan, penerapan metode drill (latihan) dalam menguasai materi pada kompetensi bahasa jepang, penerapan metode sangat berpengaruh terhadap penguasaan bahasa jepang mengapa demikian karena peserta mempunyai karakteristik yang berbeda maka dari itu penggunaan metode yang tepat akan membuat kegiatan pembelajaran berlangsung menyenangkan dan materi pembelajaran akan mudah dipahami oleh peserta didik. Penggunaan metode drill (latihan) dalam menciptakan kedisiplinan yang dilakukan oleh pelatih (sensei) adalah dengan melakukan dan melaksanakan rutinitas-rutinitas pembiasaaan pembiasaa seperti lapor sebelum belajar dimulai dengan menggunakan bahasa jepang dalam meminjam peralatan belajar dan mengembalikan peralatan belajar.

Dalam disiplin sikap yang termasuk didalamnya cara berpakaian yang rapih, mampu disiplin dalam membersihkan tempat kegiatan-kegiatan serta disiplin untuk melakukan secara keseluruhan semua tentang peraturan yang telah ditetapkan oleh pengelola. Disiplin dalam sikap juga dilatih terus menerus dengan cara berpakaian rapih, sopan santun terhadap orang lain, dan mandiri. Sesuai kembali dengan peserta didik 2 bahwa Aktivitas rutin yang dilakukan dilatih dari hari ke hari yaitu proses pembiasaan seperti pelaporan menggunakan bahasa jepang, dengan kedisiplinan yang diterapkan kegiatan dan aktivitas-aktivitas itulah yang menumbuhkan sikap disiplin pada peserta didik di LPK Putra Maju Lembang sebagai calon magang ke Jepang.

3. Penilaian dari Penerapan Metode Drill (latihan) dalam Menumbuhkan Kompetensi Bahasa Jepang dan Kedisiplinan Dalam Pembelajaran

Penilaian penerapan metode drill (latihan) terkait kompetensi bahasa jepang peserta didik dalam menguasai kompetensi (kosa kata, kanji dasar, katagana dan hiragana) semua mengalami peningkatan dan dapat dikatakan bahwa seluruh peserta didik LPK Putra Maju pra magang ke Jepang mampu menumbuhkan kompetensi bahasa jepang dengan sikap dan penguasaan materi yang ditunjukan dengan tinggi .

Penilaian yang dilakukan terkait penilaian pada peserta didik LPK Putra Maju pra magang ke Jepang, tentang bagaimana sikap kedisiplinan dalam kegiatan sehari-hari serta aktivitas yang harus dilakukannya menjadi syarat untuk mencapai satu hasil yang sangat maksinmal, dengan hasil penilaian sikap yang ditunjukan peserta didik memperoleh penilaian dengan sikap yang tinggi .

Dalam organisasi baik organisasi dalam bentuk formal maupun non formal, sehingga dalam setiap peraturan diinstansi atau perusahaan apapun mengenai kedisiplinan pasti selalu ada, hal ini disebabkan karena pentingnya pengaruh kedisiplinan dalam pencapaian standar-standar organisasi. Kata disiplin juga sering menjadi suatu ukuran yang bernilai positif dan biasanya dijadikan indikasi seseorang yang sukses dalam mencapai cita-citanya dan mencapai tujuan sebuah lembaga karena LPK Putra Maju mengutamakan sikap kedisiplinan peserta didiknya dalam menguasai kompetensi berbahasa jepangnya. Sehingga penilaian metode drill (latihan) pada proses pembelajaran didalam pelatihan yang diselenggarakan LPK Putra Maju sangat baik maka dari itu tercapai tujuannya. B. Saran

Setelah mengkaji hasil penelitian mengenai penerapan metode drill (latihan) dalam menumbuhkan kompetensi bahasa jepang dan kedisiplinan pada peserta

LPK Putra Maju Lembang pra magang ke Jepang, maka berikut diungkapkan beberapa saran untuk semua pihak yang diharapkan dapat berguna.

1. Pengelola LPK Putra Maju Lembang Pra Magang Ke Jepang

Pengelola LPK Putra Maju Lembang diharapkan untuk memberikan layanan pelatihan yang lebih baik lagi, meskipun untuk tahun ke 6 ini dalam pengelolaan nya sudah sangat baik dalam memberikan pelatihan tentang fasih berbicara dan menulis bahasa jepang serta benar-benar mengelola dengan baik dan ketat dalam memberikan pelajaran tentang kedisiplinan yang ditanamkan kepada peserta didik yang akan pergi magang ke Jepang yang kita ketahui prinsip orang Jepang seperti apa, sehingga terjadi perubahan sikap disiplin yang lebih baik lagi.

2. Pelatih (sensei)

Pada saat proses pembelajaran terhadap pelaksanaan penerapan metode drill (latihan), pelatih (sensei) diharapkan lebih baik lagi dalam membimbing peserta didik yang melaksanakan tugas-tugas dalam penguasaan kompetensi bahasa jepang yang diperintah dengan penggunaan metode latihan.

Pelatih (sensei) juga perlu membantu dengan menegaskan lebih terhadap seluruh peserta didik tentang kedisiplinan yang ditanamkan dengan cara memberikan sangsi atau teguran yang membuat pesertanya lebih disiplin dalam kesehariaanya dengan memiliki tanggung jawab yang tinggi tehadap dirinya sendiri maupun orang lian.

3. Peserta Didik

Sebagai calon magang ke Jepang setelah mengikuti pelatihan pra magang ke Jepang ini, peserta didik memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi dan penguasaan kompetensi secara baik. Maka hal ini terlihat pada saat mereka mengikuti seluruh proses pelatihan tentang bahasa jepang dan kedisiplinan serta motivasi mereka untuk mengikuti pelatihan ini. Semoga hasil yang didapatkan oleh peserta didik dapat mempertahankan tingkat kedisiplinan yang tinggi dalam dirinya serta mampu mengaplikasikan bahasa jepang yang sudah mereka kuasai dengan baik, dan diharapkan dapat mencapai tujuan akhir menjadi peserta magang

ke Jepang yang memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi serta menjadi peserta magang yang handal dan berilmu pengethauan.

Winda Manti Aisyah, 2014

DAFTAR PUSTAKA

Dokumen terkait