• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh data terhadap variabel yang diteliti dalam eksperimen. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu data kualitas inderawi tahu biji ketapang, data kesukaan masyarakat terhadap tahu biji ketapang, data kandungan gizi tahu biji ketapang, dan sebagai data tambahan berupa data optimalisasi ekstraksi sari biji ketapang. Metode pengumpulan data dalam penilaian ini menggunakan

metode pengumpulan data kualitas inderawi tahu biji ketapang, metode pengumpulan data kesukaan masyarakat, metode penilaian kandungan gizi dan metode pengumpilan data optimalisasi ekstraksi sari biji ketapang.

1. Metode Penentuan Instrumen

Instrumen penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah diolah (Arikunto, 1998 : 151). Dalam penelitian ini digunakan jenis instrument berupa ceklis dan wawancara sebagai instrument untuk memperoleh data yang valid. Selain menggunakan ceklis dan wawancara, dalam penelitianini juga menggunakan panelis sebagai instrument untuk pengujian indrawi dan organoleptik tahu hasil eksperimen.

2. Metode pengumpulan data kualitas inderawi tahu hasil eksperimen Uji inderawi merupakan metode pengumpulan data untuk mengetahui sifat dan karakteristik bahan pangan dengan menggunakan indera manusia termasuk indera penglihatan, pembau, perasa dan pendengar (Kartika B,1998 : 3). Metode pengumpulan data kualitas inderawi tahu biji ketapang bertujuan untuk mengetahui sifat dan karakteristik masing-masing sampel tahu biji ketapang hasil eksperimen mencakup indikator warna, aroma, tekstur, dan rasa dengan menggunakan 5 tingkatan kualitas secara berjenjang dimana skor terbesar menunjukkan kualitas terbaik, semakin kecil skor kualitas biji ketapang semakin menurun.

a. Instrument atau alat pengumpul data inderawi tahu biji ketapang hasil eksperimen

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah panelis agak terlatih. Panelis agak terlatih merupakan panelis yang dilatih terlebih sebelum melakukan kegiatan penilaian,dengan tujuan agar panelis dapat menguasai sifat-sifat atau karaktistik suatu bahan. Dengan memberikan penjelasan tentang sampel dan sifat-sifat yang akan dinilai serta memberikan latihan, kelompok ini sudah dapat berfungsi sebagai alat analisis. “Committee on sensory evaluation of

the institute of food technologist” memberikan rekomendasi jumlah

panelis sebagai berikut:

Untuk uji inderawi: panelis terlatih (5-15 orang), agak terlatih (15-25 orang). Untuk uji kesukaan menggunakan panelis tidak terlatih minimal 80 orang. Panelis agak terlatih memiliki persyaratan diantaranya panelis harus valid dan reliabel dengan cara panelis dilatih terlebih dahulu agar panelis dapat mengetahui sifat-sifat atau karakteristik suatu bahan (Loekmonohadi : Naskah Seminar Jurusan TJP : 1995).

Panelis agak terlatih yang dipilih dalam penelitian ini adalah mahasiswa Unnes S1 Pendidikan Tata Boga, dengan pertimbangan kesempatan bertemu dapat diatur, sehingga memudahkan peneliti memperoleh data penelitian.

Panelis agak terlatih dilatih dengan tahapan sebagai berikut: validasi dan reliabilitasi instrument, hasilnya berupa panelis yang valid dan reliabel.

1)Validitas Instrumen

Validitas instrument merupakan upaya yang dilakukan untuk membuat panelis menjadi valid. Kegiatan validitas instrument yang perlu dilakukan adalah validitas internal dan validitas isi.

a) Validitas Internal

Validitas Internal merupakan upaya yang dilakukan untuk membuat kondisi internal calon panelis menjadi valid. Tujuan dari validitas internal yaitu memilih calon panelis yang mempunyai kondisi internal memenuhi persyaratan atau sensitivitasnya dalam menilai produk bahan dengan cukup baik. Kondisi internal disini mencakup : kesehatan jasmani dan alat inderanya, kesediaanya jadi panelis, perhatiannya pada bahan yang akan dinilai dengan melalui tahapan wawancara dan tahap penyaringan.

Hasil wawancara didokumentasikan pada formulir wawancara calon panelis. Dari hasil wawancara tersebut diperoleh informasi calon panelis yang berpotensi untuk melakukan tahap seleksi berikutnya.

Calon panelis yang berpotensi kemudian diuji untuk mengetahui kemampuan awal dari calon panelis. Pengujian

calon panelis pada tahapan penyaringan dilakukan pengujian sebanyak empat kali. Kemudian hasil penilaian dianalisis dengan menggunakan range method, dengan kriteria sebagai berikut:  e JumlahRang jumlah Range

Jika 1, dan nilai deviasinya relative kecil

menunjukkan validitas internal calon panelis memenuhi persyaratan untuk ditingkatkan dengan cara latihan.

e JumlahRang

jumlah Range

Jika 1, Validitas internal calon panelis

menunjukkan tidak memenuhi persyaratan, untuk ditingkatkan dengan latihan (Loekmonohadi : Naskah Seminar Jurusan TJP : 1995).

b)Validitas Isi

Validitas isi merupakan upaya yang dilakukan untuk mendapatkan instrument yang mampu menilai karakteristik mutu pangan dengan benar dan tepat. Prosesnya dengan cara calon panelis yang validitas internalnya memenuhi syarat dilatih menilai dan mengenali karakteristik mutunya dengan cara mencicipi dan memberikan penilaian pada sampel produk di pasaran. Dan penilaian dianalisis menggunakan range

1  range Jumlah jumlah Range

Jika , dan nilai deviasinya relative kecil

maka menunjukkan kepekaan calon panelis dapat diandalkan atau validitas isinya memenuhi syarat untuk ditingkatkan dengan cara dilatih lebih intensif agar dapat menilai lebih tepat lagi. 1  range Jumlah jumlah Range

Jika , maka calon panelis validitas isinya

tidak memenuhi syarat untuk dilatih lebih intensif (Loekmonohadi : Naskah Seminar Jurusan TJP : 1995).

2)Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas instrument merupakan upaya yang dilakukan untuk mendapatkan instrument yang reliabel. Reliabilitas instrument bertujuan untuk membentuk calon panelis yang sudah memenuhi syarat (validitas internal dan validitas isinya), agar sensitivitasnya lebih meningkat lagi sehingga kemampuannya menilai produk tertentu dapat tetap untuk setiap saat.

Untuk membuat reliabilitas instrument meningkat maka perlu dilakukan latihan terhadap panelis dengan sampel produk di pasaran minimal enam kali penilaian dalam waktu yang berbeda. Dari latihan tersebut dapat diketahui apakah panelis memenuhi syarat berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan.

Untuk mendapatkan calon panelis yang memenuhi syarat sebagai alat pengumpul data diadakan evaluasi kemampuan.

Evaluasi kemampuan ini bertujuan untuk menentukan panelis yang dapat digunakan untuk pengujian yang sesungguhnya. Kemudian hasil penilaian dianalisis dengan menggunakan range

method. Syarat panelis yang reliabel apabila jumlah penilaian

panelis yang benar dari panelis yang diperbolehkan minimal 60% dari total jumlah penilaian dari panelis. Panelis yang kurang mampu yaitu apabila jumlah penilaian dari panelis kurang 60%. b. Kriteria penilaian dalam uji inderawi

Secara lengkap teknik skoring untuk setiap indikator kualitas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Indikator Warna

2) Indikator Tekstur

Indikator tekstur yang akan diuji meliputi : tekstur bagian luar yang meliputi tingkat kehalusan, tingkat kekerasan, dan tingkat palstisitas. Sedangkan tekstur bagian dalam

Kriteria penilaian Skor a. Putih b. Cukup putih c. Agak putih d. Kurang putih e. Tidak putih 5 4 3 2 1

meliputi homogenitas pori, kelembutan, kerapuhan, dan kepadatan.

a) Tekstur Bagian Luar (1) Tingkat kehalusan

(2) Tingkat Kepadatan

Kriteria penilaian Skor a. Halus b. Cukup halus c. Agak halus d. Kurang halus e. Tidak halus 5 4 3 2 1

Kriteria penilaian Skor a. Padat b. Cukup Padat c. Agak Padat d. Kurang Padat e. Tidak Padat 5 4 3 2 1

(3) Tingkat Plastisitas

(b) Tekstur Bagian Dalam (1) Homogenitas Pori

(2) Kelembutan Pori

Kriteria penilaian Skor

a. Plastis b. Cukup Plastis c. Agak Plastis d. Kurang Plastis e. Tidak Plastis 5 4 3 2 1

Kriteria penilaian Skor

a. Homogen b. Cukup Homogen c. Agak Homogen d. Kurang Homogen e. Tidak Homogen 5 4 3 2 1

Kriteria penilaian Skor

a. Lembut b. Cukup lembut c. Agak lembut d. Kurang lembut e. Tidak lembut 5 4 3 2 1

(3) Kepadatan

(4) Kerapuhan

3) Indikator Rasa

Kriteria penilaian Skor a. Normal b. Cukup Normal c. Agak Normal d. Kurang Normal e. Tidak Normal 5 4 3 2 1

Kriteria penilaian Skor a. Tidak Rapuh b. Kurang Rapuh c. Agak Rapuh d. Cukup Rapuh e. Rapuh 5 4 3 2 1

Kriteria penilaian Skor a. Normal b. Cukup Normal c. Agak Normal d. Kurang Normal e. Tidak Normal 5 4 3 2 1

4) Indikator Aroma (a) Aroma Tahu

(b) Aroma Asam

3. Metode pengumpulan data kesukaan masyarakat terhadap tahu hasil eksperimen

Bagus tidaknya kualitas tahu biji ketapang hasil eksperimen akan bermanfaat apabila ditunjang oleh kesukaan masyarakat terhadap tahu biji ketapang tersebut. Untuk mendapatkan data kesukaan masyarakat terhadap tahu biji ketapang hasil eksperimen dibutuhkan metode pengujian organoleptik atau hedonik.

Kriteria penilaian Skor a. Normal b. Cukup Normal c. Agak Normal d. Kurang Normal e. Tidak Normal 5 4 3 2 1

Kriteria penilaian Skor a. Tidak Nyata b. Kurang Nyata c. Agak Nyata d. Cukup Nyata e. Nyata 5 4 3 2 1

Uji organoleptik merupakan pengujian yang panelisnya cenderung melakukan penilaian berdasarkan kesukaan. Dalam pengujian ini panelis mengemukakan responnya yang berupa suka atau tidak sukanya terhadap sifat produk hasil eksperimen yang diuji yaitu kualitas tahu biji ketapang.

a. Instrument atau alat pengumpul data kesukaan masyarakat terhadap kualitas biji ketapang.

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah panelis tidak terlatih. Panelis tidak terlatih digunakan untuk menguji tingkat kesukaan suatu produk ataupun menguji tingkat kemauan untuk mempergunakan suatu produk (Bambang Kartika 1988: 18). Panelis tidak terlatih yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu masyarakat yang bertempat tinggal di daerah Bibis, Jungke, Kab. Karanganyar sebanyak 80 panelis.

b. Kriteria penilaian dalam Uji organoleptik

Teknik penilaian yang digunakan dalam uji organoleptik atau uji kesukaan ini adalah teknik skoring. Rentangan skor kesukaan yang digunakan adalah 5-1 dengan penjelasan:

1) Suka : 5

2) Cukup suka : 4

4) Kurang suka : 2

5) Tidak suka : 1

4. Metode pengumpulan data kandungan gizi tahu biji ketapang hasil eksperimen

Metode pengumpulan data diperoleh dari hasil uji labolatorium. Pengujian ini dilakukan menggunakan alat-alat labolatorium yang bertujuan untuk menilai kandungan protein, lemak, dan karbohidrat hasil eksperimen. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Chem-Mix Pratama, Banguntapan, Yogyakarta. 5. Metode pengumpulan data optimalisasi ekstraksi sari biji ketapang

Metode pengumpulan data ini diperoleh dari setiap kali hasil ekstraksi dicatat berapa randemen yang dihasilkan hingga mencapai kondisi optimal. Ekstrak yang dilakukan tidak cukup hanya sampai tiga kali saja, melainkan sampai hasil ekstraksi menjadi bening.

Dokumen terkait