• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data. Jika peneliti tidak memahami teknik pengumpulan data, peneliti tidak akan dapat memperoleh data yang memenuhi standar data yang ditentukan. Untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sejumlah teknik pengumpulan data yaitu observasi partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi.

1. Observasi partisipasi

Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipatif. Peneliti memfokuskan perhatian terhadap gejala-gejala yang ditimbulkan oleh subjek penelitian, kemudian menelaah untuk memperoleh pemahaman serta membuat makna atas suatu kejadian atau fenomena pada situasi yang tampak tersebut. Melihat fenomena ini, khususnya pada saat pengumpulan data dengan menggunakan observasi partisipatif, peneliti melakukan pengamatan secara cermat terhadap perilaku subjek, baik dalam suasana formal maupun santai.

Dalam kegiatan observasi, peneliti secara langsung mendatangi Kantor Kementerian Agama Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, tepatnya di ruang kerja pengawas untuk mencermati atau mengobservasi proses rapat dalam rangka penyusunan perencanaan program kerja pengawasan akademik pengawas PAI pada sekolah. Pada kesempatan tersebut peneliti terlibat langsung dalam kegiatan rapat, sehingga peneliti dapat dengan mudah untuk mencatat dan mendeskripsikan kegiatan penyusunan perencanaan program kerja pengawasan tersebut serta peneliti dapat mengambil foto sebagai tambahan data dalam penelitian.

Selain mengobservasi kegiatan di ruang kerja pengawas, peneliti juga mendatangi guru-guru PAI, peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan supervisi yang dilakukan oleh pengawas PAI terhadap guru PAI di dalam kelas.

Observasi dilakukan peneliti dengan membawa perangkat atau alat pencatat untuk memudahkan peneliti mengingat peristiwa yang terjadi. Setelah observasi dilakukan, peneliti memindahkan hasil observasi ke dalam transkrip observasi untuk dianalisis dan diberi makna.

Dengan observasi partisipan ini peneliti melihat secara langsung proses bagaimana pelaksanaan kepengawasan pengawas PAI pada Sekolah Dasar di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Observasi partisipan dilakukan oleh peneliti dengan berpartisipasi sebagai pengamat dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh pengawas PAI.

2. Wawancara Mendalam

Wawancara merupakan percakapan yang memiliki maksud tertentu, percakapan tersebut dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan atau persoalan kepada responden dan

yang diwawancarai (interview). Wawancara berarti mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain.

Teknik wawancara yang dipergunakan peneliti untuk menggali data-data yang terkait dengan fokus penelitian tersebut adalah wawancara mendalam (deep

interview). Dalam wawancara mendalam ini, peneliti mengajukan beberapa

diberikan kebebasan untuk memberikan jawaban. Namun demikian peneliti senantiasa memberikan arahan dan motivasi dalam menyampaikan jawabannya.

Dalam kaitannya dengan data tentang kepengawasan pengawas PAI, peneliti menggunakan wawancara tak terstruktur. Wawancara tak terstruktur digunakan untuk menemukan informasi yang bukan baku atau informasi tunggal. Wawancara semacam ini sangat berbeda dari wawancara terstruktur dalam hal waktu bertanya dan cara memberikan pertanyaan dan cara memberikan respon, yaitu jenis ini jauh lebih bebas iramanya.

Teknik wawancara ini peneliti lakukan secara terbuka untuk menggali pandangan subjek penelitian tentang kepengawasan pengawas PAI pada Sekolah Dasar di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Wawancara dilakukan pada waktu dan konteks yang tepat guna mendapatkan data relevan dengan fokus penelitian.

Wawancara dilakukan dengan informan (subjek penelitian), wawancara dilakukan secara tidak formal dan berdasarkan kesepakatan terlebih dahulu, wawancara dengan pengawas PAI pada Sekolah Dasar, serta informan dari pihak guru-guru PAI, kepala sekolah dan siswa. Dalam kegiatan wawancara ini peneliti akan menyodorkan beberapa item pertanyaan yang sudah disiapkan terlebih dahulu terkait dengan fokus penelitian. Hal ini dilakukan setelah dua atau tiga kali pertemuan, dimana peneliti sudah merasa akrab dengan informan. Disamping peneliti menyodorkan beberapa pertanyaan, peneliti juga meminta

ijin ke informan untuk dapat mengambil foto saat peneliti melakukan wawancara untuk melengkapi dokumen penelitian.

Adapun isu pokok yang diangkat dalam wawancara merupakan cermin dari fokus penelitian yang sudah disusun sebelumnya, yaitu kepengawasan pengawas PAI pada Sekolah Dasar di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, yang mencakup: (a) program kepengawasan pengawas PAI pada Sekolah Dasar di

Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, (b) pelaksanaan/implementasi

kepengawasan pengawas PAI pada Sekolah Dasar di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, dan (c) implikasi kepengawasan pengawas PAI dalam peningkatan kompetensi pedagogik guru di Sekolah Dasar di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.

3. Dokumentasi.

Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber non-manusia yang berupa dokumen tertulis, seperti profil pengawas PAI, program kerja pengawas PAI, laporan hasil supervisi pengawas PAI terhadap guru-guru PAI pada Sekolah Dasar di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Terdapat beberapa alasan mengapa menggunakan sumber ini, pertama, sumber ini selalu tersedia dan murah. Kedua, rekaman dan dokumen merupakan sumber informasi yang stabil, baik keakuratannya dalam merefleksikan situasi yang terjadi di masa lampau dan dapat dianalisis kembali tanpa mengalami perubahan. Ketiga, dokumen merupakan sumber informasi yang kaya, secara kontekstual relevan

dan mendasar dalam konteksnya. Keempat, sumber ini sering merupakan pernyataan yang legal yang dapat memenuhi akuntabilitas.

Studi dokumentasi dipergunakan oleh peneliti untuk menggali data yang diperlukan dalam penelitian ini, teknik ini dapat menggali data-data seperti profil pengawas PAI, notulensi rapat pengawas PAI, program kerja semester dan tahunan pengawas, laporan hasil supervisi. Dengan dokumentasi, peneliti mencatat berbagai informasi tentang pengawasan yang dilakukan oleh pengawas PAI pada Sekolah Dasar yang berada di Wilayah Kementerian Agama Kecamatan Lowokwaru Kota Malang dan informasi tentang guru-guru PAI, data tersebut diambil dari pengawas PAI. Data-data tersebut dijadikan bahan untuk melakukan verifikasi terhadap realitas kepengawasan PAI.