• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang akurat dari subyek penelitian maka diperlukan teknik atau metode untuk mengumpulkan data dari subyek penelitian. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Suharsimi Arikunto, 2002: 136). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah.

1. Observasi

Sugiyono (2013: 203), mengemukakan bahwa teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Observasi atau pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai upaya guru menanamkan nilai-nilai karakter.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada guru-guru dan siswa, bagaimana pendapat serta cara mereka dalam menanamkan nilai-nilai karakter di sekolah. Metode wawancara yang digunakan peneliti dalam penelitian ini

46

adalah wawancara semiterstruktur, menurut Sugiyono (2013: 320) jenis wawancara ini termasuk dalam kategori indepth interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapatnya serta ide-idenya.

3. Dokumentasi

Sugiyono (2013: 329), mengemukakan bahwa studi dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen dilakukan dengan cara mengambil foto lingkungan sekolah, sarana dan prasarana sekolah, sumber-sumber belajar, penataan ruangan dan sebagainya. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Hasil penelitian akan semakin kredibel apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni mendukung. Akan tetapi perlu dicermati bahwa tidak semua dokumen memiliki kredibilitas yang tinggi.

Dalam penelitian ini, dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan mengumpulkan data melalui sumber-sumber tertulis misalnya dokumen-dokumen resmi, makalah-makalah penelitian dan buku-buku yang relevan dengan penelitian ini. Studi dokumen resmi yang dilakukan peneliti adalah mengumpulkan data melalui pencatatan atau data-data tertulis mengenai keadaan tempat penelitian.

47 E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri. Menurut Sugiyono (2013: 305) karena instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri, maka peneliti harus divalidasi seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan.

Nasution (Sugiyono 2013: 306), menjelaskan bahwa penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadi manusia sebagai instrumen penelitian utama. Peneliti menggunakan alat bantu seperti observasi, wawancara dan dokumentasi untuk mengumpulkan data. Berikut kisi-kisi instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini.

1. Pedoman observasi

Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan selanjutnya disajikan dalam cacatan lapangan. Tabel 1. Kisi-kisi Pedoman Observasi

No Aspek yang diamati Indikator Pernyataan

1. Jenis-jenis upaya guru Teguran

Terlampir Memberi nasehat

Memberi teladan Sanksi atau hukuman 2. Kendala Internal

Eksternal 3. Pendukung Internal

Eksternal 2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara disusun untuk menanyakan dan mengetahui hal- hal yang tidak dapat dan kurang jelas diamati pada observasi.

48

Tabel 2. Kisi-kisi Pedoman Wawancara

No Aspek yang diamati Indikator Pernyataan

1. Jenis-jenis upaya guru Teguran

Terlampir Memberi nasehat

Memberi teladan Sanksi atau hukuman 2. Kendala Internal

Eksternal 3. Pendukung Internal

Eksternal

3. Pedoman dokumentasi

Pedoman dokumentasi digunakan untuk memberikan gambaran secara konkret mengenai nilai-nilai karakter yang sudah diterapkan di sekolah. Dokumen-dokumen tersebut berupa foto yang memberikan gambaran secara konkret mengenai nilai-nilai karakter di sekolah. F. Teknik Analisis Data

Sugiyono (2013: 336-345), menyatakan dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan pada selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Miles dan Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan

conclusion drawing/verification. Analisis data pada penelitian ini adalah

49 1. Pengumpulan Data ( Data Collection)

Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif menurut sugiyono (2007: 309) dilakukan dalam kondisi alami dimana sumber data utama dan teknik pengumpulan data lebih banyak dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi.

2. Reduksi Data (Data Reduction)

Data yang diperoleh peneliti di lapangan masih bersifat komplek dan banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Untuk itu data yang diperoleh harus segera dianalisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. 3. Penyajian Data (Data Display)

Setelah reduksi data, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Namun demikian Miles dan Huberman (Sugiyono, 2013:341) menyampaikan yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

4. Penarikan Kesimpulan (Conclution drawing/verification)

Data yang sudah disajikan dipilih yang penting untuk kemudian dibuat kategori.

50

Langkah-langkah analisis ditunjukkan pada gambar berikut:

Gambar 1. Komponen dalam analisis data (interactive model) G. Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2013: 366) meliputi : uji credibility (validitas internal), uji transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas) dan confirmability (objektivitas). Sugiyono (2013: 368) mengemukakan bahwa uji kredibilitas dapat dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member check.

Uji keabsahan data dalam pnelitian ini menggunakan uji kredibilitas, khususnya dengan meningkatkan ketekunan dalam penelitian dan triangulasi. Meningkatkan ketekunan yang dilakukan peneliti adalah dengan melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Triangulasi menurut sugiyono (2013: 372) adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu.

Data display Data collection

Data reduction

Conclusions:drawing/ verifying

51

Ada beberapa macam triangulasi yaitu triangulasi sumber, teknik dan waktu.

Peneliti melakukan triangulasi teknik dengan membandingkan data hasil wawancara, obsrvasi dan dokumentasi, serta triangulasi sumber dengan melakukan wawancara kepada guru, kepala sekolah dan siswa. Dari triangulasi, hasil kroscek keduanya saling berkaitan dan sama. Oleh karena itu, data dapat dipercaya kebenarannya. Untuk memperoleh hasil penelitian kualitatif yang dapat dinilai baik dan mendekati kebenaran peneliti berusaha agar data-data penelitian memenuhi kriteria keabsahan data kredibilitas seperti yang diuraikan Imron (1996: 44) sebagai berikut.

Kredibilitas (cridibility) atau keterpercayaan yaitu kriteria untuk memenuhi nilai kebenaran dari data dan informasi yang dikumpulkan. Artinya, hasil penelitian harus dapat dipercaya oleh semua pembaca secara kritis dan dari responden sebagai informan. Dalam penelitian kualitatif, agar diperoleh cridibility dapat dilakukan dengan: (1) Memperpanjang cara pengamatan agar cukup waktu untuk mengenal responden, lingkungannya dan kegiatan serta peristiwa-peristiwa yang terjadi. (2) Pengamatan yang terus-menerus, agar peneliti dapat melihat sesuatu secara cermat, terinci dan mendalam, sehingga dapat membedakan mana yang bermakna dan tidak, dengan demikian peneliti akan dapat memberikan deskripsi yang cermat dan terinci.

52 BAB IV