• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

E. Teknik Pengumpulan Data

Analisis data adalah proses menyusun data yang dapat ditafsirkan. Menurut Bodgan dan Bliken, analisa data kualitatif adalah:

“Upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, serta memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.”

Menurut Moleong, tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut: (1) Membaca atau mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasan yang ada di dalam data, (2) mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema yang berasal dari data. (3) menuliskan model yang ditemukan. (4) koding yang telah dilakukan. Selain itu menggunakan data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh dengan cara mempelajari dan mengkaji bahan-bahan kepustakaan (literature research) seperti buku-buku, artikel, jurnal dan lain-lain yang berhubungan dengan penelitian. Adapun data primer pada penelitian ini diperoleh dengan terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh data-data dan lain-lain yang berhubungan dengan penelitian dengan cara sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan informan dengan menggunakan pedoman wawancara ataupun tidak.77 Menurut S.Nasution wawancara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal, jadi semacam percakapan yang bertujuan

77Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan

memperoleh informasi. Dalam interview peneliti menerima informasi yang diberikan oleh informan tanpa membantah, mengecam, menyetujui atau tidak menyetujuinya. Dengan interview peneliti bertujuan untuk memperoleh data yang dapat diolah untuk memperoleh generalisasi atau hal-hal yang bersifat umum yang menunjukan kesamaan dengan situasi-situasi lain. Sekalipun keterangan yang diberikan oleh informan bersifat pribadi dan subyektif, tujuan bagi peneliti adalah menemukan prinsip yang lebih obyektif.78

Wawancara terbagi atas dua jenis yakni wawancara terstruktur79 dan wawancara tidak terstruktur.80 Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur atau terpimpin, dalam wawancara ini peneliti menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan.81

Melalui teknik wawancara ini peneliti melakukan dialog langsung terhadap para responden yaitu subjek dan informan yang terpilih. Dalam metode wawancara ini peneliti menggunakan panduan wawancara yang berisi butir-butir pertanyaan untuk diajukan. Hal ini hanya untuk mempermudah

78S. Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), Jakarta: PT. Bumi Aksara, Cet. ke-VII, 2004, hal. 113.

79

Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Lihat: Lexy J. Moleong, Metodologi

Penelitian Kualitatif Edisi Revisi...,hal. 190.

80

Wawancara tak terstruktur adalah wawancara yang berbeda dengan yang terstruktur. Dalam wawancara tak terstruktur biasanya pertanyaan tidak disusun terlebih dahulu, terkadang disesuaikan dengan keadaan dan ciri yang unik dari responden. Pelaksanaan tanya jawab mengalir seperti percakapan sehari-hari. Wawancara tak terstruktur biasanya dilakukan pada keadaan yang diantaranya: bila pewawancara berhubungan dengan orang penting, atau bila pewawancara menyelenggarakan kegiatan yang bersifat penemuan. Lihat: Lexy J. Moleong, Metodologi

Penelitian Kualitatif Edisi Revisi...,hal. 191.

81Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif :Aktualisasi Metodologis Ke Arah

dalam melakukan wawancara, penggalian data dan informasi. Adapun data yang digali melalui teknik ini adalah:

a. Latar belakang dari praktek pemberian mahar, khususnya Sompa dan Dui‟

Menre‟

b. Kriteria pemberian Sompa dan Dui‟ Menre‟.

c. Pelaksanaan pemberian mahar dalam prosesi pelamaran adat Bugis di Desa Palae

d. Pandangan tokoh adat dan tokoh masyarakat tentang pemberian Sompa dan Dui‟ Menre‟

e. Status hukum tentang pemberian Sompa dan Dui‟ Menre‟ dalam pelamaran adat Bugis di Desa Palae.

2. Observasi

Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Apabila objek penelitian bersifat perilaku, tindakan manusia, dan fenomena alam (kejadian-kejadian yang ada di alam sekitar), proses kerja, dan penggunaan responden kecil. Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.82 Observasi atau pengamatan juga merupakan kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya. Oleh karena itu, observasi adalah kemampuan seseorang

82Sudaryono, Metodologi Penelitian, Depok: RajaGrapindo Persada, Cet. ke- II, 2018, h.216.

untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya.83

Pada tahap awal observasi dilakukan secara umum, peneliti mengumpulkan data atau informasi sebanyak mungkin.84 Tahap selanjutnya peneliti harus melalukan observasi yang terfokus, yaitu mulai menyempitkan data atau informasi yang dilakukan sehingga peneliti dapat menemukan pola-pola perilaku hubungan yang terus-menerus terjadi.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah kegiatan pengumpulan data yang dilakukan melalui penelusuran dokumen. Teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan dokumen-dokumen tertulis, gambar, foto, atau benda-benda lainnya yang berkaitan dengan aspek-aspek yang diteliti.85

Adapun data yang ingin digali melalui teknik dokumentasi dalam penelitian ini antara lain berupa:

a. Gambaran umum lokasi penelitian;

b. Dokumentasi yang berkaitan dengan data penelitian; c. Wawancara hasil penelitian.

83Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan

Ilmu Sosial Lainnya...,h. 115. Menurut S. Margono observasi adalah sebagai pengamatan dan

pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan ini dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa. Lihat Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian: Sosial dan Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, Cet. ke-I, 2006, h. 173. Lihat pula pada P. Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet. ke-I, 1991, h. 63.

84

Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006, h. 224.

85Widodo, Metodologi Penelitian Populr & Praktis, Depok: PT. RajaGrafindo Persada, Cet. ke-II, 2018, h. 75.