• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

H. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 teknik dalam mengumpulkan data yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Sumber data primer dala penelitian ini menggunakan kuesioner atau angket. Teknik kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyebar daftar pertanyaan kepada responden atas daftar pertanyaan tersebut. Singkatnya teknik ini adalah memberikan pertanyaan-pertanyaan terstruktur dan terperinci terhadap informan yang terlibat langsung dalam

peristiwa atau keadaan yang diteliti.18

Menurut Sugiyono :

“Kuesioner adalah merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya dan merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa

diharapkan dari responden”.19

Peneliti akan menyebar kuesioner yaitu daftar pertanyaan maupun pernyataan kepada responden dengan harapan mereka akan memberikan respon atas pertanyaan tersebut. Kuesioner ini akan ditujukan kepada mahasiswa KPI tahun masuk 2011 dan 2012 yang merupakan subjek dari penelitian ini.

2. Data Sekunder

Peneliti dalam menyusun penelitian ini juga memperoleh data melalui data sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini didapat melalui studi kepustakaan dengan cara mempelajari berbagai sumber bacaan dan

18

Mahi M. Hikmat, Metode Penelitian dalam perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra.

(Yogyakarta; Graha Ilmu. 2011) h. 77

19

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&B (Bandung: Alfabeta, 2008) h. 199

buku yang berkaitan pada penelitian yang dilakukan, dengan tujuan untuk mendukung pengembangan analisis data primer yang telah didapat.

I. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan setelah data yang diperlukan sudah terkumpul dari para responden dan data lainnya yang mendukung penelitian ini. Pada fase ini kegiatan yang dilakukan peneliti ialah membaca data melalui proses pengkodingan data sehingga mempunyai makna yang mencakup proses mengatur data, mengorganisasikan data ke dalam suatu pola kategori.

Maleong mendefinisikan bahwa analisis data sebagai proses

mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesa kerja

seperti yang disarankan oleh data.20

Data yang diperoleh nantinya akan dianalisis secara kuantitatif dengan jenis/tipe deskriptif. Untuk membantu serta mengolah data dan menghitung hasil penelitian menggunakan metode statistic deskriptif berupa table ferekuensi yang diolah menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Science) 19.0 melalui tahap-tahap sebagai berikut :

1. Editing

Penelitian memisahkan jawaban dari responden anatar yang error dan

yang tidak error, juga memisahkan jawaban responden. Editing dilakukan

terhadap rekaman jawaban yang telah ditulis ke dalam daftar pernyataan atau

20

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana Media Group, 2006)h.167

pertanyaan oleh para pencari data. Dalam editing ini akan diteliti kembali hal-hal sebagai berikut :

a. Lengkapnya pengisian

b. Keterbacaan tulisan

c. Kejelasan makna jawaban

d. Konsistensi jawaban satu sama lain

e. Relefasi jawaban

f. Keseragaman suatu data

2. Pembuatan kode

Apabila proses editing telah selesai maka catatan jawaban di dalam daftar pertanyaan dapat dianggap cukup rapih dan memadai untuk menghasilkan data yang baik dan cermat. Namun demikian, untuk sampai fungsi terakhir dari pengolahan data yang berupa penyajian keterangan-keterangan yang benar-benar diperlukan maka data yang sudah berhasil dikumpulkan akan melewati langkah pengolahan data lain yang disebut koding.

Koding adalah usaha untuk mengklasifikasikan jawaban-jawaban para responden menurut bagian-bagiannya. Dengan kata lain dapat disebutkan bahwa tujuan dari koding adalah untuk mengklasifikasikan jawaban-jawaban ke dalam kategori-kategori yang penting di mana penulis akan memberi tanda-tanda atau kode berupa simbol atau angka pada jawaban-jawaban dari responden.

3. Penyederhanaan data

Sebagaimana yang diketahui, data yang telah terkumpul terutama dari pertanyaan yang terbuka dan semiterbuka, selalu menunjukan jawaban yang

sangat bervariasi. Hal ini terjadi karena jawaban responden tidak standar sehingga responden bebas untuk mengutarakan pendapat sesuai dengan ide dan pengetahuanya. Agar data tersebut mudah dianalisis serta disimpulkan untuk menjadi jawaban atas masalah yang dikemukakan dalam penelitian. Maka jawaban yang beraneka ragam tersebut harus diringkas. Peringkasan itu dilakukan dengan menggolongkan jawaban yang beraneka ragam itu kedalam kategori yang jumlahnya terbatas. Meskipun dalam proses penyederhanaan data itu ada informasi ada yang hilang tapi kegiatan ini sangat membantu memberikan gambaran yang lebih jelas dan teratur.

Perlu diperhatikan bahwa peneliti tidak diperbolehkan mengubah isi data sebab tidak ada yang dapat menganalisis secara benar, karena itu penyederhanaan data hanya mengubah bentuk datanya saja dengan memberikan kode (simbol angka) pada jawaban responden sehingga data dapat tetap dipertanggungjawabkan.

4. Mengkode data

Setelah semua data terkumpul dan telah dilakukan pemeriksaan (diedit), maka langkah berikutnya adalah mengkode data berdasarkan buku kode yang telah disusun. Pada saat mengkode data ini, alat yang diperlukan adalah

lembar kode (code sheet) untuk pengolahan dengan komputer atau kartu

tabulasi dengan menggunakan kode sebagaimana yang ditetapkan buku kode. Karena penelitian haya terdapat satu variabel, maka peneliti

menggunakan jenis analisis data univariat. Analisis univariat adalah analisis

terhadap satu variabel. Jenis analisis ini dilakukan untuk riset deskriptif. Tentunya hal ini sejalan dengan penelitian kali ini karena merupakan

penelitian deskriptif. Hasil penghitungan statistik ini nantinya merupakan

dasar bagi penghitungan analisis berikutnya.21

Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan peristiwa, perilaku atau objek tertentu lainnya. Beberapa jenis teknik yang termasuk kategori statistik deskriptif yang sering digunakan antara lain tabel (distribusi)

frekuensi, tendensi sentral dan standar deviasi.22

Dalam menganalisis menggunakan statistik deskriptif, biasanya formula yang akan digunakan adalah mencakup keseluruhan atau setidaknya terdiri dari mode (digunakan untuk mencari kecenderungan), mean (rata-rata, juga yang digunakan untuk melihat kecenderungan umum), presentase (jumlah/frekuensi) dan standar devisiasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai cara mengkelompokkan variabel yang diteliti. Pengelompokkan variabel yang diteliti ini (misalnya, tinggi, sedang, rendah) dilakukan berdasarkan pada model distribusi normal. Untuk analisis deskriptif ini biasanya akan dipaparkan dalam bentuk tabel (baik berupa tabel frekuensi

ataupun tabel silang/ cross tabulation).23

J. Uji Kualitas Instrumen

Dokumen terkait