• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA KONSEPTUAL DAN LANDASAN TEORITIS

D. Televisi

Televisi adalah media massa yang menggunakan alat-alat elektronik

dengan memadukan radio (broadcast) dan film. Menurut Moeliono dalam buku

Pengantar Ilmu Broadcasting & Cinematography :

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, televisi adalah sistem penyiaran yang di sertai bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan megubahnya kembali

menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi dapat didengar”.7

Dari penejelasan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa televisi merupakan media penyampai informasi atau media tempat kita mendapatkan informasi secara lebih efektif karena terdapat unsur audio visual yang memungkinkan kita dapat melihat dan juga mendengarkan informasi yang televisi sampaikan.

Media ini muncul karena perkembangan teknologi. Televisi hadir setelah beberapa penemuan seperti telepon, fotografi serta rekaman suara. Dan juga media ini lahir setelah radio dan media cetak ada. Televisi menciptakan suasana tertentu, yaitu penonton televisi dapat menikmati acara televisi sambil duduk

7

Fransuscus Theojunior Lamintang, Pengantar Ilmu broadcasting & chinematography, Jakarta, In Media, 2013, h. 23.

santai menyaksikan berbagai informasi. Televisi sebagai pesawat transmisi dimulai pada tahun 1925 dengan menggunakan metode mekanikal dari Jenkins.

Pada tahun 1928 General Electronic Company mulai menyelenggarakan acara

siaran televisi secara regular. Pada tahun 1939 Presiden Franklin D. Rosevelt tampil di layar televisi. Sedangkan siaran televisi komersial di Amerika di mulai

pada 1 September 1940.8

Setelah sedikit membahas tentang sejarah televisi dan siaran televisi di dunia atau lebih terkhusus Amerika, selanjutnya akan dibahas juga mengenai sejarah siaran televisi di Indonesia. Awal mula siaran televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962 untuk mempersiapkan liputan pada Pesta Olahraga Asia atau

yang kita kenal Asian Games yang diadakan di Jakarta pada tahun 1964.9 TVRI

adalah stasiun televisi pertama yang berdiri di Indonesia. stasuin televisi ini merupakan stasiun televisi yang berlabel nasional. Sejak berdiri hingga sekarang TVRI bertugas menjadi corong pemerintah untuk menginformasikan segala hal tentang kepemerintahan dan juga sebagai sarana informasi presiden kepada rakyat.

Namun sekarang telah menjamur televisi-televisi swasta di Indonesia yang dimulai pertama kali oleh RCTI sebagai televisi swasta pertama di Indonesia. Selanjutnya bermunculan satu demi satu televisi swasta baru, dan sampai saat ini tidak kurang dari sepuluh stasiun TV swasta berdiri seperti SCTV, ANTV, TRANS 7, TRANS TV, TV ONE, METRO TV, MNC TV, GLOBAL TV, KOMPAS TV dan NET. Selain TV swasta dan nasional yang telah disebutkan

8

Drs. Elvinaro Ardianto dkk, Komunikasi Massa, Suatu Pengantar , (Bandung, Simbiosa Rekatama Media, 2007) edisi revisi, hal. 136

9

sebelumnya, terdapat juga beberapa stasiun TV lokal seperti Banten TV dan Jak TV.

Sebagai media massa telvisi memiliki karakteristik seperti media massa lainnya. Beberapa karakteristik televisi tersebut yaitu:

1. Audio visual: inilah kelebihan televisi dibanding surat kabar maupun

radio, yakni dapat didengar dan dilihat.

2. Keserempakan: yang dimaksud dengan keserempakan adalah dalam

waktu yang sama, khalayak dimanapun berada dapat menerima informasi dari media yang bersangkutan.

3. Mengutamakan kecepatan: televisi mengutamakan kecepatan, inilah

salah satu unsur mengapa berita televisi jadi begitu bernilai.

4. Mampu meliput daerah yang tidak terbatas: media ini dapat meliput

belahan bumi manapun tanpa gangguan yang cukup menyulitkan.

5. Bisa dimengerti yang buta huruf: karena media ini audio visual jadi

televisi dapat mengubah bahasa verbal menjadi bahasa gambar.

6. Daya jangkau luas: televisi dapat menjangkau segala lapisan

masyarakat dari segi strata sosial dan ekonomi.

Setelah beberapa karakteristik televisi yang sudah terpapar di atas, televisi juga memiliki karakteristik teknis yang sangat berkaitan dengan pesan atau informasi yang ingin disampaikan televisi agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Beberapa karakteristik teknis itu adalah :

1. Fine Detail

2. Area lost

4. Third dimension

5. Distraction

6. Opposition

7. Tins

8. Setting

9. Format layar televisi

10.Media televisi adalah medium size

11.Layar televisi bukan pentas drama

12.Terakhir adalah bahasa visual10

Setiap stasiun televisi memiliki beberapa jenis program tayangan. Tayangan merupakan sesuatu yang dipertunjukkan kepada khalayak baik berupa film, berita, hiburan dan sebagainya, melalui suatu media elektronik yang dapat menampilkan gambar dan suara (media audio-visual) dalam hal ini adalah televisi. Dalam sebuah tayangan, tentu saja kita sangat mengenal kata durasi, frekuensi,

serta sosial. Inilah definisi ketiga unsur dalam sebuah tayangan.11

Secara garis besar program tayangan televisi dibagi menjadi dua yaitu program drama dan program non-drama. Yang termasuk sebagai program drama televisi adalah sinetron. Sedangkan program non-drama televisi adalah seperti news. Sportnews, kuis, features, talkshow, reality show dan ajang pencarian bakat. Namun bila menilik apa saja tayangan televisi yang banyak ditayangkan di Indonesia, bila kita saksikan secara seksama bisa ditarik garis besarnya sebagai berikut :

10

Adi Badjuri, Jurnalistik Televisi, Yogyakarta, GRAHA ILMU, 2010, h. 42-46

11

1. Infotaintment. Merupakan program di mana materi program ini membahas tentang gossip-gossip para artis dan problematika para pesohor tanah air.

2. Kuis atau Games. Acara yang cenderung ditayangkan dengan

berbagai konsep acara. Dari sekedar adu ketangkasan sampai kuis bersifat edukasi yang diawali dengan registrasi melalui sms atau telpon terlebih dahulu. Acara kuis di televisi juga dimanfaatkan saat ini untuk menjadi alat politik memperkenalkan para calon atau peserta pemilu. Salah satu contohnya adalah kuis Kebangsaan dan kuis Indonesia Cerdas yang tayang di RCTI dan Global TV.

3. Sinetron. Inilah tayangan yang cukup meraup rating televisi yang

tinggi. Tayangan para ibu-ibu atau para kaum perempuan di saat istirahat setelah seharian bekerja mengurus rumah tangga.

4. Reality show. Konsep dari acara ini lebih menekankan sisi human

interest. Mengungkapkan banyak realita yang terjadi di masyarakat

dan mengunggah kepedulian dan kesadaran sosial para

penontonnya.12 Namun reality show kini juga dijadikan alat politik

pendongkrak favorabilitas demi menaikkan elektabilitas para peserta pemilu dengan menyebarkan citra positif kebenak khalayak atau

penonton, contohnya adalah tayangan reality show “Mewujudkan

Mimpi Indonesia” di RCTI.

5. Dan acara lainnya adalah seperti acara berbau mistis, variety show

dan acara musik.

12

Bila dikaitkan dengan masalah penelitian ini, peneliti melihat bahwa tayangan-tayangan televisi saat ini telah menjadi sarana perkenalan diri para aktor-aktor politik untuk menyebar citra positif demi meningkatkan favorabilitas, popularitas dan elektabilitasnya pada pemilu. Bila dahulu kita hanya sering melihat iklan iklan bercirikan politik para aktor atau partai, sekarang bukan hanya lewat iklan bahkan melalui tayangan-tayangan lainnya seperti reality show dan kuis yang menjadi objek pada penelitian ini.

Dokumen terkait