• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

E. Teknik Dan Instrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

multi teknik atau multi instrumen. Menurut Wolcott (Nana Syaodah,2012:151) ada tiga kelompok teknik pengumpulan data, yang disebutnya sebagai strategi pekerjaan lapangan primer.

Dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data antara lain

a. Observasi

Menurut Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (2009:70) observasi atau pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki. Menurut Sutrisno Hadi (2000:136) observasi bisa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:199) observasi merupakan pengamatan yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa observasi merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan cara mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengamati dan mencatat aktivitas belajar siswa dalam proses belajar mengajar dengan pendekatan kooperatif Student Teams Achievement Division

(STAD).Observasi dilakukan juga untuk mengetahui tindakan guru selama proses pembelajaran dasar pola. Menurut Patton dalam Nasution

57

sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2006:228) bahwa manfaat observasi antara lain :

1) Dengan observasi dilapangan peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh.

2) Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung, sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya.

3) Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu. 4) Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak

akan terungkap atau yang bersifat sensitif karena dapat merugikan nama lembaga.

5) Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang di luar persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih komprehensif.

6) Melalui pengamatan dilapangan, dapat memperoleh kesan-kesan pribadi, dan merasakan suasana situasi sosial yang diteliti.

b. Metode wawancara

Menurut Sutrisno Hadi (2000:193) wawancara merupakan metode pengumpulan data denga cara tanya-jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penyelidikan. Sedangkan menurut Sugiyono (2012:137) wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2010:198) wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara yang digunakan untuk menilai keadaan seseorang,misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu.

58

Menurut Lincoln and Guba dalam Sanapiah Faisal yang dikemukakan oleh Sugiyono(2006:235) ada tujuh langkah dalam penggunaan wawancara untuk mengumpulkan data antara lain :

1)

Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan.

2)

Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan.

3)

Mengawali atau membuka alur wawancara.

4)

Melangsungkan alur wawancara.

5)

Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya.

6)

Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan.

7)

Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh. Wawancara dilakukan terhadap siswa dengan cara bertanya secara langsung kepada siswa bagaimana pendapat mereka tentang penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division

(STAD) dalam pembelajaran dasar pola. c. Metode dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto(2010:202) dokumentasi berasal dari kata dukumen, yang artinya barang-barang tetulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. Dokumentasi digunakan untuk menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, catatan harian dan sebagainya. Dokumentasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mencari data-data atau dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalam dokumen-dokumen yang mendukung dalam pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar seperti, foto-foto hasil pembuatan tugas dasar pola dan nilai praktik pertama dan kedua. Dokumentasi dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat hasil belajar siswa melelui nilai praktek yang dinilai oleh guru berdasarkan unjuk kerja pembuatan dasar pola.

59 d. Angket

Kata angket berasal dari bahasa latin, inquerere atau inquiro yang artinya bertanya, mencari, memeriksa, meneliti, mengusut atau mencari bukti. Sementara itu kata kuisioner dari berasal dari kata latin, question yang artinya suatu angket atau kuisioner adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan yang akan dijawab oleh responden mengenai kehidupan, kenyataan atau sikap mereka. Angket yang telah dipersiapkan dibagikan kepada semua siswa, kemudian diisi oleh siswa. Angket / kuisioner adalah merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data yang digunakan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,2006:142). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2010:194) angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia diketahui. Menurut Uma Sekaran yang dikemukakan oleh Sugiyono (2006:142-144) ada beberapa prinsip dalam penulisan angket sebagai teknik pengumpulan data antara lain :

1) Isi dan tujuan pertanyaan harus berskala pengukurannya dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang diteliti.

2) Bahasa yang digunakan dalam penulisan kuesioner(angket) harus disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden.

3) Tipe pertanyaan dalam angket terstruktur atau tidak terstruktur, dan bentuknya dapat menggunakan kalimat positif atau negatif.

4) Pertanyaan tidak mendua atau tidak menggunakan kata “dan” karena dapat menyulitkan responden untuk memberikan jawaban.

5) Tidak menanyakan hal yang sekiranya responden sudah lupa, atau pertanyaan yang memerlukan jawaban dengan berfikir berat.

6) Pertanyaan dalam angket sebaiknya juga tidak menggiring ke jawaban yang baik saja atau ke yang jelek saja.

7) Pertanyaan dalam angket sebaiknya tidak terlalu panjang.

8) Urutan pertanyaan dalam angket, dimulai dari yang umum menuju ke hal yang spesifik.

60

9) Angket yang diberikan kepada responden adalah merupakan instrumen penelitian, yang digunakan untuk mengukur variabel yang akan diteliti. 10) penampilan fisik angket sebagai alat pengumpul data akan

mempengaruhi respon atau keseriusan responden dalam mengisi angket. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2010:268) pengambilan data dengan angket harus melalui prosedur sebagai berikut :

1) Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner.

2) Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner. 3) Menjabarkan setiap variabel menjai sub-variabel yang lebih spesifik dan

tunggal.

4) menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan teknik analisisnya.

Dari kedua pendapat tersebut, untuk menyaring data dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode angket, metode angket digunakan untuk mengetehui pendapat siswa tentang pelaksanaan pembelajaran pola dasar di SMK Pelita Buana

e. Tes

Tes adalah serentetan pernyataan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto, 2010:193). Tes yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seorang setelah mempelajari sesuatu.

2. Instrumen Penelitian