• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN ASUMSI DASAR

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menurut Sugiyono (2005: 62) merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan mengumpulkan data yang diperlukan sebanyak-banyaknya baik dari data primer (data yang didapatkan langsung dari informan melalui hasil wawancara maupun observasi lapangan), dan data sekunder (data yang didapatkan melalui studi kepustakaan, dan studi dokumentasi), sebagai berikut:

1. Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur, wawancara yang dilakukan yaitu wawancara secara mendalam dengan informan yang menguasai dan memahami data yang akan dicari oleh peneliti.

Wawancara mendalam dimaksudkan agar peneliti mendapatkan informasi yang diperlukan. Metode wawancara menggunakan panduan wawancara yang berisi butiran-butiran pertanyaan untuk diajukan kepada informan, hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam melakukan wawancara, penggalian data dan informasi dan selanjutnya tergantung improvisasi di lapangan.

2. Studi Lapangan Langsung, merupakan pengumpulan data yang dibutuhkan dengan cara turun langsung ke lokasi penelitian yang salah satunya dengan melakukan observasi. Sebagaimana yang diungkapkan Marshall dalam Sugiyono (2005: 64) yang menyatakan bahwa “Through observation, the research learn about behavior and the meaning attached to those behavior.” Melalui observasi peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut.

3. Studi dokumentasi, ialah studi yang digunakan untuk mencari dan memperoleh data sekunder berupa data hasil dokumentasi di lapangan. Studi dokumentasi menurut Moleong (2005: 217) dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data melalui bahan-bahan tertulis yang diterbitkan oleh lembaga-lembaga yang menjadi obyek penelitian, baik berupa prosedur, peraturan-peraturan, gambar, laporan hasil pekerjaan berupa foto ataupun dokumen elektronik.

3.8 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, kegiatan analisis data dimulai sejak penelitian melakukan kegiatan pra-lapangan sampai dengan selesainya penelitian. Analisis data yang dilakukan secara terus-menerus tanpa henti sampai data tersebut bersifat jenuh. Menurut Mulyana (2006: 84) analisis data ialah kegiatan analisis mengkategorikan data untuk mendapatkan pola hubungan, tema, menaksirkan apa yang bermakna, serta menyampaikan atau melaporkannya kepada orang lain yang berminat.

Analisis data menurut Bogdan dalam Sugiyono (2013: 244) adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat dengan mudah dipahami, dan temuannya dapat di informasikan kepada orang lain.

Analisis data dalam penelitian kualitatif bersifat induktif dimana data yang diperoleh akan dianalisis dan dikembangkan menjadi sebuah hipotesis atau asumsi dasar. Kemudian data-data lain terus dikumpulkan dan ditarik kesimpulan. Kesimpulan tersebut akan dapat memberikan suatu hasil akhir apakah asumsi dasar penelitian yang telah dibuat sesuai data yng ada atau tidak. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif mengikuti konsep yang dipaparkan oleh Prasetya Irawan. Seperti yang ada pada gambar berikut ini:

Gambar 3.1 Proses Analisis Data

Sumber: Irawan (2005: 5)

Adapun penjelasan dari proses analisis data di atas adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan data mentah

Tahap pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah mengumpulkan data mentah. Hal ini diperoleh melalui wawancara, observasi ke lapangan, kajian pustaka.

2. Transkip data

Pada tahap ini peneliti mulai merubah data yang diperoleh (baik dari hasil rekaman saat wawancara, hasil observasi maupun catatan lapangan yang sebelumnya belum tersusun rapih) ke dalam bentuk tertulis.

Pengumpulan

data mentah Transkip Data Pembuatan koding Kategorisasi data

Penyimpulan sementara Triangulasi

Penyimpulan akhir

3. Pembuatan koding

Pada tahap ketiga, peneliti membaca teliti transkip data yang telah dibuat sebelumnya, kemudian memahami secara seksama sehingga menemukan kata kunci yang akan diberi kode. Hal ini dilakukan untuk mempermudah peneliti pada saat akan mengkategorisasikan data.

4. Kategorisasi data

Pada tahap keempat peneliti mulai menyederhanakan data dengan membuat kategori-kategori tertentu.

5. Penyimpulan sementara

Pada tahap ini peneliti mengambil kesimpulan sementara dari data yang telah dikategorikan sebelumnya.

6. Triangulasi

Triangulasi adalah proses check and recheck antara satu sumber data dengan sumber data lainnya.

7. Penyimpulan akhir

Pada tahap terakhir, peneliti melakukan penyimpulan akhir atas hasil penelitian. Dimana pada tahap ini peneliti dapat mengembangkan teori baru, maupun mengembangkan teori yang sudah ada.

3.9 Uji Keabsahan Data

Data yang diperoleh dalam hasil penelitian yang menggunakan metode kualitatif dapat dipercaya dan dapat di pertanggungjawabkan apabila telah menggunakan teknik uji keabsahan data. Dalam penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2005: 117), kriteria utama terhadap data hasil penelitian adalah valid, reliabel, dan obyektif. Uji keabsahan data dalam kualitatif menurut Sugiyono (2005: 121) terdapat 4 macam pengujian yaitu uji kredibilitas data, uji transferability, uji dependability, dan uji comfirmability. Peneliti memilih untuk melakukan uji kredibilitas data melalui dua teknik pemeriksaan yaitu dengan melakukan triangulasi dan member check terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain:

1. Triangulasi

Wiliam Wiersna (dalam Sugiono 2005: 125) Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Menurut Sugiono (2013: 274) terdapat 3 macam triangulasi yaitu:

1) Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Sebagai contoh, untuk menguji kredibilitas data tentang gaya kepemimpinan seseorang, maka pengumpulan data pengujian data yang telah diperoleh dilakukan bawahan yang dipimpin, ke atasan yang menugasi, dan ke teman kerja yang merupakan kelompok kerjasama. Data dari ketiga sumber tersebut, tidak bisa dirata-ratakan seperti dalam penelitian kuantitatif, tetapi dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana spesifik dari tiga sumber data tersebut. Data yang telah

dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan (member check) dengan tiga sumber data tersebut.

2) Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, atau kuersioner. Bila dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandangnya berbeda-beda.

3) Triangulasi Waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data, data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian datanya.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber dan tiangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

2. Mengadakan Member Check

Member check adalah, proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan Member check adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data berarti data tersebut valid, sehingga semakin kredibel/dipercaya,

tetapi apabila data yang ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data, maka peneliti perlu melakukan diskusi dengan pemberi data, dan apabila perbedaannya tajam, maka peneliti harus merubah temuannya, dan harus menyesuaikan dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.

Dokumen terkait