• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Wawancara

Metode wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau menggunakan

51 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: PT.

Bumi Aksara, 2008, hal. 78.

pedoman (guide) wawancara52. Wawancara yang digunakan yaitu jenis wawancara mendalam (in-depth interview). Wawancara dilakukan secara langsung oleh peneliti kepada informan kunci untuk mendapatkan data-data mengenai penelitian ini. Teknik ini digunakan untuk menggali data tentang pemanfaatan sumber belajar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada sekolah.

Kisi-kisi Instrumen Wawancara Kepala Sekolah dan Guru

52 M. Burhan Bungin, Penelitian Kuantitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2009) hal. 108.

No Jenis Indikator No Item Jumlah

3. Sekolah melibatkan pihak luar sebagai sumber belajar

2. Observasi

Metode observasi yaitu metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian, data-data tersebut dapat diamati oleh peneliti.

Dalam arti bahwa data tersebut dihimpun melalui pengamatan peneliti melalui pengindraan.53 Teknik ini digunakan untuk mengamati secara langsung mengenai pemanfaatan sumber belajar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah yang bersangkutan. Hasil observasi akan dipergunakan untuk data pendukung yang berkaitan dengan penelitian ini.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah lalu, yang dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang54. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui profil sekolah yang meliputi latar belakang, visi, misi dan tujuan, keadaan sumber daya kependidikan yang meliputi guru, murid, sarana prasarana, dan struktur organisasi sekolah.

53 Ibid., hal. 115.

54Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2010), cet-9, hal. 329.

proses belajar mengajar 5. Teknik 1. Penggunaan metode belajar

dalam proses belajar mengajar 2. Hasil belajar siswa terhadap

metode yang digunakan 3. Cara guru dalam mengelola

kelas

17,18, 19, 20,

4

6. Latar 1. Kegiatan pembelajaran IPS yang dilakukan di luar sekolah

21, 22, 23, 24

4

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk menguraikan keterangan-keterangan atau data-data yang diperoleh agar data-data tersebut dapat dipahami bukan saja oleh orang yang meneliti, akan tetapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian itu.

Dalam penelitian kulalitatif data yang didapat dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan kesimpulan akhir dari tujuan penelitian. Analisa data dilakukan dengan mencatat data yang telah diperoleh, kemudian diberi kode agar data tersebut dapat ditelusuri. Setelah bagian pertama selesai, lalu dilanjutkan dengan mengumpulkan data untuk dipilih dan dikategorikan. Agar dalam proses pengkategorian mempunyai makna, maka perlu dicari dan ditemukan pola-pola serta hubungan-hubungan sehingga didapat temuan-temuan umum. Dengan langkah analisa data tersebut dapat diperoleh hasil penelitian yang diharapkan.

Diagram Analisis Data

Sumber: Lexy J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), cet-28, hal. 248.

Analisa Data

kategorisasi Pola-pola serta hubungan-hubungan data

(Interpretasi Data)

Pengkodean Data Pengumpulan Data

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP An Nurmaniyah 1. Profil SMP An Nurmaniyah

Pada tahun 1997 dengan akte notaris SAIFUDDIN ARIEF, SH. MH.

No. 4 tanggal 04 November 1997 dibukalah cabang yayasan perguruan An Nurmaniyah di jalan H. Mencong Ciledug. Sebenarnya pada tahun 1994 sudah ada surat izin mendirikan bangunan SMP An Nurmaniyah dengan SK Wali Kota Madya Tangerang nomor : 642.2/250-HUK/IMB/1994 namun pembangunannya baru dimulai pada tahun 1996.

Pada tahun 1997 berdirilah SMP An Nurmaniyah dengan SK Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan propinsi Jawa Barat nomor : 232/102.1/kep/ot/1998, dengan menerima murid sejumlah 85 siswa (2 rombongan), waktu itu kepala sekolahnya bapak Drs. H. D.

Sudirja. Baru pada tahun 1998 Bapak Drs. H. Firdaus Fasya menggatikan Bapak Drs. H. Sudirja menjadi Kepala SMP An Nurmaniyah sampai dengan sekarang. Dan Bapak Drs. H. Sudirja di mutasi menjadi Kepala SMK An Nurmaniyah.

Pada tahun 2000 SMP An Nurmaniyah mendapat status diakui oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang berarti sudah boleh melaksanakan ujian akhir nasional sendiri.

Pada tahun 2006 SMP An Numaniyah mendapat status terakreditasi A (sekolah terbaik) dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.55

2. Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan SMP An Nurmaniyah Visi SMP An Nurmaniyah :

Menjadi lembaga pendidkan dan pengajaran yang terbaik, terkini, dan terunggul

Misi SMP An Nurmaniyah :

1. Menyelenggarakan pendidikan, pengajaran, dan pelatihan keterampilan yang bermutu baik

2. Mendidik siswa agar gemar dan terampil beribadah serta berakhlak mulia

3. Mendidik siswa agar mempunyai karakter dan budaya bangsa serta berjiwa kewirausahaan

4. Mendidik siswa agar mengenal dan dapat mempergunakan teknologi yang sering ditemukan pada kehidupan sehari-hari

5. Menyelenggarakan berbagai kegiatan ekstrakulikuler yang dapat menimbulkan sifat kesatria, berani, terampil, jujur, disiplin dan bertanggung jawab

3. Tujuan SMP An Nurmaniyah

Menyelenggarakan pendidikan, pengajaran, dan pelatihan keterampilan yang bermutu baik, sehingga siswa dapat mengembangkan potensinya menjadi manusia yang beriman, berakhlak mulia, sehat, berilmu, disiplin, terampil, mandiri, bertanggung jawab dan bermanfaat bagi nusa, bangsa dan agama.

55 Buku Kenangan Tahun Pelajar

4. Strategi pendidikan SMP An Nurmaniyah

1. Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan, seperti : ruang belajar, perpustakaan, laboratorium IPA, laboratorium komputer, ruang keterampilan, lapangan upacara/olahraga, ruang kantor dan sarana/prasarana lainnya.

2. Memberikan pendidikan, pengajaran, dan pelatihan sesuai dengan kurikulum dari Departemen Pendidikan Nasional dan Misi Yayasan An Nurmaniyah.

3. Menyediakan tenaga pendidik dan pegawai professional, disiplin, cerdas, ikhlas, loyal, dan bertanggung jawab.

4. Membuat peraturan/tata tertib siswa, seperti : surat perjanjian, bobot point pelanggaran siswa dan seterusnya.

5. Pada awal tahun pelajaran sekolah menyelenggarakan Masa Bimbingan Study (MBS)

6. Menyelenggarakan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), study tour dan lain sebagainya.

7. Untuk melatih dan menimbulkan sifat / bakat kepemimpinan siswa dan membantu melaksanakan Program Sekolah, maka perlu dibentuk Pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).

8. Menyelenggarakan Ulangan Harian, Ulangan Blok, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Akhir Semester dan Ujian Nasional/

Ujian Akhir Sekolah.

9. Mengkondisikan suasana disiplin menjadi suatu kebutuhan dan kebiasaan sehari-hari.

10. Menyelenggarakan kegiatan remedial dan pengayaan dengan terkoodinir dan efisien.

11. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakulikuler seperti Latihan Keterampilan Isalm (LKI), Pramuka, Drumband, Marawis, Futsal, Basket dan seterusnya.

12. Kepala sekolah secara rutin mengadakan supervise kelas, baik kepada guru, pegawai, maupun siswa.

13. Menyelenggarakan dan mengikuti even-even perlombaan/

pertandingan seni, olahraga maupun mata pelajaran.

14. Menyelenggarakan penyuluhan / pembinaan kepada siswa tentang kesehatan, keamanan, keagamaan dan bahaya narkoba oleh Dokter, Polisi, Ustadz, Psycolog dan seterusnya.

15. Menyelenggarakan study tour bagi siswa yang disertai dengan penugasan.56

Profil Guru, Siswa, dan Karyawan SMP An Nurmaniyah

DATA PENDIDIK DAN KARYAWAN SMP AN NURMANIYAH

NO URAIAN JML PENDIDIKAN STATUS JM

L L P SMP SMA DII DIII S1 DPK GTY GIT

1 Guru 18 12 - 2 - 2 26 - 28 2 30

2 Karyawan 6 2 3 5 - - - - 6 2 8

JUMLAH 24 14 3 7 0 2 26 0 34 4 38

No Nama J/K Mata Pelajaran/ jabatan

1 Drs. H. Firdaus Fasya L Kepala Sekolah 2 Purbatin Hadi, S. Pd L PKS Kurikulum/ BP 3 Yoni Suminto, S. Pd L PKS Kesiswaan/ OSIS 4 Khoiru Sopyan, SHI L Pend. Agama Islam

5 Sukron, S. Ag L Pend. Agama Islam

56 Program Kerja SMP An Nurmaniyah

6 Upik Kurnia, SE P Kewarganegaraan

7 Eva Sari, S.Pd P B. Indonesia VII

8 Tri Muryati, S. Pd P B. Indonesia VIII 9 Hj. Ratna Srihatiningsih, S. Ag P B. Indonesia IX 10 Lies Sundari, SS P B. Inggris VII

11 Sukaya, SS L B. Inggris VIII

12 Mellisa Heidy Saputri P B. Inggris IX

13 Samiyati, S. Pd P Matematika VII

14 Aris Subranto, S. Pd L Matematika VIII

15 Wakid, S. Pd L Matematika IX

16 Hayati Lakuy, SP L IPA VII

17 Usman Gumanti, BA L IPA VIII

18 Ain Sulastri, S. Si P IPA IX

19 Anita Samirah, SE P IPS VII

20 Syahrufi, S. Pd L IPS VIII / IX 21 Yuni Ahmad Ridwan, S. Pd. I P Seni Budaya VII 22 Albert Allen, S. Pd L Seni Budaya VIII & IX 23 Mansur Syah, S. Pd L Penjaskes VII / TU 24 Moh. Abdul Salam, A. Md L Penjaskes VIII 25 Sugiyanto, S. Pd L Penjaskes IX 26 Habiybah Hanum, S.pd. L TIK VII & IX

27 Ahmad Riyadhi L TIK VIII / Lab. Komp. / TU

28 Ernawati, S. Pd. I P Budi Pekerti 29 Drs. Syarif Hidayat L Fiqih – Ibadah 30 A. Syahirudin, S. Ag L Qur’an – Hadits

31 Zakiyah P Kepala Tata Usaha

32 Siti Aisyah P Staf Tata Usaha

33 Ropiyudin L Staf Tata Usaha

34 Deby Agung Saputra L Petugas Perpustakaan 35 Mochammad Akmal Rizal L Petugas Lab. Komputer

36 Abdul Karim L Petugas Keamanan

37 Suyitno L Petugas Keamanan

38 Patoni L Petugas Keamanan

Koordinasi Ruang Kelas dan Meubelair yang Dimiliki

KELAS JUMLAH

ROMBEL

JUMLAH

RKB KONDISI STATUS KET.

VII 6 -

VIII 6 6 CUKUP Milik

Sendiri

IX 6 6 CUKUP Milik

Sendiri

JUMLAH 18 12

B. Deskripsi dan Interpretasi Data Penelitian

Salah satu komponen yang memiliki peranan penting dalam menunjang pelaksanaan pendidikan adalah sumber belajar. Jika pada suatu sekolah memiliki sumber belajar yang relevan, maka semua bisa menunjang hasil belajar siswa. Sumber belajar yang ada di sekolah perlu dikelola dengan baik agar dapat memperlancar kegiatan pendidikan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Sebagaimana teori tentang pengelolaan sumber belajar yang telah di bahas pada bab sebelumnya yaitu bab II, pengelolaan sumber belajar memiliki 6 aspek yaitu : Pesan, Orang, Bahan, Alat, Teknik, dan Latar.

Berikut ini disajikan temuan penelitian yang berkaitan dengan pengelolaan sumber belajar Secara rinci hasil temuan penelitian di lapangan diperoleh melalui instrumen penelitian yang berupa hasil wawancara, hasil pengamatan/observasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Pesan

Pesan merupakan sumber yang meliputi pesan formal dan pesan non formal. Pesan formal yaitu pesan yang dikeluarkan resmi oleh pemerintah atau pesan yang disampaikan guru dalam pembelajaran.

Sedangkan pesan nonformal pesan yang didapat dari lingkungan luar yang dapat digunakan sebagai sumber dalam proses pembelajaran.

Pesan disini yaitu bisa berupa materi, materi disini bersumber dari standar isi yang menjadi rujukannya. Penyampaian materi oleh guru di SMP An Nurmaniyah memang bersumber dari standar isi dan silabus.

Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan guru, beliau mengatakan: “Ya sudah pasti sesuai silabus, karena proses belajar

mengajar tidak akan berjalan lancer jika tidak sesuai dengan silabus yang sudah ada.

Menurut penulis berdasarkan hasil wawancara pada dimensi pesan yang di dalamnya tercantum pesan formal dan nonformal. Dalam wawancara dengan wakil kepala sekolah dan guru di SMP An Nurmaniyah yang bersangkutan menjelaskan terhadap persoalan mengenai proses pembelajaran yang sudah mencapai kategori cukup baik terhadap apa yang dijelaskan dan disampaikan guru kepada murid.

Mengenai panduan yang guru gunakan terhadap hal tersebut bahwa sistem belajar mengajar sesuai dengan silabus dan menggunakan RPP ataupun menjelaskan sesuatu keadaan yang dikaitkan dengan kejadian yang sebenarnya seperti pada kasus tawuran antar pelajar dan lain sebagainya. Dari hasil metode yang diterapkan guru dalam proses belajar mengajar agar membentuk moral atau prilaku yang baik terhadap peserta didik.

2. Orang

Orang sebagai sumber belajar dapat juga dikatakan sebagai bahan ajar yang dapat dipandang dan didengar, karena dengan orang, seseorang dapat belajar.

Sebagai sumber belajar orang atau pendidik harus mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan bidang studi yang diajarkannya, karena jika pendidik mengajar bukan pada bidangnya akan terjadi ketidak sesuaian. Wakil kepala sekolah mengatakan “Kita akui memang ada satu guru yang bukan berlatang belakang IPS namum demikian dia dari bidang ekonomi yaitu sarjana ekonomi”.57 Saat penulis melakukan wawancara dengan guru yang bersangkutan memang beliau mengatakan bahwa ia mengajar tidak sesuai dengan kualifikasinya.

57 Purbatin Hadi, S. Pd, Wakil Kepala Sekolah, Wawancara Pribadi, Tangerang 31 Mei 2013

Teknisi sumber belajar juga diperlukan setiap sekolah, karena teknisi tersebut yang mengerti cara mengelola sumber belajar.

Sebagaimana yang dikatakan kepala sekolah berikut “Teknisi sumber belajar apabila yang dimaksud itu laboratorium, maka setiap laboratorium tentu memiliki teknisi, di antaranya laboratorium IPA itu ada yang bertanggung jawab mengenai alat-alat. Kemudian untuk lab komputer juga demikina memiliki teknisi yang selalu siap bahkan selain daripada guru lab komputer itu memiliki asisten guru komputer yang akan membantu dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.”58 Jadi dapat disimpulkan dalam dimensi orang disini mencakup 2 aspek, di SMP An Nurmaniyah hanya melibatkan orang yang termasuk dalam aspek pertama yaitu orang-orang yang didesain secara khusus sebagai sumber belajar utama yang di didik secara professional untuk mengajar. Sekolah melibatkan semua yang bersangkutan dengan pembelajaran, termasuk kelompok kedua yaitu orang yang memiliki profesi lain yang berada di lingkungan sekolah seperti mengundang polisi untuk membahas kenakalan remaja yang terjadi pada zaman modern ini.

3. Bahan

Bahan juga merupakan sumber belajar yang sangat penting, bahan diperlukan untuk menunjang proses belajar mengajar. Bahan disini menyangkup buku paket, buku teks, modul, program video, film, OHT (Over Head Transparency), program slide, alat peraga dan sebagainya (biasa disebut software).

Dalam proses pembelajaran guru memang dituntut untuk menggunakan bahan sebanyak mungkin. Dan dari hasil wawancara penulis sekolah ini menggunakan beberapa bahan berupa buku paket,

58 Purbatin Hadi, S. Pd, Wakil Kepala Sekolah, Wawancara Pribadi, Tangerang 31 Mei 2013

power point, dan lain sebagainya. Sebagaimana guru katakan “ proses belajar mengajar menggunakan bahan seperti buku paket yang disediakan sekolah, power point, peta, lab, invocus, VCD. Selain buku paket peserta didik juga mempunyai LKS, dan kadang juga saya menyuruh peserta didik untuk membawa bahan penunjang lainnya yang mereka miliki.”59

Kemudian di lengkapi wakil kepala sekolah dengan mengatakan

“Yayasan An Nurmaniyah sebagai sarana proses belajar menggunakan buku paket dan sebagai latihan ada LKS. Dan untuk buku paket tahun ini ada 8 paket bidang study sifatnya dipinjamkan ke peserta didik jadi tidak beli selebihnya mereka membeli dari sekolah.”60

Jadi dapat disimpulkan pada aspek bahan disini sekolah memang sudah menggunakan semua bahan seperti buku paket dan LKS.

Menurut penulis sekolah ini sudah mempunyai bahan2 yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar. Jika guru dan peserta didik tidak di fasilitasi oleh sekolah dengan fasilitas yang menunjang proses belajar mengajar maka situasi pembelajaran tidak akan kondusif.

4. Alat

Alat yang dimaksud di sini adalah benda-benda yang berbentuk fisik sering disebut juga dengan perangkat keras (hardware). Alat ini berfungsi untuk menyajikan bahan-bahan pada butir 3 di atas. Di dalamnya mencakup multimedia projector, slide projector, OHP, film tape recorder, opaqe projector, dan lain-lain.

Alat yang digunakan untuk menunjang proses belajar mengajar di sekolah An Nurmaniyah sudah cukup memadai, sebagaimana hasil wawancara penulis dengan guru : “ Guru memang harus menggunakan

59 Anita Samirah, SE, Guru Bidang Study IPS, Wawancara Pribadi, Tangerang 31 Mei 2013

60 Purbatin Hadi, S. Pd, Wakil Kepala Sekolah, Wawancara Pribadi, Tangerang 31 Mei 2013

alat sebagai sumber dalam pembelajaran, misalnya peta, lab, infocus, vcd, dll.”61 Dalam proses pembelajaran mengenai sejarah guru akan memutarkan film yang menyangkut pembahasan yang sedang dipelajari menggunakan invocus. Selain invocus guru juga sering menggunakan alat lain dalam menunjang proses pembelajaran.

Jadi dapat disimpulkan pada aspek alat ini, guru sudah menggunakan sumber belajar berupa alat dengan efektif tetapi memang masih kurang. Penggunaan alat tersebut tergantung kebutuhan kegiatan pembelajaran saja, tidak setiap saat proses belajar mengajar menggunakan alat. Tetapi alat yang di fasilitasi oleh sekolah memang masih kurang, karena hanya beberapa ruangan saja yang memiliki invocus. Jadi jika ingin menggunakan harus bergantian dan tidak setiap saat bisa digunakan untuk proses pembelajaran.

5. Teknik

Teknik yang dimaksud yaitu berupa cara yang digunakan orang dalam memberikan pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran.

Di dalamnya mencakup ceramah, permainan/simulasi, Tanya jawab, sosiodrama (roleplay), dan sebagainya.

Dalam penyampaian materi kadang guru SMP An Nurmaniyah menggunakan beberapa metode. Metode yang digunakan yaitu ceramah bervariasi, kelompok kerja, diskusi, observasi, simulasi, dan Tanya jawab. Metode ini digunakan sesuai dengan kebutuhan kegiatan belajar mengajar. Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan guru

“Dalam proses belajar mengajar metode yang digunakan sangat berpengaruh terhadap berhasil tidaknya suatu kegiatan pembelajaran.

Jika semua peserta didik dapat mengerti apa yang dijelaskan oleh guru, berarti metode yang digunakan itu berhasil. Tetapi jika ada salah satu

61 Anita Samirah, SE, Guru Bidang Study IPS, Wawancara Pribadi, Tangerang 31 Mei 2013

murid yang tidak mengerti, berarti metode yang digunakan tidak berhasil untuk mereka.”62

Jadi dapat disimpulkan guru yang mengajar sudah menggunakan metode belajar secara variatif dengan baik. Guru selalu menggunakan metode yang berbeda-beda dalam setiap proses pembelajaran. Beliau tidak hanya monoton dengan satu metode, misalnya metode ceramah saja. Sebagaimana yang dikatakan oleh guru yang bersangkutan. “ dalam proses belajar mengajar saya menggunakan beberapa metode, misalnya ceramah bervariasi, kelompok kerja, diskusi, observasi, simulasi, dan tanya jawab.”63

6. Latar

Latar atau lingkungan disini yaitu semua lingkungan yang berada di sekolah maupun di luar sekolah termasuk sumber belajar. Semua lingkungan bisa dijadikan sebagai sumber belajar, contoh pasar.

Kegiatan di pasar bisa dijadikan sumber belajar dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran di SMP An Nurmaniyah peserta didik sering kali melakukan pembelajaran di luar kelas, terutama ketika melakukan praktek-praktek kemudian peserta didik ditugaskan secara berkelompok untuk mengobservasi kegiatan pasar.

Dengan ditugaskan peserta didik untuk ke pasar, maka pasar sudah termasuk sumber belajar yang digunakan.

Dalam wawancara penulis kepada wakil kepala sekolah, beliau mengatakan “Proses belajar mengajar dilakukan di dalam kelas dan sering juga dilakukan di luar kelas terutama ketika melakukan praktek-praktek tentang gempa bumi, gunung meletus dan lain sebagainya.”64

62 Anita Samirah, SE, Guru Bidang Study IPS, Wawancara Pribadi, Tangerang 31 Mei 2013

63 Anita Samirah, SE, Guru Bidang Study IPS, Wawancara Pribadi, Tangerang 31 Mei 2013

64 Purbatin Hadi, S. Pd, Wakil Kepala Sekolah, Wawancara Pribadi, Tangerang 31 Mei 2013

Jadi dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran tidak hanya dilakukan di lingkungan sekolah saja, tetapi juga sering kali melakukan kegiatan pembelajaran di luar lingkungan sekolah. Hal ini sangat efektif dalam proses pembelajaran, karena memang dibutuhkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

61

BAB V

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang telah penulis lakukan terhadap hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan sumber belajar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SMP An Nurmaniyah sebagai berikut :

1. Pemanfaatan sumber belajar di SMP An Nurmaniyah belum efektif. Dikarenakan sumber belajar yang digunakan belum memadai. Jenis-jenis sumber belajar yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar. Tetapi memang masih ada kekurangan seperti belum mengadakan seminar pembelajaran untuk para murid, dan memang masih juga ada kekurangan sumber belajar di sekolah. Sumber belajar itu termasuk dalam sarana prasarana, karena sumber belajar yang belum lengkap dan sangat penting dalam menunjang pembelajaran maka itu merupakan pemikiran bagi pihak sekolah untuk mengembangkannya sehingga pembelajaran dapat berjalan efektif.

B. Saran

1. Bagi sekolah SMP An Nurmaniyah, dengan diketahuinya bahwa sumber belajar merupakan faktor yang penting dalam pendidikan, maka pengelola sekolah, para guru, komite sekolah hendaknya dapat menciptakan suasana yang kondusif demi peningkatan sumber belajar sehingga terjadi peningkatan kualitas pembelajaran.

2. Bagi para guru, guru merupakan orang yang secara langsung menjadi sumber belajar bagi siswa. Maka suatu kewajiban juga untuk selalu memberikan sumber-sumber berupa sumber cetak maupun non cetak, fasilitas belajar ataupun lingkungan sekolah.

Selain itu untuk memperoleh pengalaman dan untuk latihan yang lebih baik diperlukan adanya sumber belajar yang baik. Sumber belajar adalah bahan-bahan apa saja yang dapat dimanfaatkan dan digunakan dengan baik untuk membantu guru maupun siswa dalam proses belajar mengajar untu mencapai keberhasilan.

3. Bagi peserta didik, faktor penentu keberhasilan dalam proses belajar mengajar adalah peserta didik sebagai pelaku dalam kegiatan belajar. Keterlibatan peserta didik dalam proses belajar mengajar akan mempengaruhi keberhasilan proses tersebut.

Dengan demikian peserta didik dituntut untuk memiliki sikap mandiri, artinya peserta didik perlu memiliki kesadaran, kamauan dan motivasi dari dalam diri. Dengan adanya sikap mandiri dalam diri peserta didik, tujuan belajar mengajar akan berhasil di capai sebagaimana di harapkan.

4. Bagi orang tua, hendaknya memberikan dorongan atau motivasi kepada anak, agar lebih semangat belajar. Baik secara finansial maupun non finansial, sehingga anak dapat lebih giat lagi melaksanakan kewajiban sebagai peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA

Johar Permana, Muliani Sumantri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Proyek PGSD Ditjen Dikti Depdikbud

A.Tabrani Rusya,dkk, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, CV. Remaja karya, Bandung, 1989

Sudjana, Nana, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Press, Cet. 3, 1989 Nurkholis, Manajemen Berbasis Sekolah, Jakarta: Grasindo, Cet ke 4, 2008

Nata, Abuddin, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran Jakarta:

Kencana Media Group, 2009

Daulay Putra Haidar, Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia

Musfah, Jejen, Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, Cet I

Slameto, Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet V, 2010

Slameto, Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet V, 2010

Dokumen terkait